Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Breeding Place and Resting Place Factor on DHF (Social Culture) Events In The Working Area of Pangkajene Sidrap District Maritanggae Yunita Sari; Rahmi A.; Herlina Muin
HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 6 No 3 (2020): Kesehatan Lingkungan
Publisher : Public Health Department, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (579.394 KB)

Abstract

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) or Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) which can manifest as Dengue Shock Syndrome (DSS) is an indirect infectious disease. The mode of transmission is through the vector mosquitoes Ae.aegypti and Aedes albopictus. Based on experience to date, in general the one who plays the most role in transmission is Ae.aegypti, because of his life in and around the house; whereas Aedes albopictus in gardens, so there is less contact with humans. This study aims to determine the relationship between breeding places, resting places and socio-culture with the incidence of dengue hemorrhagic fever in the working area of Pangkajene Community Health Center, Sidrap Regency.This research is a quantitative study, and uses an observational method with a cross sectional study design. Respondents in this study were 32 research instruments using questionnaires, observation sheets and interviews, analyzed using the Chi-square test.The results showed that there was no significant relationship between the breeding place and the incidence rate of dengue with p = 0.066. DHF with p value = 0.102. Outreach to the public regarding efforts to control and mitigate DHF needs to be increased as well as increased community participation through the preservation of the mosquito nest eradication program (PSN). The problem of DHF is not only a matter of the health sector, comprehensive and multisectoral countermeasures need to be done to reduce the existing risks.Keywords: Breeding Place, Resting Place, Socio-Culture, Incidence of DHF
PEMBUATAN PERANGKAP NYAMUK SEDERHANA DENGAN MEMANFAATKAN BOTOL PLASTIK BEKAS DI DAERAH LAULENG Herlina Muin; Riska Hermayanti; Kaswina Kaswina; Firman Firman; Andi Muhammad Ajib; Nabila Utami; Hikmah Daming; Kurniawan Adjy Santoso; Muhammad Helmy Darsan; Reni Reski Amalia; Mutiara Mutiara; Riska Yanthi Istiqamah
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 3 (2021): Volume 2 Nomor 3 Tahun 2021
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v2i3.2474

Abstract

Nyamuk merupakan organisme hidup yang terdapat melimpah di alam dan merupakan vektor penyakit yang membahayakan bagi kehidupan manusia, seperti malaria, demam berdarah, cikungunya, dan kaki gajah. Pengendalian nyamuk saat ini masih sulit untuk diatasi ditengah-tengah masyarakat khususnya yang berada di lingkungan tempat tinggal yang masih kurang memperhatikan kebersihan lingkungannya. Tujuan kegiatan ini adalah agar masyarakat dapat membuat alat perangkap nyamuk yang ramah lingkungan, sehingga alat ini dapat digunakan di masyarakat mengingat proses pembuatannya cukup mudah, tidak memerlukan bahan berbahaya, relatif sederhana dan cepat. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan gambaran kepada masyarakat  dalam pembuatan perangkap nyamuk sederhana yang terbuat dari botol plastik yang kemudian diisi larutan gula. Hasil dari proses fermentasi gula akan menghasilkan bioetanol dan CO2, yang diharapkan senyawa tersebut mampu menarik nyamuk (atraktan) dan bersifat knockdown. Metode kegiatan yang digunakan adalah tahap sosialisasi, demonstrasi, praktik serta penerapan hasil pembuatan perangkap nyamuk. Berdasarkan hasil sosialisasi dan pelatihan yang telah dilakukan adalah perangkap nyamuk sederhana ini terbukti lebih aman digunakan dibandingkan dengan cairan kimia pembasmi nyamuk yang saat ini lebih sering digunakan oleh masyarakat. Alat ini dapat disimpan di pojok kamar, di bawah tempat tidur atau dibagian rumah yang cenderung gelap. Dalam satu minggu, hasil dari perangkap nyamuk sederhana ini sudah dapat dilihat dan banyak nyamuk yang tertampung dalam botol. 
KEGIATAN SOSIALISASI STUNTING DI DAERAH PUDE’E KELURAHAN LOMPOE, KECAMATAN BACUKIKI KOTA PAREPARE Iis Sahida; Herlina Muin; Muhammad Ulul Albab; Sri Ramadhani; Dwi Ekawati Rustan; Fajriani Muhammad; Rahman Rahman; Agustina Agustina; Chasrullah Chasrullah; Muh. Adnan Ismira
Batara Wisnu : Indonesian Journal of Community Services Vol. 1 No. 3 (2021): Batara Wisnu | September - Desember 2021
Publisher : Gapenas Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.199 KB) | DOI: 10.53363/bw.v1i3.30

