Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

The Sociology of People Food; a New Concept on The Root of People's Food Security (The Environmental Principles Approach) Mortaza A Syafinuddin Hammada; Sennahati; Harifuddin Halim; Surahman Cinu; Qudratullah Hossein Mothahhari
Jurnal Pengabdian Masyarakat Formosa Vol. 1 No. 2 (2022): Juni, 2022
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.578 KB) | DOI: 10.55927/jpmf.v1i2.566

Abstract

This study seeks to find other approaches to find solutions to people food problems. This study uses a qualitative approach through a process of observation and participatory research. The collection of data and information was carried out through a series of observations and extracting information from informants in the field using an open or unstructured interview sheet instrument. The study, hereinafter referred to as food sociology, in this paper confirms that people who have lost their food transformation pattern will find it difficult to achieve food security. Therefore, they are very close to food insecurity and crisis. A transformation process is needed, including diversifying food ingredients through a series of people's education processes to cultivate food diversification.
Pelatihan Pemetaan Potensi Wisata Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Maros Sulawesi Selatan Harifuddin Halim; Ibrahim Ibrahim; Rasyidah Zainuddin
ABDINE: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2021): ABDINE : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52072/abdine.v1i2.207

Abstract

Kabupaten Maros merupakan wilayah yang kaya budaya dengan potensi alam yang indah yang berpeluang menjadi aset wisata pemerintah setempat. Banyaknya potensi wisata tersebut tidak serta merta signifikan terhadap tingkat partisipasi masyarakatnya. Oleh karena itulah, dianggap perlu untuk memberdayakan masyarakat agar mereka sadar dan terlibat dalam pengembangan pariwisata lokal yang kemudian dapat berdampak terhadap kehidupan ekonomi mereka. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan pemetaan pariwisata di Kabupaten Maros. Kegiatan pengabdian ini merupakan hasil kerjasama antara ADPERTISI dengan Pemerintah Kabupaten Maros dengan lokasi pelatihan di Kecamatan Bontoa. Pengabdian ini dihadiri oleh kurang lebih 40 warga masyarakat berasal dari berbagai kelompok seperti kelompok karang taruna, kelompok pencinta desa wisata. Pelatihan ini bertujuan (1) memetakan potensi wisata di Kabupaten Maros khususnya di Kecamatan Bontoa, dan (2) menyadarkan masyarakat atas potensi kesadaran yang mereka miliki untuk berkembang menjadi lebih baik. Pelatihan dilakukan dengan metode ceramah, tanya jawab, diskusi, dan FGD. Hasil pelatihan ini menghasilkan luaran-luaran sebagai berikut: (1) lahirnya pemetaan potensi wisata lokal di kecamatan Bontoa, (2) lahirnya banyak gagasan masyarakat tentang persoalan sosial terkait pariwisata, (3) Lahirnya kesediaan kelompok masyarakat untuk terlibat secara serius dalam mengembangkan potensi wisata lokal mereka
Gender dan Mobilitas Sirkuler Perempuan Desa Asmirah; Harifuddin Halim; Rasyidah Zainuddin; Ismail Suardi Wekke; Mortaza A. Syafinuddin Hammada
Ad-Dariyah: Jurnal Dialektika, Sosial dan Budaya Vol 3 No 2 (2022): Dialektika, Sosial dan Budaya (Desember 2022)
Publisher : STAI DDI Kota Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55623/ad.v3i2.132

Abstract

Perempuan selalu menjadi bagian penting dalam ekonomi rumahtangga. Dalam mencari nafkah, perempuan (ibu rumah tangga) bisa melakukan apa saja untuk meningkatkan pendapatan keluarganya. Ia bahkan bisa pergi ke mana saja melakukan perjalanan jauh dan kembali lagi ke rumahnya. Bahkan, ia juga bisa meninggalkan anak dan suaminya dalam jangka waktu tertentu untuk bekerja. Dalam konteks tersebut, artikel ini mengungkapkan mobilitas perempuan (ibu rumah tangga) yang pergi jauh dari rumahnya untuk mencari uang atau bekerja dan kembali lagi (mobilitas), sementara suami tinggal di rumah. Artikel ini mengkaji perempuan pedagang di pelabuhan Parepare yang melakukan mobilitas sirkuler antar wilayah. Hasil penelitian ini menemukan (1) kaum perempuan (baca istri) meninggalkan rumah dari luar Parepare ke pelabuhan Parepare untuk meningkatkan ekonomi keluarga. (2) keberadaan para pedagang tersebut di pelabuhan merupakan hasil kesepakatan bersama suami. (3) mobilitas sirkuler kaum perempuan menunjukkan adanya dominasi mereka di bidang ekonomi dibanding kaum pria. Hal itu disebabkan oleh adanya pembagian kerja yang seimbang di antara kaum perempuan dan pria. Kesimpulan penelitian ini adalah mobilitas sirkuler perempuan pedagang merupakan bagian dari wujud keadilan gender di pelabuhan Parepare.
Upaya Pasangan Suami Istri yang tidak mempunyai Anak dalam mempertahankan Harmonisasi Keluarganya Abdul Malik Iskandar; Hasanuddin Kasim; Harifuddin Halim
Society Vol 7 No 2 (2019): Society
Publisher : Laboratorium Rekayasa Sosial, Jurusan Sosiologi, FISIP Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/society.v7i2.100

Abstract

This research is to reveal (1) the childless couple's efforts to harmonize their marital relationships, (2) the efforts against stigma related to childless couples. This research is a quantitative descriptive using a survey approach. This research was conducted in East Pantar District, Alor Regency, East Nusa Tenggara (NTT) Province, Indonesia. The respondents were determined by using total sampling. Data collection techniques were carried out through questionnaires, interviews, and literature studies. Data were analyzed quantitatively using frequency tabulation and Likert Scale. The results showed that (1) The efforts to harmonize the marital relationships of childless couples are (a) internal efforts by strengthening communication and cooperation with a partner; (b) couples receive external support. (2) Efforts against stigma are (a) having positive thinking, (b) avoiding conflict, (c) avoiding sensitive talk. Based on the indicators, there were ten respondents' efforts to harmonize their marital relationships. This condition makes married couples have power and deal with the social stigma about them. The conclusion is that married couples make various efforts to harmonize their marital relationships and still hope to have children in their marriage life.