Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

IDENTIFIKASI POTENSI BIDANG GELINCIR MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK DI DAERAH AMBON MALUKU Multi, Warni; Limehuwey, Resti; Patty, Philipus J; Kotarumalos, Sitti Hafsa; Ramadhan, Aditya; Sukri, M. Riswan Anas
JGE (Jurnal Geofisika Eksplorasi) Vol 10, No 1 (2024)
Publisher : Engineering Faculty Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jge.v10i1.351

Abstract

Identifikasi bidang gelincir telah dilakukan di Batu Koneng, Kota Ambon dengan menggunakan metode geolistrik konfigurasi dipole-dipole. Tujuan dilakukan penelitian ini yaitu untuk menginterpretasi lapisan batuan bawah permukaan di area penelitian melalui nilai resistivitas guna mengetahui adanya potensi bidang gelincir yang menyebabkan longsor. Data pengukuran dilakukan sebanyak 4 lintasan dengan panjang 110 m yang pengolahan datanya menggunakan software Res2Dinv. Hasil interpretasi menunjukkan bahwa di lokasi penelitian terdeteksi litologi lempung dengan variasi nilai resistivitas 8,77-24,9 Ωm. Sedangkan lapisan lain diduga sebagai batu gamping dengan variasi nilai resistivitas 23,0-70,1 Ωm. Bidang gelincir diduga berupa lapisan lempung yang terdeteksi pada semua penampang lintasan, untuk penampang 1 ditemukan pada kedalaman 1,25 m hingga 6,76 m, untuk penampang 2 ditemukan pada kedalaman 1,25 m hingga 8 m. Sedangkan pada penampang 3 pada kedalaman 1,25 m hingga 11 m dan penampang 4 menjadi lapisan yang paling dalam yaitu 1,25 m hingga 24 m.
Identifikasi Kondisi Geologi dan Kualitas Airtanah di Desa Pelauw, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah Kololu, Micky; Tuasikal, Hawa; Jati, Stevanus Nalendra; Puradimaja, Deny Juanda; Limehuwey, Resti; Ulfa, Yuniarti; Purwoarminta, Ananta
Journal of Science, Technology, and Visual Culture Vol 4 No 1 (2024): Juli 2024
Publisher : Jurusan Teknologi Produksi dan Industri, Institut Teknologi Sumatera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemenuhan kebutuhan air di Desa Pelauw sebagian besar bergantung pada air sungai dan airtanah. Namun ada sebagian masyarakat di Desa Pelauw kesulitan mendapatkan sumber air, sebab beberapa sumur gali memiliki sifat fisik payau. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi geologi dan kualitas airtanah di Desa Pelauw, Kecamatan Pulau Haruku. Metode yang digunakan adalah interpretasi kondisi geologi, dan parameter fisik-kimia airtanah. Selanjutnya dilakukan klasifikasi nilai tiap parameter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Daerah penelitian di Desa Pelauw berada pada Satuan Endapan Aluvium (Qa), Batugamping Koral (Ql), dan Batuan Gunungapi Ambon (Tpav). Sistem hidrogeologi Desa Pelauw memiliki akuifer produktivitas sedang, akuifer produktivitas tinggi-sedang, dan akuifer produktif dengan pola aliran airtanah mengalir dari arah selatan ke utara dan intensitas curah hujan menengah. Kualitas air berdasarkan Permenkes No. 492 Tahun 2010 memiliki kondisi air tawar dengan nilai EC (138-1953 µs/cm), TDS (64-872 ppm), dan salinitas (0-2,84%), kondisi air payau dengan nilai EC (2072-2712 µs/cm), TDS (1.342-2.474 ppm), dan salinitas (4,04-5,42%), pH air layak minum dengan nilai 7,30-8,42 dan pH basa pada 8,63-8,56. Sampel airtanah pada pada daerah penelitian berasal dari adanya interaksi antara air dengan material penyusun akuifer.
Analisis Kesesuaian Lahan Kawasan Permukiman dan Pertanian Ubi Kayu Berdasarkan Aspek Geologi Lingkungan di Kecamatan Teluk Ambon Baguala Kololu, Micky; Jacob, Grace Christien Julian; Puradimaja, Deny Juanda; Limehuwey, Resti; Ulfa, Yuniarti; Jati, Stevanus Nalendra; Purwoarminta, Ananta
Journal of Science, Technology, and Visual Culture Vol 4 No 1 (2024): Juli 2024
Publisher : Jurusan Teknologi Produksi dan Industri, Institut Teknologi Sumatera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Luas lahan permukiman dan pertanian semakin mengecil seiring dengan laju pertumbuhan penduduk, namun ketersediaan lahan terbatas. Perencanaan yang baik diperlukan untuk menghindari alih fungsi lahan dan memaksimalkan potensi lahan. Kecamatan Teluk Ambon Baguala mengalami laju pertumbuhan penduduk sebesar 0,72% per tahun 2010 – 2020, memiliki perencanaan pengembangan kawasan permukiman dan pertanian ubi kayu, serta potensi sumber daya dan bencana geologi. Oleh karena itu, diperlukan analisis kesesuaian lahan untuk kawasan permukiman dan pertanian ubi kayu berdasarkan aspek geologi lingkungan pada daerah tersebut. Metode SMCE (Spatial Multi-Criteria Evaluation) digunakan untuk menganalisis kesesuaian lahan. Berdasarkan analisis SMCE, kawasan permukiman terdiri dari empat kelas kesesuaian lahan, yaitu sangat sesuai (8,6%), cukup sesuai (23,5%), sesuai marginal (23,9%), dan tidak sesuai (41,6%) dengan luas kelas lahan sesuai 1977,15 ha dan lahan tidak sesuai 1625,15 ha. Kawasan pertanian ubi kayu terdiri dari empat kelas kesesuaian lahan, yaitu sangat sesuai (7,3%), cukup sesuai (6,1%), sesuai marginal (25,3%), dan tidak sesuai (19,7%) dengan luas kelas lahan sesuai 827,51 ha dan lahan tidak sesuai 2774,79 ha. Berdasarkan analisis prioritas kawasan, maka luas kawasan permukiman 1894,53 ha dan kawasan pertanian ubi kayu 221,98 ha.
Peningkatan Pengetahuan Tentang Mitigasi Bencana Alam Di SMA Negeri 13 Ambon Limehuwey, Resti; Patty, Philipus Josepus; Multi, Warni; Kotarumalos, Sitti Hafsa; Ramadhan, Aditya; Bahri, Samsul; Kololu, Micky; Hutagalung, Robert; Elly, Erfin
Innovation for Community Service Journal Vol 2 No 2 (2024): Oktober 2024
Publisher : Department of Chemistry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/icsj.v2i2.15081

