Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGARUH INFLASI DAN UPAH TERHADAP PENGANGGURAN DI INDONESIA PERIODE TAHUN 1980-2010 Fajar Wahyu Utomo
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB Vol 1, No 2: Semester Genap 2012/2013
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.992 KB)

Abstract

Inflasi merupakan suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu perekonomian. Sedangkan inflasi adalah persentase kenaikan harga-harga barang dalam periode waktu tertentu. Semakin tingginya inflasi yang terjadi dapat berakibat pada pertumbuhan ekonomi yang menurun, sehingga akan terjadi peningkatan jumlah pengangguran. Semua negara di dunia selalu menghadapi permasalahan inflasi ini. Oleh karena itu, inflasi yang terjadi dalam suatu negara merupakan salah satu ukuran untuk mengukur baik buruknya masalah ekonomi yang dihadapi suatu negara. Bagi negara yang perekonomiannya baik, inflasi yang terjadi berkisar antara 2-4% per tahun. Dengan persentase sebesar itu, dapat dikatakan inflasi yang rendah. Sedangkan inflasi yang tinggi berkisar lebih dari 30%. Namun demikian ada negara yang menghadap inflasi yang lebih serius atau sangat tinggi, misalnya di Indonesia pada tahun 1966 dengan inflasi 650%. Inflasi yang sangat tinggi tersebut disebut hiperinflasi (hyperinflation). Jika suatu negara mengalami hiperinflasi bisa dipastikan jumlah pengangguran di negara tersebut akan bertambah secara drastis. Karena dengan kenaikan harga-harga di semua sektor, maka perusahaan-perusahaan akan mengambil kebijakan mengurangi biaya untuk memproduksi barang atau jasa dengan cara mengurangi pegawai atau tenaga kerja. Akibatnya, angka pengangguran yang tinggi tidak dapat dihindari dan dapat membuat perekonomian negara tersebut mengalami kemunduran. Oleh karena itu, inflasi sangat berkaitan erat dengan  pengangguran. Upah adalah pendapatan yang diterima tenaga kerja dalam bentuk uang, yang mencakup bukan hanya komponen upah atau gaji, tetapi juga lembur dan tunjangantunjangan yang diterima secara rutin atau reguler (tunjangan transport, uang makan dan tunjangan lainnya sejauh diterima dalam bentuk uang), tidak termasuk Tunjangan Hari Raya (THR), tunjangan bersifat tahunan, kwartalan, tunjangan-tunjangan lain yang bersifat tidak rutin dan tunjangan dalam bentuk natural (BPS, 2008). Upah dalam arti sempit khusus dipakai untuk tenaga kerja yang bekerja pada orang lain dalam hubungan kerja (sebagai karyawan atau buruh). Di Indonesia banyak orang berusaha sendiri dan tidak memperhitungkan ”upah” untuk dirinya sendiri. Tetapi dalam analisis ekonomi, besar kecilnya balas karya mereka sebagai tenaga kerja seharusnya ikut diperhitungkan. Tingkat upah disebut juga taraf balas karya rata-rata yang berlaku umum dalam masyarakat untuk segala macam pekerjaan. Tingkat upah ini dapat diperhitungkan per jam, hari, minggu, bulan atau tahun. Dalam standar pengertian yang sudah ditentukan secara internasional, yang dimaksudkan dengan pengangguran adalah seseorang yang sudah digolongkan dalam angkatan kerja yang secara aktif sedang mencari pekerjaan pada suatu upah tertentu, tetapi tidak dapat memperoleh pekerjaan yang diinginkannya. Pertumbuhan angkatan kerja yang cepat dan pertumbuhan lapangan kerja yang relatif lambat menyebabkan masalah pengangguran yang ada di negara yang sedang berkembang menjadi semakin serius. Pengangguran terbuka sekarang ini yang ada di negara yang sedang berkembang seperti Indonesia rata-rata sekitar 10% dari seluruh angkata kerja diperkotaan. Penelitian ini menggunakan regresi linier sederhana yang digunakan untuk mengetahui apakah terdapat suatu hubungan antara Inflasi, dan Upah terhadap Pengangguran di Indonesia dan seberapa besar pengaruhnya. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek penelitian. Kata Kunci: Inflasi, Upah, Pengangguran, Regresi linier
PENGENALAN FUNGSI MACRO VBA EXCEL DI YAYASAN NAFIDATUNNAJAH kevin hadikusuma; Ahmad Khoirul Anam; Muhamad Yusuf; Fajar Wahyu Utomo; Muhamad Saleh ahrandy Salampessy; Oktaviayanti Lafau; Rahmah Fitriyanti; Shandi Noris, S.Kom., M.Kom.
APPA : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 1 (2023): APPA : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Shofanah Media Berkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam era digital ini, penggunaan perangkat lunak seperti Microsoft Excel telah menjadi penting dalam banyak organisasi, termasuk yayasan amal seperti Yayasan Nafidatunnajah. Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam pengolahan data, pemahaman tentang fungsi Macro VBA menjadi keterampilan yang sangat berharga. Pada tulisan ini, kami menjelaskan konsep dasar tentang fungsi Macro VBA Excel dan bagaimana mereka dapat digunakan untuk mengotomatisasi tugas rutin dalam pengolahan data. Kami menjelaskan langkah-langkah praktis tentang bagaimana membuat dan menjalankan macro di Excel, termasuk pemrograman dasar, penggunaan variabel, dan kontrol aliran. Selain itu, kami membahas beberapa fungsi khusus dalam VBA Excel yang dapat digunakan untuk melakukan manipulasi data yang lebih kompleks. Kami kemudian menerapkan pengetahuan ini ke dalam konteks Yayasan Nafidatunnajah. Kami menunjukkan contoh konkret tentang bagaimana fungsi Macro VBA dapat digunakan untuk mengotomatisasi tugas-tugas seperti pemrosesan laporan keuangan, pengolahan data donatur, dan pembuatan laporan kegiatan. Dengan memanfaatkan potensi VBA Excel, Yayasan Nafidatunnajah dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam pengolahan data mereka, sehingga memungkinkan mereka untuk fokus pada misi utama mereka dalam memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan.  
IMPLEMENTASI ANALISIS PENELUSURAN PENGIRIMAN BARANG PAKET BERBASIS ANDROID DENGAN METODE AGILE PADA ANANDAMAYA RESIDENCES Arif Rinaldi; Fajar Wahyu Utomo; Fransiskus Chandra Kencana
Buletin Ilmiah Ilmu Komputer dan Multimedia Vol 1 No 4 (2023): Buletin Ilmiah Ilmu Komputer dan Multimedia (BIIKMA)
Publisher : Shofanah Media Berkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

