Andi Alim Syahri
Universitas Muhammadiyah Makassar

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN REALISTIK SETTING KOOPERATIF TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA KELAS VIII Andi Alim Syahri
MaPan : Jurnal Matematika dan Pembelajaran Vol 5 No 2 (2017): December
Publisher : Department of Mathematics Education Faculty of Tarbiyah and Teacher Training Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.613 KB) | DOI: 10.24252/mapan.v5n2a5

Abstract

Abstrak:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran matematika melalui penerapan pendekatan realistik setting kooperatif pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 6 Makassar tahun ajaran 2017/2018. Jenis penelitian ini adalah  penelitian pre-eksperimen yang melibatkan satu kelas sebagai kelas eksperimen tanpa adanya kelas kontrol dengan desain penelitian one group pre-test and post-test design. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas VIIIB sebanyak 33 orang siswa yang terdiri dari 12 orang laki-laki dan 21 orang perempuan. Penelitian dilaksanakan selama 6 kali pertemuan. Instrumen dalam penelitian ini adalah tes untuk melihat kemampuan komunikasi tulisan siswa, lembar observasi untuk mengamati kemampuan komunikasi lisan siswa selama pembelajaran berlangsung, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran untuk mengamati kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran sesuai dengan RPP serta lembar angket untuk mengetahui respons siswa terhadap pembelajaran melalui penerapan pendekatan realistik setting kooperatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) rata-rata kemampuan komunikasi matematika siswa sebelum dan setelah diajar dengan pendekatan realistik setting kooperatif secara berturut-turut adalah  6,15 dan 29,93 dari skor ideal 60 dengan rata-rata skor gain ternormalisasi sebesar  0,44 yang berarti peningkatannya berada pada kategori sedang, (2) rata-rata persentase frekuensi kemampuan komunikasi lisan siswa dikatakan berhasil karena perolehan rata-rata persentase 76,63%, (3) rata-rata keterlaksanaan pembelajaran yaitu 3,6 dan ini berada pada kategori terlaksana sangat baik, dan (4) angket respons siswa menunjukkan bahwa respons siswa terhadap pembelajaran pendekatan realistik setting kooperatif cenderung positif dengan persentase 88%. Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan realistik setting kooperatif berpengaruh positif terhadap kemampuan komunikasi matematika siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 6 Makassar.Abstract:This study aims to determine the effect of learning mathematics through Realistic Cooperative Setting Approach to students mathematics’ communication skill of VIII grade of SMP Muhammadiyah 6 Makassar academic year 2017/2018. This Pre-Experiment research involved one class as a case study without control class with One-Group Pre-Test and Post-Test design. The subject of this research were 33 student’s of VIIIB consist of 12 male and 21 female.  The research were conducted in 6 meeting. The instrument of this research were test to saw the students’ written communication ability, observation sheet to observed students’ oral communication ability during the learning process, observation sheet of learning implementation to observed teacher ability in managed learning process in appropriate with RPP and questionnaire to measured the student response in learning trough Realistic Cooperative Setting Approach. The result of this research showed that: (1) most of the students’ mathematical communication skill before and after taught by Realistic Cooperative Setting Approach were successive 6,15 and 29,93 from the ideal 60 with average normalized gain score 0.44  means that increase was in the medium category, (2) the average percentage of frequency of the students’ oral communication ability was 76,63%, (3) the average implementation of learning was 3,6 in good category, and (4) the questionnaire showed that students’ response to Realistic Cooperative Setting Approach inclined to be positive with  percentage 88%. From the result of this research, can be concluded that the application of Realistic Cooperative Setting Approach influenced the students mathematics’ communication skill of VIII grade of SMP Muhammadiyah 6 Makassar.
PENGEMBANGAN BUKU KERJA PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNISMUH MAKASSAR Andi Alim Syahri; Sri Satriani; Ma’rup Ma’rup; Erni Ekafitria Bahar
MaPan : Jurnal Matematika dan Pembelajaran Vol 7 No 2 (2019): DECEMBER
Publisher : Department of Mathematics Education Faculty of Tarbiyah and Teacher Training Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/mapan.2019v7n2a12

