Rasidah Wahyuni Sari
Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Parepare

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Hubungan Sanitasi Lingkungan Dan Riwayat Penyakit Infeksi Dengan Kejadian Stunting Di Kota Parepare Sri Wahyuni Abidin; Haniarti; Rasidah Wahyuni Sari
ARKESMAS [Arsip Kesehatan Masyarakat] Vol 6 No 1 (2021)
Publisher : UHAMKA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/arkesmas.v6i1.6022

Abstract

ABSTRAK Stunting adalah kondisi dimana balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur. Hasil Riskesdas Tahun 2018 diketahui bahwa jumlah balita sangat pendek dan pendek usia 0-59 bulan di Indonesia adalah 11,5% dan 19,3%. Stunting dapat disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya ialah sanitasi lingkungan dan riwayat penyakit infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara ketersediaan sumber air bersih, kepemilikan jamban keluarga, riwayat penyakit diare dan riwayat penyakit ISPA dengan kejadian stunting. Metode yang digunakan adalah metode survei analitik dengan pendekatan Cross Sectional Study dan jumlah sampel 275 balita yang berusia 24-59 bulan. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Accidental Sampling menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji Chi-Square, dan waktu penelitian dilakukan pada bulan Juni sampai Agustus Tahun 2020. Hasil analisis uji statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara ketersediaan sumber air bersih (p = 0,319), kepemilikan jamban keluarga (p = 0,588), riwayat penyakit diare (p = 0,245), dan riwayat penyakit ISPA (p = 0,988) dengan kejadian stunting. Disarankan kepada peneliti selanjutnya agar melakukan penelitian dengan mengambil variabel lain seperti tinggi orang tua, asupan gizi, riwayat menyusui, dan aktivitas fisik. Kata kunci: Stunting, Air, Jamban, Diare, ISPA
Faktor Risiko Lingkungan yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Cangadi: Environmental Risk Factors Related to Stunting Events in the Working Area of Puskesmas Cangadi Rahmat Zarkasyi R; Nurlinda Nurlinda; Rasidah Wahyuni Sari; Rini Anggraeny
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 4 No. 3: SEPTEMBER 2021 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (656.343 KB) | DOI: 10.56338/mppki.v4i3.1605

Abstract

Stunting merupakan gangguan pertumbuhan fisik yang ditandai dengan penurunan kecepatan pertumbuhan. Stunting disebabkan oleh faktor multi dimensi dan tidak hanya disebabkan oleh faktor gizi buruk, hal ini merupakan konsekuensi dari beberapa faktor yang salah satunya sering dikaitkan dengan faktor lingkungan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan pemenuhan akses air bersih dan sanitasi dengan kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Cangadi. Penelitian ini merupakan studi analitik observasional dengan desain Case Control. Data diperoleh dengan melakukan pengukuran TB terhadap anak dengan menggunakan microtoise, wawancara dan pengisisan kuesioner terhadap ibu. Hasil analisis chi square menunjukkan indikator akses sanitasi memiliki hubungan dengan kejadian stunting yaitu mencuci tangan dengan sabun, menyikat gigi, membersihkan mainan, menyimpan makanan, waktu cuci tangan, kondisi saluran air, penyimpanan sampah dan kondisi lingkungan rumah. Sementara indikator pemenuhan akses air bersih terdapat 4 indikator memiliki hubungan dengan kejadian stunting yaitu jarak pencemar, sumber air minum, pengolahan air minum dan menguras bak air. Sebagian besar indikator pemenuhan akses air bersih dan sanitasi berhubungan dengan kejadian stunting. Upaya pencegahan dan penanggulangan stunting dapat dilakukan dengan optimalisasi pemberian informasi atau strategi untuk meningkatkan perilaku masyarakat untuk bisa menerapkannya dalam kehidupannya sehari-hari.
Pengaruh Penyuluhan dengan Media Animasi Pencegahan Stunting terhadap Pengetahuan dan Sikap Calon Pengantin: The Effect of Counseling with Animated Media of Stunting Prevention on the Knowledge and Attitudes of Prospective Bridals Nurlinda Nurlinda; Rahmat Zarkasyi R; Rasidah Wahyuni Sari
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 4 No. 3: SEPTEMBER 2021 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (735.161 KB) | DOI: 10.56338/mppki.v4i3.1606

