Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Inventarisasi Sumur Artesis di Desa Cikeusik Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten Anisa Zulfa Salamah; Prastowo
Jurnal Pusat Inovasi Masyarakat (PIM) Vol. 2 No. 4 (2020): Juni 2020
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (396.689 KB)

Abstract

Cikeusik villagers use groundwater in almost all household activities. Utilization of ground water is done for household or domestic needs. The amount of population is one of the variables of the domestic water needs of an area, the more the population, the higher the amount of water needs. Groundwater inventory activity aims to collect data and explore the existing water resources in Cikeusik Village. Water discharge measurements were carried out on 4 artesian wells and interviews were done to each RT and RW in Cikeusik Village to find out the availability of clean water and the number of wells owned by villagers as a source of clean water. The measured water discharge from each artesian well in Cikeusik Village has an average value of 0.037 Liters / second so that in one day 12700 liters of water can be produced. The calculation results show that the availability of water from artesian wells built by Cikeusik Village only meets the needs of 181 people for one year. The number of Cikeusik villagers who do not yet have private wells is still very much, 944 out of 5820 households. Therefore, further research about groundwater source is recommended in Cikeusik. Research such as prediction of potential groundwater reserves and water quality and ground water level is really essential. Keywords: artesian well, groundwater, inventory, water discharge, water resources
Perbandingan Efisiensi Media Pembuangan Sampah Organik Rumah antara Bak Sampah Sederhana dengan Lubang Biopori (Studi kasus : masyarakat Desa Nanggala, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang) Chaedar Alif Prada; Fathia Nurul Mujaddidah; Raven Daniel Martin; Anis Nurul Shofriyyah; Muhammad Nor Mahmudi; Yoan Kargy Hakim; Beatrice Immanuel Marampa; Regita Dian Astriana Prayitno; Prastowo
Jurnal Pusat Inovasi Masyarakat (PIM) Vol. 2 No. 4 (2020): Juni 2020
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.224 KB)

Abstract

The waste management system carried out by the people of Kampung Benger, Nanggala Village is not yet good. This can be seen from the garbage thrown by the village community, not sorted between organic and non-organic waste. The increase in landfill without proper waste management is estimated to be the reason for not creating a clean environment. Most of the people of Kampung Benger still throw their trash into the gutter or burn it around the house, even though there is already a Temporary Disposal Site (TPS) in Nanggala Village. The purpose of this activity is to find more efficient and appropriate household organic waste disposal media to be applied in Nanggala Village. The more efficient and appropriate household organic waste disposal media to be implemented in Nanggala Village is by making 2 trash bins, each measuring 50 cm x 50 cm x 50 cm. Because when compared with making biopori holes as much as 1 piece per day, making 2 pieces of trash for more than two months is more effective and efficient. This can make it easier for residents to dispose of waste and do not spend much time when making it, compared to the time needed to make one biopori hole every day. Keywords: landfill, Nanggala Village, organic waste
Penentuan Diameter Pipa pada Jaringan Perpipaan Sistem Intake Tambak Garam Fachrudin, Muhammad; Purwanto, Mohammad Yanuar J; Prastowo; Saptomo, Satyanto K
Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan Vol. 9 No. 1: April 2024
Publisher : Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, IPB University and The Institut of ENgineering Indonesia (PII), Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jsil.9.1.31-40