Abstract

Stunting is defined as a height-for-age index (TB/U) less than the 3rd percentile. Posko 14, through the KKN, took the initiative to carry out stunting socialization to increase public knowledge about stunting. They were implementing stunting socialization in the midst of the COVID-19 pandemic through 3 stages, preparation of facilities and infrastructure, socialization, and evaluation stages. The implementation of stunting socialization increased the knowledge of the Pude’e community, Lompoc Village, Bacukiki District, Parepare City after being given counseling
PENGARUH BINGE WATCHING TERHADAP KUALITAS TIDUR DAN KELELAHAN PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE Hismayanti; Herlina Muin; Rini Anggraeny
Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan Vol 5 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan
Publisher : FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/makes.v6i2.1153

Abstract

Binge watching merupakan fenomena dimana orang menyaksikan sebuah tayangan secara berkelanjutan dalam jangka waktu yang lama. Mahasiswa termasuk kalangan yang sering menghabiskan waktu luangnya untuk binge watching dan kurang menyadari bahwa perilakunya dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan apabila dilakukan secara terus-menerus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh binge watching terhadap kualitas tidur dan kelelahan pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah (UM) Parepare. Metode penelitian menggunakan analitik observasional dengan desain penelitian cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di UM Parepare pada bulan Juli 2021. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa UM Parepare Angkatan 2017-2020 sebanyak 4.120 orang. Dengan teknik purposive sampling, didapatkan total 98 sampel. Instrumen penelitian berupa kuesioner PSQI dan FAS. Data dianalisis menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji pengaruh binge watching terhadap kualitas tidur di peroleh p-value = 0,008 < α (0,05). Sedangkan, uji pengaruh binge watching terhadap kelelahan diperoleh p-value = 0,004 < α (0,05). Ada pengaruh antara binge watching dengan kualitas tidur dan kelelahan pada mahasiswa UM Parepare. Mahasiswa disarankan untuk mengurangi kebiasaan menonton maraton dan meningkatkan kepedulian terhadap kesehatannya termasuk dalam mencari suatu hiburan.
Konsep Literasi Lingkungan Pada Penambang Pasir Dalam Mewujudkan Sustainability Environmentdiindonesia: Literature Review Rahmi Amir; Rasidah Wahyuni Sari; Nurlinda; Herlina Muin; Novita Dwiyanti
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 23 No 2 (2023): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulo.v23i2.302

Abstract

Eksploitasi sumber daya alam akan menyebabkan perubahan kualitas lingkungan dengan tolak ukur atau ambang batas tertentu, pemanfaatan sumber daya alam lokal harus menghasilkan produksi untuk kemakmuran daerah. Tujuan dari penelitian ini untuk mengkaji konsep literasi pada penambang pasir dalam menjaga ketahanan lingkungan. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan. Hasil penelitian dari 9 artikel terkait ada 4 artikel yang membahas tentang konsep literasi lingkungan pada penambang pasir, serta 5 artikel lainnya membahas tentang kelestarian lingkunagn/ketahanan lingkungan. Pendidikan literasi lingkungan memiliki peran penting dalam meningkatkan pemahaman dan tindakan yang berkelanjutan terhadap lingkungan bagi pelajar dan pekerja tambang pasir, termasuk kesadaran terhadap praktik-praktik yang bertanggung jawab dan penyesuaian terhadap regulasi lingkungan. Untuk mencapai keberlanjutan lingkungan di Indonesia, diperlukan langkah-langkah seperti penggunaan sumber daya terbarukan, perlindungan terhadap habitat alami, efisiensi energi dan sumber daya, pencegahan pencemaran, partisipasi masyarakat, dan kolaborasi antara berbagai pihak untuk menerapkan praktik penambangan yang berkelanjutan. Kata kunci : literasi lingkungan, tambang pasir, ketahanan lingkungan
Karakteristik Penderita Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisa Di Rsud Andi Makkasau Kota Parepare Imelda Imelda; Henni Kumaladewi Hengky; Herlina Muin
Jurnal Kesehatan Nusantara (JKN) Vol. 1 No. 1 (2025): Jurnal Kesehatan Nusantara (JKN)
Publisher : Media Literasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Chronic renal failure (Chronic Kidney Disease) is a spectrum of different pathophysiological processes associated with impaired renal function and a progressive decrease in the Glomerular Filtration Rate (GFR). The term chronic renal failure (CKD) applies to the process of significant continuous and irreversible reduction in the number of nephrons and usually in stages 3-5. In this study, there were six characteristics of CKD patients undergoing hemodialysis at Andi Makkasau Hospital, Parepare City in terms of age, history of diabetes mellitus, hypertension, blood urea levels, blood creatinine levels, and hemoglobin levels.The results showed that the characteristics of patients with chronic kidney failure undergoing hemodialysis at the Andi Makkasau Hospital, Parepare City who experienced a high risk in terms of age were 67.2%, hypertension 55.6%, history of diabetes mellitus 47.8%, blood urea 77 ,6%, blood creatinine levels 74,6% and hemoglobin levels 68,7. It is recommended for patients with chronic kidney failure to monitor their health conditions and by reducing their intake of high-protein foods such as milk, eggs, and nuts, so that serum urea and creatinine levels can be controlled