Abstract

Stunting terjadi akibat tidak terpenuhinya gizi kronis di 1000 hari pertama kehidupan yang mengakibatkan perkembangan anak terganggu. Menurut WHO upaya pencegahan pada stunting dapat dimulai sejak prakonsepsi, wanita usia subur dapat mulai diberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai pentingnya pemenuhan asupan gizi sebelum kehamilan. tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penyuluhan dengan media animasi pencegahan stunting terhadap pengetahuan dan sikap calon pengantin. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Metode quasi eksperimen, dengan rancangan One-group pre-post test design. Penelitian dilakukan di Kantor Urusan Agama (KUA) Patampanua dan KUA Lembang Kabupaten Pinrang, Waktu Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2020- Januari 2021. Penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan Total Sampling terhadap 47 responden. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa pengetahuan Responden setelah pemberiann penyuluhan pencegahan stunting dengan media animasi untuk pre-test yaitu 8,62 sedangkan untuk hasil post- test mengalami peningkatan yaitu 13,38. sikap Responden setelah pemberiann penyuluhan pencegahan stunting dengan media animasi untuk pre-test yaitu 20,68 sedangkan untuk hasil post- test mengalami peningkatan yaitu 31,60. Kesimpulan Ada pengaruh penyuluhan dengan media animasi pencegahan stunting terhadap pengetahuan dan sikap calon pengantin dengan nilai P = 0,000).
Hubungan Stres Kerja dengan Gangguan Kesehatan Perawat Covid-19 Selama Pandemi di Rsud Andi Makkasau Parepare : The Relationship of Work Stress with the Health Problems of Covid-19 Nurses During the Pandemic at the Andi Makkasau in Parepare Nurmadiah Nurmadiah; H. Muh Asikin; Rasidah Wahyuni Sari
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 5 No. 1: JANUARY 2022 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (666.165 KB) | DOI: 10.56338/mppki.v5i1.1829

Abstract

Keadaan stres kerja pada perawat saat ini dipicu oleh kondisi kritis pandemi Covid-19. Sumber stres mecakup stres yang ekstrim, takut akan penyakit, perasaan tidak berdaya, dan trauma karena menyaksikan pasien Covid-19 meninggal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara stres kerja dengan gangguan kesehatan perawat Covid-19 selama pandemi di RSUD Andi Makkassau Parepare. Waktu penelitian dilakukan selama 1 bulan mulai dari bulan Juni sampai bulan Juli 2021 di RSUD Andi Makkasau Parepare. Metode penelitian menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan Cross sectional study. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 22 perawat yang menangani pasien Covid-19 dengan menggunaan metode total sampling. Data ini menggunakan koesioner dan dianalisis dengan menggunakan uji Chi-Square dengan nilai Fisher’s Exact Test dan tingkat kemaaknaan 95% (p<0,05). Hasil penelitian diperoleh perawat yang mengalami stres kerja berat dengan gangguan kesehatan tinggi sebanyak 10 (45,5%) responden, perawat yang mengalami stres kerja berat dengan gangguan kesehatan rendah sebanyak 4 (18,2%) responden, dan perawat yang mengalami stres kerja ringan dengan gangguan kesehatan rendah sebanyak 8 (36,4%) responden. Dari hasil uji variabel diperoleh nilai p=0,002 p<0,05 artinya terdapat hubungan yang signifikan antara stress kerja dengan gangguan kesehatan perawat selama pandemi Covid-19 di RSUD Andi Makkasau Kota Parepare. Diharapkan kepada perawat untuk menciptakan kerjasama sesama tenaga kesehatan di rumah sakit untuk mengatasi stres kerja yang berlebih.
LITERASI DETEKSI DINI RISIKO SINDROMA METABOLIK PADA IBU MAJELIS TAKLIM Fitriani Umar; Rasidah Wahyuni Sari; Nabila Utami; Megawati Megawati
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 6 (2022): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v5i6.2039-2044

