Nandar Cundara
UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN, BATAM

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

ANALISA PENJADWALAN PERSEDIAAN TIMBANGAN MODEL SM 5600 DENGAN METODE LOT FOR LOT (Studi Kasus di PT.Tropical Electronic Batam) Janwar Candra.S; Refdilzon Yasra; Nandar Cundara; Bambang W. Widodo
PROFISIENSI : Jurnal Program Studi Teknik Industri Vol 2, No 2 (2014): PROFISIENSI JOURNAL
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.821 KB) | DOI: 10.33373/profis.v2i2.321

Abstract

PT.Tropical Electronic Batam sebagai salah satu perusahaan manufacture yang memproduksi timbangan digital. Untuk menghasilkan produk timbangan, maka PT.Tropical Electronic Batam membutuhkan bahan baku yang terdiri dari electrical part dan mechanical part. PT.Tropical Electronic Batam sering mengalami part shortage. Khususnya pada timbangan SM 5600 pada bagian display bord. Karena bahan bakunya banyak, lebih banyak permintaan customer, dan harganya paling mahal diantara produk lainnya. Dengan seringnya part shortage maka sering tidak tercapai target yang dibutuhkan, karena dari rata-rata permintaan customer per bulan mencapai 120 scale. Dari actual ysng dihasilkan yaitu rata-rata 100 scale, karena terjadi keterlambatan bahan baku.Salah satu metode yang digunakan untuk mengatasi keterlambatan adalah menggunakan metode Lot For Lot membandingkan metode yang sudah ada pada perusahaan yaitu MRP. Biaya pengadaan dan biaya simpan antara kedua metode tersebut dibandingkan untuk mengetahui berapa besar biaya yang dikeluarkan. Uji hipotesa juga dilakukan untuk mengetahui dan memastikan metode yang terbaik untuk mengatasi masalah tersebut.Hasil penelitian menunjuk kan biaya pengadaan dan biaya simpan, untuk metode Lot For Lot lebih rendah (36.000.000/tahun) dibandingkan metode MRP (39.807.375/tahun.)Kata kunci: Keterlambatan, MRP, Lot For Lot, biaya simpan, biaya pengadaan.
ANALISA KELAYAKAN INVESTASI OTOMASI PROSES PEMBUATAN RUBBER GRIP DI PT. FAST PRECISION MANUFACTURING INDONESIA (Studi kasus pada PT. Fast Precision Manufacturing Indonesia) Budihono Budihono; Nandar Cundara; Dadang Redantan
PROFISIENSI : Jurnal Program Studi Teknik Industri Vol 1, No 2 (2013): PROFISIENSI JOURNAL
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.079 KB) | DOI: 10.33373/profis.v1i2.267

Abstract

Dalammenciptakan produk dengan kualitas yang bagus maka harus ditunjang dengan adanyaproduktivitas kerja yang tinggi. PT Fast Precision Manufacturing Indonesia dalam proses pembuatanrubber grip masihmelakukan manual operasi yang memiliki beberapa kelemahan: dibutuhkan waktuyang lama untuk pembuatan roda gerinda, perlu setup time untuk setiapchange model, delivery lebihlama, tingkat defect reject lebih tinggi karena produk yang dihasilkan lebih banyakvariasinya. Hal inisangat mengganggu pihakproduksiuntuk meningkatkan produktivitas, maka diperlukan otomasidalampembuatan rubber grip ini.Tujuandaripenelitianiniadalahmenganalisakelayakaninvestasiotomasidalam proses pembuatanrubber grip. Metode yang digunakanadalahdenganmenghitung UPH (unit per hour),cycle time,danproduktivitasdenganmembandingkan manual danotomasioperasi.Hasilpenelitianmenunjukkaninvestasi otomasi lebih layak dibandingkan dengan investasimanual, dimana investasi otomasi lebih kecil biaya dan jumlahnya untuk mencapai titik break evenpoint (BEP) yaitu Rp 4.368.000 atau 2427 unit, sedangkan investasi manual lebih besar biaya danjumlahnya yaitu sebesar Rp 600.000.000 atau 428572 unit untuk mencapai titik break even point(BEP).investasi otomasi juga dapat terlihat terjadi penurunan cycle time dari 148.06 detik menjadi117.28 detik, jadi besarnya penurunanya adalah 30.78 detik jika diprosentasikan sebesar 25%.Kata Kunci: BEP, Kelayakan investasi, BEP,Otomasi, manual
USULAN PERBAIKAN TATA LETAK RUANG LOGISTIK PADA PT. SCHNEIDER ELECTRIC MANUFACTURING BATAM LOT 208 Sutrisno Sutrisno; Nandar Cundara; Bambang W. Widodo
PROFISIENSI : Jurnal Program Studi Teknik Industri Vol 2, No 1 (2014): PROFISIENSI JOURNAL
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (705.027 KB) | DOI: 10.33373/profis.v2i1.316

