Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

DETERMINAN LOKASI INDUSTRI TEPUNG TAPIOKA DI KABUPATEN BENGKALIS: PENDEKATAN GRAVITY HANSEN Wulan Sardiana; Mardiana; Dahlan Tampubolon; Toti Indrawati
Jurnal Economica Vol. 10 No. 1 (2022): Jurnal Economica, April 2022
Publisher : Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia Cabang Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.639 KB) | DOI: 10.46750/economica.v10i1.62

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis determinan lokasi industri tepung tapioka di Kabupaten Bengkalis. Pendekatan utama dari penelitian ini adalah metode lokasi Weber. Perhitungan titik pusat lokasi industri menggunakan nilai lokasi menggunakan metode statistik Sturgess dan faktor fasilitas akses menggunakan metode gravitasi Hansen. Hasil penelitian menemukan bahwa lokasi yang dipilih adalah Kecamatan Mandau dan sekitarnya di Kabupaten Bengkalis. Produksi singkong di Kabupaten Mandau, Kabupaten Pinggir, dan Kabupaten Bahtin Solapan sebesar 10.027,68 ton per tahun. Kemudahan memasarkan hasil panen singkong yang dekat dengan pasar memberikan peluang yang besar bagi masyarakat untuk meningkatkan perekonomian di daerah yang akan didirikan pabrik. Weber menjelaskan penentuan lokasi kegiatan industri dalam segitiga lokasi. Menurut teori lokasi, pemilihan lokasi di wilayah Kecamatan Mandau sebagai lokasi pabrik tepung tapioka karena terpenuhinya faktor-faktor pendirian pabrik. seperti bahan baku, tenaga kerja, transportasi, sarana dan prasarana, listrik, faktor kenyamanan seperti pendidikan, kesehatan, pasar, dan perbankan, kemudian kebijakan pemerintah dan aglomerasi, serta fasilitas pendukung lainnya.
ANALISIS PERSAINGAN INDUSTRI KECIL BUBUK KOPI DI KOTA PEKANBARU Jeni Novita; Jahrizal Jahrizal; Mardiana Mardiana
Jurnal Economica Vol. 10 No. 2 (2022): Jurnal Economica, Oktober 2022
Publisher : Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia Cabang Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46750/economica.v10i2.75

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat persaingan usaha industri kopi bubuk di Kota Pekanbaru dan untuk mengetahui alternatif strategi peningkatan penjualan kopi bubuk di Kota Pekanbaru. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Dimana data primer diperoleh langsung dari responden melalui wawancara, kuesioner, dokumentasi. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui instansi pemerintah seperti Badan Pusat Statistik Kota Pekanbaru dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru. Metode analisis yang digunakan adalah struktur pasar CR4, analisis HHI dan Porter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur pasar menunjukkan nilai CR4 sebesar 83,01%. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat konsentrasi usaha industri kecil bubuk kopi di Kota Pekanbaru berada dalam kondisi pasar oligopoli yang ketat. Dan nilai HHI menunjukkan nilai 2.078,63. Hal ini berarti pasar sedang terkonsentrasi, yang berarti persaingan usaha industri kecil bubuk kopi dalam keadaan oligopoli. Hasil penelitian analisis Porter dapat diketahui bahwa persaingan industri kecil bubuk kopi di Kota Pekanbaru cukup tinggi, karena jumlah industri kopi bubuk yang banyak, baik yang berizin maupun yang tidak berizin. Dari variabel pemasok cukup kuat berasal dari dalam dan luar daerah. Dari variabel pendatang tidak terlalu banyak kendala untuk memasuki usaha seperti besarnya modal, jenis usaha yang sama yang sudah bertahan lama, serta persaingan harga dan kualitas produk. Dari variabel substitusi produk substitusi yang mengancam eksistensi usaha kopi bubuk di Kota Pekanbaru yaitu adanya kopi kemasan dan teh kemasan dengan harga yang relatif murah dan kualitas produk yang baik.
ANALISIS PERSAINGAN PADA INDUSTRI AIR MINUM ISI ULANG DI KECAMATAN TAMPAN KOTA PEKANBARU Nurfri Yolanda; Jahrizal Jahrizal; Mardiana Mardiana
Jurnal Economica Vol. 10 No. 2 (2022): Jurnal Economica, Oktober 2022
Publisher : Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia Cabang Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46750/economica.v10i2.76

