Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, PANTANGAN MAKAN, DAN POLA KONSUMSI TERHADAP KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LABIBIA KOTA KENDARI TAHUN 2020 Wa Ode Zulina Putri; Lisnawaty Lisnawaty; Rizki Eka Sakti Octaviani
Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia Vol 1, No 3 (2020): Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Program Studi Gizi FKM UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.499 KB) | DOI: 10.37887/jgki.v1i3.23367

Abstract

Kekurangan energi merupakan salah satu keadaan malnutrisi. Kejadian kekurangan energi kronik merupakan salah satu penyebab tidak langsung kematian ibu. Berdasarkan data Riskesdas 2018 bahwa Sulawesi Tenggara berada pada peringkat ke-4 dengan proporsi tertinggi terkait resiko ibu hamil penderita KEK sebesar 28% dengan nilai rata-rata nasional 17,3%. Dan berdasarkan Profil tahunan Dinas Kesehatan Kota Kendari, Puskesmas Labibia mengalami peningkatan kasus yakni 16,5% pada tahun 2017 menjadi 41,1% pada tahun 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, pantangan makan, dan pola konsumsi terhadap kejadian kekurangan energi kronik di wilayah kerja Puskesmas Labibia Tahun 2020 yang juga menempatkan Puskesmas Labibia menjadi peringkat ke-2 dari 15 Puskesmas terkait jumlah ibu hamil KEK. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian analitik obsevasional dengan metode cross sectional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 128 ibu hamil dengan sampel 58, pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive Sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat menggunakan distribusi tabel dan bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan kejadian kekurangan energi kronik pada ibu hamil dengan nilai (p-value=0,564), tidak ada hubungan antara pantangan makan dengan kejadian kekurangan energi kroik pada ibu hamil dengan nilai (p-value=0,230), dan ada hubungan antara pola konsumsi dengan kejadian kekurangan energi kronik pada ibu hamil (p-value=0,000). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dengan kejadian kekurangan energi kronik, dan pantangan makan dengan kejadian kekurangan energi kronik, sedangkan terdapat hubungan antara pola konsumsi dengan kejadian kekurangan energi kronik. Kata kunci :Kekurangan Energi Kronik, Ibu Hamil, Pengetahuan, Pantangan Makan, Pola Konsumsi Lack of energy is a condition of malnutrition. Chronic energy deficiency is one of the indirect causes of maternal death. Based on basic health research data in 2018, that Southeast Sulawesi is in the fourth rank with the highest proportion related to the risk of pregnant women suffering chronic energy deficiency equal to 28% with a national average value of 17,3%. And based on the annual profile of the Kendari city health office, the Labibia health center experienced an increase in case 16,5% in 2017 to 41,1% in 2018. This study aims to determine the relationship between knowledge, dietary restrictions, and consumption patterns on the incidence of chronic energy deficiency in the labibia public health center in 2020. This type of research uses observational analytica research with cross sectional method. The population in this study amounted to 128 pregnant women with sample of 58, the sample was taken using purposive sampling thecnique. The data analysis used was univariate using table distribution and bivariate analysis using chi square test. The results showed that there was no relationship between knowledge an the incidence of chronic energy deficiency in pregnant women with value (p-value = 0,564), there was no relationship between dietary abstinence and the incidence of chronic energy deficiency in pregnants women with a value (p-value=230), and there is a relationship between consumptionpatterns an the incidence of chronic energy deficiency in pregnant women (p-value=0,000). The conclusion in this study is that there is no relationship between knowledge with the incidence of chronic energy deficiency, and dietary abstinence with chronic energy deficiency, while there is a relationship between consumption patterns and chronic energy deficiency. Keyword : Chronic Energy Deficiency, Women Pregnant, Knowledge, Eating Abstinence, Consumption Pattern
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI PADA BALITA USIA 12-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BENU-BENUA KOTA KENDARI TAHUN 2020 sartiah yusran; Lisnawaty Lisnawaty; Nurzahra Saputri
Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia Vol 3, No 1 (2022): Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Program Studi Gizi FKM UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.359 KB) | DOI: 10.37887/jgki.v3i1.25714