Abstract

Perencanaan fasilitas dapat dikemukakans ebagai proses perancangan fasilitas, perencanaan, desain dan susunan fasilitas, peralatan fisik dan manusia yang ditunjukan untuk meningkatkan efisiensi produksi dan system pelayanan. Di dunia industri, perencanaan fasilitas dimaksudkan sebagai rencanadalam penanganan material handling dan untuk menentukan peralatan dalam proses produksi, juga digunakan dalam perencanaan fasilitas secara keseluruhaan. Didalam merancang tata letak pabrik aktifitas. Pemindahan barang atau sering disebut material handling merupakan suatu hal yang cukup penting untuk diperhatikan dan diperhitungkan karena berhubungan langsung dengan perubahan luas lantai produksi.Penelitian yang dilakukan di PT. Schneider Electric Manufacturing Batam lot 208 di departemen Logistik section receiving dengan menerapkan teori kedekatan agar pekerjaan lebih efisien karena lokasi berdasarkan aktifitas yang lebih sering berhubungan.Hasil dari penelitian ini adalah area yang dipindah dikarenakan hubungan kedekatan nya. Ruang receiving berhubungan dengan Unloadingarea dan dimana jarak sebelum di Re-Layout adalah 31 meter menjadi 4 meter,dan juga menambahkan ruangan baru untuk ruang Manager.Kata kunci : Tata letak Fasilitas dan hubungan kedekatan area
RE-LAYOUT FASILITAS PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRIANGULAR FLOW DIAGRAM Wendri Wendri; Nandar Cundara; Zainal Arifin
PROFISIENSI : Jurnal Program Studi Teknik Industri Vol 1, No 2 (2013): PROFISIENSI JOURNAL
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (628.682 KB) | DOI: 10.33373/profis.v1i2.273

Abstract

Setiap perusahaan yang menghasilkan suatu produk akan memerlukan suatu proses produksiyang baik, disengaja maupun tidak disengaja perusahaan bersangkutan akan menyelenggarakan perbaikansecara terus menerus pada tata letak produksinya dan aliran materialnya untuk menunjang jalannya prosesproduksi dengan baik. Untuk dapat bersaing PT.VARTA Microbattery Indonesia berusaha meningkatkankualitas dan produktivitas, kerena mereka menyadari seleksi konsumen sangat ketat dan biaya kualitasperusahaan tinggi. Setelah dilakukan penganalisaan, dapat diindentifikasi hal-hal yang menyebabkanketidak efisienan.Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah untuk mengetahui layout yang baik agar dapatmengurangi jarak material handling dengan menggunakan Triangular Flow Diagram di departemenproduksi PT. VARTA Microbattery Indonesia. Metode yang digunakan adalah From To Chart, TriangularFlow Diagram dengan membuat 3 percobaan layout yang lebih baik dan membandingkannya.Hasil penelitian menunjukkan bahwa alternatif percobaan III memiliki hasil nilai analisishubungan stasiun kerja yang paling kecil dan penurunan beban yang paling besar, sehingga untuk usulanrelayout untuk lantai produksi lithium menggunakan jalur lintasan alternatif percobaan III.Kata Kunci: Re-layout, Triangular Flow Diagram, Fasilitas Produksi
USULAN PERBAIKAN TATA LETAK FASILITAS PERKANTORAN DI PT. BPR MITRA ARTA MULIA BENGKALIS RIAU Triyono Triyono; Nandar Cundara; Hery Irwan
PROFISIENSI : Jurnal Program Studi Teknik Industri Vol 2, No 2 (2014): PROFISIENSI JOURNAL
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1636.949 KB) | DOI: 10.33373/profis.v2i2.349