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persaingan dalam industri air minum isi ulang di Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah industri air minum isi ulang di Kecamatan Tampan yang berjumlah 42 unit usaha. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Alat uji analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah struktur pasar CR4, IHH dan Analisis Porter. Hasil penelitian struktur pasar menunjukkan bahwa CR4 23,75% merupakan pasar monopoli dan nilai indeks Herfindahl-Hirscman sebesar 346.484 termasuk dalam kategori monopoli. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi persaingan di industri ini cukup tinggi karena jumlah pelaku usaha yang banyak dan harga jual yang hampir sama. Tidak ada pendatang baru selama setahun terakhir, sehingga hambatan terhadap industri ini cukup rendah. Ancaman produk pengganti dapat menimbulkan ancaman bagi profitabilitas dan daya saing. di industri karena harga yang ditawarkan tidak jauh berbeda, daya tawar pemasok rendah untuk memainkan harga karena air tersedia banyak, daya tawar pembeli tidak mampu mengendalikan harga.
ANALISIS ASPEK EKONOMI DAN SOSIAL KOTA PEKANBARU SEBAGAI KOTA LAYAK HUNI Rio Sayang Juliandi; Mardiana; Dahlan Tampubolon
Revenue : Jurnal Ekonomi Pembangunan dan Ekonomi Islam Vol 4 No 02 (2021): Revenue : Jurnal Ekonomi Pembangunan dan Ekonomi Islam
Publisher : STIE Bakti Bangsa Pamekasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.973 KB) | DOI: 10.56998/jr.v4i02.36

Abstract

To accelerate the development and quality of Pekanbaru City in the 2017-2022 period, the Pekanbaru City Government has a vision and mission of "Realizing a Civilian Smart City Pekanbaru". So there is a need for an analysis of livability in Pekabaru City through research on Economic and Social aspects. This study aims to determine the achievement of the concept of a liveable city in Pekanbaru City from the point of view of the economic and social aspects. This qualitative research was conducted by collecting questionnaire data to 60 respondents proportionally in Pekanbaru City. The analysis used is Gap analysis and Achievement Index analysis. The results of the index show that the achievement value in Pekanbaru City is 60.70. Based on the interpretation of the Liveliability Index results, Pekanbaru City gets good results. Among the indicators contained in the economic aspect that get the highest score is the indicator of the availability of goods and services for daily needs which are easily found in Pekanbaru City. The indicator on the economic aspect that has the lowest value is that local residents are guaranteed employment. This is due to the fact that several companies, especially in the industrial and mining sectors, employ workers from outside the city of Pekanbaru. While the indicators on the social aspect that get the highest score are the ease of public access and social tolerance in the people of Pekanbaru City. The indicator that gets the lowest score is Availability of Creative Space. From the data above, it can be seen that Sail District is the District with the highest achievement index compared to other districts. While Tampan is the district with the lowest achievement index. Tampan District with a population density in Pekanbaru City has a lower Achievement Index than other sub-districts, so it can be concluded that the denser an area is, the higher the indicator of community satisfaction with the livability of the area.
Macroeconomy of Riau Province and Government Policies Overcoming the Impact of Covid-19 Pandemic Mardiana Mardiana; Eriyati Eriyati; Ritayani Iyan; Toti Indrawati; Dahlan Tampubolon
Jurnal Ekonika : Jurnal Ekonomi Universitas Kadiri Vol. 7 No. 1 (2022): April 2022
Publisher : Fakultas Ekonomi Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/ekonika.v7i1.2258

