Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Identifikasi Reservoir Menggunakan Metode Short Offset Transient Electromagnetic Donny Prasetyo; Muhammad Hasbi Assiddiqy; Warsa Warsa
Jurnal Geofisika Vol 15 No 1 (2017): Jurnal Geofisika
Publisher : Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36435/jgf.v15i1.400

Abstract

Metode Short Offset Transient Electromagnetic (SHOTEM) merupakan metode geofisika elektromagnetik domain waktu yang digunakan untuk mendapatkan variasi nilai resistivitas di bawah permukaan tanah sebagai informasi acuan untuk melakukan identifikasi tubuh anomali khususnya reservoir. Selain sinyal hasil pengukuran yang didapatkan sudah bebas dari pengaruh sinyal sumber, metode SHOTEM unggul dari segi jangkauan kedalaman investigasi dan resolusi dibanding menggunakan konfigurasi transient electromagnetic (TEM) lainnya. Pada penelitian ini, digunakan data lapangan di 18 titik sounding yang didapat dari penggunaan metode SHOTEM. Beberapa tahapan pemrosesan data yang memanfaatkan sifat gelombang, prinsip statistika, dan pendekatan numerik dilakukan untuk membersihkan data dari noise, lalu dilakukan pemodelan ke depan dan pemodelan inversi satu dimensi menggunakan software IX1D untuk menghasilkan model resistivitas satu dimensi bawah permukaan. Model resistivitas satu dimensi tersebut di interpolasi agar menghasilkan citra variasi resistivitas dua dimensi untuk mengidentifikasi tubuh anomali di bawah permukaan daerah pengukuran data lapangan tersebut. Dari model yang dihasilkan, terdapat anomali resistivitas tinggi yang berasosiasi dengan keberadaan reservoir hidrokarbon di rentang kedalaman 800 – 1000m pada daerah penelitian. Error RMS fungsi objektif pemodelan yang tidak stabil dan sebaran nilai resistivitas yang ekstrem pada 18 model satu dimensi menimbulkan kecenderungan model yang dihasilkan tidak representatif. Hasil tersebut dapat disebabkan data yang masih mengandung noise akibat sistem pengukuran dan noise akibat pengaruh fitur geologi lokal yang belum dikompensasi.
Determination of Groundwater Surface using Damped Least-Squares Inversion in the Bekasap Field, Riau Pinehas, D; Warsa, Warsa
Jurnal Geofisika Vol 17 No 2 (2019): Jurnal Geofisika
Publisher : Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36435/jgf.v17i2.414

Abstract

Groundwater is a primary water source for the sustainability of human life. Groundwater is located in the subsurface area in the saturated zone called aquifer. The presence of an aquifer can be identified through a geophysical survey by determining the upper boundary of the aquifer called the groundwater table. DC Resistivity geoelectrical method is one of the geophysical measurements which is effective to be used to determine the depth of the water table. Measurements were performed using the Wenner electrode configuration in Bekasap to attain preferable depth resolution. The process of measurement data modelling yields rms error. In order to reduce the rms error, damped least-squares is applied into the inversion solution. This process will improve the model parameter iteratively until the minimum rms error is obtained. The damped least-squares modeling was tested on three synthetic models which have Resistivity variation. Furthermore, the damped least-squares was applied on the observed data at Bekasap. From the processing and modeling using damped least-squares, the depth of the groundwater table and aquifer can be obtained.
Geophysical methods reveal a subsurface historic wastewater tunnel exposed by a sinkhole: a case study in Bandung City, Indonesia Parnadi, Wahyudi Widyatmoko; Warsa, Warsa; Nailufar, Mira; Jubaedah, Neng Endah; Ruchimat, Acep
Journal of Degraded and Mining Lands Management Vol. 12 No. 2 (2025)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15243/jdmlm.2025.122.7265

