Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Identifikasi sebaran dan Jenis Sesar Berdasarkan Analisis Data Anomali Gravitasi Topex Provinsi Maluku Utara Lembar Pulau Halmahera Utara Bayu Achil Sadjab; I Putu Tedy Indrayana; Kurnia Kurnia; Khafidh Nur Aziz; Adrian Rahmat Nur; Harsen Berg Janis; Hanny F. Sangian
Jurnal Fisika Flux: Jurnal Ilmiah Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat Vol 19, No 2 (2022): Jurnal Fisika Flux: Jurnal Ilmiah Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2649.965 KB) | DOI: 10.20527/flux.v19i2.9616

Abstract

Provinsi Maluku Utara terutama pulau Halmahera dan sekitarnya merupakan bagian dari kerangka sistem tektonik Indonesia yang kompleks dan memiliki aktifitas tektonik yang tinggi. Daerah ini berada pada zona pertemuan lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, lempeng Indo-Australia dan lempeng-lempeng kecil lainnya seperti lempeng Filipina. Sebagai akibat dari geodinamika maka daerah penelitian merupakan daerah dengan aktivitas seismisitas yang cukup tinggi, dimana faktor utamanya karena terdapat banyak struktur geologi berupa antiklin, sinklin, sesar naik, sesar mendatar dan sesar normal akibat aktivitas lempeng di daerah ini. salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengidentifikasikan sesar dan jenisnya adalah metode gravitasi, pada penelitian ini data yang digunakan adalah data observasi gravitasi satelit Topex dengan Luasan area penelitian adalah 3.891,62 km2 dalam bentuk Free Air Anomaly (FAA), yang kemudian dikoreksi bouguer dan koreksi medan menghasilkan Anomali Bouguer lengkap (ABL). Anomali regional dan residual menunjukkan korelasi yang baik dengan peta geologi daerah penelitian dalam mendeliniasi sebaran sesar dengan rentang nilai anomali positif (± 187 mGal) dan anomali negatif (± -14.8 mGal). Analisis anomali SVD menunjukkan sebaran sesar di daerah penelitian adalah jenis sesar turun atau sesar normal.
Pelatihan Ekonomi Kreatif Pembuatan Wine Salak Nanas dan Rempah-Rempah Sebagai Peluang Usaha Mario Nikolaus Dalengkade; Bayu Achil Sadjab; Dwi Rahayu Pujiastuti; Kurnia Kurnia; Nining Purwaningsih
Parta: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38043/parta.v4i1.4231

Abstract

The new economic era demands creativity that exceeds common expectations. Creative economy training such as processing pineapple, snake fruit and spices agricultural produce into wine is a breakthrough solution in increasing the economic value of a product. This insight is needed by generation Z who are leaning towards the creative economy era. The community service method covers two parts. The first is wine making training and the second is organoleptic testing of wine products. During the training process the participants were very enthusiastic in learning how to make snake fruit wine, pineapple and spices with being active in practicing and following each stage. The average results of the organoleptic test based on the level of preference for taste, aroma and color, the panelists liked the spiced wine the most by 4.73, 4.57 and 4.20 respectively. This activity was able to grow, motivate and add insight to participants in processing pineapples, snake fruit and spices into wine products as a business opportunity in the creative economy sector.
PENGARUH VARIASI SUHU KALSINASI TERHADAP PARAMETER MIKROSTRUKTUR (STURKTUR KRISTAL DAN GUGUS FUNGSI) NANOPARTIKEL TIO2 SEBAGAI KANDIDAT MATERIAL FOTOKATALISIS Novita Kundiman; Kurnia Kurnia; I Putu Tedy Indrayana; Bayu Achil Sadjab
JOURNAL ONLINE OF PHYSICS Vol. 8 No. 3 (2023): JOP (Journal Online of Physics) Vol 8 No 3
Publisher : Prodi Fisika FST UNJA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jop.v8i3.26814

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu kalsinasi terhadap parameter mikrostruktur nanopartikel TiO2. Nanopartikel TiO2 masing-masing ditimbang dengan massa 1 gram dan dikalsinasi pada suhu 150 oC, 200oC, 250 oC dengan waktu 3 jam setiap suhu. Powder nanopartikel TiO2 yang telah dikalsinasi selanjutnya dikarakterisasi dengan menggunakan alat XRD untuk mengengetahui parameter mikrostrukturnya. Kemudian, untuk mengetahui gugus fungsi nanopartikel TiO2 dapat dikarakterisasi dengan spektra Transformasi Fourier Inframerah (FTIR). Karakterisasi yang dihasilkan oleh XRD berupa pola difraksi yang menunjukan telah terbentuknya fasa TiO2 yang memiliki struktur kristal tetragonal dengan parameter kisi kristal a bernilai a= 3,782 Å - 3,784 Å dan parameter kisi c bernilai c = 9,500 Å - 9,509 Å . Nilai tersebut mendekati nilai parameter kisi TiO2 sesuai referensi, yaitu 3,785 Aͦ untuk a dan 9,514 Aͦ untuk c (JCPDS 21-1272). Ukuran kristalit (t) berada pada kisaran nilai 22,99 (nm)-24,39 (nm) dan kerapatan dislokasi kristal (D) berada pada kisaran nilai 1,679 nm-2 x10-3 – 1,892 nm-2 x10-3. Sedangkan kerapatan kristal berada pada kisaran nilai yaitu 3,897gram/cm3 – 3,903 gram/cm3 dan Spektra FTIR memberi informasi terjadinya vibrasi gugus Ti – O – Ti berada pada interval bilangan gelombang 505 cm-1 – 600 cm-1 dengan vibrasi stretching. Gugus fungsi Ti – O berada pada interval bilangan gelombang 610 cm-1 – 1000 cm-1 vibrasi stretching. Pada interval bilangan gelombang 1700 – 3600 cm-1 vibrasi bending. Dalam Mengoptimalkan parameter mikrostruktur sebagai material fotokatalis, bahan nanopartikel TiO2 dapat dilakukan dengan mengkontrol suhu kalsinasi.