Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Pengetahuan sebagai Faktor Pendukung Pelaksanaan Tujuh Dimensi Lansia Tangguh: Knowledge as a Supporting Factor in the Implementation of the Seven Dimensions of Resilient Elderly Kurniasih, Dwi Endah; Uar, Muhammad Isa; Untari, Jati
Binawan Student Journal Vol. 6 No. 3 (2024)
Publisher : Direktorat Penelitian, Pengabdian Masyarakat, Dan Kerjasama Universitas Binawan (DPPMK Universitas Binawan)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54771/0h1s9y80

Abstract

Peningkatan penduduk lansia menjadi tantangan dalam memahami dan melaksanakan tujuh dimensi yang menjadi indikator kesuksesan lansia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan pelaksanaan tujuh dimensi lansia tangguh di Bina Keluarga Lansia (BKL) Delima Kotagedhe Yogyakarta. Metode penelitian kuantitatif, desain rancangan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah peserta di BKL Delima Kotagedhe sejumlah 45 lansia.  Sampel penelitian diambil dengan pendekatan total sampel yang terdaftar sebagai peserta di BKL Delima Kotagedhe Yogyakarta. Analisis penelitian yang digunakan dengan chie square.  Hasilnya 53,3% responden memiliki pengetahuan baik dengan pelaksanaan tujuh dimensi lansia tangguh cukup, sebanyak 53,3% responden dengan pengetahuan baik dan pelaksanaan tujuh dimensi lansia tangguh kurang. Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan pelaksanaan tujuh dimensi lansia tangguh dengan nilai P value 0,004 < 0,05. Kesimpulan pengetahuan menjadi faktor pendukung dalam pelaksanaan tujuh dimensi lansia tangguh pada BKL. Saran dari hasil penelitian ini yaitu perlu penguatan pengetahuan dengan metode yang bervariasi agar mampu meningkatkan pelaksanaan tujuh dimensi lansia tangguh pada lansia.  
PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN STRESS KERJA TERHADAP KINERJA PADA GURU HONORER Fauzi Ahmad; Joko Krisdiyanto; Jati Untari; Azir Alfanan
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 13 No 2 (2022)
Publisher : UNIVERSITAS BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36308/jik.v13i2.373

Abstract

Guru Honorer di tuntut bekerja secara optimal supaya anak didikmya menjadi cerdas dan menjadi penerus bangsa yang kreatif dan berkualitas baik. Kinerja yang baik dituntut dari para guru, termasuk guru honorer. Disisi lain menurunnya motivasi dan terjadinya stres dapat menggangu/menghambat pada kinerja guru dalam melaksanakan tugas pembelajaran di sekolah dan bertanggung jawab atas peserta didik di bawah bimbingannya dengan meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh motivasi dan stres kerja terhadap kinerja guru secara parsial dan simultan di dabin VI Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuisioner kepada 43 guru honorer di dabin VI Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah. Pengaruh variable bebas terhadap variable tergantung menggunakan regresi linear. Hasil dari penelitian ini didapatkan nilai korelasi antara kinerja, stres kerja secara bersama-sama dengan motivasi adalah 0.517. Persamaan regresi yang didapat adalah: Y = 4.908+ 0.154X1 + 0.165X2 (Y = kinerja; X1 =; motivasi X2 = stres kerja)
Analisis Kebijakan Pembiayaan Program Pengendalian Penyakit Tuberkulosis di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Elisabeth Deta Lustiyati; Jati Untari
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 10 No 04 (2021): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikm.v10i04.860

