Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Kontrol Attitude Unmanned Ground Vehicle (UGV) menggunakan Backpropagation Neural Network Bayusari, Ike; Suprapto, Bhakti Yudho
JURNAL SURYA ENERGY Vol. 5 No. 1 2020
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jse.v5i1.2712

Abstract

Unmaned Ground Vehicle (UGV) merupakan teknologi kendaraan darat tanpa awak yang berguna untuk mempermudah pekerjaan manusia dalam berbagai bidang seperti transportasi, aktivitas logistik industri, search and resque, pertahanan dan keamanan, juga beberapa bidang lainnya. Pengendalian attitude menjadi permasalahan karena membutuhkan ketelitian akibat adanya pengaruh kecepatan. Selain itu, bagaimana UGV tersebut mengikuti jalur yang ditentukan juga memerlukan pengendalian attitude yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan menguji performa serta untuk mengatahui tingkat keberhasilan dan keakuratan pengendalian UGV menggunakan algoritma Backpropagaion Neural Network. Dari hasil pengujian didapatkan bahwa algoritma ini berhasil mengikuti data uji yang diberikan dengan nilai MSE yang kecil.
Pengaruh Cahaya Yang Diterima Sensor LDR (Light Dependant Resistor) Pada Robot Pengikut Cahaya Caroline Caroline; Ike Bayusari; Hermawati Hermawati
Jurnal Mikrotiga Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.739 KB)

Abstract

Abstrak—Robot pengikut cahaya ini diprogram untuk dapat berjalan maju, mundur, belok kanan, belok kiri. Sensor pada bagian depan terdiri atas 3 buah sensor yang memiliki jarak satu sama lain sebesar 45 derajat sedangkan pada bagian belakang robot terdapat satu sensor cahaya. Robot tersebut bergerak secara otomatis yakni bila sensor tersebut terkena cahaya, maka sinyal tersebut dikirimkan ke mikrokontroller. Kemudian Robot bergerak ke arah cahaya tersebut. Robot dapat mendeteksi adanya cahaya dengan menggunakan sensor LDR (Light Dependent Resistor). Cahaya dapat dideteksi dengan syarat Lux cahaya tidak lebih kecil dari 46 Lux atau intensitas cahayanya tidak lebih kurang dari 163 candela. Berdasarkan hasil pengujian diperoleh jarak paling jauh robot dapat mengangkap cahaya adalah 5,5 meter dengan Lux 62 dan intensitas 181 candela. Pada pengujian ini diketahui bahwa sensor LDR ketika menangkap cahaya sangat dipengaruhi oleh intensitas cahaya lingkungan, jika semakin terang intensitas cahaya lingkungannya maka sensor tersebut tidak terlalu baik untuk menangkap cahaya senter, tetapi sebaliknya sensor tersebut akan bekerja baik dalam keadaan lingkungan gelap. Dan pada percobaan ini juga dapatdiketahui bahwa nilai resistansi LDR akan mempunyai nilai besar bila sensor tersebut jauh dari cahaya senter dan intensitas cahayanya rendah. Kata kunci: LDR, Robot, Cahaya.
APLIKASI SMART CARD BERBASIS RFID UNTUK SISTEM KEAMANAN PARKIR Caroline Caroline; Ellyas Muda C.S; Loga Gilang A; Ardian S; Hermawati Hermawati; Ike Bayusari
Jurnal Mikrotiga Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (727.127 KB)

