p-Index From 2020 - 2025
0.778
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Buletin Poltanesa
Sofyan Bulkis
Pengelolaan Hutan, Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Vegetasi di Hutan Pulau Nunukan dan Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara Herijanto Thamrin; Sofyan Bulkis; Emi Malaysia; Dwinita Aquastini; M. Fadjeri
Poltanesa Vol 23 No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : P2M Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.465 KB) | DOI: 10.51967/tanesa.v23i1.1075

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi hutan pada wilayah Kabupaten Nunukan khususnya pada wilayah hutan Pulau Nunukan dan Pulau Sebatik. Berdasarkan tujuan tersebut, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan atau dasar dalam penentuan kebijakan pengelolaan hutan di wilayah Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Utara. Penelitian dilaksanakan di Pulau Nunukan dan Pulau Sebatik selama 3 bulan, yaitu mulai bulan Juli sampai dengan bulan September 2021. Penelitian dilakukan secara purposive sampling dengan membuat plot penelitian sebanyak masing-masing 3 (plot). Untuk pengamatan tingkat pohon digunakan plot berukuran 10 m x 10 m, tingkat tiang digunakan plot berukuran 10 mx 10 m, untuk tingkat pancang digunakan plot berukuran 5 m x 5 m dan untuk tingkat semai digunakan plot berukuran 2 m x 2 m. Parameter vegetasi yang didapat di lapangan, diolah untuk mendapatkan Indeks Nilai Penting antara lain jenis, kerapatan (K), frekuensi (F), dan dominansi (D). kemudian untuk mengetahui keanekaragaman jenisnya digunakan Indeks Shannon-Wiener. Hasil pengolahan data dianalisis secara deskriptif. Disimpulkan bahwa hutan di pulau Nunukan dan pulau Sebatik memiliki keanekaragaman jenis yang rendah dan hanya meranti merah (Shorea leprosula) yang hadir di empat fase pertumbuhan. Rendahnya keanekaragaman jenis ini tidak terlepas dari pemanfaatan hutan sebelumnya, yaitu pembalakan hutan yang tidak terkontrol. Perlu pengawasan yang intensif terhadap hutan yang masih tersisa agar tidak ada gangguan lagi dan proses suksesi bisa berjalan dengan baik. Perlu pengayaan jenis komersial terutama pada daerah yang terbuka.
Analysis of Teritip Dam Utilization for Domestic Water Supply in Balikpapan Kiamah Fathirizki Agsa Kamarati; Laode Muh Asdiq H Ramadhan; Herijanto Thamrin; Noorhamsyah; M. Masrudy; Sofyan Bulkis; M. Fadjery; Muhammad Zulfi; Ariusmiati; Shinta Sisilia Paurru
Poltanesa Vol 24 No 1 (2023): June 2023
Publisher : P2M Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/tanesa.v24i1.2564

Abstract

Balikpapan is a city in East Kalimantan, Indonesia, serving as a business and industrial center with the largest economy on the island of Kalimantan. The Teritip Dam has multiple purposes, including flood control and addressing the clean water crisis caused by a lack of raw water sources. The demand for clean water will continue to increase with population growth. This study aims to determine the contribution of the Teritip Dam in meeting the community's clean water needs through the Regional Drinking Water Company (PDAM) of Balikpapan. The study also seeks to provide input for potential contributions and conservation efforts. The analysis of domestic clean water demand involves evaluating the condition of clean water, identifying the supply and demand of clean water, analyzing population projections, and estimating the volume of clean water needed by the population. The study findings indicate that the Teritip reservoir provides a discharge of 8,891 m3/day, fulfilling only 14.3% of the clean water demand in Balikpapan. Therefore, implementing water resource conservation measures is crucial to meet the water demand in Balikpapan. These conservation activities include improving the supervision of water withdrawal and usage by considering conservation interests, raising public awareness about water issues, and controlling groundwater use for new drilling activities, particularly in critical groundwater areas.
Analysis of Teritip Dam Utilization for Domestic Water Supply in Balikpapan Kiamah Fathirizki Agsa Kamarati; Laode Muh Asdiq H Ramadhan; Herijanto Thamrin; Noorhamsyah; M. Masrudy; Sofyan Bulkis; M. Fadjery; Muhammad Zulfi; Ariusmiati; Shinta Sisilia Paurru
Poltanesa Vol 24 No 1 (2023): June 2023
Publisher : P2M Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/tanesa.v24i1.2564

Abstract

Balikpapan is a city in East Kalimantan, Indonesia, serving as a business and industrial center with the largest economy on the island of Kalimantan. The Teritip Dam has multiple purposes, including flood control and addressing the clean water crisis caused by a lack of raw water sources. The demand for clean water will continue to increase with population growth. This study aims to determine the contribution of the Teritip Dam in meeting the community's clean water needs through the Regional Drinking Water Company (PDAM) of Balikpapan. The study also seeks to provide input for potential contributions and conservation efforts. The analysis of domestic clean water demand involves evaluating the condition of clean water, identifying the supply and demand of clean water, analyzing population projections, and estimating the volume of clean water needed by the population. The study findings indicate that the Teritip reservoir provides a discharge of 8,891 m3/day, fulfilling only 14.3% of the clean water demand in Balikpapan. Therefore, implementing water resource conservation measures is crucial to meet the water demand in Balikpapan. These conservation activities include improving the supervision of water withdrawal and usage by considering conservation interests, raising public awareness about water issues, and controlling groundwater use for new drilling activities, particularly in critical groundwater areas.
Analisis Vegetasi di Hutan Pulau Nunukan dan Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara Herijanto Thamrin; Sofyan Bulkis; Emi Malaysia; Dwinita Aquastini; M. Fadjeri
Poltanesa Vol 23 No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : P2M Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/tanesa.v23i1.1075

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi hutan pada wilayah Kabupaten Nunukan khususnya pada wilayah hutan Pulau Nunukan dan Pulau Sebatik. Berdasarkan tujuan tersebut, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan atau dasar dalam penentuan kebijakan pengelolaan hutan di wilayah Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Utara. Penelitian dilaksanakan di Pulau Nunukan dan Pulau Sebatik selama 3 bulan, yaitu mulai bulan Juli sampai dengan bulan September 2021. Penelitian dilakukan secara purposive sampling dengan membuat plot penelitian sebanyak masing-masing 3 (plot). Untuk pengamatan tingkat pohon digunakan plot berukuran 10 m x 10 m, tingkat tiang digunakan plot berukuran 10 mx 10 m, untuk tingkat pancang digunakan plot berukuran 5 m x 5 m dan untuk tingkat semai digunakan plot berukuran 2 m x 2 m. Parameter vegetasi yang didapat di lapangan, diolah untuk mendapatkan Indeks Nilai Penting antara lain jenis, kerapatan (K), frekuensi (F), dan dominansi (D). kemudian untuk mengetahui keanekaragaman jenisnya digunakan Indeks Shannon-Wiener. Hasil pengolahan data dianalisis secara deskriptif. Disimpulkan bahwa hutan di pulau Nunukan dan pulau Sebatik memiliki keanekaragaman jenis yang rendah dan hanya meranti merah (Shorea leprosula) yang hadir di empat fase pertumbuhan. Rendahnya keanekaragaman jenis ini tidak terlepas dari pemanfaatan hutan sebelumnya, yaitu pembalakan hutan yang tidak terkontrol. Perlu pengawasan yang intensif terhadap hutan yang masih tersisa agar tidak ada gangguan lagi dan proses suksesi bisa berjalan dengan baik. Perlu pengayaan jenis komersial terutama pada daerah yang terbuka.