Ruwiah Ruwiah
Universitas Halu Oleo

Published : 18 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELECEHAN SEKSUAL PADA SISWA-SISWI MAN 1 KENDARI TAHUN 2021 (STUDI KASUS) Heny Baharuddin; Sartiah Yusran; Ruwiah Ruwiah
Jurnal Wawasan Promosi Kesehatan Vol 3, No 3 (2022): Jurnal Wawasan Promosi Kesehatan
Publisher : FKM Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jwins.v3i3.29342

Abstract

Latar Belakang : Pelecehan seksual adalah suatu bentuk penghinaan atau memandang rendah seseorang karena hal-hal yang berhubungan dengan seks, jenis kelamin, atau aktivitas  seksual antara laki-laki dan perempuan. Tujuan : Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pelecehan seksual pada siswa-siswi MAN 1 Kendari Tahun 2021.Metode  Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan analitik cross sectional study yaitu jenis penelitian yang menekankan waktu pengukuan variabel dependen dan variabel independen  di nilai pada satu saat, menurut keadaan pada waktu observasi. Teknik pengambilan non probability sampling berjenis convenience sampling. Hasil :   Hasil penelitian menemukan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku pelecehan seksual (p-Value = 0,967), dan ada hubungan antara sikap dengan perilaku pelecehan seksual (p-Value = 0,000). Sehingga dapat disimpulkan bahwa perilaku pelecehan seksual siswa-siswi MAN 1 Kendari tidak di pengaruhi oleh pengetahuan akan tetapi sikap terhadap pelecehan seksual kurang baik.
Evaluasi Program Pemberdayaan Kesehatan Pada Kelompok Usaha Berkah Logistik (Peternakan Dan Pengolahan Hasil Ternak Ayam)Desa Puurema Subur Kecamatan Lalembuu Kabupaten Konawe Selatan (Konsel)Tahun 2020 Robby Yus; La Dupai; Ruwiah Ruwiah
Jurnal Wawasan Promosi Kesehatan Vol 1, No 3 (2020): Jurnal Wawasan Promosi Kesehatan
Publisher : FKM Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jwins.v1i3.29559

Abstract

Latar Belakang:Kesehatan adalah suatu keadaan sejahterah meliputi fisik, mental, dan sosial yang tidak hanya bebas dari penyakit atau kecatatan. Sehat mencakup semua hal maka sangat penting tidak memandang kesehatan hanya dari sudut pandang fisik, Seperti di kelompok Berkah Logistik Desa Puurema Subur yang menerapkan pemberdayaan kesehatan dengan konsep yang menyeluruh. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui evaluasi dari program pemberdayaan kesehatan yang ada di desa puurema subur yang melakukan pemberdayaan dibidang ekonomi untuk meningkatkan derajat kesehatan. Metode:Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Pemilihan informan kunci dan informan biasa menggunakan metode purposive sampling. Pengumpulan data dari informan menggunakan teknik wawancara mendalam berupa pedoman wawancara dengan instrument alat perekam suara (Handphone)dan pengamatan terlibat.Informan dalam penelitian ini terdiri dari 7 informan biasa dan 1 informan kunci. Hasil: penelitian menunjukkan bahwa konsep pemberdayaan kesehatan merupakan pemberdayaan  dengan membuat motivasi di bidang kesehatan untuk konsumen berupa produk yang sehat dan ekonomis selain itu mereka juga mengiginkan untuk memberdayakan masyarakat sekitar sehingga mereka juga memiliki pekerjaan serta menciptakan lingkungan yang mendukung untuk terciptanya derajat kesehatan yang lebih baik. Kesimpulan:Hasil penelitian dan observasi menuunjukkan bahwa faktor usia yang lebih tua tidak mempengaruhi informan dalam bekerja, hal ini terjadi karna adanya tuntutan ekonomi yang harus mereka penuhi dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, tingkat kebersihan pengolahan makanan sangat tidak memenuhi standar yang baik, hal ini dikarnakan masih minimnya dana untuk pengadaan sanitasi, rumah potong dan peralatan penunjang lainnya, kepatuhan seseorang akan aturan (Mengikuti pemeriksaan kesehatan rutin)  yang ada sangat erat kaitannya dengan keadaan dan tingkat kepentingan yang ada dalam suatu pekerjaan. karna adanya rasa kebutuhan yang besar akan pekerjaan tersebut sehingga mereka taat pada aturan yang telah dibuat dan yang berlaku di tempat tersebut.
Gambaran Perilaku dan Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (Apd) Dalam Upaya Pencegahan Covid-19 Di Wilayah Kerja Puskesmas Lepo-Lepo Tahun 2020 NENTI SULFIA; RUWIAH RUWIAH; FARIT REZAL
Jurnal Wawasan Promosi Kesehatan Vol 2, No 1 (2021): Jurnal Wawasan Promosi Kesehatan
Publisher : FKM Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jwins.v2i1.29359