Abstract

Permasalahan yang terjadi Pada PT. BPR Mitra Arta Mulia adalah  tata letak fasliltasnya belum tertata secara optimal, Tidak adanya Plan layoutdari perusahaan sehingga mengakibatkan penempatan tata letak fasilitas tidak tertata secara optimal. ditemukan langkah balik yang menyebabkan jarak tempuh menjadi jauh serta, peletakan tata letak fasilitas yang tidak sesuai dengan hubungan antar aktivitas menyebabkan  karyawan  menjadi tidak nyaman dalam bekerja.Penelitian ini bertujuan adalah untuk menentukan tata letak fasilitas antara karyawan atau station kerja yang optimal pada lokasi yang baru dengan menerapkan teori tata letak fasilitas agar pekerjaan lebih efisien karena aktifitas yang lebih sering dilakukan antar karyawan yang satu dengan yang lainnya.Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitu ARC (Activity Relationship Chart) atau peta hubungan kerja adalah suatu cara teknik yang sederhana di dalam merencanakan tata letak fasilitas atau departement berdasarkan derajat hubungan aktivitas yang sering dinyatakan dalam penilaian kualitatif dan cendrung berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang bersifat subjektif dari masing-masing fasilitas atau departement.Berdasarkan hubungan kedekatan, tata letak setelah perbaikan lebih optimal jika di bandingkan dengan tata letak sebelum perbaikan. terjadi penurunan rata-rata jarak fasilitas terutama untuk aktifitas penting yaitu Kabag kredit dengan admin kredit menjadi dekat dimana terjadi penurunan jarak yang sebelumnya 37 meter menjadi 7 meter. Accounting dengan kabag. Operasi menjadi dekat dimana terjadi penurunan jarak yang sebelumnya 22 meter menjadi 6 meter. Marketing dengan Funding officer menjadi dekat dimana terjadi penurunan jarak yang sebelumnya 24 meter menjadi 6 meter.Kata Kunci : tata letak fasilitas, metode ARC, Optimal
PENGURANGAN REJECT PROSES PADA PEMBUATAN TUG BOAT 28 METER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE LEAN MANUFACTURING (Studi Kasus PT. RAMBAH AGUNG BATAM) Hamdani Arifin; Refdilzon Yasra; Nandar Cundara; Bambang W. Widodo
PROFISIENSI : Jurnal Program Studi Teknik Industri Vol 1, No 2 (2013): PROFISIENSI JOURNAL
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (808.445 KB) | DOI: 10.33373/profis.v1i2.268

Abstract

Pemborosan pada proses fabrikasi perlu diminimalisir dengan dengan melakukan pengawasan yangintensif pada produk yang dikerjakan . Namun pada kenyataannya proses pembuatan Tugboat 28 meter.Lean Manufacturing sebagai pendekatan sistematis untuk mengidentifikasi dan menghilangkanpemborosan/waste (aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah/non value added activites). Tujuannyaadalah mengusahakan meminimalkan usaha manusia, inventory, waktu untuk mengembangkan produk, danjuga ruang untuk menjadi sangat responsif terhadap permintaan pelanggan sekaligus memproduksi produkdengan kualitas tertinggi dengan cara yang paling efisien dan ekonomis. Penelitian di lakukan pada prosesFitting, Welding dan Blasting/Painting dengan menggunakan alat bantu Lean yaitu Value Stream Mappingdan FishBone Diagram.Hasil Lead time sebelum melakukan Value Stream Mapping adalah143 hari, setelah melakukanValue Stream Mapping adalah131 hari, kemudian untuk reject scrap sebelum melakukan perbaikan sebesar28%, dan setelah perbaikan reject scrap menurun menjadi 8%.
USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA YANG ERGONOMIS PADA STASIUN PERAKITAN COVER ASSY 24DC (Studi Kasus PT. SANWA ENGINEERING BATAM) Musa Musa; Nandar Cundara; Hery Irawan
PROFISIENSI : Jurnal Program Studi Teknik Industri Vol 2, No 1 (2014): PROFISIENSI JOURNAL
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (669.605 KB) | DOI: 10.33373/profis.v2i1.312