Abstract

Kota Ambon adalah ibuktota provinsi Maluku yang sangat aktif secara tektonik karena terletak pada pertemuan lempeng tektonik. Posisi ini menjadikannya daerah yang sangat rentan terhadap berbagai jenis bencana alam. Untuk menghadapi risiko ini, maka diperlukan Pengetahuan tentang mitigasi dan dampak bencana, terutama bagi pelajar yang merupakan generasi penerus dan bagian penting dalam upaya kesiapsiagaan bencana. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran siswa di SMA Negeri 13 Ambon mengenai mitigasi bencana alam. Tujuan spesifiknya meliputi peningkatan pemahaman siswa tentang jenis-jenis bencana yang mungkin terjadi, teknik mitigasi yang efektif, dan tindakan darurat yang perlu diambil dalam menghadapi bencana. Kegiatan ini dilakukan dengan metode ceramah/penyuluhan oleh tim dosen kepada para siswa di depan kelas. Hasil dari kegiatan ini terlihat dari antusiasme para siswa dalam mengajukan berbagai pertanyaan terkait materi yang disampaikan. Melalui kegiatan ini, diharapkan siswa di Sekolah memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang mitigasi bencana. Tidak hanya meningkatkan kesiapsiagaan individu tetapi juga menyebarluaskan informasi ke komunitas. Upaya ini merupakan langkah penting dalam mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan bencana di masa depan.
PENINGKATAN PENGETAHUAN MITIGASI BENCANA ALAM DI SMA NEGERI 23 MALUKU TENGAH Multi, Warni; Limehuwey, Resti; Kotarumalos, Siti Hafsa; Patty, Philipus J; Gultom, Rimawanto; Ramadhan, Aditya
Jurnal Abdimas Gorontalo (JAG) Vol 8 No 1 (2025): Mei 2025
Publisher : UPPM Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jag.v8i1.1439

Abstract

ABSTRAK Provinsi Maluku merupakan daerah yang secara tektonik cukup aktif di Indonesia karena diapit oleh dua lempeng tektonik. Hal ini menjadikannya rentan terhadap berbagai potensi bencana alam. Sebagai upaya penanggulangan risiko bencana, diperlukan upaya peningkatan pengetahuan terkait mitigasi bencana alam khususnya bagi pelajar tingkat menengah yang merupakan generasi penerus yang harus memiliki kesiapsiagaan terhadap bencana alam. Adapun tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan kesiapsiagaan pelajar di SMA Negeri 23 Maluku Tengah dalam mitigasi bencana alam. Kegiatan ini dilakukan dengan metode ceramah oleh tim dosen kepada para peserta di kelas. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah tingginya antusiasme seluruh peserta yang mencapai ±85% disertai dengan pengajuan berbagai pertanyaan terkait materi yang diberikan. Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman dan kesiapsiagaan peserta tentang mitigasi bencana alam khususnya didaerah Maluku Tengah yang rentan gempa bumi dan longsor. Selain itu kegiatan ini menjadi upaya untuk menyebarluaskan informasi ke berbagai komunitas lain supaya lebih siaga menghadapi berbagai bencana alam dimasa depan yang tidak dapat diprediksi waktu kejadiannya. Kata kunci: Bencana Alam, Maluku Tengah, Mitigasi, Sekolah,Tektonik.
Analisis Hubungan Suhu Permukaan Tanah, Tutupan Lahan Dan Indeks Kerapatan Vegetasi Menggunakan Data Citra Landsat 8 Di Kota Ambon Limehuwey, Resti
Geosfera: Jurnal Penelitian Geografi Vol 4, No 1 (2025): Geosfera : Jurnal Penelitian Geografi
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/geojpg.v4i1.31418