Abstract

LatarBelakang:Covid-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh sindrom pernapasan akut Coronavirus 2 (severe acute respiratory syndrome Coronavirus 2 atau SARS-CoV-2).Tujuan:Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran perilaku dan kepatuhan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dalam upaya pencegahan Covid-19 di wilayah kerja puskesmas Lepo-Lepo.Metode:Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan penyebaran kuesioner online yang menggunakan layanan google form dengan jumlah sampel 359.Hasil:Hasil penelitian menunjukan bahwa responden memiliki tingkat pengetahuan cukup (59,6%) dan (16,4%) pengetahuan baik, tingkat sikap positif (100%) dan pemanfaatan media informasi baik (72,7%). (55,1%) responden menyediakan sarana cuci tangan dan (54,5%) responden patuh terhadap penggunaannya. (51,0%) responden tidak menyediakan handsanitizer di rumah dandan (53,2%) responden tidak patuh terhadap penggunaan. (50,6%) responden tidak menyediakan masker di rumah namun (97,4%) responden patuh terhadap penggunaan masker. Responden menyatakan bahwa (70,4) petugas kesehatan menjalankan perannya dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dengan melakukan penyuluhan tentang Covid-19.Kesimpulan:Kesimpulan dalam penelitian ini adalah masyarakat di wilayah kerja Puskesmas memiliki pengetahuan dan sikap yang baik terkait Covid-19 serta memanfaatakan media informasi dengan baik. Menyediakan sarana cuci tangan dan patuh dalam penggunaannya, selalu patuh menggunakan masker setiap keluar rumah dan petugas kesehatan telah menjalankan perannya dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WARSAMBIN KABUPATEN RAJA AMPAT PAPUA BARAT TAHUN 2023 Nur Vandila Kalapat; Ruwiah Ruwiah; Paridah Paridah
Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia Vol 4, No 2 (2023): Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Program Studi Gizi FKM UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jgki.v4i2.43110

Abstract

Abstrak Stunting adalah ketidakmampuan anak di bawah usia lima tahun untuk berkembang akibat kekurangan gizi yang berkepanjangan dan terus-menerus. Jika tinggi badan anak untuk usianya kurang dari minus dua standar deviasi dari median, mereka dianggap stunting. Angka kejadian stunting di Provinsi Papua Barat menempati urutan keenam dari 34 provinsi Indonesia dengan angka 30,0%, menurut data Studi Status Gizi Indonesia Tahun 2022. Sedangkan stunting menempati urutan kelima dari 13 kabupaten/kota di Kabupaten Raja Ampat pada tahun 2022 dengan tingkat prevalensi 31,1%. Wilayah kerja Puskesmas Warsambin akan memiliki prevalensi stunting tertinggi di dunia pada tahun 2021 sebesar 46,7%, menempati urutan pertama. Di wilayah kerja Puskesmas Warsambin Kabupaten Raja Ampat Papua Barat, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor apa saja yang berhubungan dengan prevalensi stunting pada balita. Penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross-sectional merupakan metode yang digunakan. Metode pengambilan sampel Proportional Random Sampling digunakan untuk memilih 132 balita sebagai sampel penelitian. Uji Univariat dan Bivariat digunakan untuk analisis data. Pengetahuan ibu (p value = 0,003), pola asuh (p value = 0,002), pola makan (p value = 0,000), dan pendapatan keluarga (p value = 0,005) semuanya berpengaruh signifikan terhadap angka stunting. Dengan demikian diharapkan Puskesmas Warsambin dapat meningkatkan informasi tentang stunting, pola asuh, dan pola makan melalui penyuluhan dan edukasi serta mendorong ibu untuk aktif menggunakan layanan kesehatan dalam rangka pelaksanaan program pencegahan stunting. Kata Kunci : Pengetahuan Ibu Tentang Stunting, Pola Asuh, Pola Makan,Pendapatan Keluarga Abstract Stunting is the inability of children under the age of five to thrive that results from prolonged and persistent malnutrition. If a child's height for their age is less than minus two standard deviations from the median, they are considered stunted. The incidence of stunting in West Papua Province ranks sixth out of 34 Indonesian provinces with a rate of 30.0%, according to data from the 2022 Indonesian Nutrition Status Study. Meanwhile, stunting ranks fifth out of 13 regencies/cities in Raja Ampat Regency in 2022, with a 31.1% prevalence rate. The Warsambin Health Center's working area will have the highest prevalence of stunting in the world in 2021, at 46.7%, placing it first. In the Warsambin Health Center's working area in the Raja Ampat Regency of West Papua, the purpose of this study is to determine what factors are associated with the prevalence of stunting in toddlers. Quantitative research with a cross-sectional study design is the method used. The Proportional Random Sampling sampling method was used to select 132 toddlers for the study's sample. The Univariate and Bivariate tests were used for the analysis of the data. Mother's knowledge (p value = 0.003), parenting style (p value = 0.002), eating pattern (p value = 0.000), and family income (p value = 0.005) all had a significant impact on the rate of stunting. As a result, it is hoped that the Warsambin Health Center will be able to increase information about stunting, parenting, and eating patterns through counseling and education and encourage mothers to actively use health services in order to implement stunting prevention programs. Keywords: Mother's Knowledge about Stunting, Parenting, Diet, Family Income
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI REMAJA PUTRI DI SMAN 1 KUSAMBI KABUPATEN MUNA BARAT TAHUN 2023 Rayhanatu Qalbi; Waode Salma; Ruwiah Ruwiah
Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia Vol 4, No 2 (2023): Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Program Studi Gizi FKM UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jgki.v4i2.43105