Abstract

The prevalence of degenerative diseases such as coronary heart disease, stroke and diabetes mellitus is increasing every year. A collection of metabolic disorders known as the metabolic syndrome such as obesity, hypertension, dyslipidemia and insulin resistance are at risk of causing cardiovascular disease and diabetes mellitus. Riskesdas data shows the high incidence of obesity and diabetes mellitus in women. The risk of this disease can be prevented if the public knows early and detects metabolic disorders that arise before the onset of the disease. This service activity aims to educate the community, especially the group of women from the taklim assembly about the risk of metabolic syndrome and early detection of metabolic syndrome parameters. Literacy activities are carried out in the form of counseling and leaflet distribution. Early detection of metabolic syndrome parameters includes measurement of abdominal circumference, examination of blood pressure and blood sugar levels. The participants of the activity were 22 women from the Ash-Salihin taklim assembly in Watang Soreang village, Parepare City. After giving the material, there was an increase in the knowledge of the mothers about the metabolic syndrome. 72.7% of the taklim mothers have metabolic syndrome parameters of abdominal circumference at risk and 27.3% have blood pressure at risk. It is hoped that after the service activities, mothers can prevent the risk of metabolic syndrome by implementing balanced nutrition and increasing physical activity. 
Karakteristik Faktor Risiko Host Terhadap Tingginya Angka Kejadian Covid-19 Di Kabupaten Pinrang Sulawesi Selatan Nurnanengsi Keliki; Henni Kumaladewi H; Rasidah Wahyuni Sari
Tirtayasa Medical Journal Vol 1, No 2 (2022): May
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52742/tmj.v1i2.12483

Abstract

Virus Covid-19 diperhitungkan menginfeksi tak pandang gaya hidup atau faktor biologis. Tapi lebih kepada riwayat perjalanan dan dengan siapa saja pasien melakukan kontak sebelum. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui karakteristik faktor risiko host terhadap tingginya angka kejadian Covid-19 di Kabupaten Pinrang Sulawesi Selatan. Metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Alat yang di gunakan dalam pengumpulan data berupa kuisioner. Penelitian ini dikakukan di Kabupaten Pinrang Sulawesi Selatan pada bulan Agustus 2021. Populasi dalam penelitian ini adalah semua masyarakat yang pernah terinveksi Covid-19 di Kab.Pinrang Sulawesi Selatan yaitu sebanyak 506 orang. Penarikan sampel menggunakan rumus Slovin sebanyak 84 orang. Data dianalisis menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian menunjukan bahwa karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin yaitu laki-laki sebanyak 45 orang (53.6%). Karakteristik responden berdasarkan umur tertinggi pada kelompok umur 38-46 tahun (24%). berdasarkan tingkat pendidikan, tingkat pendidikan tertinggi pada kelompok akademi/perguruan 29 orang (34.5%) berdasarkan pekerjaan, karakteristik pekerjaan dengan risiko tertinggi yaitu wirausaha 33 orang (39.3%). Sebanyak 73 orang (86.9%) terinfeksi Covid-19 karena melakukan kontak langsung. Hipertensi merupakan penyakit bawaan yang menyumbangkan sebanyak 21 (25%) infeksi Covid-19. Dapat disimpulkan bahwa laki-laki, usia produktif dan wirausaha merupakan masyarakat yang lebih rentan terinfeksi Covid-19. Masyarakat diharapkan untuk meningkatkan kepedulian terhadap kesehatannya dengan cara menjalankan pola hidup sehat serta menerapkan protokol kesehatan agar dapat meminimalisirkan infeksi Covid-19
Efektivitas Pemberian Hati Ayam Terhadap Peningkatan Kadar Hemoglobin Remaja Putri: The Effectiveness of Giving Chicken Liver to Increasing Hemoglobin Levels of Adolescent Girls Nurlinda; Ishaq Nusu; Rahmat Zarkasyi; Rasidah Wahyuni Sari
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 5 No. 10: OCTOBER 2022 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v5i10.2743

