Siti Utari
Program Studi D3 Hiperkes dan Keselamatan Kerja Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Jl. Kol. Sutarto 150K Surakarta, 57126 Telp. (0271) 635819

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Hubungan antara Kadar Hematokrit dengan Derajat Keparahan Stroke Iskemik Fase Akut pada Pasien di Unit Penyakit Saraf RSUD Dr. Moewardi Hidayat, Agung Wahyu; Suroto, .; Utari, Siti
Nexus Kedokteran Klinik Vol 2, No 3 (2013): Nexus Kedokteran Klinik
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (14.046 KB)

Abstract

Background: Stroke is the main cause of morbidities and  the third leading cause of death in the world, also promote the functional disorder of the patient. The increase of hematocrit level is one of  risk factor the occurrence of ischemic stroke, by increasing the viscosity and decreasing blood perfusion to the brain. National Institute of Health Stroke Scale (NIHSS) is a parameter used to measure the severity of acute ischemic stroke. This study was proposed to know correlation between hematocrit levels and severity of acute ischemic stroke patients in neurolog ward Dr. Moewardi Hospital. Methods: This was an observational study with cross sectional analytic approach. A total of 44 subjects were selected by purposive sampling, they were acute ischemic stroke patients in neurology ward Dr. Moewardi Hospital. Data were collected by direct interview, examined the patients with NIHSS score and from medical record to got the value of hematocrit. Data analysis used multiple logistic regression models and were processed with Statistical Product and Service Solutions(SPSS) 17.00 forWindows. Results: This study showed a positive correlation and statistically significant between hematocrit levels and severity of acute ischemic stroke patients (r = 0,408; p < 0,009) with moderate correlation strength. Multiple logistic regression analysis showed OR = 8,086; CI 95% 1,108 – 59,005; and p = 0,039. Confounding factor, e.g smoking, and blood sugar have been controlled. Conclusions: There is moderate correlation between hematocrit levels and severity of acute ischemic stroke  patients in neurology ward Dr. Moewardi Hospital. Keywords:Hematocrit levels, Severity of acute ischemic stroke, NIHSS  
Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Derajat Keparahan Stroke Iskemik pada Pasien di Unit Penyakit Saraf RSUD Dr. Moewardi Suganda, Aga; Suroto, .; Utari, Siti
Nexus Kedokteran Klinik Vol 2, No 3 (2013): Nexus Kedokteran Klinik
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (14.046 KB)

