Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

PERBEDAAN GANGGUAN PENDENGARAN PEKERJA TERPAPAR BISING INDUSTRI DI SURAKARTA ANTARA PEKERJA MEMAKAI ALAT PELINDUNG TELINGA DAN PEKERJA TIDAK MEMAKAI ALAT PELINDUNG TELINGA Rinawati, Seviana; Utari, Siti; Sumardiyono, Sumardiyono
Proceeding Seminar LPPM UMP 2015: Buku III Bidang Ilmu Kesehatan dan Sains Teknik, Proceeding Seminar Nasional LPPM 2015, 26 Se
Publisher : Proceeding Seminar LPPM UMP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bising yang melebihi Nilai Ambang Batas pada industri dapat berisiko gangguan pendengaran terutama pada pekerja tidak memakai alat pelindung telinga yang disediakan perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perbedaan Gangguan Pendengaran Pekerja Terpapar Bising Industri di Surakarta antara Pekerja Memakai Alat Pelindung Telinga dan Pekerja Tidak Memakai Alat Pelindung Telinga. Metode Penelitian  yang digunakan merupakan penelitian survey analitik, desain cross sectional. Populasi : 305 pekerja dengan sampel penelitian secara purposive sampling (kriteria inklusi dan eksklusi) sejumlah 67 orang masing-masing pada pekerja memakai dan tidak memakai APT. Analisis data menggunakan uji Mann- Whitney (ρ<0,05). Hasil Penelitian Menunjukkan gangguan pendengaran tinggi pada pekerja tidak memakai APT, memiliki risiko gangguan pendengaran 3,35 kali lebih besar daripada yang memakai APT dan adanya perbedaan tersebut ditunjukkan dengan nilai p = 0,002. Dari penelitian  menunjukkan ada Perbedaan Gangguan Pendengaran Pekerja Terpapar Bising Industri di Surakarta antara Pekerja Memakai APT dan Pekerja Tidak Memakai APT. Disarankan seleksi masuk pekerja dilakukan tes kesehatan telinga dan disiplin memakai APTKata Kunci : Alat Pelindung Telinga, Bising industri, Gangguan pendengaran
PENGARUH INDEKS MASSA TUBUH (IMT) TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PEKERJA YANG TERPAPAR BISING INDUSTRI DI SURAKARTA Sumardiyono, Sumardiyono; Ada, Yeremia Rante; Wijayanti, Reni; Rinawati, Seviana
Proceeding Seminar LPPM UMP 2015: Buku III Bidang Ilmu Kesehatan dan Sains Teknik, Proceeding Seminar Nasional LPPM 2015, 26 Se
Publisher : Proceeding Seminar LPPM UMP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hipertensi menjadi masalah global, diperkirakan lebih dari satu dari tiga orang dewasa usia 25 tahun ke atas atau sekitar satu miliar orang di seluruh dunia mengalami hipertensi. Penyakit itu mengakibatkan hampir 9,4 juta kematian akibat serangan jantung dan stroke setiap tahun. Salah satu faktor internal penyebab hipertensi adalah kegemukan, sedangkan faktor eksternal adalah paparan bising industri pada tenaga kerja. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah karyawan perusahaan tekstil di Surakarta. Pemilihan sampel menggunakan purposive quota sampling. Sampel berjumlah 170 orang untuk pekerja yang terpapar bising melebihi NAB dan 110 orang untuk pekerja yang terpapar bising kurang dari NAB. Uji statistik menggunakan Chi Square Test. Hasil uji menunjukkan: 1) pada pekerja yang terpapar bising melebihi NAB, pekerja gemuk/obesitas berisiko mengalami hipertensi 6 kali dibanding normal/kurus (p=0,000; OR=6,104; 95%CI: 3,078-12,102); 2) pada pekerja yang terpapar bising di bawah NAB, pekerja gemuk/obesitas berisiko mengalami hipertensi 2 kali dibanding normal/kurus (p=0,027; OR=2,364; 95%CI: 1,094-5,106). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kebisingan yang melebihi NAB dapat menyebabkan risiko hipertensi yang lebih besar. Kata kunci : Bising, IMT, Tekanan Darah
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GEJALA GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN AKIBAT PAPARAN DEBU SILIKA (SiO2) PADA AREA HAND MOULDING I, HAND MOULDING II, HAND MOULDING III, FETLING DAN MELTING PEKERJA PABRIK 1 PENGECORAN PT BARATA INDONESIA (PERSERO) Wardhani P, Aulia Kesuma; Rachmawati, Siti; Rinawati, Seviana
Jurnal Kesehatan Vol 11, No 1 (2018): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jk.v11i1.7008

