Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Group Decision Support System Using SMART-COPELAND SCORE Model In Choosing The Best Alternative Pair Devi Valentino Waas; Made Dona Wahyu Arsitana; I Putu Hendika Permana; I Komang Wiratama; I Gede Iwan Sudipa
Telematika Vol 19, No 1 (2022): Edisi Februari 2022
Publisher : Jurusan Teknik Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/telematika.v19i1.7181

Abstract

Purpose: Adjust the Group Decision Support System (GDSS) model in completing case studies of selecting the best alternative candidate pairs for the OSIS core board with many decision-makers and problems in the differences in the preferences of decision-makers as well as modeling in decision making with multi-criteria and multi-attributes and combining preferences decision-makers to choose the best alternative partner candidate.Design/methodology/approach: The Group Decision Support System (GDSS) model combines the SMART method for modeling multi-criteria and multi-attribute assessments and the Copeland Score model for aggregating the judgments of five decision-makers against the selected pair of OSIS core board candidates using a voting mechanism.Findings/result: The comparison test for the manual calculation of the SMART- Copeland Score Model method with the results of the system calculation is the same. From the ten alternative data in the first stage of the test through the SMART method calculation, it then passes into four alternatives divided into two alternative candidate pairs, namely alternative candidate pairs (A1, A3) and alternative candidate pairs (A2, A4). The second stage test uses calculations Copeland Score voting, which produces the best alternative candidate pair, namely alternative (A1, A3) with a final point score = 4.Originality/value/state of the art: Based on a review of previous research, this study uses line-up criteria, written tests, and interview tests with the SMART method to calculate alternative scores on each criteria, and the Copeland Score model to aggregate decision makers' preferences to produce the best alternative candidate pairs. In calculating the final value of the alternative ranking.
Selection Participants Of Science Olympic In Elementary School Using Fuzzy – Profile Matching Method I Komang Wiratama; Tuti Marjan Fuadi; Emy Yunita Rahma Pratiwi; Deddy Kurniawan; I Gede Iwan Sudipa
Jurnal Mantik Vol. 6 No. 2 (2022): August: Manajemen, Teknologi Informatika dan Komunikasi (Mantik)
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/mantik.v6i2.2671

Abstract

Science ability is one of the students' potentials that can be developed and can be competed. Every student's potential in the field of science can be excelled and directed to become ability. Science Olympiad is a forum to show students' abilities so that every elementary school is expected to participate. Schools must, of course, determine prospective participants for the science olympiad, with the selection of potential students with predetermined assessment criteria. In this study, implementing decision support with fuzzy logic for the conversion of criteria values ??and the Profile Matching method in determining the ideal profile of prospective Olympic participants, each student's alternative value on the criteria is obtained by the difference in value with the ideal profile, the smaller the value of the GAP difference, it indicates the best alternative. The results showed that the results of fuzzy and profile decisions were the three best alternatives for students who participated in the science Olympics.
Pemberdayaan Usaha Keripik Belut Dewi Melalui Pengelolaan Produksi dan Variasi Produk Tyas Raharjeng Pamularsih; I Putu Krisna Arta Widana; I Komang Wiratama
Madaniya Vol. 3 No. 4 (2022)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.262

Abstract

Usaha keripik belut goreng berada pada Desa Pandak Gede, Kediri, Tabanan. Usaha ini menghasilkan produk berupa belut goreng tepung dan belut bumbu kesuna cekuh. Permasalahan yang dihadapi mitra yaitu keterbatasan alat produksi, kurangnya variasi produk mitra, pekerja belum menggunakan APD dan memperhatikan kebersihan, serta belum tertatanya proses produksi. Solusi permasalahan yaitu memberikan bantuan alat produksi, memberikan pemahaman mengenai pentingnya penggunaan APD, memberikan pelatihan dan pendampingan penambahan variasi produk keripik belut pedas dengan leveling, memperbaiki kemasan produk menggunakan sealer disertai label dan tanggal kadaluarsanya. Berdasarkan hasil evaluasi beberapa capaian telah tercapai yaitu peningkatan produksi dan penghematan waktu produksi sebanyak 50%, penambahan jenis produk baru, produk keripik telah dikemas dan menggunakan label.
Implementasi Sistem Informasi Inventaris pada Kantor Desa Ketewel I Komang Wiratama; Putu Wirayudi Aditama; Putu Praba Santika; Ni Putu Ayu Nika Sari
Jurnal Krisnadana Vol 1 No 2 (2022): Jurnal Krisnadana - Januari 2022
Publisher : Yayasan Sinergi Widya Nusantara (Sidyanusa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (854.506 KB) | DOI: 10.58982/krisnadana.v1i2.82