Abstract

This article aims to analyze the impact of Covid 19 on the macroeconomy of Riau Province, including economic growth, investment, public consumption, and inflation in Riau Province and Riau Province government policies to overcome them. This study takes data related to macroeconomics in Riau, uses secondary data. Covid 19 caused a decrease in economic growth compared to the period before Covid 19. Covid 19 did not have a too significant impact on investment in Riau Province. The condition even shows an increase in investment compared to the previous year. Covid 19 caused a significant decrease in public consumption in Riau Province. Covid 19 causes inflationary instability in Riau. The Riau Provincial government's policy in controlling the impact of Covid 19 on the macroeconomic sector is through refocusing as the Covid recovery budget in Riau and supporting the realization of the National Economic Recovery fund budgeted by the Central Government. The government's policy is to ensure the implementation of infrastructure development (toll roads and provincial roads) to support distribution, agricultural incentives, labor-intensive projects, SME assistance, Pre-Employment Cards, and other policies aimed at ensuring economic stability in Riau Province.
PENGARUH DANA DESA DAN ALOKASI DANA DESA TERHADAP KEMISKINAN DI KABUPATEN PELALAWAN Novrianti Novrianti; Dahlan Tampubolon; Mardiana Mardiana
JEMBA : Jurnal Ekonomi Pembangunan, Manajemen dan bisnis, Akuntansi Vol. 2 No. 2 (2022): JEMBA : Jurnal Ekonomi Pembangunan, Manajemen dan Bisnis, Akuntansi
Publisher : Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Palangka Raya (UPR)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.17 KB) | DOI: 10.52300/jemba.v2i2.7136

Abstract

This study aims to analyze how much influence the Village Fund and Village Fund Allocation (ADD) have on the number of poor people in Pelalawan Regency. The analytical tool used is multiple regression with panel data which is then tested for hypotheses with the F test, t test, and Coefficient of Determination (Adjusted R2) at an error rate of = 5%. The results of panel data regression analysis with the selected model is the Fixed Effect Model showing that there is an influence of the Village Fund and Village Fund Allocation (ADD) on the number of poor people in Pelalawan Regency from 2016-2020 with a value of 0.0000005 each for the Village Fund and -0.000000611 for ADD. While the value of Coefficient of Determination (Adjusted R2) is 0.8378 or 83.78%, this shows that the ability of the Village Fund and ADD variables in explaining rural poverty is 83.78%.
Kebijakan Belanja Desa Untuk Pemberdayaan Masyarakat Dahlan Tampubolon; Mardiana Mardiana
SOCIETAS Vol 11 No 1 (2022): Societas: Jurnal Ilmu Administrasi Dan Sosial
Publisher : Universitas Musamus, Merauke, Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Village expenditure is critical for improving public services and welfare, but it is not yet felt by the community to its full potential. Village spending continues to be dominant for village officials' expenditures and physical activities. The objective of this research is to examine the involvement, transparency, and appropriateness of village spending. Additionally, this study examines the relationship between village spending and knowledge, technological ability, and village development. Forty-five participants were interviewed, including 18 village officials and representatives from 27 communities. Contingency table and rank Spearman correlation are the two primary analytic tools. Village expenditures in Kampa District, Kampar Regency, Riau Province, averaged over one billion rupiah, according to research. Village expenditures on community empowerment are distributed according to each village's needs. The majority of communities participate in the planning, implementation, and administration of village expenditures. There is no significant difference in the community's and village officials' perceptions of community involvement and transparency in village spending. Between village officials and the community, there are differences in perceptions of the suitability and accuracy of village spending. Spending in villages fosters community empowerment. There is a strong correlation between village expenditure and the development of community capacity and understanding. The capacity to use technology is also related to the amount of money spent by villages on empowerment. The majority of village officials and members of the community stated that village expenditure on empowerment had resulted in increased village development.
ANALISIS PERSAINGAN INDUSTRI KECIL PAKAIAN JADI TEKSTIL BERIZIN DI KOTA PEKANBARU Muhammad Yasin; Mardiana Mardiana; Taryono Taryono
Jurnal Economica Vol. 11 No. 1 (2023): Jurnal Economica, April 2023
Publisher : Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia Cabang Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46750/economica.v11i1.112

