Andi Vitrah Ramadanti
Universitas Muhammadiyah Makassar

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Deskripsi Keterampilan Metakognitif Dalam Memecahkan Masalah Matematika Ditinjau Dari Gaya Kognitif Konseptual Tempo Andi Vitrah Ramadanti; Andi Alim Syahri; Kristiawati .
PARADIKMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 15, No 1 (2022): PARADIKMA JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
Publisher : Study Program of Mathematics Education of Unimed Postgraduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/paradikma.v15i1.35396

Abstract

Masalah utama dalam penelitian ini yaitu siswa pada SMP Negeri 26 Makassar kelas VIII sering merasa kesulitan dalam memahami konsep materi SPLDV, terlebih ketika siswa dihadapkan pada persoalan yang lebih rumit serta bervariasi. Siswa juga cenderung belum dapat mengontrol proses kognitifnya dengan baik dalam menyelesaikan masalah. Hal itu menunjukkan bahwa keterampilan metakognitif siswa masih sangat rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterampilan metakognitif siswa dalam memecahkan masalah matematika yang bergaya kognitif konseptual tempo. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Instrumen yang digunakan yaitu tes gaya kognitif MFFT, tes pemecahan masalah matematika dan wawancara. Indikator keterampilan metakognitif yang digunakan dalam penelitian ini adalah keterampilan merencanakan, memonitor, dan mengevaluasi. Subjek penelitian terdiri dari 1 siswa yang bergaya kognitif fast accurate, 1 siswa yang yang bergaya kognitif impulsif, 1 siswa yang bergaya kognitif reflektif, dan 1 siswa yang bergaya kognitif slow inaccurate. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Subjek yang bergaya kognitif fast accurate dapat menyelesaikan soal pemecahan masalah matematika dan mampu melakukan aktivitas keterampilan metakognitif pada tahap merencanakan, memonitor, dan mengevaluasi, (2) Subjek yang bergaya kognitif impulsif dapat menyelesaikan soal pemecahan masalah matematika tetapi hanya dapat melakukan aktivitas keterampilan metakognitif pada tahap merencanakan, (3) Subjek yang bergaya kognitif reflektif dapat menyelesaikan soal pemecahan masalah matematika dan mampu melakukan aktivitas keterampilan metakognitif pada tahap merencanakan, memonitor, dan mengevaluasi, dan (4) Subjek yang bergaya kognitif slow inaccurate dapat menyelesaikan soal pemecahan masalah matematika tetapi hanya dapat melakukan aktivitas keterampilan metakognitif pada tahap merencanakanKata Kunci: Metakognitif, Memecahkan Masalah, Gaya Kognitif Konseptual Tempo
Analisis Miskonsepsi Siswa pada Materi Bentuk Aljabar dengan Menggunakan Three Tier Test Ernawati Sukardi; Abdul Gaffar; Randy Saputra Mahmud; Andi Vitrah Ramadanti
JKPM (Jurnal Kajian Pendidikan Matematika) Vol 8, No 1 (2022): JKPM (Jurnal Kajian Pendidikan Matematika)
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/jkpm.v8i1.15401

Abstract

Penelitian ini ialah penelitian kualitatif deskriptif dengan maksud untuk menganalisis miskonsepsi yang dialami siswa pada materi bentuk aljabar serta penyebab miskonsepsi siswa.  Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 22 Barru. Subjek penelitian ini ada 6 siswa yaitu 2 siswa false positive, 2 siswa false negative dan 2 siswa Miskonsepsi. Instrumen penelitian ini yaitu soal tes pilihan ganda dalam bentuk three tier test dan wawancara. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kondensasi, penyajian, dan penarikan kesimpulan.  Dari hasil penelitian miskonsepsi yang terjadi ialah miskonsepsi false negative dan miskonsepsi false positive tidak bisa memahami konsep dasar operasi penjumlahan dan pengurangan aljabar. Miskonsepsi dalam melakukan operasi perkalian dan pembagian aljabar salah satu siswa yang mengalami miskonsepsi false positive. Miskonsepsi dalam menyelesaikan pemfaktoran bilangan dan subtitusi bilangan aljabar satu siswa yang mengalami miskonsepsi false positive dan salah satunya mengalami miskonsepsi false negative.