Abstract

AbstractGizi kurang pada balita, membawa dampak negatif terhadap pertumbuhan fisik maupun mental yang nantinya akan menghambat prestasi belajar, Dampak lainnya dapat menurunkan daya tahan tubuh, menyebabkan hilangnya masa hidup sehat balita, Dampak yang lebih serius adalah timbulnya kecacatan, tingginya angka kesakitan dan percepatan kematian. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian analitik obsevasional dengan metode cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 73 balita dan semua balita sebagai sampel, pengambilan sampel menggunakan teknik Total Sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat menggunakan distribusi tabel dan bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan merupakan faktor yang mempengaruhi status gizi pada balita di wilayah kerja Puskesmas Benu-Benua dengan nilai (p-value=0,046), Pola asuh merupakan faktor yang mempengaruhi status gizi  pada balita di wilayah kerja Puskesmas Benu-Benua dengan nilai (p-value=0,019), Asupan Energi merupakan faktor yang mempengaruhi status Gizi pada balita di wilayah kerja Puskesmas Benu-Benua dengan nilai (p-value=0,000), dan Riwayat Penyakit Infeksi merupakan faktor risiko status  Gizi pada balita di wilayah kerja Puskesmas Benu-Benua dengan nilai (p-value=0,207). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan antara riwayat penyakit infeksi dengan status gizi pada balita, sedangkan terdapat hubungan antara pengetahuan dengan status gizi pada balita, terdapat hubungan antara pola asuh ibu terhadap status gizi pada balita, dan terdapat hubungan asupan makan terhadap status gizi pada balita.   Kata kunci: Gizi Kurang, Balita, Pengetahuan, Pola Asuh, Asupan Energi, Riwayat Penyakit Infeksi      AbstractMalnutrition in toddlers has a negative impact on physical and mental growth which will hinder learning achievement. Other impacts can reduce body resistance, causing the loss of a healthy life span for toddlers. A more serious impact is the emergence of disability, high morbidity and accelerated mortality. This type of research uses observational analytic research with cross sectional study method. The population in this study amounted to 73 toddlers and all toddlers as a sample, sampling using the Total Sampling technique. Analysis of the data used is univariate analysis using table distribution and bivariate using chi-square test. The results showed that knowledge is a factor that affects the nutritional status of toddlers in the working area of the Benu-Benua Health Center with a value (p-value = 0.046), Parenting is a factor that affects the nutritional status of toddlers in the work area of the Benu-Benua Health Center with a value of ( p-value = 0.019), Energy Intake is a factor that affects the nutritional status of children under five in the working area of the Benu-Benua Health Center with a value (p-value = 0.000), and History of Infectious Diseases is a risk factor for the nutritional status of toddlers in the working area of the Benu Health Center. -Continent with value (p-value=0,207). The conclusion in this study is that there is no relationship between a history of infectious disease and nutritional status in toddlers, while there is a relationship between knowledge and nutritional status in toddlers, there is a relationship between maternal parenting and nutritional status in toddlers, and there is a relationship between food intake and nutritional status in children under five. toddler. Keywords : Undernutrition, Toddlers, Knowledge, Parenting, Energy Intake, History of Infectious Diseases 
HUBUNGAN POLA MAKAN DAN KEBIASAAN MENGKONSUMSI JAJANAN TERHADAP STATUS GIZI ANAK DI SDN 4 BARANGKA KABUPATEN MUNA BARAT 2021 Nur Aulia Nissa; Sartiah Yusran; Lisnawaty Lisnawaty
Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia Vol 2, No 4 (2022): Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Program Studi Gizi FKM UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.755 KB) | DOI: 10.37887/jgki.v2i4.23683