Abstract

Kantor desa Ketewel, Gianyar Bali memiliki beberapa inventaris yang perlu untuk dicatat dan didata. Pada setiap ruangan di Kantor Desa Ketewel memiliki Inventarisasi yang berbeda-beda, misalnya di Ruang Tata Usaha, Gudang, Dapur, Ruang Rapat, Front Office, Ruang Sekretaris Desa, dan Ruang Kepala Desa, Inventarisasi Gedung dan Gedung, Inventarisasi Peralatan dan Mesin, Inventarisasi Jalan, Irigasi dan Jaringan, Inventarisasi Tanah dan aset tetap lainnya. Namun pendataan barang masih dilakukan pencatatan manual untuk melihat apakah kondisi barang masih layak pakai atau harus diganti di setiap ruangan di Kantor Desa. Penelitian ini ditujukan untuk membangun sebuah sistem informasi inventaris pada Kantor Desa Ketewel berbasis web yang meliputi data barang masuk, data barang keluar, pengajuan Inventarisasi, jenis Stocktaking, kamar, perhitungan penyusutan dan berupa laporan barang masuk, laporan barang keluar, laporan keseluruhan dan laporan penyusutan. Menggunakan perancangan terstruktur yaitu Data Flow Diagram serta metode pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dokumentasi dan metode kepustakaan. Hasil akhir dari penelitian ini adalah membangun sistem informasi Inventarisasi pada Kantor Desa Ketewel berbasis Web dengan pengujian black box telah dilakukan dengan total 12 skenario pengujian.
Implementasi Sistem Informasi Inventaris pada Kantor Desa Ketewel I Komang Wiratama; Putu Wirayudi Aditama; Putu Praba Santika; Ni Putu Ayu Nika Sari
Jurnal Krisnadana Vol 1 No 2 (2022): Jurnal Krisnadana - Januari 2022
Publisher : Yayasan Sinergi Widya Nusantara (Sidyanusa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (508.3 KB) | DOI: 10.58982/krisnadana.v1i2.82

Abstract

Kantor desa Ketewel, Gianyar Bali memiliki beberapa inventaris yang perlu untuk dicatat dan didata. Pada setiap ruangan di Kantor Desa Ketewel memiliki Inventarisasi yang berbeda-beda, misalnya di Ruang Tata Usaha, Gudang, Dapur, Ruang Rapat, Front Office, Ruang Sekretaris Desa, dan Ruang Kepala Desa, Inventarisasi Gedung dan Gedung, Inventarisasi Peralatan dan Mesin, Inventarisasi Jalan, Irigasi dan Jaringan, Inventarisasi Tanah dan aset tetap lainnya. Namun pendataan barang masih dilakukan pencatatan manual untuk melihat apakah kondisi barang masih layak pakai atau harus diganti di setiap ruangan di Kantor Desa. Penelitian ini ditujukan untuk membangun sebuah sistem informasi inventaris pada Kantor Desa Ketewel berbasis web yang meliputi data barang masuk, data barang keluar, pengajuan Inventarisasi, jenis Stocktaking, kamar, perhitungan penyusutan dan berupa laporan barang masuk, laporan barang keluar, laporan keseluruhan dan laporan penyusutan. Menggunakan perancangan terstruktur yaitu Data Flow Diagram serta metode pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dokumentasi dan metode kepustakaan. Hasil akhir dari penelitian ini adalah membangun sistem informasi Inventarisasi pada Kantor Desa Ketewel berbasis Web dengan pengujian black box telah dilakukan dengan total 12 skenario pengujian.
Pengembangan Produk Kacang Sembunyi dan Ladrang Sebagai Souvenir Desa Wisata Tista Melalui Pemberdayaan UMKM Ni Made Rai Erawati; I Komang Wiratama; Cokorda Istri Sri Widhari
Madaniya Vol. 4 No. 3 (2023)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.535