Abstract

Bandung City, the capital of West Java Province in Indonesia, has changed its physical face rapidly due to the many constructions of office buildings, hotels, and other facilities until now. To avoid the instability of existing buildings and for building construction in the future, knowledge of the subsurface conditions in the city must be enhanced. A sudden soil collapse in the yard of the PAG Building occurred in early 2018 and resulted in a sinkhole with a diameter of 5 m, which revealed a historic wastewater tunnel structure in the subsurface. Non-invasive, low-cost, and time-effective geophysical methods to solve those problems are proposed. Ground-penetrating radar (GPR) and Electrical Resistivity Tomography (ERT), widely applied to identify artificial objects underground, came to be used for these purposes. A research to know the suitability of both methods for application began with numerical simulation, followed by field measurement on 4 GPR and ERT lines and analysis of each method. The results show that GPR data, through both numerical and field data,  could identify and locate the tunnel in a radargram due to its hyperbola shape, whereas ERT data provided the property contrast between the tunnel and its host. The results suggest that GPR and ERT techniques are effective for revealing water tunnels in the study area with a maximum depth of 1.8 m and a 65% reduction in size. These findings can be used as a guide to using both methods to reveal the water tunnel network in the central part of Bandung City for sustainable urban planning.
PEMODELAN DISTRIBUSI AIR PANAS MENGGUNAKAN PROGRAM INVERSI DAMPED LEAST SQUARE PADA DATA VERTICAL ELECTRICAL SOUNDING DI DESA WAY MULI DAN KUNJIR Waruwu, Petrus; Rizka, Rizka; Warsa, Warsa
Jurnal Geosaintek Vol. 8 No. 3 (2022)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aplikasi Metoda Geolistrik dan Geomagnet dalam Analisis dan Pemetaan Potensi Mineralisasi Zona Timah Primer di Daerah AM Manuhutu, Axl Amahena; Warsa, Warsa; Limehuwey, Resti
Tanah Goyang : Jurnal Geosains Vol 1 No 2 (2023): Tanah Goyang : Jurnal Geosains
Publisher : Program Studi Teknik Geofisika, Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/tanahgoyang.1.2.82-97

Abstract

Timah merupakan logam putih keperakan dengan kekerasan dan kekuatan yang rendah dengan konduktivitas termal dan listrik yang tinggi. Timah primer merupakan salah satu endapan timah yang terdapat pada batuan granit dan metasediment yang berasosiasi dengan urat kuarsa. Keberadaan timah primer dapat diidentifikasi dengan metoda geofisika seperti metoda geolistrik (tahanan jenis dan polarisasi terimbas/IP) dan geomagnet dengan mengukur parameter-parameter khas yang ditafsirkan. Metoda tahanan jenis mengukur besar nilai resistivitas material di bawah permukaan dari beda potensial terukur, sementara metoda IP memanfaatkan efek peluruhan potensial untuk mengukur sifat parameter chargeabilitas, dan metoda geomagnet didasarkan pada pengukuran anomali magnet bumi berdasarkan perubahan medan magnet yang terukur yang dikenal sebagai suseptibilitas. Hasil analisis kedua metoda ini direkonstruksikan suatu model bawah permukaan 2D serta pemetaan keberadaan zona mineralisasi timah primer. Pada lintasan D model yang dihasilkan dari dua penampang tersebut memperlihatkan 2 nilai anomali chargeabilitas dan resistivitas tinggi yang dikaji dengan adanya intrusi batuan granit berperan dalam proses pembentukan endapan timah primer. Penampang 2D geomagnet dari hasil slicing memperlihat pula adanya kehadiran batuan meta batupasir/kuarsit sebagai produk dari intrusi batuan granit, yang diduga memotong melewati lintasan D.
Analisis Sebaran Panasbumi Menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas di Daerah Panasbumi "S", Provinsi Sumatra Barat Yolanda, Swenly; Warsa, Warsa; Limehuwey, Resti
Tanah Goyang : Jurnal Geosains Vol 2 No 1 (2024): Tanah Goyang : Jurnal Geosains
Publisher : Program Studi Teknik Geofisika, Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/tanahgoyang.2.1.37-51