Abstract

Status gizi merupakan gambaran keseimbangan antara kebutuhan tubuh akan zat gizi untuk pemeliharaan kehidupan, pertumbuhan, perkembangan, pemeliharaan fungsi normal tubuh dan untuk produksi energi dan intake zat gizi lainnya. Gizi yang baik merupakan pondasi bagi kesehatan masyarakat terutama anak-anak yang masih dalam  masa pertumbuhan dan perkembangan, jika terjadi gangguan gizi kurang maupun gizi lebih maka pertumbuhan dan perkembangan tidak akan berlangsung secara optimal. Provinsi Sulawesi Tenggara merupakan salah satu provinsi dengan prevalensi kurus di atas angka prevalensi nasional pada tahun 2015 sebesar 15,8%, yaitu 6,2% sangat kurus dan 9,6% kurus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola makan dan kebiasaan mengkonsumsi jajanan terdapat status gizi anak di SDN 4 Barangka Kabupaten Muna Barat 2021.Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan menggunakan desain Cross Sectional Study dan teknik sampling Total Sampling serta menggunakan analisis statistic uji chi-square.Instrumen penelitian yang digunakan yaitu kuesioner FFQ. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada hubungan antara pola makan terhadap status gizi anak di SDN 4 Barangka Kabupaten Muna Barat tahun 2021 dengan p value p=0,048 (p<0,05). Tidak ada hubungan antara mengkonsumsi jajanan terhadap status gizi anak di SDN 4 Barangka Kabupaten Muna Barat tahun 2021, p value p=0,229 (p>0,05). Peneliti berharap agar orang tua memperhatikan pola makan dan menyediakan makanan yang sehat serta bagi pihak sekolah untuk memberikan edukasi tentang pola makan, kebiasaan jajan dan status gizi. Kata kunci: pola makan, jajan, gizi      Nutritional status is a picture of the balance between the body's need for nutrients for the maintenance of life, growth, development, maintenance of normal body functions and for energy production and intake of other nutrients. Good nutrition is the foundation for public health, especially children who are still in their growth and development period, if there is a lack of nutrition or overnutrition, growth and development will not take place optimally. Southeast Sulawesi Province is one of the provinces with underweight prevalence above the national prevalence rate in 2015 of 15.8%, namely 6.2% very thin and 9.6% thin. This study aims to determine the relationship between eating patterns and snack consumption habits and the nutritional status of children at SDN 4 Barangka, West Muna Regency 2021. This study is a correlational study using a Cross Sectional Study design and Total Sampling sampling technique and using chi-square test statistical analysis. The research instrument used is the FFQ questionnaire. The results of this study indicate that there is a relationship between diet and the nutritional status of children at SDN 4 Barangka, West Muna Regency in 2021 with p value p = 0.048 (p <0.05). There is no relationship between consuming snacks on the nutritional status of children at SDN 4 Barangka, West Muna Regency in 2021, p value p = 0.229 (p>0.05). Researchers hope that parents pay attention to diet and provide healthy food and for schools to provide education about eating patterns, snack habits and nutritional status. Keywords: dietary habit, snacks, nutrition
ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBERIAN TABLET TAMBAH DARAH PADA REMAJA PUTRI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS USUKU KABUPATEN WAKATOBI TAHUN 2021 Wa Ode Nurcahyanti; Lisnawaty Lisnawaty; Febriana Muchtar
Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia Vol 2, No 4 (2022): Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Program Studi Gizi FKM UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.363 KB) | DOI: 10.37887/jgki.v2i4.23684

Abstract

Tablet tambah darah dapat mencegah terjadinya anemia pada remaja putri. Pemerintah mengadakan program pemberian tablet tambah darah untuk menambah cakupan konsumsi tablet tambah darah pada remaja putri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan program pemberiaan tablet tambah darah pada remaja putri di wilayah kerja Puskesmas Usuku Kabupaten Wakatobi Tahun 2021. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus (case study). Informan penelitian terdiri dari informan kunci dan informan biasa. Hasil penelitian diperoleh bahwa pada tahap input terkait sumber daya manusia dan alokasi dana sudah ada kesesuain, sedangkan sarana dan prasarana belum ada kesesuain. Pada tahap proses terkait persiapan sudah ada kesesuaian, sedangkan untuk pendistribusian, pemantauan, pencatatan dan pelaporan belum ada kesesuaian. Pada tahap ouput terkait cakupan kegiatan, ketepatan sasaran sudah ada kesesuain, sedangkan untuk waktu konsumsi tablet tambah darah pada remaja putri belum ada kesesuaian. Masih terdapatnya ketidaksesuaian pada tahap input, proses dan output. Belum memadainya sarana dan prasarana tempat penyimpanan sementara tablet tambah darah di sekolah. Pendistribusian TTD dilakukan tiap bulan, pemantauan, pencatatan dan pelaporan belum efisien dilakukan. Tidak adanya jadwal minum TTD bersama disekolah.  Kata kunci: program tablet tambah darah, remaja putri. Iron supplementation can prevent anemia in adolescent female. The government held a program the implementation of iron supplementation to increase consumptioin adolescent female. The purpose of this study was to determine the implementation of iron supplementation program in adolescent female primary health center, Wakatobi regency 2021. This type of research is a qualitative research with a case study approach. Research informants consist of key informants and regular informants. The results of the study showed that at the input stage related to human resources and allocation of funds there was a match, while the facilities and infrastructure did not yet have a match.  At the stage of the process related to preparation, there is already conformity, while for distribution, monitoring, recording and reporting there is no conformity. At the output stage related to the scope of activities, there is a match on target accuracy, while for the time consuming of iron  suplemtation is no match.  There are still discrepancies at the input, process and output stages. Inadequate facilities and infrastructure for temporary storage of iron supplementation in schools. The distribution of iron supplementation is carried out every month, monitoring recording and reporting have not been efficiently carried out. There is no schedule for consuming of iron  suplemtation together at school.                                                                                                                                 Keywords: iron supplementation program , adolescent female.
STUDI KEIKUTSERTAAN VAKSINASI COVID-19 PADA MASYARAKAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LEPO-LEPO KOTA KOTA KENDARI TAHUN 2022 Wa Ode Wulandari Eka; Yusuf Sabilu; Lisnawaty Lisnawaty
Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia Vol 3, No 4 (2023): Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Program Studi Gizi FKM UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jgki.v3i4.30141