− Pendataan dan pengiriman paket menghadapi masalah serius yang menuntut perubahan. Metode manual rentan terhadap kesalahan dan kehilangan data, mengganggu proses pengiriman dan meningkatkan biaya operasional. Kehilangan paket, kurangnya dokumentasi, dan kerusakan selama pengiriman menjadi masalah utama. Tujuannya adalah memperbaiki pendataan, meningkatkan dokumentasi, dan melacak paket yang hilang. Penelitian ini akan menggunakan wawancara, observasi, dan studi pustaka, serta menerapkan model pengembangan perangkat lunak Extreme Programming (XP). Anandamaya Residences memiliki infrastruktur teknologi tinggi, termasuk jaringan komputer, koneksi internet cepat, dan pusat data yang aman. Apartemen ini adalah proyek hasil kolaborasi antara Astra International dan Hongkong Land, menawarkan fasilitas kelas dunia di Jakarta Pusat.
PENGARUH INFLASI DAN UPAH TERHADAP PENGANGGURAN DI INDONESIA PERIODE TAHUN 1980-2010 Utomo, Fajar Wahyu
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB Vol. 1 No. 2
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Inflasi merupakan suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu perekonomian. Sedangkan inflasi adalah persentase kenaikan harga-harga barang dalam periode waktu tertentu. Semakin tingginya inflasi yang terjadi dapat berakibat pada pertumbuhan ekonomi yang menurun, sehingga akan terjadi peningkatan jumlah pengangguran. Semua negara di dunia selalu menghadapi permasalahan inflasi ini. Oleh karena itu, inflasi yang terjadi dalam suatu negara merupakan salah satu ukuran untuk mengukur baik buruknya masalah ekonomi yang dihadapi suatu negara. Bagi negara yang perekonomiannya baik, inflasi yang terjadi berkisar antara 2-4% per tahun. Dengan persentase sebesar itu, dapat dikatakan inflasi yang rendah. Sedangkan inflasi yang tinggi berkisar lebih dari 30%. Namun demikian ada negara yang menghadap inflasi yang lebih serius atau sangat tinggi, misalnya di Indonesia pada tahun 1966 dengan inflasi 650%. Inflasi yang sangat tinggi tersebut disebut hiperinflasi (hyperinflation). Jika suatu negara mengalami hiperinflasi bisa dipastikan jumlah pengangguran di negara tersebut akan bertambah secara drastis. Karena dengan kenaikan harga-harga di semua sektor, maka perusahaan-perusahaan akan mengambil kebijakan mengurangi biaya untuk memproduksi barang atau jasa dengan cara mengurangi pegawai atau tenaga kerja. Akibatnya, angka pengangguran yang tinggi tidak dapat dihindari dan dapat membuat perekonomian negara tersebut mengalami kemunduran. Oleh karena itu, inflasi sangat berkaitan erat dengan  pengangguran. Upah adalah pendapatan yang diterima tenaga kerja dalam bentuk uang, yang mencakup bukan hanya komponen upah atau gaji, tetapi juga lembur dan tunjangantunjangan yang diterima secara rutin atau reguler (tunjangan transport, uang makan dan tunjangan lainnya sejauh diterima dalam bentuk uang), tidak termasuk Tunjangan Hari Raya (THR), tunjangan bersifat tahunan, kwartalan, tunjangan-tunjangan lain yang bersifat tidak rutin dan tunjangan dalam bentuk natural (BPS, 2008). Upah dalam arti sempit khusus dipakai untuk tenaga kerja yang bekerja pada orang lain dalam hubungan kerja (sebagai karyawan atau buruh). Di Indonesia banyak orang berusaha sendiri dan tidak memperhitungkan ”upah” untuk dirinya