Abstract

Provinsi Sumatra Barat merupakan wilayah yang memiliki potensi panasbumi sebesar 1.6 GWe, dan tersebar di 16 titik. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan metode resistivitas dalam mengkaji daerah panasbumi “S” dan diolah dengan teknik inverse damped-least square. Metode ini dapat memetakan lapisan bawah permukaan secara optimal melalui sifat kelistrikan pada lapisan batuan tersebut dan dapat memperkecil RMS error yang dihasilkan dari proses pemodelan data. Metode inversi tersebut diuji dengan metode inversi melalui IP2WIN. Hasil inverse damped-least square memberikan 5 sampai 6 lapisan bawah permukaan yang sama dengan hasil inversi menggunakan IP2WIN. RMS error dari inverse damped-least square pada setiap titik berada pada rentang 0.8 – 2.63, sehingga hasil inversi cukup akurat dan valid. Model penampang 2D dibuat dan tersusun atas top soil, andesit piroksen, batupasir, batulempung dan lapisan penudung berupa batulempung. Sebaran panasbumi diinterpretasi seluas 7.8 km² berada pada area resistivitas rendah yang memanjang dari manifestasi Air Panas Takis, Air Panas Sungai Limau, dan Air Panas Padangbaru.
Identifikasi Mineral Logam Daerah X Kabupaten Solok Selatan Berdasarkan Data Geolistrik Resistivitas dan Polarisasi Terimbas Siahay, Michael Marthin; Warsa, Warsa; Limehuwey, Resti; Bahri, Samsul
Tanah Goyang : Jurnal Geosains Vol 2 No 1 (2024): Tanah Goyang : Jurnal Geosains
Publisher : Program Studi Teknik Geofisika, Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/tanahgoyang.2.1.1-12

Abstract

Indonesia adalah negara yang memiliki potensi sumber daya mineral yang melimpah. Hal ini diakibatkan oleh pertemuan antara tiga lempeng tektonik utama, yaitu Lempeng Indo Australia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Eurasia. Lokasi penelitian terletak pada daerah “X”, Kabupaten Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat. Diperkirakan bahwa Daerah “X” merupakan salah satu daerah yang memiliki potensial sebaran endapan mineral logam sulfida seperti tembaga, emas, dan perak. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai potensi mineralisasi pada daerah penelitian dilakukan dengan memanfaatkan salah satu metode geofisika yakni metode polarisasi terimbas. Konfigurasi elektroda yang digunakan ialah dipol-dipol. Lintasan pengukuran terdiri atas sebelas lintasan, dari lintasan F hingga lintasan P. Lintasan F menggunakan spasi elektroda sebesar 25 m, sedangkan Lintasan G hingga lintasan P menggunakan spasi elektroda sebesar 50 m. Pengolahan data polarisasi terimbas menghasilkan model 2D tahanan jenis dengan rentang nilai 0 sampai 1500 Ωm dan chargeabilitas dengan rentang nilai 0 sampai 20 mV/V. Zona mineralisasi diduga berada pada setiap lintasan dengan nilai chargeabilitas tinggi (lebih dari 10 mV/V) yang berasosiasi dengan nilai tahanan jenis rendah (kurang dari 100 Ωm) hingga tinggi (lebih dari 1000 Ωm). Pengeboran awal dapat dilakukan pada titik M-1550 hingga M-1800, dimana hal tersebut didasarkan pada hasil nilai chargeabilitas tinggi (lebih dari 10 mV/V). Berdasarkan hasil pengolahan data diperkirakan volume zona mineralisasi pada daerah penelitian sebesar 0.0248 km3.
Pemodelan Inversi Data Vertical Electrical Sounding (VES) Menggunakan Hybrid Differensial Evolution Flower Pollination Algorithm (HDEFPA) Pattiasina, Liora Chrissa; Warsa, Warsa; Bahri, Samsul
Tanah Goyang : Jurnal Geosains Vol 2 No 2 (2024): Tanah Goyang : Jurnal Geosains
Publisher : Program Studi Teknik Geofisika, Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/tanahgoyang.2.2.108-121