Abstract

Silikosis merupakan penyakit ganguan pernapasan paling utama yang dialami oleh pekerja pengecoran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan gejala gangguan sistem pernapasan akibat paparan debu silika (SiO2) Pada Area Hand Moulding I, Hand Moulding II, Hand Moulding III, Fetling dan Melting Pekerja Pabrik 1 Pengecoran PT Barata Indonesia (Persero). Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuisioner yang disebar pada area HM I, HM II, HM III, Fetling dan Melting. Hasil kuisioner yang diperoleh diuji menggunakan uji analitik chi square. Sebanyak 15 orang responden laki-laki atau 50% mengalami gangguan pernafasan. Bedasarkan hubungan gangguan pernafasan yang dihubungkan dengan pekerja yang memiliki aktivitas merokok dan mengalami gangguan pernafasan sebanyak 7 orang (p value 0,296 0,05;OR:2.139). Pekerja dengan masa kerja 2-4 tahun sebanyak 13 orang dan masa kerja 4 tahun sebanyak 4 orang (p value 0,977 0,05;OR:1.122). Pekerja yang berpendidikan SMA yaitu sebanyak 14 orang (p value : 0,307 0,05) dan pekerja yang mempunyai riwayat dahulu 14 orang (p value : 0,002 0,05;OR :17.500) . Hasil dari uji berbagai faktor diatas membuktikan bahwa faktor riwayat pekerjaan dahulu mempunyai tingkat hubungan paling kuat yaitu 0,002 dan mempunyai risiko 17 kali lebih besar dari pada yang tidak memiliki riwayat pekerjaan dahulu. Faktor yang tidak berhubungan dengan gejala gangguan sistem pernapasan akibat paparan debu silika (SiO2) pada Area HM I, HM II, HM III, Fetling dan Melting Pekerja Pabrik 1 Pengecoran PT Barata Indonesia (Persero) adalah aktivitas merokok, masa kerja dan pendidikan, sedangkan faktor yang berhubungan adalah riwayat pekerjaan yang dimiliki pekerja.
Hubungan Gerakan Berulang dan Aktivitas Fisik dengan Cumulative Trauma Disordes (CTDs) Pekerja Packing di PT Madurasa Unggulan Nusantara, Wonogiri Trikuncahyo, Ananda Bagus; Rinawati, Seviana; Mashuri, Yusuf Ari
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 11, No 3 (2023): MEI
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkm.v11i3.36809