Abstract

Abstrak—Permasalahan parkir merupakan persoalan yang dewasa ini melanda terutama di kota-kota besar. Bukan hanya lahan parkir tetapi faktor keamanan menjadi masalah pokok yang harus dihadapi gedung-gedung pekantoran, mal dan sekolah ataupun tempat umum lainnya. Penelitian ini membahas tentang pemanfaatan Radio Frequency Identification (RFID) untuk mengatasi masalah keamanan pada tempat parkir dengan menerapkan RFID ini pada smartcard. Smartcard terhubung dengan webcam dan database yang telah berisikan data-data pemilik kendaraan yang terdaftar sehingga bila tidak sesuai dengan data yang ada maka palang parkir tersebut tidak akan dapat membuka secara otomatis. Hasil pembacaan webcam tersebut merupakan salah satu alat bukti bila terjadi kehilangan karena arah webcam tersebut akan merekam wajah pengendara motor. Dari pengujian yang telah dilakukan didapatkan bahwa RFID yang dipergunakan pada smartcard ini dapat bekerja dengan baik dan terhubung dengan database yang telah dibuat menggunakan visual basic 6.0, sedangkan untuk jarak yang paling jauh dalam melakukan proses scan RFID yaitu 4,9 cm serta 1 cm untuk jarak terdekat dari proses scan RFID. Untuk posisi yang paling baik dalam menjalankan proses scan RFID adalah tepat di atas RFID reader.Kata kunci: RFID, smartcard, webcam, keamanan, parkirAbstract— Parking has become problem in some cities especially in urban area. Parking problem is not only the spaces but also its security especially for the public facilities such as offices, mall and school. This paper describes the use of RFID to overcome security problem in parking lots. This RFID is implemented in smartcard. Smartcard is connected to webam and database which consists of the information about the registered owner of vehicle. If the owner is not match then the parking bar will not open automatically. The information from webcam can be used as the proof in case of theft because webcam will record the face of rider or driver. The result shows that the implementation of RFID in smartcard works well and can be connected to the database. The furthest distance to scan RFID is 4.9 cm and the shortest is 1 cm. The best position to scan it is exactly on RFID reader.Keywords. RFID, smartcard, webcam, security, parking
MEDIA PEMANTAU TINGKAT KEPADATAN LALU LINTAS BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN WEBCAM Hermawati Soleh; Dimas P; Caroline Caroline; Ike Bayusari
Jurnal Mikrotiga Vol 2, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (601.268 KB)

Abstract

Abstrak—Pada perkembangan teknologi yang pesat di zaman ini, penyampaian informasi dapat dilakukan dengan banyak cara. Internet merupakan media penyampaian informasi yang paling diminati karena manusia dapat mengetahui hal-hal diberbagai penjuru dunia yang sebelumnya belum mereka ketahui. Website yang diakses melalui internet dibuat dengan menggunakan bermacam-macam bahasa pemrograman, salah satunya adalah PHP : Hypertext Preprocessor. Pada makalah ini akan dirancang suatu media yang dapat memberitahu tingkat kepadatan di persimpangan lampu lalu lintas. Tujuan makalah ini adalah mengolah gambar yang telah di ambil sehingga didapatkan nilai RGB yang nantinya dapat menjadi set-point untuk menentukan tingkat kepadatan.Kata kunci: Image Processing, PHP, website.Abstract— In the rapid technological developments in today, information delivery can be done in many ways. The Internet is a path to deliver information that is most desirable because humans can know things in different parts of the world that they did not previously know. Website accessed via the Internet made using a variety of programming languages, one of which is PHP: Hypertext Preprocessor. In this paper, it will be designed a medium that can tell the level of congestion at the traffic light junction. The purpose of this paper is to process images that have been taken to obtain the RGB value that can later be set-points to determine the level of density.Keywords. Image Processing, PHP, website
Pendingin Portable Menggunakan Thermoelectric Cooler Tipe TEC1-12706 Ike Bayusari; Caroline; Hermawati; Rahmawati; M Renaldy Baskara
Jurnal Rekayasa Elektro Sriwijaya Vol. 3 No. 2 (2022): Jurnal Rekayasa Elektro Sriwijaya
Publisher : Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jres.v3i2.54