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persaingan usaha industri Tekstil Pakaian Berlisensi di Kota Pekanbaru dan untuk mengetahui persaingan dalam meningkatkan penjualan pakaian jadi tekstil di Kota Pekanbaru. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Dimana data primer diperoleh langsung dari responden melalui wawancara, kuesioner, dokumentasi. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui instansi pemerintah seperti Badan Pusat Statistik Kota Pekanbaru dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Pekanbaru. Metode analisis yang digunakan adalah struktur pasar CR4, analisis IHH dan Porter. Hasil penelitian menunjukkan struktur pasar menunjukkan nilai CR4 sebesar 51,86%. Hal ini menunjukkan tingkat konsentrasi industri kecil pakaian jadi tekstil di Kota Pekanbaru berada dalam kondisi pasar oligopoli longgar. Dan nilai HHI menunjukkan nilai 1,001. Artinya persaingan usaha industri kecil tekstil pakaian jadi berada dalam pasar persaingan oligopoli. Dari hasil analisis Porter terlihat bahwa persaingan usaha industri kecil pakaian jadi tekstil di Kota Pekanbaru cukup tinggi, karena jumlah industri pakaian jadi tekstil yang banyak baik yang berizin maupun tidak berizin. Variabel pemasok cukup kuat, berasal dari dalam dan luar daerah. Variabel pendatang baru tidak terlalu banyak dikarenakan adanya hambatan untuk masuk ke dalam usaha seperti jumlah modal, jenis usaha yang sama yang telah berlangsung lama, persaingan harga dan kualitas produk. Dari variabel substitusi produk substitusi yang mengancam eksistensi usaha tekstil pakaian jadi di Kota Pekanbaru yaitu adanya barang online dan barang siap pakai dengan harga yang relatif murah dan kualitas produk yang baik.
Analisis Pendapatan Produsen Industri Tenun Songket di Kota Pekanbaru Dina Reski Putri; Mardiana Mardiana; Eriyati Eriyati
JIP ( Jurnal Industri dan Perkotaan ) Vol 19, No 2 (2023)
Publisher : Pusat Studi Industri dan Perkotaan (PSIP) Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jip.19.2.115-126

Abstract

This study compares the gap between total revenue and total costs to ascertain the benefits received by songket weaving producers in Pekanbaru City. 13 songket weaving industrial units in the city of Pekanbaru made up the total number of samples used in this study, which used the census technique to draw samples from the entire population. The quantitative descriptive analysis method used in this study was based on primary sources..The results of the research and data processing found that the lowest producer total production costs were Rp3,709,000/month and the highest is Rp.42,492,000/month, the total revenue earned for all songket weaving industry producers in Pekanbaru City is the lowest at Rp.5,200,000/month and the highest at Rp.49,400,000/month. So that the net income (profit) obtained for all songket weaving industries in Pekanbaru City is the lowest at Rp.1,491,000/month and the highest is Rp.19,253,000/month. The efficiency value of the 13 songket weaving industry units in Pekanbaru City also shows a value which illustrates that the industry is feasible to run because it gets a value of > 1. The total costs, total revenues, profits, and efficiency values are taken from two different producers by comparing the lowest and highest amounts. According to the study's findings, Pekanbaru City's songket weaving sector generates more money overall than it spends on production, making it a remarkably profitable enterprise.
Penerapan Konsep Resources Based View (RBV) dalam Mencapai Keunggulan Kompetitif Industri Rumah Tangga Pengolahan Amplang Udang Di Kecamatan Tembilahan Kota Gabriella Trinanda Sianipar; Mardiana Mardiana; Ufira Isbah
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 2 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i2.9611

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sumber daya dan kapabilitas yang dimiliki Industri Rumah Tangga Pengolahan Amplang Udang di Kecamatan Tembilahan Kota yang mampu menjadi keunggulan kompetitif. Metode pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan metode pendekatan deskriptif kualitatif. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Dimana data primer diperoleh langsung dari responden melalui wawancara dan dokumentasi. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui instansi-instansi pemerintah seperti Badan Pusat Statistik Kabupaten Indragiri Hilir dan Dinas Perikanan Kabupaten Indragiri Hilir. Metode analisis yang digunakan yaitu Resources Based View (RBV) dan diolah menggunakan kerangka kerja Value, Rarity, Imitability, Organization (VRIO). Hasil analisis Resources Based View menunjukan sumber daya dan kapabilitas apa saja yang mampu menjadi keunggulan kompetitif. Dari hasil wawancara yang telah dilakukan, ditemukan beberapa sumber daya yang dimiliki tiap industri mampu menjadi keunggulan kompetitif, seperti ketersediaan bahan baku yang diperoleh dari pemasok yang terjamin kualitasnya. Berdasarkan letak geografis dari keenam industri rumah tangga pengolahan amplang udang terletak pada Kabupaten Indragiri Hilir yang memiliki jumlah produksi perikanan tangkap terbesar di Provinsi Riau. Tetapi kendala yang dialami oleh setiap industri rumah tangga pengolahan amplang udang di Kecamatan Tembilahan Kota sama, yaitu pada pelayanan serta rendahnya tingkat pengetahuan tentang teknologi.