Abstract

Abstrak Gizi kurang merupakan masalah kesehatan masyarakat dan angka kejadiannya masih terus meningkat di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Keadaan ini banyak terjadi pada remaja karena asupan makan yang tidak adekuat dan pengetahuan gizi yang kurang. Kekurangan energi dan protein berdampak terhadap tubuh yang mengakibatkan obesitas, kekurangan energi kronik, dan anemia. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian rancangan kuantitatif deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa remaja putri SMAN 1 Kusambi dan sebagai sampel berjumlah 155 remaja putri, pengambilan sampel menggunakan teknik purpove sampling dengan menggunakan rumus slovin. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat menggunakan distribusi tabel dan bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asupan energi merupakan faktor yang mempengaruhi status gizi remaja putri di SMAN 1 Kusambi dengan nilai (p-Value=0,054). Asupan protein merupakan faktor yang mempengaruhi status gizi remaja putri di SMAN 1 Kusambi dengan nilai (p-Value=0,034). Pengetahuan gizi merupakan faktor yang mempengaruhi status gizi remaja putri di SMAN 1 Kusambi dengan nilai (p-Value=0,006). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan antara pendapatan orang tua dengan status gizi remaja putri, sedangkan terdapat hubungan antara asupan energi dengan status gizi remaja putri, terdapat hubungan antara asupan protein dengan status gizi remaja putri, dan terdapat hubungan antara pengetahuan gizi dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci : Status Gizi Remaja Putri, Asupan Energi, Asupan Protein, Pengetahuan Gizi, Pendapatan Orang Tua Abstract Malnutrition is a public health problem and its incidence is still increasing worldwide, including Indonesia. This situation often occurs in adolescents due to inadequate food intake and lack of nutritional knowledge. Lack of energy and protein affects the body resulting in obesity, chronic energy deficiency, and anemia. This type of research uses descriptive quantitative design research with a cross sectional approach. The population in this study were all young female students of SMAN 1 Kusambi and as a sample there were 155 young women, the sampling technique usedpurpove sampling using the slovin formula. Data analysis used was univariate analysis using distribution tables and bivariate using testchi square.The results showed that energy intake was a factor influencing the nutritional status of female adolescents at SMAN 1 Kusambi with a value of (p Value=0.054). Protein intake is a factor that affects the nutritional status of young women at SMAN 1 Kusambi with a value of (p-Value=0.034). Knowledge of nutrition is a factor that influences the nutritional status of young women at SMAN 1 Kusambi with value(p-Value= 0.006). The conclusion in this study is that there is no relationship between parental income and the nutritional status of young women, while there is a relationship between energy intake and nutritional status of young women, there is a relationship between protein intake and nutritional status of young women, and there is a relationship between nutritional knowledge and nutritional status teenage girl. Keywords : Nutritional Status of Young Women, Energy Intake, Protein Intake, Nutrition Knowledge, Parents' Income
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TIWORO TENGAH TAHUN 2022 Okta Reski; Ruwiah Ruwiah; Renni Meliahsari
Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia Vol 4, No 2 (2023): Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Program Studi Gizi FKM UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jgki.v4i2.43107