sendiri. Tetapi dalam analisis ekonomi, besar kecilnya balas karya mereka sebagai tenaga kerja seharusnya ikut diperhitungkan. Tingkat upah disebut juga taraf balas karya rata-rata yang berlaku umum dalam masyarakat untuk segala macam pekerjaan. Tingkat upah ini dapat diperhitungkan per jam, hari, minggu, bulan atau tahun. Dalam standar pengertian yang sudah ditentukan secara internasional, yang dimaksudkan dengan pengangguran adalah seseorang yang sudah digolongkan dalam angkatan kerja yang secara aktif sedang mencari pekerjaan pada suatu upah tertentu, tetapi tidak dapat memperoleh pekerjaan yang diinginkannya. Pertumbuhan angkatan kerja yang cepat dan pertumbuhan lapangan kerja yang relatif lambat menyebabkan masalah pengangguran yang ada di negara yang sedang berkembang menjadi semakin serius. Pengangguran terbuka sekarang ini yang ada di negara yang sedang berkembang seperti Indonesia rata-rata sekitar 10% dari seluruh angkata kerja diperkotaan. Penelitian ini menggunakan regresi linier sederhana yang digunakan untuk mengetahui apakah terdapat suatu hubungan antara Inflasi, dan Upah terhadap Pengangguran di Indonesia dan seberapa besar pengaruhnya. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek penelitian. Kata Kunci: Inflasi, Upah, Pengangguran, Regresi linier
Did Trust in Government Induce the Impact of Loneliness and Self-Control on Student’s Compliance during Social Restriction Implementation? A moderator analysis Gazadinda, Rahmadianty; Rizki, Mia Fattah; Azka, Rayi Hamam; Putri, Erin Andriani; Damayanti, Margareta; Utomo, Fajar Wahyu
Journal of Educational, Health and Community Psychology Vol 13 No 1 March 2024
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/jehcp.v13i1.27423

Abstract

The mitigation strategy employed in addressing the prolonged pandemic situation in Indonesia yielded a discernment: collaborative efforts between individuals and the government were imperative to achieve the desired objectives. Despite the emergence of numerous psychological challenges among individuals during the pandemic, the pivotal role of public compliance became particularly evident during the implementation of social restrictions. Government initiatives to mitigate risks would not attain optimal effectiveness without substantial support from the public, either through trusting the government or adhering to regulatory measures. This study seeks to elucidate the moderating role of government trust in the impact of loneliness and self-control on students' compliance with social restriction policies during the Covid-19 pandemic. Conducted in early 2022 using a cross-sectional design, the study encompassed 401 undergraduate students from various regions in Indonesia. Employing Moderated Regression Analysis (MRA), the results demonstrated that trust in the government significantly moderated the effects of loneliness and self-control on student compliance (F(6, 403) = 101.017, p<0.001). The findings revealed that students were more inclined to comply with social restriction policies, even when experiencing loneliness, if they maintained trust in the government. This study underscores the significant role of government trust, particularly in situations necessitating cooperative behavior from the public in adhering to policies.