Abstract

Abstrak:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pengembangan Buku Kerja persamaan diferensial pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unismuh Makassar Tahun Ajaran 2019/2020. Prosedur penelitian dalam mengembangkan Buku Kerja berdasarkan pengembangan yang dipaparkan oleh Bord & Gall terdiri dari 8 langkah, yaitu: (1) pengumpulan informasi; (2) perencanaan; (3) pengembangan desain produk; (4) validasi desain produk; (5) revisi produk; (6) uji coba produk; (7) revisi produk; dan (8) produksi Buku Kerja. Dari hasil penelitian diperoleh validitas RPS dan Buku Kerja yang dikembangkan. Berdasarkan hasil penilaian 2 validator, diperoleh nilai rata-rata total validitas Rencana Pembelajaran Semester (RPS) sebesar 3,78 dan termasuk dalam kategori ”Sangat Valid”. Nilai rata-rata total validitas Buku Kerja sebesar 3,60 dan termasuk dalam kategori ”Sangat Valid”, sehingga Rencana Pembelajaran Semester dan Buku Kerja ini dinyatakan memenuhi kriteria validitas dan dapat digunakan dengan sedikit revisi. Uji coba produk Buku Kerja kepada mahasiswa bertujuan untuk mengetahui kemenarikan produk Buku Kerja dan diperoleh skor rata-rata sebesar 3,61 berada pada kategori ”Sangat Menarik”. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa produk Buku Kerja layak digunakan, khususnya pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar.Abstracts:The purpose of this research was to know the development process of student exercise book of differential equation in Mathematics education department of FKIP Unismuh Makassar academic year 2019/2020. The research procedures in developing of student exercise book based on Bord & Gall which consisted of 8 steps, namely: (1) collecting information; (2) planning; (3) developing the design product; (4) validating the design product; (5) revising the product; (6) testing; (7) revising; dan (8) producing exercise book. The result indicated that RPS (semester lesson plan) and the student exercise book base on 2 validators’ assessment were valid. The findings showed that the mean score of RPS was 3.78 which was categorized “very valid” and exercise book gained 3.60, also in “very valid” criteria. The findings indicated that RPS and exercise book fulfilled the validity criteria and were eligible to use with a little revision. While the product was tested to the students to find how interested the exercise book. Generally, the mean score gained was 3.61 which included in “very interesting” criteria. Therefore, the exercise book was eligible to use especially to the students of Mathematics education of FKIP Muhammadiyah university in Makassar.
DESCRIPTION OF MATHEMATICS PROBLEM SOLVING ABILITY IN TERMS OF LEARNING STYLE Ahmad Aas Syamsuadi; A. Aspar; Andi Alim Syahri
MaPan : Jurnal Matematika dan Pembelajaran Vol 9 No 2 (2021): DECEMBER
Publisher : Department of Mathematics Education Faculty of Tarbiyah and Teacher Training Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/mapan.2021v9n2a6

Abstract

This study aims to describe and determine students' abilities to solve mathematical problems that focus on visual and auditory learning styles. Subjects are eighth-grade students from junior high school in Bulukumba district. This research is descriptive qualitative, which seeks to determine and describe the mathematical problem solving ability in terms of student learning styles. Data is collected using questionnaires, tests, and interviews. The use of questionnaires describes visual learning styles and auditory learning styles. Two numbers of the test determine mathematics problem solving ability in Polya's step, and interviews confirm mathematics problem solving ability. The data analysis techniques are reduction, presentation, and verification. Based on the results, the first subject with a visual learning style can fulfill all the indicators of Polya's steps, but another one is just three indicators. The first subject with an auditory learning style can meet all Polya's steps, but the other can fulfill three indicators.
TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF PIAGET DAN IMPLIKASI DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA I Nyoman Abdi; Andi Alim Syahri; Fitriany Fitriany
SIGMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 3, No 1: Desember 2011
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.777 KB) | DOI: 10.26618/sigma.v3i1.7200