Abstract

Abstrak Stunting adalah gangguan tumbuh kembang yang dialami anak akibat gizi buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai. Anak balita didefinisikan terhambat gizinya didasarkan pada indeks panjang badan dibanding umur atau tinggi badan dibanding umur dengan batas (z-score) kurang dari < - 3 SD. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada anak balita di wilayah kerja Puskesmas Tiworo Tengah tahun 2022. Metode Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif menggunakan pendekatan cross sectional study dengan menggunakan uji Chi Square pada program SPSS. Populasi penelitian ini berjumlah 419 orang, sedangkan sampelnya berjumlah 200 orang. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang gizi (P-Value = 0.000 < 0.05), tingkat pendapatan keluarga (P-Value = 0.000 < 0.05), pola asupan energi (P-Value = 0.000 < 0.05), dan pola asupan protein (P-Value = 0.000 < 0.05) dengan kejadian stunting. Penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang gizi, tingkat pendapatan keluarga, pola asupan energi, dan pola asupan protein dengan kejadian stunting pada anak balita di wilayah kerja Puskesmas Tiworo Tengah tahun 2022. Kata kunci: Stunting, Pengetahuan Ibu tentang Gizi, Pendapatan Keluarga, Asupan Energi, Asupan Protein Abstract Stunting is a developmental disorder experienced by children due to malnutrition, repeated infections, and inadequate psychosocial stimulation. Children under five are defined as nutritionally retarded based on an index of body length for age or height for age with a z-score less than < -3 SD. The research objective was to determine the factors associated with the incidence of stunting in children under five in the Tiworo Tengah Health Center work area in 2022. The research method used was quantitative research using a cross-sectional study approach using the Chi Square test in the SPSS program. The population of this study was 419 people, while the sample was 200 people. The results of this study found that there was a relationship between mother's knowledge about nutrition (P-Value = 0.000 < 0.05), family income (P-Value = 0.000 < 0.05), energy intake (P-Value = 0.000 < 0.05), and protein intake ( P-Value = 0.000 < 0.05) with stunting. The conclusions of this study indicate that there is a relationship between mother's knowledge of nutrition, family income, energy intake, and protein intake with the incidence of stunting in children under five in the working area of the Tiworo Tengah Health Center in 2022. Keywords: Stunting, Mother's Knowledge of Nutrition, Family Income, Energy Intake, Protein Intake health and nutrition
HUBUNGAN PENGETAHUAN, POLA MAKAN, DAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET TAMBAH DARAH DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA SISWI DI MADRASAH ALIYAH (MA) AL-BARKAH KECAMATAN LALEMBUU KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2023 Fidya Ramadhani; Ruslan Majid; Ruwiah Ruwiah
Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia Vol 4, No 1 (2023): Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Program Studi Gizi FKM UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jgki.v4i1.43113

Abstract

Abstrak Anemia adalah kondisi tubuh dimana kadar Hemoglobin (Hb) dalam darah menunjukkan nilai
HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUMBU-TUMBU JAYA KECAMATAN KOLONO TIMUR KABUPATEN KONAWE SELATAN Nova Lianti; Ruwiah Ruwiah; Jafriati Jafriati
Jurnal Kesehatan Lingkungan Universitas Halu Oleo Vol 4, No 2 (2023): Jurnal Kesehatan Lingkungan Universitas Halu Oleo
Publisher : FKM Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jkl-uho.v4i2.43274

Abstract

Kasus diare di Indonesia adalah masalah yang sangat besar dimana permasalahan ini merupakan permasalahan kesehatan yang masih terjadi di masyarakat dan memiliki tingkat angka kematian yang tinggi, terutama dikalangan balita. Data Puskesmas Tumbu-Tumbu Jaya menunjukan bahwa tahun 2019 terdapat 283 penderita diare, tahun 2020 terdapat 224, tahun 2021 terdapat 467 penderita. Berdasarkan data tersebut, Puskesmas Tumbu-Tumbu Jaya sebagai lokasi dengan jumlah diare tertingi dibandingkan kecamatan lain di Kabupaten Konawe Selatan. Tujuan untuk dapat mengetahui adanya hubungan sanitasi lingkungan dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesma Tumbu-Tumbu Jaya tahun 2022. Metode Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional study. Penelitian ini menggunakan 100 responden sebagai sampel dalam penelitian yang di peroleh dengan Teknik pengambilan sampel proporsional random sampling. Data dikumpulkan dengan melakukan observasi dan wawancara mengunakan kuesioner dan selanjutnya dilakukan analisis univariat dan bivariat. Hasil Hasil uji statistic pada tingkat signifikasi α = 0,05 diperoleh hasil bahwa ada hubungan antara sumber air bersih (ρvalue = 0,000), pengelolaan sampah rumah tangga (ρvalue = 0.000) dan saluran pembuangan air limbah (ρvalue = 0,000). Tidak ada hubungan antara pengelolaan air minum (ρvalue = 0,416) dan ketersediaan jamban keluarga (ρvalue = 0,121). Kesimpulan: dari penelitian ini ada hubungan sumber air bersih pengelolan sampah rumah tangga, saluran pembuangan air limbah dan keberadaan vektor penyakit yang menjadi media transmisi penyebab diare yaitu Tikus, Kecoa, Lalat dan nyamuk. Diyakini meningkatkan insiden kesakitan dan kematian akibat diare pada balita. Dengan kejadian diare pada balita untuk itu perlu partisipasi masyarakat serta Puskesmas Tumbu-Tumbu Jaya dalam penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat.