Peternakan ayam broiler sangat tergantung pada pakan komersial dan penggunaan antibiotik sintetik untuk mencegah penyakit dan meningkatkan produktivitas. Namun, penggunaan antibiotik dapat meninggalkan residu dalam produk peternakan, yang berpotensi menimbulkan masalah kesehatan bagi konsumen. Tujuan penelitian untuk mengetahui respon organ fisiologis broiler terhadap penambahan enkapsulasi daun afrika dalam air minunm. Penelitian dimulai dari pengumpulan bahan baku, pembuatan enkapsulasi ekstak daun afrika, pemeliharaan broiler sampai panen (pengambilan data). Subjek penelitian yang digunakan adalah DOC broiler sebanyak 100 ekor tanpa pemisahan jenis kelamin. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan diberikan pada air minum dengan A 0%, B 0,5%, C 1%, dan D 1,5%. Variabel yang diamati yaitu persentase bobot organ fisiologis (hati, jantung, dan limpa), panjang usus, dan bobot akhir. Penambahan enkapsulasi ekstrak daun afrika memiliki efek tidak signifikan (P>0,05) terhapat persentase organ fisiologis (hati,jantung, limpa) dan panjang usus halus. Namun, pada perlakuan dengan konsentrasi 0,5%, terjadi peningkatan bobot akhir broiler secara signifikan (P<0,05). Dengan demikian, penggunaan enkapsulasi ekstrak daun afrika pada level 0,5% dapat dianggap sebagai dosis optimal untuk meningkatkan bobot akhir ayam broiler secara signifikan. Kata kunci: hati, jantung, limpa, panjang usus halus, bobot akhir