Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

PENGEMBANGAN ARSITEKTUR MICROSERVICE DI PT. HATSONSURYA ELECTRIC UNTUK PENINGKATAN SKALABILITAS DAN KEMAMPUAN BERADAPTASI LAYANAN Gafri Putra Aliffansah; Tubagus Mohammad Akhriza; Dwi Safiroh Utsalina
Prosiding Seminar SeNTIK Vol. 6 No. 1 (2022): Prosiding SeNTIK 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Untuk saat ini web service (backend service) masih menggunakan konsep monolithic architecture, yang artinya semua fitur ada di dalam 1 projek. Sehingga mengalami beberapa kesulitan seperti ketika melakukan pembaharuan sistem, keseluruhan aplikasi harus dimatikan terlebih dahulu untuk memperbarui kodenya, sehingga terjadilah down time secara keseluruhan aplikasi dan karena semua fitur dalam 1 projek yang sama, maka bahasa pemrograman dan framework haruslah sama, sehingga terjadilah keterbatasan dalam mengimplementasikan berbagai teknologi yang berbeda didalam satu aplikasi. Monolithic architecture merupakan pendekatan pengembangan aplikasi di mana komponen atau layanan dari fungsi besar disimpan dalam bundel atau folder. Monolithic architecture mempunyai beberapa keuntungan - keuntungan seperti kemudahan proses deployment, tidak perlu memelihara banyak service atau aplikasi. Salah satu yang sukses mendapatkan keuntungan dari monolitik yaitu aplikasi ACM News. Microservices architecture merupakan pendekatan pengembangan aplikasi di mana aplikasi besar dibangun sebagai rangkaian layanan kecil modular dan setiap layanan berdiri sebagai layanan mandiri. Microservices pada umumnya diimplementasi di level Enterprise. Contoh seperti MGDIS SA – perusahaan software editing yang menggunakan arsitektur microservices – dan Hazmat Environmental – aplikasi pelaporan pengiriman barang kimia – merupakan aplikasi yang menerapkan arsitektur microservices dan berhasil memperoleh keuntungan yang didapatkan dari microservices architecture seperti penggunaan kembali fungsi, pengembangan aplikasi, dan kemudahan skalabilitas dari setiap komponen [4]. Berdasarkan keuntungan kedua arsitektur di atas, pada penelitian kali ini penulis akan menganalisis kemudahan skalabilitas dan penerapan teknologi yang berbeda disetiap service atau aplikasi di PT. HATSONSURYA ELECTRIC, sehingga masalah down time secara keseluruhan sistem dapat diminimalisir, dan dapat dengan mudah mengimplementasikan berbagai teknologi di setiap service/aplikasinya.
PENGEMBANGAN STRUKTUR KONTEN ARTIKEL BERBASIS SEARCH ENGINE OPTIMIZATION UNTUK MENINGKATKAN RANKING HALAMAN WEB DI GOOGLE SEARCH ENGINE Febri Romadon; Tubagus Mohammad Akhriza; Dwi Safiroh Utsalina
Prosiding Seminar SeNTIK Vol. 4 No. 1 (2020): Prosiding SeNTIK 2020
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Halaman hasil pencarian Google atau Google Search Engine Result Page (SERP) menjadi medan persaingan bagi website karena bisa mendatangkan lebih banyak pengunjung secara organik. Google menerapkan metode untuk memilih konten artikel yang paling relevan untuk ditampilkan pada Search Engine Result Page. Konten artikel tersebut memiliki struktur yang dianggap mengandung informasi terbaik untuk ditampilkan pada user. Oleh karena itu, terdapat tools yang menerapkan kaidah Search Engine Optimization dengan memberikan rekomendasi struktur konten artikel berdasarkan website lain yang meriah posisi di halaman Search Engine Result Page. Salah satunya adalah Page optimizer Pro Untuk mengetahui apakah rekomendasi tersebut bisa meningkatkan ranking di Google Search Engine Result Page maka dilakukan pengujian dengan membandingkan dengan konten artikel yang diterbitkan tanpa mengacu pada rekomendasi dari tools tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa artikel yang dibuat dengan mengacu pada rekomendasi dari Tools tersebut bisa lebih cepat deindex oleh Google Search Engine dan dapat meningkatkan ranking. Kata Kunci : search engine optimization, content article,website, wordpress, page optimizer
REKOMENDASI SOLUSI ATAS KASUS PERCERAIAN DI KABUPATEN LAMONGAN BERBASIS K-MEANS CLUSTERING Malinda Mahanani; Dwi Safiroh Utsalina; Tubagus Mohammad Akhriza
Prosiding Seminar SeNTIK Vol. 8 No. 1 (2024): Prosiding SeNTIK 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola perceraian di Kabupaten Lamongan menggunakan metode K-Means Clustering. Data yang digunakan berasal dari 2022, mencakup atribut jenis perceraian (gugat/talak), usia penggugat dan tergugat, faktor penyebab perceraian, serta tempat pernikahan (KUA). Melalui metode Elbow dan Silhouette Coefficient, ditentukan jumlah klaster optimal sebanyak empat klaster. Hasil klasterisasi menunjukkan bahwa faktor utama perceraian di beberapa kecamatan adalah perselisihan dan pertengkaran terus-menerus, dengan kontribusi terbesar di Kecamatan Babat sebesar 5,29%. Selain itu, klaster lainnya menunjukkan bahwa masalah ekonomi merupakan penyebab dominan di kecamatan seperti Brondong dan Sukodadi. Berdasarkan hasil ini, rekomendasi diajukan kepada Pengadilan Agama dan KUA untuk melakukan intervensi, termasuk program konseling perkawinan dan mediasi ekonomi di kecamatan-kecamatan dengan tingkat perceraian tinggi.