Abstract

Perkembangan kognitif adalah tahap-tahap perkembangan kognitif manusia mulai dari usia anak-anak sampai dewasa; mulai dari proses-proses berpikir secara konkret sampai dengan yang lebih tinggi yaitu konsep-konsep anstrak dan logis. Jean Piaget seorang pakar yang banyak melakukan penelitian tentang perkembangan kemampuan kognitif manusia, mengemukakan dalam teorinya bahwa kemampuan kognitif manusia terdiri atas 4 tahap dari lahir hingga dewasa. Tahap dan urutan berlaku untuk semua usia tetapi usia pada saat seseorang mulai memasuki tahap tertentu tidak sama untuk setiap orang. Keempat tahap perkembangan itu digambarkan dalam teori Piaget sebagai 1) Tahap sensorimotor: umur 0 – 2 tahun (anak mengalami dunianya melalui gerak dan inderanya serta mempelajari permanensi obyek); 2) Tahap pra-operasional: umur 2 – 7 tahun (Ciri pokok perkembangannya adalah penggunaan symbol/bahasa tanda dan konsep intuitif); 3) Tahap operasional konkret: umur 7 – 11/12 tahun (anak mulai berpikir secara logis tentang kejadian-kejadian konkret); 4) Tahap operasional formal: umur 11/12 ke atas. (Ciri pokok perkembangannya adalah hipotesis, abstrak, deduktif dan induktif serta logis dan probabilitas ). Bagi guru matematika, teori Piaget jelas sangat relevan, karena dengan menggunakan teori ini, guru dapat mengetahui adanya tahap-tahap perkembangan tertentu pada kemampuan berpikir anak di kelasnya. Dengan demikian guru bisa memberikan perlakuan yang tepat bagi siswanya, misalnya dalam memilih cara penyampaian materi bagi siswa, penyediaan alat-alat peraga dan sebagainya, sesuai dengan tahap perkembangan kemampuan berpikir yang dimiliki oleh siswa masing-masing. Guru perlu mencermati apakah symbol-simbol matematika yang digunakan guru dalam mengajar cukup mudah dipahami siswa, dengan mengingat tingkat kemampuan berpikir yang dimiliki oleh masing-masing siswa.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI PERBEDAAN GENDER PADA SISWA KELAS VIII.1 SMP NEGERI 2 LABAKKANG Resky Hidayanti; Alimuddin Alimuddin; Andi Alim Syahri
SIGMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 12, No 1: Juni 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.71 KB) | DOI: 10.26618/sigma.v12i1.3913

Abstract

Masalah utama dalam penelitian ini yaitu bagaimana kemampuan berpikir kritis dalam memecahkan masalah matematika ditinjau dari perbedaan gender pada siswa kelas VIII.1 SMP Negeri 2 Labakkang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berpikir kritis siswa dalam memecahkan masalah matematika ditinjau dari perbedaan gender. Analisis keterampilan berpikir kritis dalam penelitian ini menggunakan kriteria dari Ennis yang terdiri dari Focus, Reason, Inference, Clarity and Overview. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII.1 SMP Negeri 2 Labakkang sebanyak empat orang siswa yaitu dua orang siswa laki-laki dan dua orang siswa perempuan. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen utama yaitu peneliti sendiri dan instrumen pendukung berupa tes pemecahan masalah dan pedoman wawancara. Teknik pengumpulan data yaitu teknik tes dan teknik non tes. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan yaitu tahap reduksi data, tahap penyajian data dan tahap penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada subjek laki-laki memenuhi lima kriteria berpikir kritis yaitu Focus, Reason, Inference, Situation, Clarity, sementara kriteria overview tidak terpenuhi. Sedangkan pada subjek perempuan memenuhi semua kriteria berpikir kritis yaitu Focus, Reason, Inference, Situation, Clarity dan Overview. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa perempuan lebih baik dari laki-laki dalam hal keterampilan berpikir kritis karena perempuan melakukan pengecekan kembali secara menyeluruh yaitu pada indikator overview dan terdapat perbedaan dalam prosesnya. The main problem in this study is how critical thinking skills in solving mathematical problems in terms of gender differences in students of class VIII.1 SMP Negeri 2 Labakkang. This study aims to analyze students' critical thinking skills in solving mathematical problems in terms of gender differences. Analysis of critical thinking skills in this study uses the criteria of Ennis consisting of Focus, Reason, Inference, Clarity and Overview. This type of research is a descriptive study with a qualitative approach. The subjects in this study were eighth grade students of SMP Negeri 2 Labakkang with four students, namely two male students and two female students. The research instrument used in this study is the main instrument that is the researcher himself and the supporting instruments in the form of problem solving tests and interview guidelines. Data collection techniques namely test techniques and non-test techniques. While the data analysis techniques used are the data reduction stage, the data presentation stage and the conclusion drawing stage. The results showed that male subjects met the five criteria of critical thinking, namely Focus, Reason, Inference, Situation, Clarity, while the overview criteria were not met. Whereas the female subject fulfills all the criteria of critical thinking, namely Focus, Reason, Inference, Situation, Clarity and Overview. Based on the results of this study, it can be concluded that women are better than men in terms of critical thinking skills because women do a thorough re-checking of the indicator overview and there are differences in the process. 
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DI TINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATERI BARISAN DAN DERET Muhammad Rizal Usman; Andi Alim Syahri; Erni Ekafitria Bahar
SIGMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 13, No 2: Desember 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1136.082 KB) | DOI: 10.26618/sigma.v13i2.7175