Abstract

Pertambahan jumlah penduduk dapat berdampak pada meningkatnya kebutuhan akan lahan pemukiman. Kondisi ini dapat menjadi masalah karena lahan-lahan yang awalnya adalah vegetasi akan berkurang dan beralih fungsi menjadi lahan terbangun serta dapat mempengaruhi perubahan iklim di perkotaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi spasial SPT, klasifikasi tutupan lahan dan indeks kerapatan vegetasi serta menganalisis hubungan antara ketiganya. Penelitian dilakukan di kota Ambon dengan memanfaatkan data Citra satelit multitemporal Landsat 8 OLI. Hasil penelitian diperoleh SPT tertinggi adalah 30.570C dan terendah -20.200 C. Untuk indeks kerapatan vegetasi tertinggi berkisar antara 0.78-0.86 dan terendah -0.22 s/d -0.86. Untuk Klasifikasi tutupan lahan dibagi menjadi lima kelas yaitu bangunan permukiman, herba dan rumput, hutan, semak belukar dan lahan terbuka. Nilai koefisien Kappa untuk setiap klasifikasi tutupan lahan adalah lebih dari 0.7. Hubungan antara SPT dan kelas tutupan adalah untuk SPT maksimum terdapat pada kelas tutupan lahan bangunan permukiman. Sedangkan untuk nilai SPT minimum didominasi oleh kelas tutupan lahan hutan. Hubungan antara SPT dan NDVI dianalisis dengan model regresi dan koefisien determinasi (R2) yang diperoleh dari pengambilan 50 titik sampel. Hasilnya adalah R2 untuk tahun 2018 adalah 0.5627, tahun 2019 (0.66), tahun 2020 (0.532), tahun 2021 (0.0497)tahun 2022 (0.6748), tahun 2023 (0.1037) dan tahun 2024 (0.1738). Nilai R2 lebih dari sama dengan 0.5 menunjukkan hubungan yang kuat sedangkan untuk nilai kurang dari itu menunjukkan hubungan yang lemah.
PEMETAAN ZONA PROSPEKIF GEOTHERMAL DI PULAU MAKIAN MENGGUNAKAN ANALISIS MULTISPEKTRAL LANDSAT-8 Usman, Hanifa; Auliya, Dian Putri; Awan, Raudhatul Zahra; Limehuwey, Resti
ALE Proceeding Vol 7 (2025): Archipelago Engineering
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/ale.7.2025.124-130

Abstract

Indonesia memiliki potensi energi panas bumi yang besar, terutama di daerah dengan aktivitas vulkanik tinggi, seperti Pulau Makian di Halmahera Selatan. Pemanfaatan energi panas bumi dapat menjadi solusi bagi keterbatasan pasokan listrik di daerah terpencil. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi panas bumi di Pulau Makian dengan menggunakan analisis citra satelit Landsat 8. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengolahan citra satelit Landsat 8 untuk menganalisis Land Surface Temperature (LST) dan identifikasi anomali termal di permukaan. Selain itu, analisis geologi regional dilakukan untuk memahami kondisi litologi dan struktur geologi yang berperan dalam sistem panas bumi. Data citra satelit diolah menggunakan metode algoritma suhu permukaan tanah dengan mempertimbangkan nilai emisivitas dan koreksi atmosferik. Hasil penelitian menunjukkan adanya anomali suhu tinggi yang terkonsentrasi di sekitar Gunung Kie Besi, yang merupakan gunung api aktif di Pulau Makian. Peta LST yang dihasilkan menunjukkan kisaran suhu antara 14,5601°C hingga 32,64°C, dengan nilai tertinggi berada di area puncak gunung dan sekitarnya. Selain itu, keberadaan mata air panas yang ditemukan di sekitar area dengan anomali termal semakin menguatkan indikasi potensi panas bumi di wilayah ini. Hasil ini mengindikasikan bahwa Pulau Makian memiliki potensi geotermal yang dapat dimanfaatkan lebih lanjut untuk pengembangan energi berkelanjutan.
Pendugaan Lapisan Akuifer menggunakan Metode Geolistrik di Maluku Tengah Multi, Warni; Kotarumalos, Sitti Hafsa; Limehuwey, Resti
Tanah Goyang : Jurnal Geosains Vol 1 No 1 (2023): Tanah Goyang : Jurnal Geosains
Publisher : Program Studi Teknik Geofisika, Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/tanahgoyang.1.1.1-9