Abstract

Masalah pembiayaan TB masih menjadi kendala besar di Dinas Kesehatan Provinsi maupun Kabupaten/Kota terutama saat sumber dari pendonor semakin turun jumlahnya dan tidak menutup kemungkinan dihentikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi permasalahan dan strategi pembiayaan program TB. Rancangan penelitian menggunakan mixed method (kuantitatif kualitatif) dengan desain studi kasus. Subjek penelitian 11 orang dari Dinas Kesehatan, BPJS Kesehatan, rumah sakit dan puskesmas. Hasil analisis didapatkan bahwa sumber utama anggaran TB di Dinas Kesehatan Provinsi berasal dari pendonor lebih dari 50% global fund. Dinas Kesehatan wajib (1) menyusun standar, mengesahkan, dan mensosialiasikan standar alur rujukan TB yang wajib dilakukan oleh pelayanan kesehatan swasta dalam rangka penegakan diagnosis TB; (2) melakukan sosialisasi tentang tanggung jawab dan batasan pelayanan kesehatan yang dibiayai oleh JKN dan pemerintah ke seluruh jajaran kesehatan dengan melibatkan pihak BPJS Kesehatan. Puskesmas dapat melakukan lobbying, negosiasi, dan advokasi ke pemerintah desa untuk sharing pembiayaan program pengendalian penyakit TB. Peran lintas sektor serta pemberdayaan masyarakat dalam bentuk Gerduda TB tetap dipertahankan. Strategi pembiayaan TB dilakukan dengan menganalisis berbagai revenue collection yang melibatkan public-private mix untuk mem-backup kegiatan yang semula dibiayai oleh pendonor sehingga tujuan prioritas kesehatan nasional dapat dicapai sesuai dengan target para pengambil kebijakan.
Determinan Pemanfaatan Kartu BPJS Kesehatan Venska Pattinama; Jati Untari; Rini Pratiwi
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 13 No 01 (2024): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikm.v13i01.2383

Abstract

Program jaminan kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan dengan prinsip asuransi sosial, ekuitas, dan gotong royong. Data masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Pengasih 1 belum banyak yang memanfaatkan kartu BPJS Kesehatan. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pemanfaatan kartu BPJS Kesehatan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan, tingkat pendapatan, dan jenis penyakit (kronis/akut) dengan pemanfaatan kartu BPJS Kesehatan. Metode penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan rancangan cross sectional, jumlah responden sebanyak 100 responden yang bertempat tinggal wilayah kerja Puskesmas Pengasih 1, peserta BPJS Kesehata, dan pernah menderita sakit selama 3-6 bulan terakhir. Teknik sampling menggunakan accidental sampling dengan uji statistic chi-square. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan (nilai p = 0,126) dan tingkat pendapatan (nilai p = 0,147). Sedangkan, jenis penyakit menunjukkan ada hubungan dengan pemanfaatan kartu BPJS Kesehatan ( nilai p = 0,000). Penyakit kronis memerlukan waktu penanganan yang cenderung lama membuat para penderita penyakit kronis harus mengeluarkan biaya untuk kesehatan lebih banyak dibandingkan dengan penyakit akut. Selain itu seseorang yang menderita penyakit kronis akan berdampak pada penurunan produktifitas dan meningkatkan biaya kesehatan oleh karena itu dukungan pembiayaan BPJS Kesehatan sangat diperlukan.
EDUKASI DISINFEKSI DAN PRAKTIK PEMBUATAN DISINFEKTAN DI LINGKUNGAN RUMAH TANGGA SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PENYEBARAN COVID-19 Elisabeth Deta Lustiyati; Jati Untari
Jurnal Abdimas Indonesia Vol. 2 No. 2 (2022): April-Juni 2022
Publisher : Perkumpulan Dosen Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53769/jai.v2i2.222

Abstract

Permukaan lingkungan di ruang publik dan rumah yang rentan transmisi virus COVID-19 antara lain meja, kursi, tombol lampu, gagang pintu, pegangan tangga, toilet, aksesoris computer, alat elekronik (layar sentuh), remote control, permukaan paket. Pada masa pandemi COVID-19, perlu dilakukan desinfeksi pada permukaan-permukaan tersebut untuk mencegah risiko penularan lebih lanjut. Oleh karena itu, diperlukan upaya pencegahan penularan COVID-19 tentang disinfeksi lingkungan permukaan, termasuk pelatihan pembuatan dan penggunaan desinfektan yang tepat dan tidak membahayakan masyarakat dan lingkungan. Metode pengabdian masyarakat dilakukan dengan edukasi dan pelatihan. Tahapan kegiatan meliputi: tahap persiapan, sosialisasi dan evaluasi. Sasaran pengabdian adalah anggota Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Perumahan Korpri UPN Sambiroto, Kalasan, Sleman sebanyak 15 orang. Hasil pengabdian menunjukkan ada peningkatan pengetahuan tentang disinfeksi dari responden dengan nilai sebelum sosialisasi yaitu 58.67±13.56 dan sesudah sosialisasi sebesar 79.33±13,87. Hasil analisis data dengan uji-t berpasangan diperoleh ada perbedaan signifikasi rerata skor pengetahuan responden sebelum dan sesudah kegiatan edukasi (p=0,001, 95%). Pada kegiatan praktik pembuatan disinfektan dan cara disinfeksi, peserta telah memahami cara pembuatan dan penggunaan desinfektan sesuai dengan panduan standar.