Abstract

Abstrak Vaksin Covid-19 adalah vaksin yang diberikan untuk menanggulangi Covid-19. Vaksin Covid-19 merupakan satu diantara langkah pemerintah dalam memberikan kebijakan dalam mengatasi penyebaran Covid-19. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui studi keikutsertaan vaksinasi Covid-19 pada masyarakat di wilayah kerja puskesmas Lepo-Lepo Kota Kendari tahun 2022. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif yang menggunakan data primer dan sekunder untuk mengetahui keikutsertaan vaksinasi covid-19 pada masyarakat. teknik yang digunakan adalah indepth interview (wawancara mendalam). Hasil penelitian mengenai masyarakat yang mau melaksanakan vaksinasi Covid-19 mereka mengetahui manfaat dan efek samping vaksinasi dari pihak puskesmas yang melakukan sosialisasi, telah melaksanakan vaksinasi, mendapatkan informasi dari media sosial yang merupakan salah satu media edukasi terutama mengenai vaksinasi Covid-19, menerapkan 5M setelah mendapatkan vaksinasi. Kesimpulan penelitian ini adalah keikutsertaan masyarakat dalam program vaksin Covid-19 sudah berjalan dengan cukup baik. Pengetahuan masyarakat mengenai keikutsertaan vaksinasi Covid-19 bahwa mereka semua telah mengetahui apa itu vaksinasi Covid-19 dan mendapatkan informasi dari media sosial. Sikap atau tindakan masyarakat dalam menyikapi vaksinasi Covid-19, dapat dilihat bahwa mereka semua paham akan vaksinasi Covid-19 dengan manfaat dan efek samping. Media Sosial tentang vaksinasi Covid-19, informan terkait informasi (berita) mengenai vaksinasi Covid-19, dapat dilihat bahwa mereka semua mendapatkan informasi tentang vaksinasi Covid-19 dan manfaatnya. Keikutsertaan vaksinasi Covid-19 beberapa informan tetap mau melaksanakan vaksinasi Covid-19 sampai ke tahap ke 3 dengan menggunakan jenis vaksin moderna,sinovac, masyarakat umum sebagian besar berpengetahuan baik, bersikap mendukung sehingga semakin baik pula dalam keikutsertaan terhadap vaksinasi Covid-19. Kata Kunci:  keikutsertaan vaksinasi covid-19, pengetahuan, sikap, media sosial.      Abstract  The Covid-19 vaccine is a vaccine given to treat Covid-19. The Covid-19 vaccine is one of the government's steps in providing policies to overcome the spread of Covid-19. The purpose of this study was to determine the participation study of Covid-19 vaccination in the community in the working area of the Lepo-Lepo Public Health Center, Kendari City in 2022. This study was a qualitative study with a descriptive approach that used primary and secondary data to determine the participation of the community with Covid-19 vaccination. the technique used is in-depth interview (in-depth interview). The results of the research on people who want to carry out the Covid-19 vaccination, they know the benefits and side effects of vaccination from the puskesmas that have carried out socialization, have carried out vaccinations, received information from social media which is one of the educational media, especially regarding Covid-19 vaccination, implemented 5M after get vaccinated. The conclusion of this study is that community participation in the Covid-19 vaccine program has gone quite well. People's knowledge about participating in the Covid-19 vaccination that they all know what Covid-19 vaccination is and get information from social media. People's attitudes or actions in responding to the Covid-19 vaccination, it can be seen that they all understand the Covid-19 vaccination with its benefits and side effects. Social Media about Covid-19 vaccination, informants related to information (news) regarding Covid-19 vaccination, it can be seen that they all received information about Covid-19 vaccination and its benefits. Participation in the Covid-19 vaccination, several informants still want to carry out the Covid-19 vaccination up to the 3rd stage by using the moderna vaccine type, Sinovac, the general public is mostly well-informed, supportive, so that it will be even better to participate in the Covid-19 vaccination. Keywords: participation in covid-19 vaccination, knowledge, attitude, social media.
IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENENTUAN TITIK KENDALI KRITIS PROSES PENGASAPAN IKAN TUNA DI DESA MALALANDA KECAMATAN KULISUSU KABUPATEN BUTON UTARA Febriana Muchtar; Hartati Bahar; Nurmaladewi Nurmaladewi; Lisnawaty Lisnawaty
KOLONI Vol. 1 No. 2 (2022): JUNI 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (521.118 KB) | DOI: 10.31004/koloni.v1i2.98