Abstract

PT Madurasa Unggulan Nusantara merupakan industri yang bergerak di bidang manufaktur pembuatan madu dalam kemasan. Salah satu potensi bahaya pada proses produksi packing adalah CTDs yang dapat disebabkan oleh aktivitas fisik dan gerakan berulang berlebihan dalam jangka waktu lama dan tanpa istirahat yang cukup dalam pelaksanaan proses produksi. Tujuan dari penelitian in adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara gerakan berulang dengan CTDs dan hubungan antara aktivitas fisik dengan CTDs. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional dan menggunakan teknik pengambilan sampel dengan Teknik sampling jenuh sehingga didapatkan sampel sebanyak 40 responden. Peniliaian variabel gerakan berulang menggunakan stopwatch dan variabel aktivitas fisik dan CTDs menggunakan kuesioner. Analisis bivariat menggunakan uji somers’d dan analisis multivariable menggunakan uji regresi logistic ordinal. Uji somers’d menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara gerakang berulang dengan CTDs (nilai p=0,039, r=0,38) dan aktivitas fisik dengan CTDs (nilai p=0,003, r=0,509). Hasil regresi uji logistic ordinal diperoleh bahwa aktivitas fisik (OR=13,673) memiliki pengaruh lebih besar terhadap CTDs dibandingkan gerakan berulang (OR=7,583). Terdapat hubungan yang signifikan antara gerakan berulang dengan CTDs dan aktivitas fisik dengan CTDs pada pekerja packing di PT Madurasa Unggulan Nusantara, Wonogiri.
HUBUNGAN INTENSITAS KEBISINGAN DAN IKLIM KERJA PANAS DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA PEKERJA BAGIAN WEAVING DI PT ISKANDARTEX SURAKARTA Pramesti, Niken Trisyya; Ada', Yeremia Rante; Rinawati, Seviana
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 11, No 4 (2023): JULI
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkm.v11i4.36813

Abstract

PT Iskandartex Surakarta adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang tekstil manufaktur dengan mesin terutama bagian weaving yang bekerja setiap hari sehingga selain menimbulkan bising kontinyu yang berspektrum luas juga menimbulkan iklim kerja panas pada lingkungan kerja. Penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara intensitas kebisingan dan iklim kerja panas dengan produktivitas kerja pada pekerja bagian weaving di PT Iskandartex Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini merupakan 52 pekerja bagian weaving di PT Iskandartex Surakarta diambil dengan simple random sampling. Instrumen penelitian berupa sound level meter, heat stress area monitor, dan lembar capaian target produksi karyawan. Hasil uji korelasi spearman rank menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara intensitas kebisingan dengan produktivitas kerja (p:0.028; r:-0.305), hubungan yang signifikan antara iklim kerja panas dengan produktivitas kerja (p:0.028; r:-0.305). Hasil regresi logistik ordinal diperoleh bahwa intensitas kebisingan dan iklim kerja panas tidak memberikan pengaruh secara signifikan dengan produktivitas kerja (p intensitas kebisingan: 0.270; p iklim kerja panas: 0.587. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ada hubungan antara intensitas kebisingan dan iklim kerja panas dengan produktivitas kerja pada pekerja bagian weaving di PT Iskandartex Surakarta.
LEVEL OF SAFE BEHAVIOR WITH THE IMPLEMENTATION OF HOT WORK PERMIT APPROACH IN PT BBB EAST JAVA Rinawati, Seviana
Journal of Vocational Health Studies Vol. 1 No. 3 (2018): March 2018 | JOURNAL OF VOCATIONAL HEALTH STUDIES
Publisher : Faculty of Vocational Studies, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jvhs.V1.I3.2018.89-96

Abstract

Background: The causes of the accident were dominant due to unsafe behavior and other causes due to unsafe conditions and the other factors, especially in the paper industry such as PT. BBB, East Java which has a high risk of fire and the level of workers awareness towards safe behavior so it needed the assessment of safe behavior level based on the implementation of hot work permit system at PT. BBB. Purpose: this study was to determine Level of Safe Behavior with The Implementation of Hot Work Permit Approach in PT BBB East Java. Method: This research used descriptive observational, which was research methods to describe the data of the result of research used information, interview and observation directly by conducting analysis on safe behavior information and hot work permit system at hot work. The technique of data collecting used observation and interview directly. The data obtained then discussed by comparing with existing regulations. Result: The research informed about the level of safe behavior in good category (70%) in the implementation of hot work permit system has the applicable regulations and based on the results 70-98% good category, but there were still obstacles in documentation system, PPE and punishment/reward. Conclusion: Good safety behavior was indicated by the implementation of hot work permit system is good, but there were still some obstacles which are must get a follow-up.
MONOLIER (MONOPOLI 5R): INNOVATION OF MONOPOLY GAMES AS 5R LEARNING MEDIA FOR EARLY EDUCATION Fardani, Fransiska Ellisa; Ramdhani, Ahmad Tajuddin; Khasanah, Amalia Nur; Ramadhani, Bayu Aji; Ananda, Meysella; Istiqomah, Nugraheni Nur; Rinawati, Seviana
Journal of Vocational Health Studies Vol. 2 No. 1 (2018): July 2018 | JOURNAL OF VOCATIONAL HEALTH STUDIES
Publisher : Faculty of Vocational Studies, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.526 KB) | DOI: 10.20473/jvhs.V2.I1.2018.34-38