Abstract

Desa Tista merupakan desa yang berada di kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan. Desa Tista memiliki beberapa UMKM yang berkembang dan bisa dijadikan pilihan sebagai buah tangan atau souvenir bagi wisatawan antara lain ada usaha keripik ladrang dan kacang sembunyi, kedua UMKM ini menjadi mitra dalam kegiatan ini karena merupakan produk yang menjadi souvenir khas Desa Tista. Permasalahan yang dialami kedua mitra ini dari sisi produksi yaitu terdapat keterbatasan alat untuk menggoreng sehingga menyebabkan kurang bervariasinya produk mitra, pekerja belum menggunakan APD serta kemasan produk hanya menggunakan plastik bening yang dijepret sehingga tidak menarik dan cepat layu. Permasalahan dari sisi operasional adalah manajemen keuangan mitra masih tidak terstruktur. Selain itu, dari segi pemasaran, mitra hanya melakukan pemasaran langsung atau door to door. Solusi yang ditawarkan pada kegiatan tersebut adalah pemberian alat bantu produksi, memberikan pelatihan Kesehatan dan Keselamatan kerja karyawan melalui penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), pendampingan pembuatan variasi produk rasa baru serta pedas dengan leveling, pelatihan pengemasan produk, pelatihan pengelolaan keuangan secara benar serta pelatihan pemasaran secara online baik melalui sosial media. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan terdapat perbedaan waktu produksi sebelum dan setelah adanya peningkatan alat produksi yang diberikan oleh tim pengabdian. Waktu produksi berkurang 50% sehingga dengan waktu yang sama seperti sebelumnya mitra dapat menghasilkan lebih banyak produk yang artinya jumlah produksi juga turut meningkat 50%. Dalam proses produksinya, mitra beserta karyawan lainnya sudah menggunakan APD lengkap. Evaluasi juga dilakukan terhadap pengemasan produk dimana dengan kemasan dan label, saat ini mitra sudah menggunakannya dan 100% produk mitra sudah berisi label usaha.
Pendampingan Pengelolaan Usaha UMKM Isi Ulang Bali di Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung I Gusti Ayu Astri Pramitari; Kadek Nita Sumiari; Ketut Nurhayanti; I Komang Wiratama
Madaniya Vol. 4 No. 4 (2023)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.591

Abstract

Rusaknya lingkungan akibat peningkatan jumlah sampah menjadi isu yang dialami hampir sebagian besar daerah di Indonesia, salah satunya di Provinsi Bali. Sebagai salah satu destinasi wisata yang paling populer, keindahan alam di Bali tak luput dari pencemaran yang diakibatkan oleh banyaknya jumlah sampah khususnya sampah plastik. Isi Ulang Bali adalah stasiun isi ulang/refill station untuk kebutuhan sehari-hari, berupa deterjen, pelembut pakaian, sabun cuci tangan, sabun cuci piring, sabun dan shampoo, hand sanitizer, disinfektan, pembersih lantai, pembersih toilet, shampoo untuk hewan, dan masih banyak lagi produk-produk eco-friendly lainnya. Dengan konsep ramah lingkungan dan konsep mengisi ulang produk, pelanggan hanya perlu botol/kemasan plastik yang dapat digunakan berulang kali untuk diisi ulang. Sebagai UMKM yang baru berdiri masih banyak permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan usaha Isi Ulang Bali, diantaranya berkaitan dengan penataan toko, pengelolaan stock barang baik dari segi jumlah maupun keamanannya, distribusi barang hingga pencatatan keuangan. Jenis barang yang cukup banyak dengan luas toko yang relatif sempit mengakibatkan barang menjadi tertata kurang rapi, selain itu bentuk toko yang semi permanen dan terletak di lokasi yang cukup ramai mengakibatkan seringnya toko menjadi sasaran pencurian, sehingga dapat dikatakan keamanannya masih kurang. Dari sisi distribusi barang, masih banyak pelanggan yang mengharapkan jasa pengantaran ke rumah-rumah, hal ini mengakibatkan lokasi yang bisa dijangkau masih relatif sedikit. Pengelolaan keuangan masih dilakukan secara manual baik pencatatan pendapatan maupun pengeluaran biaya sehingga masih ada beberapa transaksi yang tidak tercatat. Pemilik juga belum mampu menyusun laporan keuangan sehingga pemilik tidak mengetahui secara pasti berapa keuntungan yang diperoleh. Solusi yang ditawarkan adalah dengan memberikan bantuan baik berupa barang untuk penataan toko maupun pengelolaan persediaan, sistem akuntansi yang terkomputerisasi serta pemberian penyuluhan terkait dengan program kemitraan untuk meningkatkan jaringan distribusi, pengelolaan sosial media serta penggunaan sistem akuntansi untuk menghasilkan laporan keuangan yang diperlukan.