Abstract

Penelitaian tentang potensi akuifer telah dilakukan menggunakan metode vertical electrical sounding (VES). Penelitian ini dilakukan di daerah Wakal Kabupaten Maluku Tengah. Akuisisi data dalam penelitian ini menggunakan dua titik pengukuran dengan masing-masing panjang lintasan sepanjang 150 meter dan jarak pengukuran antar titik kurang lebih 3 kilometer. Dari pengolahan yang dilakukan dapat ditunjukkan bahwa potensi akuifer dapat diidentifikasi pada titik pengukuran pertama atau VES1 dengan rentang resistivitas 9.336–1122 Ωm yang mencapai kedalaman hingga 60 meter. Potensi akuifer terlihat pada lapisan 2, lapisan 4, dan lapisan 5 yang mana diduga tersusun atas litologi ground water, sand, batuan beku (air tanah, dan kerikil yang umumnya memiliki porositas dan permeabilitas yang baik. Sedangkan pada titik pengukuran kedua atau VES2 rentang resistivitasnya mencapai 71.9–691 Ωm yang diduga tersusun oleh litologi soil, tuff, dan batu gamping yang tidak lebih baik dibandingkan lapisan pada VES1. Sehingga dari hasil penelitian ini dapat ditunjukkan bahwa potensi akuifer hanya dapat diidentifikasi pada titik pengukuran pertama atau VES1.
Prediksi Suhu Udara Rata-Rata Harian dengan Metode Regresi Linier di Kota Ambon Limehuwey, Resti; Multi, Warni; Kotarumalos, Sitti Hafsa
Tanah Goyang : Jurnal Geosains Vol 1 No 1 (2023): Tanah Goyang : Jurnal Geosains
Publisher : Program Studi Teknik Geofisika, Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/tanahgoyang.1.1.18-25

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi suhu udara rata-rata harian di Kota Ambon menggunakan metode Regresi linier. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data suhu udara rata-rata harian di kota Ambon selama 365 hari pada tahun 2022. Data penelitian ini diperoleh dari National Centers for Environmental Information (NCEI) dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA). Dari data penelitian yang digunakan, suhu udara rata-rata harian di Kota Ambon tahun 2022 berkisar antara 23,90C – 30,60C. Suhu udara rata-rata terendah berada di tanggal 13 Juli 2022 (hari ke-194) dan tertinggi di tanggal 30 April 2022 (hari ke-120). Hasil pengolahan data diperoleh model regresi prediksi suhu udara rata-rata harian di Kota Ambon adalah Y = 27. 567 + 0.002* X dengan nilai RMSE sebesar 1.293 +/ - 0.0000. Nilai ini menunjukkan bahwa rata-rata kesalahan prediksi model adalah sekitar 1.293 satuan.
Genesa dan Karakteristik Endapan Pasir Besi Kotarumalos, Sitti Hafsa; Limehuwey, Resti; Multi, Warni
Tanah Goyang : Jurnal Geosains Vol 1 No 1 (2023): Tanah Goyang : Jurnal Geosains
Publisher : Program Studi Teknik Geofisika, Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/tanahgoyang.1.1.26-38

Abstract

Secara Geografis Kepulauan Indonesia merupakan wilayah yang memiliki potensi sumber daya mineral sangat tinggi. Salah satunya adalah keterdapatan endapan pasir besi yang cukup melimpah di pesisir Kepulauan Indonesia seperti Pesisir Sumatera, Jawa, Lombok, Sumbawa, Sumba, Flores, Maluku dan Timor. Pembentukan endapan pasir besi dalam jumlah cukup besar dan sebaran yang luas di daerah pesisir tidak terlepas dari berbagai faktor. Faktor – faktor tersebut adalah kandungan unsur besi pada batuan sumber, media transportasi alam berupa aliran air sungai, gelombang laut, dan angin, serta proses geologi seperti pelapukan, erosi, transportasi, dan sedimentasi. Hasil sedimentasi pasir besi termasuk dalam kategori endapan alochton, dengan nilai ekonomi yang disebut oleh para ahli geologi sebagai endapan placer. Endapan pasir besi dapat terbentuk pada lingkungan-lingkungan seperti pada air tawar (daratan berlumpur dan danau), rawa-rawa, lagoon hingga air laut dalam, dimana kondisi pengendapannya akan menentukan susunan mineralogi, ukuran butir, kemurnian, dan luas penyebaran.