Abstract

Background: The understanding of 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, and Rajin) is still low among the people. This is due to the lack of early education on the 5R concept. MONOLIER (Monopoly 5R) is an inovation of learning medium that teaches students to play and learn about 5R through monopoly games. Purpose: The purpose of this researcch was to study the effect of 5R education using games "MONOLIER” to the students knowledge of 5R. Method: This was experimental study using pre-post test method. The implementation technique is the authors interact with the respondents through education material about 5R for a month in four times. Then for indicator of success of educational program using pre and post test problem which processed by wilxocon test. Population were all 4th grade students of SD N 1 Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar as well as a sample of 37 students. This research was conducted at SDN N 1 Kemiri Kebakkramat Karanganyar Regency with the time of May 2018. The variables in this study include the level of student knowledge about 5R before and after given 5R material. Result: The result showed that there was significantly improvement of the student kowledge of 5R after education with p value 0,000 (p <0,005) . Conclusion:  The education of 5R by using MONOLIER game was effectively improve the student knowledge of 5R.  
THE RELATED OF PERSONAL HYGIENE AND CONTACT FREQUENCY WITH CONTACT DERMATITIS COMPLAINTS IN MOTORBIKE WASHING WORKERS IN JEBRES AND MOJOSONGO SURAKARTA DISTRICTS Rinawati, Seviana; Wulandari, Sri Mustika
Journal of Vocational Health Studies Vol. 3 No. 3 (2020): March 2020 | JOURNAL OF VOCATIONAL HEALTH STUDIES
Publisher : Faculty of Vocational Studies, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.073 KB) | DOI: 10.20473/jvhs.V3.I3.2020.109-113

Abstract

Backgroud : Motor vehicle wash is an activity that comes in direct contact with chemicals,one of the risks is allergic to contact dermatitis complaints. The factors that influence complaints of contact dermatitis are Personal hygiene and the frequency of contact of motor vehicle washing workers. Purpose : This study aims to determine the relationship between personal hygiene and the frequency of contact with complaints of contact dermatitis. Method: This study was an observational analytic study, with a cross-sectional design. Respondents from the study were motor vehicle washing workers in Jebres and Mojosongo Surakarta with 35 respondents from 60 workers. The sampling technique uses purposive sampling. This study used a questionnaire base on the title and analyzing data uses the Somers' test and the Logistic Regression test. Result: The Somers' correlation test results showed a significant relationship between personal hygiene and complaints of contact dermatitis with a p-value of 0.000, the direction of correlation (-), and a correlation coefficient of 0.662. The test results also showed a significant relationship between the frequency of contact with complaints of contagious dermatitis with a p-value of 0.000, the direction of correlation (+), and the correlation coefficient 0.726. The results of the logistic regression test showed that the contact frequency variable had the most influence on complaints of contact dermatitis with an odds ratio of 28,078. Conclusion: There is a significant relationship between personal hygiene and the frequency of contact with complaints of contact dermatitis.
Hubungan Pengetahuan K3 dan Sikap dengan Unsafe Action pada Mekanik Bengkel di Pulogebang Jakarta Timur Cakraningrum, Sri Aji; Rinawati, Seviana; Wardani, Tyas Lilia
Journal of Applied Agriculture, Health, and Technology Vol. 2 No. 2 (2023): December
Publisher : Sekolah Vokasi, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jaht.v2i2.941

