Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH DALAM PLASMA NATRIUM FLUORIDA (NaF) DENGAN PENUNDAAN WAKTU PEMERIKSAAN Apriani - apriani; Nofri Eka Yuliandi; Yaufita Lokananta
Klinikal Sains : Jurnal Analis Kesehatan Vol 10 No 1 (2022): Juni
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/klinikal_sains.v10i1.2165

Abstract

The World Health Organization (WHO) states that blood samples must be tests before 30 minutes, delaying the examination time can cause a decrease in blood glucose levels so that the results obtained cannot represent the actual state of the body. This study aims to determine whether there is a difference in NaF plasma blood glucose levels that are immediately tests without delay with those that are delayed for 4 hours. This research was conducted by experimental method using the Cobas C501 tool. Data were analyzed by statistical independent T-test. The results of the average NaF plasma blood glucose level tests without delay, delayed 1 hour, 2 hours, 3 hours and 4 hours respectively were 85.76 mg/dl, 85.40 mg/dl (percentage decrease 0.42%,), 84.96 mg/dl (percentage decrease 0.93%), 85.16 mg/dl (percentage decrease 0.70%), and 85.36 mg/dl (percentage decrease 0.47%). The results of statistical analysis concluded that there was no significant difference (p > 0.05) in the 0 – 4 hour delay in tests. So that the results of blood glucose tests on NaF plasma that were delayed for 4 hour can still be used
Gambaran Kadar Ureum dan Kreatinin Serum pada Pasien Gagal Ginjal Kronis Setelah Terapi Hemodialisis di Rumah Sakit Patria IKKT Jakarta Nofri Eka Yuliandi; Aulia Mutiara Hikmah; Egi Maulana Yusup
Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO) Vol. 3 No. 2 (2021): Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO)
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.438 KB) | DOI: 10.36418/jsi.v3i2.27

Abstract

Ureum dan kreatinin merupakan senyawa kimia yang kadarnya menjadi salah satu penilai normalnya fungsi ginjal di dalam tubuh manusia. Pada penderita gagal ginjal kronis, kadar ureum dan kreatinin berada di atas kadar normal. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui gambaran kadar ureum dan kreatinin serum pada pasien gagal ginjal kronis setelah terapi hemodialisis di Rumah Sakit IKKT Patria Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik purposive sampling yakni dengan kriteria pasien Gagal Ginjal Kronis (terapi hemodialisis sebanyak 2-3 kali dalam seminggu). Sampel yang diambil sebanyak 30 sampel dengan pendeketan cross sectional. Hasil penelitian menunjukan bahwa setelah dilakukan terapi hemodialisis dengan frekuensi 2x dan 3x seminggu sebanyak 63,33% dari populasi sampel pasien telah memiliki kadar ureum normal, sedangkan 36,67% dari populasi sampel pasien masih memiliki kadar ureum tinggi. Semua sampel yang diteliti masih memiliki kadar kreatinin di atas normal atau masih dalam kadar yang tinggi setelah dilakukan terapi hemodialisis.
PENYULUHAN PENCEGAHAN BAHAYA BAKTERI SALMONELLA Sp. SEBAGAI PENCETUS INFEKSI DEMAM TIFOID ATAU TIFUS Nofri Eka Yuliandi; Aulia Mutiara Hikmah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesosi Vol. 5 No. 1 (2022): Januari : Jurnal ABDIMAS KESOSI
Publisher : STIK KESETIAKAWANAN SOSIAL INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (680.517 KB) | DOI: 10.57213/abdimas.v5i1.13

Abstract

ABSTRACT Typhoid fever or typhus can be caused by the bacteria Salmonella Sp. contained in eggs. Handling eggs properly can avoid the risk of typhoid fever. People who have a weakened immune system are particularly at risk of developing typhoid fever. This service is aimed at the community, especially housewives who often consume eggs in the form of counseling and distributing online questionnaires about the dangers of Salmonella sp. which can infect humans if the handling and processing is not good. Counseling is carried out online through zoom meetings with 33.33% housewives, 57.15% working people, and 9.52% students. After the counseling was carried out, the authors evaluated the knowledge of the extension participants before the presentation of the material and after the presentation of the material. The results obtained are participants can increase their knowledge with a percentage of 80.96% having answered correctly the questions given. Keyword: Exposure; egg; Salmonella Sp. ABSTRAK Demam tifoid atau tifus dapat disebabkan oleh bakteri Salmonella Sp. yang terdapat pada telur. Penanganan telur yang baik dapat menghindari risiko dari demam tifoid. Orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah sangat berisiko terkena dampak demam tifoid. Pengabdian ini ditujukan kepada masyarakat, khususnya ibu-ibu rumah tangga yang sering mengonsumsi telur dalam bentuk penyuluhan dan pembagian kuesioner secara daring mengenai bahaya bakteri Salmonella Sp. yang bisa menginfeksi manusia jika penanganan dan pengolahannya tidak baik. Penyuluhan dilakukan secara daring melalui zoom meeting dengan peserta Ibu Rumah Tangga sebanyak 33,33 %, orang yang bekerja 57,15%, dan mahasiswa sebesar 9,52%. Setelah dilakukan penyuluhan, penulis melakukan evaluasi pengetahuan para peserta penyuluhan sebelum pemaparan materi dan sesudah pemaparan materi. Hasil yang didapat adalah peserta dapat meningkat pengetahuannya dengan persentase 80,96% sudah menjawab dengan benar pertanyaan yang diberikan. Kata Kunci: penyuluhan; telur; Salmonella Sp.
EDUKASI BAHAYA ANEMIA PADA REMAJA DI LINGKUNGAN RT 02 KELURAHAN RAWA BUAYA Nofri Eka Yuliandi; Seftiwan Pratami Djasfar; Basuki Rachmad
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesosi Vol. 6 No. 1 (2023): Januari: Jurnal Abdimas Kesosi
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kesetiakawanan Sosial Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57213/abdimas.v6i1.148