Abstract

Latar Belakang: Anemia merupakan masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat dan sering dijumpai di seluruh dunia, terutama bagi kelompok wanita usia reproduksi termasuk remaja putri. Remaja putri yang mengalami kekurangan hemoglobin berisiko mengalami anemia pada saat hamil, yang berdampak negatif terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan, menimbulkan komplikasi kehamilan, persalinan, bahkan menyebabkan kematian ibu dan anak. Tujuan: penelitian ini untuk mengetahui efektivitas pemberian hati ayam terhadap peningkatan kadar hemoglobin remaja putri. Metode: yang digunakan pada penelitian ini adalah Metode quasi eksperimen, dengan rancangan One-group pre-post test design, yaitu eksperimen semu yang dilakukan pada satu kelompok tanpa kelompok pembanding. Hasil: Penelitian ini Menunjukkan bahwa ada perbedaan kadar hemoglobin remaja putri setelah pemberian hati ayam dimana nilai rata-rata Pre test yaitu 11,15 g/dl. dan nilai rata-rata post test meningkat menjadi 12,99 g/dl. Kesimpulan: Hasil uji paired simple t test menunjukkan nilai p (0,000), artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari pemberian hati ayam terhadap peningkatan kadar hemoglobin remaja putri.
Penerapan Alur Pelayanan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) di Puskesmas Kota Parepare pada masa pandemi Covid : Implementation of the Individual Health Effort Service (UKP) flow at the Parepare City Health Center during the Covid Pandemic Rasidah Wahyuni Sari; Ilham Willem; Herlina Muin; Nurlinda; Rahmat Zarkasyi
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 5 No. 10: OCTOBER 2022 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v5i10.2744

Abstract

Latar belakang: Alur pelayanan di puskesmas selama pandemi di seluruh Puskesmas di kota parepare mengalami perubahanan pada mekanisme pelayanan terhadap pasien yang datang ke fasilitas kesehatan (faskes). Upaya kesehatan perorangan (UKP) pada kegiatan pelayanan kesehatan di tingkatkan secara optimal untuk memutus tali rantai penularan virus covid 19, untuk mengatur pelayanan selama pandemi puskesmas merujuk pada petunjuk tehknis Kementrian Kesehatan pada pengaturan alur pelayanan. Tujuan: penelitian ini untuk mengetahui penerapan alur Pelayanan Puskesmas Madising na Mario dan Puskesmas Lapadde di kota parepare. Metode: penelitian kualitatif melalui kegiatan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah alur Pelayanan Kesehatan Perorangan (UKP) di puskesmas selama pandemi Covid-19 mencakup Pelayanan di dalam Gedung, Pelayanan di Luar gedung , Pelayanan Farmasi,Pelayanan laboratorium, dan sistem rujukan sesuai petunjuk teknis pelayanan kesehatan Kemenkes RI. Hasil: penelitian terhadap 2 (dua) Puskesmas di kota parepare yaitu Puskesmas Lapadde dan Puskesmas Madising na Mario di dapatkan Bahwa penerapan Pelayanan yang mengacu pada petunjuk teknis pelayanan kesehatan belum sepenuhnya mengikuti Juknis Kemenkes Ri ini di pengaruhi oleh beberapa faktor penghabat yaitu Sumber Daya Manusia,kesadaran masyarakat serta sarana dan prasarana. meskipun demikian jadwal pelayanan di modifikasi berdasarkan sasaran program. pelayanan mengacu pada Standar Operasional pelayanan (SOP) selama pandemi, pelayanan dengan menerapakan prinsip Triase Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) dan physical Distancing. Kesimpulan: Puskesmas lapadde dan puskesmas Madising Na Mario dalam memberikan pelayanan UKP mengacu pada Standar Operasional pelayanan (SOP), pelayanan dengan menerapakan prinsip Triase Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) dan physical Distancing sesuai dengan petunjuk tekhnis kementrian kesehatan republic Indonesia.
Literacy Early Detection of Stunting Risk Factors in Women of Preconceptional Childbearing Age Fitriani Umar; Rasidah Wahyuni Sari; Megawati; Melani Aspiranda; Warda J.; Sri Wulandari Rahman
J.Abdimas: Community Health Vol 4 No 1 (2023): J.Abdimas: Community Health - Mei 2023
Publisher : LPPM STIKES Guna Bangsa Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30590/jach.v4n1.613