Abstract

The average motorcycle repair industry grows and operates in the informal sector. Mechanic activities such as oil change services, oil filter replacement, carburetor cleaning, spare parts replacement, and engine disassembly usually come into contact with chemicals such as lubricants or oils, thinners, battery fluids, and gasoline. These activities can lead to work accidents and diseases such as slips, sprains, pinches, falls, and being hit by work equipment such as pliers and screwdrivers. This study aims to analyze the relationship between occupational safety and health knowledge and attitudes towards unsafe actions in mechanics in Pulogebang, East Jakarta. This study uses an analytical observational research method with a quantitative research approach. The research design used was a cross-sectional study conducted at a motorcycle automotive workshop. The sampling method used was a saturated sampling technique with 38 respondents. The tools used in this study were questionnaires on occupational safety and health knowledge, attitude, and unsafe action. The results of the study showed that there was a relationship between occupational safety and health knowledge (p=0.000) and attitude (p=0.000) with unsafe action. Occupational safety and health knowledge had a wald value of 4.732 and attitude had a wald value of 4.806. Therefore, the attitude variable had a greater influence on unsafe action. The Nagelkerke R-Square of 0.582 means that the variables of knowledge and attitude could explain 58.2% of the variance in unsafe action. There is a significant relationship between K3 knowledge and attitude with unsafe action among mechanics in Pulogebang, East Jakarta.
PROGRAM EDUKASI K3 PADA GURU DI SURAKARTA UNTUK MENCEGAH KELELAHAN MATA Fajariani, Ratna; Qadrijati, Isna; Sumardiyono, Sumardiyono; Wardani, Tyas Lilia; Rinawati, Seviana; Atmojo, Tutug Bolet
Reswara: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/rjpkm.v4i1.2604

Abstract

Saat ini, pekerjaan seorang guru sangat erat dengan penggunaan perangkat gadget, seperti komputer, laptop atau handphone sebagai alat utama dalam bekerja karena tuntutan pembelajaran dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat. Intensitas penggunaan gadget pada guru semakin meningkat sejak munculnya pandemi Covid-19 memberikan dampak positif berupa peningkatan keterampilan guru dalam mengakses teknologi untuk pembelajaran yang lebih kreatif. Namun, kondisi tersebut juga berisiko untuk menimbulkan kelelahan mata berupa mata terasa perih dan kering, hingga sakit kepala. Oleh karena itu, diperlukan upaya pencegahan kelelahan mata pada guru melalui program edukasi ini. Sasaran pelaksanaan pengabdian masyarakat ini yaitu para guru MTsN 1 Surakarta. Metode pelaksanaan pengabdian menggunakan metode pemberian edukasi berupa seminar online dan pendampingan pembuatan buku panduan penggunaan gadget yang aman. Kegiatan pengabdian dilakukan secara daring dan luring. Analisis kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan melalui pemberian soal pre-test dan post-test pengetahuan para guru pada saat edukasi dengan menggunakan google form. Berdasarkan hasil pre-test dan post-test dengan menggunakan kuisioner diperoleh sebanyak 88,8% responden mengalami peningkatan skor setelah mengikuti kegiatan seminar online pencegahan kelelahan mata. Selain itu, hasil rekapan jawaban responden menunjukkan adanya peningkatan rerata persentase responden yang menjawab benar sebesar 32,2% setelah diberikan materi. Sehingga, kegiatan seminar sudah efektif, dapat meningkatkan pengetahuan peserta terhadap materi yang disampaikan. Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah kelelahan mata antara lain: pembiasaan perilaku penggunaan gadget secara benar, melakukan istirahat mata dengan menerapkan kaidah 20-20-20 atau segera beristirahat sejenak jika mata sudah mulai lelah, mengatur tampilan layar gadget, dan intensitas pencahayaan ruangan yang memadai.