Abstract

Background: Stroke is the third leading cause of death in the world. Approximately 80% of strokes are ischemic strokes. One of the significant prognostic factors causing morbidity of stroke patients is the Body Mass Index (BMI). National Institutes of Health Stroke Scale (NIHSS) is a systematic examination to determine the severity stroke. The aim of this study is to determine the relationship of body mass index (BMI) with ischemic stroke severity in patients at Neurology Ward Dr. Moewardi Hospital. Methods: This was an observational study with cross sectional analytic. A total of 32 subjects were selected by purposive sampling, they were ischemic stroke patients in the Neurology Ward Dr. Moewardi Hospital. Data were collected by direct interview, direct measurement of weight and height also examination of severity stroke patient by using NIHSS score. Data analysis used multiple logistic regression models and were processed with Statistical Product and Service Solutions (SPSS) 17.00 for Windows. Results: Multiple logistic regression showed OR = 17,690; CI 95% 1,190 – 263,039; and p = 0,037. These results have been earned by controlled the confounding variables of age, blood pressure, blood sugar levels, cholesterol levels and smoking history. Conclusions: Ischemic stroke patients with high BMI score has risk of ischemic stroke severity 17.690 times higher than whose normal BMI score.There is a strong relationship between body mass index (BMI) with the severity of ischemic stroke patients at Neurology Ward of Dr. Moewardi Hospital, the relationship is statistically significant in this study. Keywords:BMI, Stroke Severity, Ischemic Stroke
PERBEDAAN GANGGUAN PENDENGARAN PEKERJA TERPAPAR BISING INDUSTRI DI SURAKARTA ANTARA PEKERJA MEMAKAI ALAT PELINDUNG TELINGA DAN PEKERJA TIDAK MEMAKAI ALAT PELINDUNG TELINGA Rinawati, Seviana; Utari, Siti; Sumardiyono, Sumardiyono
Proceeding Seminar LPPM UMP 2015: Buku III Bidang Ilmu Kesehatan dan Sains Teknik, Proceeding Seminar Nasional LPPM 2015, 26 Se
Publisher : Proceeding Seminar LPPM UMP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bising yang melebihi Nilai Ambang Batas pada industri dapat berisiko gangguan pendengaran terutama pada pekerja tidak memakai alat pelindung telinga yang disediakan perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perbedaan Gangguan Pendengaran Pekerja Terpapar Bising Industri di Surakarta antara Pekerja Memakai Alat Pelindung Telinga dan Pekerja Tidak Memakai Alat Pelindung Telinga. Metode Penelitian  yang digunakan merupakan penelitian survey analitik, desain cross sectional. Populasi : 305 pekerja dengan sampel penelitian secara purposive sampling (kriteria inklusi dan eksklusi) sejumlah 67 orang masing-masing pada pekerja memakai dan tidak memakai APT. Analisis data menggunakan uji Mann- Whitney (ρ<0,05). Hasil Penelitian Menunjukkan gangguan pendengaran tinggi pada pekerja tidak memakai APT, memiliki risiko gangguan pendengaran 3,35 kali lebih besar daripada yang memakai APT dan adanya perbedaan tersebut ditunjukkan dengan nilai p = 0,002. Dari penelitian  menunjukkan ada Perbedaan Gangguan Pendengaran Pekerja Terpapar Bising Industri di Surakarta antara Pekerja Memakai APT dan Pekerja Tidak Memakai APT. Disarankan seleksi masuk pekerja dilakukan tes kesehatan telinga dan disiplin memakai APTKata Kunci : Alat Pelindung Telinga, Bising industri, Gangguan pendengaran
Pengembangan Media Pembelajaran Powerpoint Pada Subtema Suhu dan Kalor Untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar Utari, Siti; Ramadan, Zaka Hadikusuma
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 5 No. 2 (2021): 2021
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.441 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran powerpoint yang mudah digunakan untuk proses pembelajaran tema 6 subtema 1 pembelajaran 1, 2 dan 3. Media pembelajaran powepoint ini diharapkan dapat menarik minat belajar siswa di dalam proses pembelajaran. Metode penelitian ini menggunakan penelitian pengembangan dengan model pembelajaran ADDIE. Penelitian ini menggunakan tiga tahapan yaitu, (1) tahap analysis yaitu analisis terhadap kurikulum, analisis guru, dan analisis situasi. (2) tahap desain yaitumelakukan rancangan terhadap produk sesuai dengan kebutuhan. Selain merancang produk, peneliti juga menyusun lembar penelitian yaitu lembar validasi, (3) tahap development yaitu melakukan pengembangan media pembelajaran powerpoint berupa memasukkan materi ke dalam template powerpoint, penyuntingan media pembelajaran powerpoint, dan uji validitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penilaian ahli bahasa, ahli materi dan ahli media pada pemelajaran 1, 2 dan 3 sangat layak digunakan tanpa revisi dengan persentase 95,3%, 95,1%, dan 95,7%.
Pengembangan Media Pembelajaran Powerpoint Pada Subtema Suhu dan Kalor Untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar Utari, Siti; Ramadan, Zaka Hadikusuma
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 5 No. 2 (2021): 2021
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v5i2.1679

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran powerpoint yang mudah digunakan untuk proses pembelajaran tema 6 subtema 1 pembelajaran 1, 2 dan 3. Media pembelajaran powepoint ini diharapkan dapat menarik minat belajar siswa di dalam proses pembelajaran. Metode penelitian ini menggunakan penelitian pengembangan dengan model pembelajaran ADDIE. Penelitian ini menggunakan tiga tahapan yaitu, (1) tahap analysis yaitu analisis terhadap kurikulum, analisis guru, dan analisis situasi. (2) tahap desain yaitumelakukan rancangan terhadap produk sesuai dengan kebutuhan. Selain merancang produk, peneliti juga menyusun lembar penelitian yaitu lembar validasi, (3) tahap development yaitu melakukan pengembangan media pembelajaran powerpoint berupa memasukkan materi ke dalam template powerpoint, penyuntingan media pembelajaran powerpoint, dan uji validitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penilaian ahli bahasa, ahli materi dan ahli media pada pemelajaran 1, 2 dan 3 sangat layak digunakan tanpa revisi dengan persentase 95,3%, 95,1%, dan 95,7%.