Abstract

The process of making smoked fish in Malalanda Village, KulisusuSub-District, North Buton Regency is carried out traditionally and from generation to generation without using modern equipment and the advance of technology. Food safety for smoked tuna needs to be a concern because it can cause public health problem called foodborne disease. This study aims to identify the hazards during the smoking process and determines the critical control point for smoked tuna processingin Malalanda Village, KulisusuSub-District, North Buton Regency. This is a descriptive research by using survey method. Based on the identification results, there are 3 types of hazards in the smoking process of tuna which are biological hazards, chemical hazards and physical hazards. The results of the identification of critical control points found 3 critical control points at the stages of tuna smoking process, namely the washing stage, the smoking stage,and selling of smoked fish stage.   Keywords: Hazard Identification, Critical Control Point and  Smoked Tuna
STRATEGI BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT (HUMAS) DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN KEPADA PASIEN RSUD BAHTERAMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2022 Zulianti Zulianti; Suhadi Suhadi; Lisnawaty Lisnawaty
Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan Universitas Halu Oleo Vol 3, No 2 (2022): JAKK (Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan)
Publisher : Departemen AKK FKM UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jakk.v3i2.38048

Abstract

AbstrakLatar Belakang: Standar Kepuasan Pasien (SPM), bedasarkan peraturan menteri kesehatan republik Indonesia nomor 4 tahun 2019 menyatakan bahwa standar pelayanan minimal adalah ≥ 90%. Bidang Humas Rumah Sakit sangat perperang penting dalam menikatkan kualitas pelayanan kesehatan melalaui program yang diterapkan. Guna mengatsi masalah yang terjadi baik dari komplen pasiaen ataupun kelalayan dari petugas kesehatan.Tujuan: Untuk menganalisis strategi Bidang Hubungan Masyarakat dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan kepada Pasien Rumah Sakit Umum Daerah Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara.Metode: Jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Informan dalam penelitian ini yaitu Kasubag Humas dan Staf Humas RSUD Bahteramas, petugas kesehatan dan juga pasien. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi.Hasil: Dalam variabel proses pengumpulan fakta atau masalah sebagaiwujud starategi Humas dalam meningkatkan kualitas pelayanan kepada pasien di RSUD Bahteramas Prov.Sultra berjalan dengan cukup baik, Hal tersebut terlihat dari penyampaian informasi seperti yang disampaikan oleh Kasubag Humas dan Hukum Bahteramas, dimana dalam  pengumpulan fakta atau masalah Humas menyediakan suatu unit sebagai tempat pengaduan masyarakat yaitu ruang pengaduan Humas, Humas juga menyediakan blanko dan juga kotak saran.Upaya yang dilakukan oleh Humas tersebut diharapkan dapat mengatasi masalah yang ada dan  saling menguntungkan untuk organisasi maupun masyarakat. Dalam proses perencanaan dan program Humas menjalakan program yang sesuai dengan apa yang menjadi keluhan pasien. Strategi Humas yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayan pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara berjalan cukup baik. Hal  terlihat dari humas yang selalu terlibat dalam proses fungsi manajemen organisasi yaitu melakukan proses pengumpulan fakta dan Pengkomunikasian yang  Humas lakukan. Strategi terakhir yang Humas lakukan untuk meningkatkan kualitas pelayan pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara yaitu mengevaluasi program yang  suda berjalan dan program yang dijalankan suda berjalan dengan baik. Hal tersbut terlihat dari humas yang selalu terlibat dalam proses fungsi manajemen organisasi yaitu melakukan proses pengumpulan fakta dan Pengkomunikasian yang humas lakukan. Kesimpulan: Bahwa dalam proses pengmpulan fakta atau masalah, Humas memberikan atau menyediakan sebuah unit yaitu ruang pengaduan Humas sebagai tempat mengaduan masyarakat apabila ada masalah. Program yang dibuat atau dijalankan humas berdasarkan masalah yang terjadi guna mengatasi apa yang menjadi keluhan pasien. Aksi dan komunikasi antara lain Humas bekerja sama dengan publik internal dalam menjelasakan apa yang menjadi keluhan pasien atau keluarga pasien. Dalam hal meningkatkan kualitas pelayanan kepada pasien Humas mengevaluasi program-program yang telah dijalankan untuk mengetahui output hasil dari program yang dijalankan oleh Humas tersebut. Abstract.Background: Patient Satisfaction Standards (SPM), based on the regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia number 4 of 2019 states that the minimum service standard is 90%. The field of Hospital Public Relations is very important in improving the quality of health services through the programs implemented. In order to overcome problems that occur either from patient complaints or negligence from health workers.Objective: To analyze the strategy of the Public Relations Division in Improving the Quality of Service to Patients at the Bahteramas Regional General Hospital, Southeast Sulawesi Province.Methods: A qualitative research type with a descriptive approach. Informants in this study were the Head of Public Relations and Public Relations Staff of Bahteramas Hospital, health workers and patients. Collecting data through observation, in-depth interviews and documentation.Results: The program strategy implemented by PR was successful, and has also improved the quality of services provided by health workers at Bahteramas Hospital.Conclusion: It can be concluded that in the process of collecting facts or problems, Public Relations provides or provides a unit, namely the Public Relations complaint room as a place to complain to the public if there are problems. The program created or run by public relations is based on the problems that occur in order to overcome what are the patient's complaints. Actions and communications include Public Relations working with the internal public in explaining what the patient or patient's family complains about. In terms of improving the quality of service to patients, Public Relations evaluates the programs that have been run to find out the output results of the program run by the Public Relations.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LALONGGASUMEETO KABUPATEN KONAWE TAHUN 2022 Narti Narti; Lisnawaty Lisnawaty; Rahman Rahman
Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan Universitas Halu Oleo Vol 3, No 2 (2022): JAKK (Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan)
Publisher : Departemen AKK FKM UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jakk.v3i2.38051