Abstract

Irigasi tambak garam di Indonesia masih tradisional, sehingga berdampak terhadap rendahnya mutu garam yang diproduksi oleh petani. Oleh karena itu perlu direncang irigasi teknis yang dapat mengambil air laut yang memiliki salinitas yang baik, terhindar dari run off aliran sungai berdasarkan fluktuasi pasang surut. Penelitan ini bertujuan untuk melakukan perancangan sistem intake tambak garam berdasarkan kondisi salinitas dan fluktuasi pasang surut air laut. Perancangan hidrolika pipa yang akan dilakukan meliputi penentuan diameter pipa yang efektif (dalam bentuk diagram) untuk mengisi air laut kedalam tambak, yang sesuai dengan perubahan ketinggian akibat fluktasi pasang surut dan panjang pipa berdasarkan penentuan titik pengambilan air laut (inlet). Salinitas air laut yang baik untuk bahan baku garam berada pada jarak 1.585,8 meter dari pintu masuk air tambak exsisting. Pada titik tersebut Elevation Head dari muka air laut yang efektif setinggi 0,4 meter sampai dengan 1 meter. Hasil simulasi menujukan bahwa diameter pipa yang dapat digunakan adalah 14“, 16“, 18“ dan 20“. Untuk mengisi storage tambak telah dapat dikembangkan nomogram untuk menentukan diameter pipa intake berdasarkan debit yang diperlukan sesuai dengan fluktuasi pasang surut dan posisi inlet. Dari nomogram tersebut ditentukan bahwa diameter yang efektif untuk memenuhi kebutuhan air laut selama dua minggu sebagai bahan baku adalah diameter 20“.
Penentuan Diameter Pipa pada Jaringan Perpipaan Sistem Intake Tambak Garam Fachrudin, Muhammad; Purwanto, Mohammad Yanuar J; Prastowo; Saptomo, Satyanto K
Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan Vol. 9 No. 1: April 2024
Publisher : Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jsil.9.1.31-40

Abstract

Irigasi tambak garam di Indonesia masih tradisional, sehingga berdampak terhadap rendahnya mutu garam yang diproduksi oleh petani. Oleh karena itu perlu direncang irigasi teknis yang dapat mengambil air laut yang memiliki salinitas yang baik, terhindar dari run off aliran sungai berdasarkan fluktuasi pasang surut. Penelitan ini bertujuan untuk melakukan perancangan sistem intake tambak garam berdasarkan kondisi salinitas dan fluktuasi pasang surut air laut. Perancangan hidrolika pipa yang akan dilakukan meliputi penentuan diameter pipa yang efektif (dalam bentuk diagram) untuk mengisi air laut kedalam tambak, yang sesuai dengan perubahan ketinggian akibat fluktasi pasang surut dan panjang pipa berdasarkan penentuan titik pengambilan air laut (inlet). Salinitas air laut yang baik untuk bahan baku garam berada pada jarak 1.585,8 meter dari pintu masuk air tambak exsisting. Pada titik tersebut Elevation Head dari muka air laut yang efektif setinggi 0,4 meter sampai dengan 1 meter. Hasil simulasi menujukan bahwa diameter pipa yang dapat digunakan adalah 14“, 16“, 18“ dan 20“. Untuk mengisi storage tambak telah dapat dikembangkan nomogram untuk menentukan diameter pipa intake berdasarkan debit yang diperlukan sesuai dengan fluktuasi pasang surut dan posisi inlet. Dari nomogram tersebut ditentukan bahwa diameter yang efektif untuk memenuhi kebutuhan air laut selama dua minggu sebagai bahan baku adalah diameter 20“.
Analisi Dampak Ekonomi Pengolahan Kopi Arabika pada Kelompok Tani Sumber Karya Empat Kabupaten Bondowoso Setyokuncoro, Bagus; Nazhat, Lak lak; Prastowo
Jurnal Aplikasi Bisnis Volume 19 No. 1, Juni 2022
Publisher : Program Sarjana Terapan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jabis.vol19.iss1.art1

Abstract

Kopi merupakan salah satu komoditas pertanian yang dapat memberikan dampak terhadap petani pengolahnya. Peneltian ini bertujuan menganalisis dampak ekonomi yang timbul dari kegiatan pengolahan. Metode analisis diskriptif kuantitatif digunakan dalam penelitian ini untuk menggambarkan dampak yang diakibatkan kegiatan pengolahan kopi terhadap kelompok tani, adapun penelitian ini dilakukan pada kelompok tani Sumber Karya Empat Kabupaten Bondowoso. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya kegiatan pengolahan kopi pada kelompok tani Sumber Karya Empat dapat memberikan dampak ekonomi yang baik bagi anggota kelompok khusunya dan masyarakat pada umumnya. Adapun dampak ekonomi yang dirasakan anggota kelompok secara langsung (direct impact) dapat mencapai lebih dari delapan ratus juta rupiah sedangkan untuk dampak ekonomi tidak langsung (indirect impact) lebih dari tujuh ratus juta rupiah dan dampak ekonomi bagi terdampak lain atau (induce Impact ) mencapai lebih dari empat ratus juta rupiah.