Abstract

The prevalence of stunting is mostly found in the first 1000 days of life (HPK), especially between birth and 2 years of age. The immediate causes of stunting are inadequate nutritional intake and recurring infectious diseases. Intervention for pregnant women and toddlers is a specific program in an effort to reduce the prevalence of stunting, but earlier prevention can be carried out if prospective pregnant women or women of preconceptional age are educated about the risks of stunting and its prevention. This community service activity aims to educate the public, especially women of childbearing age with preconceptions about stunting and early detection of risk factors. Activities are carried out in the form of education using booklets and flipcharts as media. Examination of the nutritional status of women of preconceptional childbearing age was carried out by measuring the upper arm circumference (Lila) and hemoglobin levels. Participants in the activity were women of preconceptional childbearing age and members of the Youth PKK, Watang Bacukiki Village, Parepare City. After providing education, the participants' knowledge about stunting and its risk factors increased. The results of measuring nutritional status found that 31.3% of participants experienced anemia and 18.8% experienced chronic energy deficiency (CED). It is hoped that from this activity, participants can carry out prevention and have independence in efforts to detect early risk factors for stunting.
Konsep Literasi Lingkungan Pada Penambang Pasir Dalam Mewujudkan Sustainability Environmentdiindonesia: Literature Review Rahmi Amir; Rasidah Wahyuni Sari; Nurlinda; Herlina Muin; Novita Dwiyanti
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 23 No 2 (2023): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulo.v23i2.302

Abstract

Eksploitasi sumber daya alam akan menyebabkan perubahan kualitas lingkungan dengan tolak ukur atau ambang batas tertentu, pemanfaatan sumber daya alam lokal harus menghasilkan produksi untuk kemakmuran daerah. Tujuan dari penelitian ini untuk mengkaji konsep literasi pada penambang pasir dalam menjaga ketahanan lingkungan. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan. Hasil penelitian dari 9 artikel terkait ada 4 artikel yang membahas tentang konsep literasi lingkungan pada penambang pasir, serta 5 artikel lainnya membahas tentang kelestarian lingkunagn/ketahanan lingkungan. Pendidikan literasi lingkungan memiliki peran penting dalam meningkatkan pemahaman dan tindakan yang berkelanjutan terhadap lingkungan bagi pelajar dan pekerja tambang pasir, termasuk kesadaran terhadap praktik-praktik yang bertanggung jawab dan penyesuaian terhadap regulasi lingkungan. Untuk mencapai keberlanjutan lingkungan di Indonesia, diperlukan langkah-langkah seperti penggunaan sumber daya terbarukan, perlindungan terhadap habitat alami, efisiensi energi dan sumber daya, pencegahan pencemaran, partisipasi masyarakat, dan kolaborasi antara berbagai pihak untuk menerapkan praktik penambangan yang berkelanjutan. Kata kunci : literasi lingkungan, tambang pasir, ketahanan lingkungan