Abstract

AbstrakLatar Belakang: Dalam 3 tahun terakhir, cakupan imunisasi dasar lengkap di Puskesmas Lalongggasumeeto tidak pernah mencapai target.  Cakupan IDL Puskesmas Lalonggasumeeto pada ditahun 2020 sebesar 45,5%. cakupan tersebut belum mencapai target Renstra tahun 2020 sebesar 92,9%.Tujuan: Untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan rendahnya kelengkapan imunisasi dasar pada bayi di wilayah kerja Puskesmas Lalonggasumeeto Kabupaten Konawe tahun 2022.Metode: Adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional Study (belah lintang). Jumlah sampel sebanyak 62 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan Simple Random Sampling.Hasil: Menunjukkan ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu (p value=0,012) dan dukungan keluarga (p value=0,002) dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi di wilayah kerja Puskesmas Lalonggasumeeto Kabupaten Konawe tahun 2022.. Tidak ada hubungan pekerjaan ibu (p value=1,000) dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi di wilayah kerja Puskesmas Lalonggasumeeto Kabupaten Konawe tahun 2022.Kesimpulan: Ada hubungan pengetahuan ibu dan dukungan keluarga dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi di wilayah kerja Puskesmas Lalonggasumeeto Kabupaten Konawe tahun 2022 dan tidak ada hubungan pekerjaan ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi di wilayah kerja Puskesmas Lalonggasumeeto Kabupaten Konawe tahun 2022. Abstract Background: In the last 3 years, the complete basic immunization coverage at the Lalongggaeeto Health Center has never reached the target. The IDL coverage of the Lalonggasumeeto Health Center in 2020 is 45.5%, this coverage has not reached the 2020 Strategic Plan target of 92.9%.Objectives: To determine the factors associated with the low completeness of basic immunization in infants in the working area of the Lalonggasumeeto Public Health Center, Konawe Regency in 2022. Methods; Quantitative study using a Cross Sectional Study approach (cross-sectional). The number of samples as many as 62 respondents with a sampling technique using Simple Random Sampling. Results: Indicate that there is a relationship between the level of mother's knowledge (p value=0,012)  and family support (p value=0,002)  with the completeness of basic immunization for infants in the working area of the Lalonggasumeeto Health Center, Konawe Regency in 2022. There is no relationship between maternal occupation (p value=1,000)  with the completeness of basic immunization for infants in the Lalonggasumeeto Public Health Center, Konawe Regency in 2022.Conclusion: There is a relationship between mother's knowledge and family support with the completeness of basic immunization for babies in the Lalonggasumeeto Health Center work area, Konawe Regency in 2022 and there is no relationship between mother's work and completeness of basic immunization for babies in the Lalonggasumeeto Health Center work area, Konawe Regency in 2022.
ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KESEHATAN DENGAN METODE WORKLOAD INDICATOR STAFFING NEED (WISN) DI PUSKESMAS NAMBO TAHUN 2022 Sukmawarni Sukmawarni; Lisnawaty Lisnawaty; Agnes Mersatika Hartoyo
Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan Universitas Halu Oleo Vol 3, No 3 (2022): JAKK (Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan)
Publisher : Departemen AKK FKM UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jakk.v3i3.38029