Abstract

This study aims to determine and describe mathematical problem solving abilities in terms of learning motivation on the material of class XI students at SMK Negeri 4 Gowa. This type of research is a qualitative research using a descriptive approach. Researchers chose 3 students from 30 students who were used as research subjects, these three students represented each of the three categories of learning motivation, namely high, medium, and low learning motivation. The instruments in this study were a learning motivation questionnaire, a problem-solving ability test, and an interview guide. Data collection techniques in the form of questionnaires, tests, and interviews. Data collection techniques in the form of questionnaires, tests, and interviews. The data analysis techniques used are data reduction, data presentation, and conclusion drawing and verification. The results of the research on students' mathematical problem solving abilities based on Polya's steps that appeared at the time of the study: (1) students who had high learning motivation were able to meet the 4 indicators of problem solving ability according to Polya's steps (2) students who had moderate learning motivation were only able to meet 3 indicators of the 4 indicators of problem solving according to Polya's steps (3) students who have low learning motivation are only able to fulfill 2 of the 4 indicators of problem solving abilities according to Polya's steps. It was concluded that students with high and moderate learning motivation had good mathematical problem solving abilities, while students with low learning motivation had poor mathematical problem solving abilities.
Deskripsi Keterampilan Metakognitif Dalam Memecahkan Masalah Matematika Ditinjau Dari Gaya Kognitif Konseptual Tempo Andi Vitrah Ramadanti; Andi Alim Syahri; Kristiawati .
PARADIKMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 15, No 1 (2022): PARADIKMA JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
Publisher : Study Program of Mathematics Education of Unimed Postgraduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/paradikma.v15i1.35396

Abstract

Masalah utama dalam penelitian ini yaitu siswa pada SMP Negeri 26 Makassar kelas VIII sering merasa kesulitan dalam memahami konsep materi SPLDV, terlebih ketika siswa dihadapkan pada persoalan yang lebih rumit serta bervariasi. Siswa juga cenderung belum dapat mengontrol proses kognitifnya dengan baik dalam menyelesaikan masalah. Hal itu menunjukkan bahwa keterampilan metakognitif siswa masih sangat rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterampilan metakognitif siswa dalam memecahkan masalah matematika yang bergaya kognitif konseptual tempo. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Instrumen yang digunakan yaitu tes gaya kognitif MFFT, tes pemecahan masalah matematika dan wawancara. Indikator keterampilan metakognitif yang digunakan dalam penelitian ini adalah keterampilan merencanakan, memonitor, dan mengevaluasi. Subjek penelitian terdiri dari 1 siswa yang bergaya kognitif fast accurate, 1 siswa yang yang bergaya kognitif impulsif, 1 siswa yang bergaya kognitif reflektif, dan 1 siswa yang bergaya kognitif slow inaccurate. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Subjek yang bergaya kognitif fast accurate dapat menyelesaikan soal pemecahan masalah matematika dan mampu melakukan aktivitas keterampilan metakognitif pada tahap merencanakan, memonitor, dan mengevaluasi, (2) Subjek yang bergaya kognitif impulsif dapat menyelesaikan soal pemecahan masalah matematika tetapi hanya dapat melakukan aktivitas keterampilan metakognitif pada tahap merencanakan, (3) Subjek yang bergaya kognitif reflektif dapat menyelesaikan soal pemecahan masalah matematika dan mampu melakukan aktivitas keterampilan metakognitif pada tahap merencanakan, memonitor, dan mengevaluasi, dan (4) Subjek yang bergaya kognitif slow inaccurate dapat menyelesaikan soal pemecahan masalah matematika tetapi hanya dapat melakukan aktivitas keterampilan metakognitif pada tahap merencanakanKata Kunci: Metakognitif, Memecahkan Masalah, Gaya Kognitif Konseptual Tempo