Abstract

Salah satu masalah kesehatan yang dihadapi remaja adalah masalah gizi mikronutrien, dimana masalah kesehatan yang muncul adalah anemia. Anemia pada remaja dapat berdampak buruk terhadap penurunan imunitas, konsentrasi, prestasi belajar, kebugaran, dan produktifitas. Kondisi anemia secara langsung berkorelasi dengan status gizi atau asupan zat besi yang dikonsumsi. Anemia yang terjadi pada masa remaja dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan fisik dan mental, rentan terhadap infeksi dan menurunnya tingkat konsentrasi sehingga dapat berpengaruh pada prestasi di sekolah. Melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan edukasi kepada masyarakat mengenai peningkatan pemahaman masyarakat dalam upaya mencegah anemia pada remaja. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan remaja dari 60% menjadi 80% mengenai anemia. Remaja putri yang memiliki pengetahuan baik akan lebih waspada dalam mencegah terjadinya anemia dibandingkan remaja putri yang memiliki pengetahuan buruk.
Relationship Between Hemoglobin Levels (Hb) and Nutritional Status with Academic Achievements of STIK KESOSI TLM Students in 2022 Nofri Eka Yuliandi; Apriani Apriani; Laili Safitri; Aris Cristian Manulang
NSMRJ: Nusantara Scientific Medical Research Journal Vol. 1 No. 1 (2022): NSMRJ: Nusantara Scientific Medical Research Journal
Publisher : Nusantara Scientific Medical

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.132 KB) | DOI: 10.58549/nsmrj.v1i1.19

Abstract

Students who excellence academically are always associated with good health status. One indicator of health status that is commonly used is hemoglobin (Hb) and nutritional status. Hb levels can be an indicator of anemia and nutritional status can be a measure of a person's brain development ability. The purpose of this study was to determine the relationship between hemoglobin (Hb) levels and nutritional status with the academic achievement of TLM STIK KESOSI students in 2022. The research design was cross-sectional, and sampling was carried out in October - November 2022. Sampling using a non-random technique, with a total sample of as many as 36 students. Data collection was carried out by measuring Hb levels, body weight, and height. The data obtained were analyzed by univariate and bivariate. The results showed that 47.2% of students were in the category of normal nutritional status, and 91.7% were not anemia. The relationship between Hb levels and student nutritional status on student academic achievement showed no significant relationship (P> 0.05). In conclusion, normal or not Hb levels and nutritional status did not affect student learning achievement. However, efforts are still needed to maintain the stability of Hb levels and nutritional status in students. So that the impact is not only to increase academic achievement but also to maintain the quality of long-term health.
Analisis Kadar Glukosa Darah Puasa dengan Laju Filtrasi Glomerulus pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe II Terindikasi Mikroalbuminuria Nofri Eka Yuliandi; Aulia Mutiara Hikmah
Jurnal Medical Laboratory Vol. 3 No. 2 (2024): Juli: Jurnal Medical Laboratory
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kesetiakawanan Sosial Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57213/medlab.v3i2.240

Abstract

Type II diabetes mellitus patients generally have high fasting blood glucose levels. Continuously high fasting blood glucose levels can cause damage to the kidneys and increase albumin levels in the urine. When albumin levels rise there can be a risk of high glomerular filtration rate and cause the risk of diabetic nephropathy. The aim of this study was to determine the results of analysis of fasting blood glucose levels and glomerular filtration rate in type II diabetes mellitus patients with indications of microalbuminuria. This research uses a correlative method with a purposive sampling technique in accordance with the inclusion criteria and exclusion criteria. The sample obtained was 110 research respondents using a cross sectional study approach. The results of the study showed that the correlation carried out with Spearman's Rho between the glomerular filtration rate and fasting blood glucose levels had a p-value of 0.081 so that the p-value was > 0.05, it could be concluded that there was no relationship between glomerular filtration rate and fasting blood glucose levels.
Identifikasi Cemaran Bakteri Escherichia coli Pada Ayam Broiler di Pasar Pos Duri Jakarta Barat Nofri Eka Yuliandi; Apriani; Ariska Verri Marantika
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Indonesia Vol. 2 No. 2 (2022): JULI : Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jikki.v2i2.362

Abstract

Pasar tradisional merupakan salah satu tempat yang memiliki kemungkinan kontaminasi dan tempat perkembangbiakan mikroba yang tinggi. Kurangnya kesadaran pedagang mengenai kesehatan daging dapat mengakibatkan daging broiler terkontaminasi mikroorganisme patogen sehingga jika tidak ditangani dengan baik akan berakibat buruk pada kesehatan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran cemaran bakteri E. coli pada daging ayam broiler yang dijual di pasar pos Duri Jakarta Barat. Penelitian ini bersifat deskriptif. Pemeriksaan cemaran bakteri dilakukan di lab TLM STIK Kesosi pada bulan April-Mei 2022. Pada pemeriksaan mikroskopik ditemukan bakteri batang Gram negatif. Sedangkan pada pemeriksaan biokimia didapatkan uji oxidase strip negatif dan TSIA +/+ gas pada semua sampel daging ayam broiler. Berdasarkan hasil identifikasi bakteri Escherichia coli pada 30 sampel ayam Broiler di pasar pos duri maka dapat disimpulkan adalah jenis spesies bakteri Escherichia coli