Abstract

Meningkatnya kebutuhan manusia terhadap alat pendingin cukup signifikan. Pada umunya alat pendingin memiliki ukuran relatif besar dan tidak portabel. Selain itu pendingin yang ada kebanyakan menggunakan system refrigerasi. Pada penelitian ini, akan dibuat prototipe pendingin portable menggunakan thermoelectric cooler sebagai alternatif pendingin yang menggunakan sistem refrigerasi. Penggunaan thermoelectric cooler dilengkapi heatsink dan fan untuk melepas panas pada salah satu sisi, sehingga pada sisi lainnya dapat mencapai suhu yang lebih rendah. Arduino digunakan sebagai sistem control suhu pada alat pendingin sesuai target 20°C. Variasi volume yang digunakan sebesar 0,32 Liter; 0,64 Liter; 0,96 Liter dan 1,28 Liter. Berdasarkan pengujian ini, variasi volume yang diberikan akan berbanding lurus dengan waktu untuk mencapai suhu yang diatur pada Arduino dimana pada 0,32 Liter akan membutuhkan waktu 1512 detik dan pada 1,28 Liter akan membutuhkan waktu 6317 detik. Hal ini disebabkan karena volume yang semakin besar menyababkan kalor yang dibutuhkan semakin tinggi sedangkan daya inputnya konstan. Efisiensi prototipe pendingin portable pada 0,32 Liter akan menghasilkan efisiensi 6,5% sedangkan pada 1,28 Liter akan menghasilkan efisiensi 9,6%.
SOSIALISASI TEKNOLOGI INFORMASI BAGI APARAT DESA DALAM RANGKA MENINGKATKAN PELAYANAN MASYARAKAT DI DESA BURAI KABUPATEN OGAN ILIR SUMATERA SELATAN Ika Sasti Ferina; Aspahani; Anton Indra Budiman; Ike Bayusari
Jurnal Abdimas Mandiri Vol. 8 No. 1
Publisher : UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36982/jam.v8i1.3752

Abstract

Desa dapat menjadi titik awal dalam pembangunan nasional yang mana ditujukan untuk peningkatan kualitas hidup. Kegiatan yang dilaksanakan di Desa Burai ditujukan untuk aparatur desa yang berjumlah kurang lebih     15 orang. Desa harus mampu dalam mengelola praktik penyelenggaraan pemerintahan dan pemberdayaan maupun pembinaan masyarakat desa dengan memiliki suatu sistem pelayanan publik yang dapat digunakan dengan baik.  Sistem tersebut berupa Teknologi Informasi yang mampu untuk menunjang segala aktifitas dalam praktik pemerintahan desa agar dapat berjalan secara sistematis dan juga efisien. Tujuan pengabdian ini adalah memberikan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya teknologi informasi pada pelayanan masyarakat yang berguna bagi efisiensi pelayanan masyarakat desa dalam sosialisasi ini. Sosialisasi dilakukan dengan persiapan dan kesiapan aparat desa dalam mengimplementasikan hingga mengawasi jalannya praktik teknologi informasi dalam pelayanan publik mereka. Pelaksanaan pertama dilakukan dengan sosialisasi peraturan perundang-undangan yaitu UU No. 6 tahun 2014 tentang desa, serta Perpu No. 2 tahun 2022 tentang Cipta Kerja. Selanjutnya adalah bimbingan teknis mengenai penerapan teknologi informasi pada aparat desa. Metode pelatihan dilakukan dengan cara pembelajaran pedagogi dengan pembicara yang memberikan pelatihan secara monolog, dialog, dan diskusi kepada para peserta. Kegiatan pemanfaatan teknologi informasi pengelola desa diharapkan dapat memberikan pelayanan publik kepada masyarakat desa yang berkualitas, serta menambah daya saing desa dalam hal meningkatkan kinerja pemerintahan dengan mempermudah kinerja administrasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Analysis of the Output Power 10Wp Polycrystalline Photovoltaic Panels on the Effect of Sand Dust and Brick Dust Ike Bayusari; Hermawati; Caroline; Rahmawati; Anderssen Hutama
Jurnal Rekayasa Elektro Sriwijaya Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal Rekayasa Elektro Sriwijaya
Publisher : Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jres.v5i2.106

Abstract

Polycrystalline Photovoltaic Panels are a device that plays a role in converting photon energy from sunlight into electrical energy. Installing photovoltaic panels outdoors can result in dust buildup on their surfaces, potentially affecting the panel's output power because the light that can be converted into electrical energy is limited due to being covered by dust. An experiment was carried out by sprinkling 3 grams of sand and brick dust measuring less than 425 µm on the panel. Based on measurements and analysis, panels without treatment show the highest voltage, current and output power values of 12.69 V, 0.28 A and 3.55 W respectively. Meanwhile for panels with sand dust, the voltage values are 12, 19 V, current 0.244 A, and output power 2.97 W. Panels with brick dust recorded the lowest voltage values of 11.84 V, current 0.211 A, and output power 2.49 W. There was a decrease in the values of voltage, current, and output power on panels without treatment compared to panels exposed to dust. Panels with sand dust produce higher output power compared to panels exposed to brick dust, due to the different characteristics of sand dust which is coarser with larger particles compared to brick dust which has a finer texture and smaller particles. As a result, the larger sand dust particles cause less panel surface area covered by dust compared to brick dust, so that more sunlight can be converted into electrical energy.
Perbandingan Metode Roger’s Ratio dan Metode Duval’s Triangle Terhadap Kegagalan Transformator Krisna, Julia; Bayusari, Ike; Sidik, Muhammad Abu Bakar
TEKNIKA Vol. 14 No. 1 (2020): Teknika Januari - Juni 2020
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.13346155