Abstract

Geoelectric Resistivity is a geophysical method for mapping subsurface resistivity. Vertical Electrical Sounding (VES) is often used because of its ease in providing information on vertical lithological distribution. Modeling inversion of VES data is a complex challenge due to the non-linear relationship between data and model parameters. This research uses the Hybrid Differential Evolution Flower Pollination Algorithm (HDEFPA) as a global optimization method to overcome this problem. HDEFPA combines Flower Pollination (FPA) and Differential Evolution (DE) algorithms, which have both global and local search capabilities. Tests were carried out with synthetic VES data on two-layer, three-layer (K-type and H-type), and four-layer earth models. In addition, field data from seawater intrusion in Pelauw, Maluku, Indonesia were used. The results show that HDEFPA is superior to FPA and single DE in fast convergence and fewer iterations. The HDEFPA algorithm successfully validates field data, producing reliable and accurate results. This research provides insight into the advantages of global optimization methods over local inversion methods in inversion modeling of VES data.
Aplikasi Metoda Geolistrik dan Geomagnet dalam Analisis dan Pemetaan Potensi Mineralisasi Zona Timah Primer di Daerah AM Manuhutu, Axl Amahena; Warsa, Warsa; Limehuwey, Resti
Tanah Goyang : Jurnal Geosains Vol 1 No 2 (2023): Tanah Goyang : Jurnal Geosains
Publisher : Program Studi Teknik Geofisika, Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/tanahgoyang.1.2.82-97

Abstract

Timah merupakan logam putih keperakan dengan kekerasan dan kekuatan yang rendah dengan konduktivitas termal dan listrik yang tinggi. Timah primer merupakan salah satu endapan timah yang terdapat pada batuan granit dan metasediment yang berasosiasi dengan urat kuarsa. Keberadaan timah primer dapat diidentifikasi dengan metoda geofisika seperti metoda geolistrik (tahanan jenis dan polarisasi terimbas/IP) dan geomagnet dengan mengukur parameter-parameter khas yang ditafsirkan. Metoda tahanan jenis mengukur besar nilai resistivitas material di bawah permukaan dari beda potensial terukur, sementara metoda IP memanfaatkan efek peluruhan potensial untuk mengukur sifat parameter chargeabilitas, dan metoda geomagnet didasarkan pada pengukuran anomali magnet bumi berdasarkan perubahan medan magnet yang terukur yang dikenal sebagai suseptibilitas. Hasil analisis kedua metoda ini direkonstruksikan suatu model bawah permukaan 2D serta pemetaan keberadaan zona mineralisasi timah primer. Pada lintasan D model yang dihasilkan dari dua penampang tersebut memperlihatkan 2 nilai anomali chargeabilitas dan resistivitas tinggi yang dikaji dengan adanya intrusi batuan granit berperan dalam proses pembentukan endapan timah primer. Penampang 2D geomagnet dari hasil slicing memperlihat pula adanya kehadiran batuan meta batupasir/kuarsit sebagai produk dari intrusi batuan granit, yang diduga memotong melewati lintasan D.
Analisis Sebaran Panasbumi Menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas di Daerah Panasbumi "S", Provinsi Sumatra Barat Yolanda, Swenly; Warsa, Warsa; Limehuwey, Resti
Tanah Goyang : Jurnal Geosains Vol 2 No 1 (2024): Tanah Goyang : Jurnal Geosains
Publisher : Program Studi Teknik Geofisika, Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/tanahgoyang.2.1.37-51

Abstract

Provinsi Sumatra Barat merupakan wilayah yang memiliki potensi panasbumi sebesar 1.6 GWe, dan tersebar di 16 titik. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan metode resistivitas dalam mengkaji daerah panasbumi “S” dan diolah dengan teknik inverse damped-least square. Metode ini dapat memetakan lapisan bawah permukaan secara optimal melalui sifat kelistrikan pada lapisan batuan tersebut dan dapat memperkecil RMS error yang dihasilkan dari proses pemodelan data. Metode inversi tersebut diuji dengan metode inversi melalui IP2WIN. Hasil inverse damped-least square memberikan 5 sampai 6 lapisan bawah permukaan yang sama dengan hasil inversi menggunakan IP2WIN. RMS error dari inverse damped-least square pada setiap titik berada pada rentang 0.8 – 2.63, sehingga hasil inversi cukup akurat dan valid. Model penampang 2D dibuat dan tersusun atas top soil, andesit piroksen, batupasir, batulempung dan lapisan penudung berupa batulempung. Sebaran panasbumi diinterpretasi seluas 7.8 km² berada pada area resistivitas rendah yang memanjang dari manifestasi Air Panas Takis, Air Panas Sungai Limau, dan Air Panas Padangbaru.