Abstract

PT. Sanwa Enginering Batam merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang Molding dan Perakitan . Perusahan ini berlokasi dikawasan industry Batamindo. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan distasiun perakitan cover assy 24DC, terdapat keluhan yang sering dialami operator, yaitu rasa sakit dan nyeri pada punggung dan kaki. Hal ini dikarenakan adanya fasilitas kerja yang tidak ergonomis distasiun tersebut, sehingga menimbulkan rasa sakit dan nyeri dibeberapa anggota tubuh.Penelitian bertujuan untuk melakukan perbaikan fasilitas kerja yang ergonomis berdasarkan prinsip –prinsip antropometri, sehingga dapat memberikan kepuasan kepada perusahaan, karena dalam penelitian ini perusahaan dapat mengetahui fasilitas kerja yang seharusnya dipakai, sehingga dapat mengurangi keluhan rasa sakit angdi alami operator.Penelitian dilakukan pada stasiun cover assy 24DC sebagai pembatasan masalah dari penelitian. Model penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif yang mana dituntut untuk menggunakan angka mulai dari pengumpulan dan pengolahan data sampai pada pembahasan. Data yang digunakan untuk usulan fasilitas berdasarkan hasil pengukuran lansung, dan data yang diambil hanya lah data yang diperlukan dalam melakukan perbaikan fasilitas. Kmemudian data yang telah didapatkan akan diolah dengan mencari nilai rata - rata, standar deviasi, selanjutnya data tersebut akan diuji keseragaman dan kecukupanya dan mencari nilai persentilnya.Hasil akhir yang didapat pada penelitian ini adalah usulan perbaikan fasilitas kerja yang dapat mengurangi keluhan rasa sakit operator distasiun perakitan cover assy 24DC.Kata kunci : keluhan sakit dan nyeri, fasilitas kerja, antropometri
MENURUNKAN COST OF QUALITY PADA PROSES CUTTING AND CRIMPING DI MESIN OPR-RS 6W PADA PT. SUMITOMO WIRING SYSTEM BATAM INDONESIA Poniman Poniman; Nandar Cundara; Vera Methalina Afma
PROFISIENSI : Jurnal Program Studi Teknik Industri Vol 3, No 2 (2015): PROFISIENSI JOURNAL
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.345 KB) | DOI: 10.33373/profis.v3i2.335