Abstract

Kualitas minyak transformator dapat diketahui dengan Dissolved Gas Analysis (DGA). Berdasarkan penelitian sebelumnya metode yang lebih unggul dalam menjawab kegagalan yang terjadi pada transformator adalah metode Roger’s Ratio dan Duval’s Triangle. Pada penelitian ini dilakukan perbandingan keefektifan dari kedua metode tersebut. Objek yang digunakan adalah tiga transformator yang berada gardu induk di Sumatera Selatan yaitu GI Simpang Tiga, GI Sekayu dan GI Seduduk Putih. Pada GI Simpang Tiga, metode Roger’s Ratio dan metode Duval’s Triangle sama-sama menjawab bahwa transformator tersebut mengalami kegagalan dengan jenis kegagalan Thermal Faults >700℃. Pada GI Sekayu, metode Roger’s Ratio menjawab kegagalan yang terjadi pada transformator yaitu Thermal Faults >700℃ saat pengujian pertama sedangkan pada pengujian kedua dan ketiga metode ini tidak bisa menjawab kegagalan pada transformator. Metode Duval’s Triangle menjawab kegagalan yang terjadi pada transformator yaitu Thermal Faults >700℃ pada pengujian pertama, sedangkan pada pengujian kedua dan ketiga mengalami kegagalan Discharges of Low Energy dan Mixtures of Thermal and Electrical.  Pada GI Seduduk Putih, metode Roger’s Ratio menjawab kegagalan yang terjadi yaitu Thermal Faults 300℃-700℃ sedangkan metode Duval’s Triangle menjawab kegagalan yang terjadi yaitu Thermal Faults <300℃. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, metode Duval’s Triangle menjadi lebih efektif jika dibandingkan dengan metode Roger’s Ratio.
Performance Evaluation of a Hybrid Solar Panel and Thermoelectric Generator (TEG) System with Copper Plate Enhancement on the Hot Side Bayusari, Ike; Ronting, Virgie Claudia; Soraya, Ayu; Caroline; Hermawati; Rahmawati
International Journal of Mechanics, Energy Engineering and Applied Science (IJMEAS) Vol. 3 No. 2 (2025): IJMEAS - May
Publisher : Yayasan Ghalih Pelopor Pendidikan (Ghalih Foundation)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53893/ijmeas.v3i2.409

Abstract

The utilization of solar energy is commonly achieved through solar panels; however, heat dissipation from the panels often reduces their overall efficiency. A hybrid system combining solar panels and thermoelectric generators (TEGs) offers a potential solution to this issue. To enhance the temperature difference (∆T) across the TEG, a metal plate can be added to the hot side, while a heatsink is applied to the cold side. This study investigates the performance of three prototype configurations: a 2.4 Wp monocrystalline solar panel integrated with a TEG module, with variations in the addition of a copper plate, an aluminum plate, and no plate on the TEG hot side. Experimental results demonstrate that the prototype with a copper plate yielded the highest average values, with a ∆T of 8.63 °C, voltage of 11.57 V, current of 0.17 A, and power output of 2.02 W. In comparison, the aluminum plate prototype achieved a ∆T of 6.11 °C, voltage of 11.57 V, current of 0.16 A, and power output of 1.71 W, while the prototype without any plate produced a ∆T of 5.80 °C, voltage of 10.79 V, current of 0.15 A, and power output of 1.63 W. Among all tested configurations, the copper plate prototype exhibited superior performance, attributed to the high thermal conductivity of copper, which significantly enhances the ∆T across the TEG, thereby increasing electrical output.