Abstract

AbstrakLatar Belakang: Sumber daya manusia kesehatan merupakan aset penting bagi pembangunan kesehatan di Indonesia. Salah satu indikator keberhasilan suatu Puskesmas yaitu tersedianya tenaga kesehatan yang cukup dengan kualitatas yang tinggi.Jjumlah tenaga kesehatan di Indonesia masih mengalami kekurangan. Jumlah tenaga kesehatan di Indonesia pada tahun 2020 sebanyak 1.072.679 orang tenaga kesehatan (73,30 %), Proporsi tenaga kesehatan terbanyak yaitu tenaga keperawatan sebanyak  40,85 % dari total tenaga kesehatan, sedangkan proporsi tenaga kesehatan yang paling sedikit yaitu tenaga kesehatan tradisional 0,03% dari total tenaga. Puskesmas yang kekurangan dokter, 29,83% Puskesmas dengan status jumlah dokter cukup, dan 57,68% Puskesmas yang memiliki jumlah dokter melebihi standar kebutuhan. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang puskesmas menyebutkan bahwa puskesmas harus memenuhi 9 jenis tenaga kesehatan. Berdasarkan data sistem informasi sumber daya manusia kesehatan (SISDMK), hanya 39,6% puskesmas yang telah memiliki 9 jenis tenaga kesehatan.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan tenaga kesehatan di Puskesmas Nambo.Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilakukan pada bulan februari-maret 2022. Informan dalam penelitian ini adalah Kepala Puskesmas, Kepala Tata Usaha, tenaga kesehatan dokter, perawat, bidan, farmasi, analis kesehatan, kesehatan masyarakat.Hasil: Tenaga kesehatan di Puskesmas Nambo memiliki kekurangan dan kelebihan tenaga kesehatan, hal ini disebabkan oleh penempatan tenaga kesehatan yang belum merata mengakibatkan beban kerja berlebih. Selain itu ditemukan penempatan tenaga kesehatan yang belum sesuai dengan latar belakang pendidikannya.Kesimpulan: Berdasarkan perhitungan kebutuhan tenaga kesehatan dengan metode WISN, Puskesmas Nambo membutuhkan tambahan tenaga kesehatan yaitu dokter umum, analis kesehatan dan kesehatan lingkungan. AbstractBackground: Health human resources are an important asset for health development in Indonesia. One indicator of the success of a Puskesmas is the availability of sufficient health workers with high quality. The number of health workers in Indonesia is still experiencing a shortage. The number of health workers in Indonesia in 2020 is 1,072,679 health workers (73.30%), the highest proportion of health workers is nursing personnel as much as 40.85% of the total health workers, while the least proportion of health workers is traditional health workers 0.03% of the total power. Puskesmas that lack doctors, 29.83% of Puskesmas with sufficient number of doctors status, and 57.68% of Puskesmas that have a number of doctors exceeding the standard requirement. Minister of Health Regulation Number 43 of 2019 concerning Puskesmas states that puskesmas must meet 9 types of health workers. Based on data from the health human resource information system (SISDMK), only 39.6% of puskesmas have 9 types of health workers.Objectives: This study aims to analyze the needs of health workers at the Nambo Health Center.Methods: This research is a type of quantitative descriptive research. This research was conducted in February-March 2022. Informants in this study were the Head of Public Health Center, Head of Administration, health workers, doctors, nurses, midwives, pharmacists, health analysts, public health.Results: Health workers at the Nambo Health Center have a shortage and an excess of health workers, this is due to the uneven placement of health workers resulting in an excessive workload. In addition, it was found that the placement of health workers was not in accordance with their educational background.Conclusion: Based on the calculation of the need for health workers using the WISN method, the Nambo Health Center requires additional health workers, namely general practitioners, health analysts and environmental health.
GAMBARAN PEMILIHAN DUKUN BAYI DALAM PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH MASYARAKAT DI KECAMATAN KULISUSU KABUPATEN BUTON UTARA (STUDY KUALITATIF DI DESA LOJI TAHUN 2020) La Ode Ahmad.I; La Ode Ali Imran Ahmad; Lisnawaty Lisnawaty
Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan Universitas Halu Oleo Vol 2, No 1 (2021): JAKK (Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan)
Publisher : Departemen AKK FKM UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jakk.v2i1.38117