Abstract

PT. Sumitomo Wiring System Batam Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur perakitan kabel (wire) untuk produk mobil yang bermerk TOYOTA dan MITSUBISHI yang berpusat di Negara Jepang.Pada salah satu proses produksi yaitu cutting dan crimping selalu ada material defect yang di hasilkan oleh mesin OPR-RS 6W yang sudah berumur sekitar 10 tahun sejak pertama kali di gunakan oleh PT.SWSBI. Mesin tersebut dalam kondisi setengah pakai second) dari salah satu perusahaan wiring system yang ada di Jepang.Sebagai salah satu perusahaan kelas dunia PT.SWSBI tidak ada henti-hentinya untuk melakukan improvement.Hal ini dilakukan untuk bisa bertahan dalam menghadapi setiap persaingan yang semakin ketat.Terutama untuk masalah kualitas dan kuantitas.Masalah kualitas di pelanggan adalah hal yang sangat ditakuti oleh semua pihak di PT.SWSBI.Hal ini sangat beralasan karena jika misalnya kita membeli wiring harnes dan ternyata tidak terpasang terminal maka tidak terjadi sambungan arus listrik dan mobil tidak bisa bekerja dengan maksimal dan bisa mengakibatkan terjadinya kecelakaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi tidak terpasangan terminal dengan metode Lean Manufacturning. Lean Manufacturing adalah metode yang cocok digunakan oleh perusahaan untuk mengidentifikasi tingkat pemborosan terutama pada wire yang defect disamping itu juga diperlukan Otomasi Industri yang didalamnya terdapat alat bantu yang bisa digunaka pada mesin OPR-RS 6W yaitu suatu alat yang berbasis PLC.Dalam hal ini alat tersebut adalah sebuah sensor yang dapat mendeteksi suatu defect (dalam hal ini defect no terminal). Dengan menggunakan metode Lean Manufakturing dan Otomasi Industri maka membantu perusahaan dalam mengurangi jumlah defect yang lolos ke inspection cutting and crimping maupun ke proses lain yang saling berkaitan (proses-proses yang ada di perusahaan) sesuai yang ditargetkan oleh perusahaan dan lebih penting lagi dapat mencegah custumer claim. Hasil penelitian dari penulis yang lakukan dapat mengurangi defect no terminal yang lolos ke inpection cutting dan crimping kurang dari 75% sudah bisa terlaksana. Kata Kunci: Lean Manucturing, mesin OPR-RS 6W, Menurunkan Cost of Quality
PERANCANGAN ALAT PENGANGKAT VALVE CAGE MESIN DIESEL MIRRLESS KV 12 MAJOR YANG ERGONOMIS (STUDI KASUS DI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA DIESEL TANJUNG SENGKUANG, BATAM) Ya’lam Ya’lam; Nandar Cundara; Abdullah Merjani
PROFISIENSI : Jurnal Program Studi Teknik Industri Vol 1, No 2 (2013): PROFISIENSI JOURNAL
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6065.149 KB) | DOI: 10.33373/profis.v1i2.274

Abstract

Dalam dunia industri, dalam menunjang kelancaran operasional usaha tentunya suatu industritersebut pasti selalu berusaha untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, baik dari segi tenaga kerja atausumber daya manusia, peralatan, mesin maupun biaya. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)Tanjung Sengkuang dalam setiap pemeliharaan mesin diesel khususnya pada saat pengangkatan ValveCage mesin diesel Mirrless KV 12 Major selalu mengalami kesulitan, dimana valve Cage tersebut padasaat pengangkatan, peralatan yang digunakan sangat berat dan cara kerja masih manual yaitu sepertitracker yang diputar dengan kunci pas 46 mm sehingga sangat menguras tenaga para teknisi mesin dieseltersebut.Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah dapat menyelesaikan perancangan alat PengangkatValve Cage Mesin Diesel Mirrless KV 12 Major di Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) TanjungSengkuang Batam yang ukurannya lebih kecil, lebih ringan yang sesuai dengan batas angkat normalpekerja Indonesia, dan lebih ergonomisDengan adanya pemikiran yang mengarah pada kejadian diatas timbulah ide untuk membuatperalatan yang dapat mempermudah mengangkat valve cage mesin diesel Mirrless KV 12 MajorPembangkit Listrik Tenaga Diesel Tanjung Sengkuang. Peralatan hasil karya tersebut dapat meringankanpengangkatan valve cage mesin diesel Mirrless KV 12 Major pada Pembangkit Listrik Tenaga DieselTanjung Sengkuang. peralatan hasil rancangan tersebut dimensinya kecil, ringan dan cara kerjanya sangatmudah dan tenaga yang dikeluarkan sangat kecil dan sumber daya yang digunakan lebih sedikit.Kata kunci: valve cage, ergonomis, perancangan produk