Irigasi tambak garam di Indonesia masih tradisional, sehingga berdampak terhadap rendahnya mutu garam yang diproduksi oleh petani. Oleh karena itu perlu direncang irigasi teknis yang dapat mengambil air laut yang memiliki salinitas yang baik, terhindar dari run off aliran sungai berdasarkan fluktuasi pasang surut. Penelitan ini bertujuan untuk melakukan perancangan sistem intake tambak garam berdasarkan kondisi salinitas dan fluktuasi pasang surut air laut. Perancangan hidrolika pipa yang akan dilakukan meliputi penentuan diameter pipa yang efektif (dalam bentuk diagram) untuk mengisi air laut kedalam tambak, yang sesuai dengan perubahan ketinggian akibat fluktasi pasang surut dan panjang pipa berdasarkan penentuan titik pengambilan air laut (inlet). Salinitas air laut yang baik untuk bahan baku garam berada pada jarak 1.585,8 meter dari pintu masuk air tambak exsisting. Pada titik tersebut Elevation Head dari muka air laut yang efektif setinggi 0,4 meter sampai dengan 1 meter. Hasil simulasi menujukan bahwa diameter pipa yang dapat digunakan adalah 14“, 16“, 18“ dan 20“. Untuk mengisi storage tambak telah dapat dikembangkan nomogram untuk menentukan diameter pipa intake berdasarkan debit yang diperlukan sesuai dengan fluktuasi pasang surut dan posisi inlet. Dari nomogram tersebut ditentukan bahwa diameter yang efektif untuk memenuhi kebutuhan air laut selama dua minggu sebagai bahan baku adalah diameter 20“.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024