Abstract

AbstrakLatar Belakang: Pelayanan kesehatan memiliki peranan penting sebagai sarana distribusi kesehatan kepada masyarakat. Pelayanan kesehatan di Desa Loji saat ini bisa dikatakan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan yang baik, faktor geografis pun mendukung karena keberadaan Desa Loji yang tidak jauh dari puskesmas atau Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten. Akan tetapi masyarakat pada umumnya lebih memilih bersalin di rumah dengan bantuan dukun beranak.Tujuan: untuk mengetahui bagaimana gambaran pemilihan dukun bayi dalam pertolongan persalinan oleh masyarakat di kecamatan kulisusu kabupaten buton utara. berdasarkan pengetahuan, sikap, budaya, biaya persalin, dan dukungan keluarga.Metode: Rancangan penelitian yang digunakan adalah menggunakan studi kasus (case study), dianalisis dengan metode content analysis kemudian diinterprestasikan dan disajikan dalam bentuk narasi.Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa dari segi pengetahuan masyarakat Desa Loji terutama ibu-ibu hamil tentang kesehatan dan persalinan masih sangat minim. Sikap ibu hamil Desa Loji lebih memilih dukun beranak dalam persalinan karena lebih percaya dan sejak awal kehamilan mereka sudah di kontrol oleh dukun dan pelayanan yang di berikan dukun lebih sesuai dengan sistem sosial budaya yang ada. Sudah menjadi kebiasaan lama yang di anggap sudah dilakukan oleh para pendahulu atau orang tua kepercayaan masyarakat terhadap dukun di peroleh secara turun temurun. Biaya pembayaran kepada dukun beranak tergolong murah sebab dukun beranak tidak menentukan tarif berapa yang harus dibayar karena semua tergantung dari kemampuan dan kerelaan dari narasumber atau keluarga ibu yang bersalin. Dan dalam memilih penolong persalinan selalu ditentukan secara musyawarah, dan keluarga sangat mendukung kalau persalinannya ditolong oleh dukun bayi sebab sudah menjadi kebiasaan secara turun temurun dari dulu-dulu.Kesimpulan: Kesimpulan dalam penelitian ini menunjukan bahwa persepsi ibu hamil di desa Loji dalam memilih persalinan kategori sangat buruk, lebih memilih dukun dari pada tenaga kesehatan (Bidan) hal disebabkan karena pengetahuan yang kurang, kebiasaan dan kesepakatan keluarga serta biaya proses persalinan dengan biaya terjangkau.  AbstractBackground: Health services have an important role as a means of distributing health to the community. Health services in Loji Village can currently be said to be able to meet community needs for good health services, geographic factors are also supportive because of the existence of Loji Village which is not far from the puskesmas or District General Hospital. However, people in general prefer to give birth at home with the help of a traditional birth attendant.Purpose: to find out the description of the selection of a traditional birth attendant in childbirth assistance by the community in Kulisusu sub-district, North Buton district. based on knowledge, attitudes, culture, maternity costs, and family support.Methods: The research design used was a case study, analyzed by content analysis method then interpreted and presented in a narrative form.Results: The results showed that in terms of knowledge of the people of Loji Village, especially pregnant women, about health and childbirth was still very minimal. The attitudes of pregnant women in Loji Village prefer dukun beranak in childbirth because they have more trust and since the beginning of their pregnancy they have been controlled by the dukun and the services provided by the dukun are more in accordance with the existing socio-cultural system. It is an old custom that is considered to have been practiced by predecessors or parents. The community's trust in shamans has been passed down from generation to generation. The cost of paying the dukun beranak is cheap because the dukun beranak does not determine what rates to pay because it all depends on the ability and willingness of the source or the mother's family to give birth. And in choosing a birth attendant it is always determined by deliberation, and the family is very supportive if the birth is assisted by a traditional birth attendant because it has become a habit from generation to generation.Conclusion: The conclusion in this study shows that the perception of pregnant women in Loji village in choosing a delivery in a very bad category, preferring a dukun to a health worker (midwife) due to lack of knowledge, habits and family agreement and the cost of the delivery process at affordable costs