Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Hubungan Antara Kadar Vitamin D25 (OH) Dengan Kreatinin Serum Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Stadium Awal Apriani
INSOLOGI: Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 1 No. 3 (2022): Juni 2022
Publisher : Yayasan Literasi Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.096 KB) | DOI: 10.55123/insologi.v1i3.353

Abstract

Low levels of vitamin D in the body are known to be involved in the development of kidney disease and proteinuria. Serum creatinine is the most common serum marker for kidney function. Serum creatinine levels will increase in people with chronic kidney failure. The study aimed to look at the association of vitamin D 25 (OH) levels and serum creatinine levels in early-stage chronic kidney failure patients. The research design used is correlation research design. Sampling and examination was conducted at Siloam Hospitals Lippo Village Tangerang. The sampling technique used in this study is purposive sampling. Sample examination using Cobas 6000 Analyzer Series. The results of examination of vitamin D 25 (OH) levels of 85 respondents were known to have normal vitamin D 25 (OH) levels (71%), insufficiency (21%) and deficiency (8%). The results of the statistical analysis showed the value of r = 0.024403555 and P value = 0.153378052, meaning that no association between vitamin D 25 (OH) levels and serum creatinine in people with early stage chronic kidney failure and H0 was accepted
Gambaran Kadar Ureum dan Kreatinin Serum pada Pasien Gagal Ginjal Kronis Setelah Terapi Hemodialisis di Rumah Sakit Patria IKKT Jakarta Nofri Eka Yuliandi; Aulia Mutiara Hikmah; Egi Maulana Yusup
Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO) Vol. 3 No. 2 (2021): Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO)
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.438 KB) | DOI: 10.36418/jsi.v3i2.27

Abstract

Ureum dan kreatinin merupakan senyawa kimia yang kadarnya menjadi salah satu penilai normalnya fungsi ginjal di dalam tubuh manusia. Pada penderita gagal ginjal kronis, kadar ureum dan kreatinin berada di atas kadar normal. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui gambaran kadar ureum dan kreatinin serum pada pasien gagal ginjal kronis setelah terapi hemodialisis di Rumah Sakit IKKT Patria Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik purposive sampling yakni dengan kriteria pasien Gagal Ginjal Kronis (terapi hemodialisis sebanyak 2-3 kali dalam seminggu). Sampel yang diambil sebanyak 30 sampel dengan pendeketan cross sectional. Hasil penelitian menunjukan bahwa setelah dilakukan terapi hemodialisis dengan frekuensi 2x dan 3x seminggu sebanyak 63,33% dari populasi sampel pasien telah memiliki kadar ureum normal, sedangkan 36,67% dari populasi sampel pasien masih memiliki kadar ureum tinggi. Semua sampel yang diteliti masih memiliki kadar kreatinin di atas normal atau masih dalam kadar yang tinggi setelah dilakukan terapi hemodialisis.
Gambaran Kadar Fosfor dan Kalsium pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Sebelum Terapi Hemodialisa Maria Noviana Ikasari; Adelia Febriyossa; Aulia Mutiara Hikmah; Apriani Apriani
Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO) Vol. 4 No. 02 (2022): Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO)
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.699 KB) | DOI: 10.59141/jsi.v4i02.38

Abstract

Penyakit gagal ginjal dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit darah fosfor dan kalsium. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran hasil pemeriksaan fosfor dan kalsium pada pasien gagal ginjal sebelum hemodialisa. Penelitian ini dilakukan di Siloam Hospitals Lippo Village pada bulan September - Desember 2021. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ditetapkan berdasarkan kriteria inklusi. Data hasil pemeriksaan elektrolit dan fosfor dianalisa secara deskriptif. Data hasil Analisa selanjutnya ditampilkan dalam tabel lalu dideskripsikan. Hasil analisa sampel berdasarkan jenis kelamin, terbanyak adalah laki - laki (55,29%). Usia sampel terbanyak ada pada rentang 56 - 65 (35,09%). Pasien yang mengalami hiperfosfatemia sebanyak 37 pasien (44,54). Rata – rata pasien mengalami kadar kalsium normal dengan jumlah 44 (51,76%). Data tersebut menyimpulkan bahwa pasien gagal ginjal kronik sebelum menjalani terapi hemodialisa di Siloam Hospitals Lippo Village Tangerang memiliki kadar fosfor tinggi dan kalsium normal.
Perbedaan Ureum dan Kreatinin pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Riwayat Hipertensi Sebelum dan Sesudah Terapi Hemodialisa Sri Maryati; Adelia Febriyossa; Aulia Mutiara Hikmah; Apriani Apriani
Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO) Vol. 4 No. 02 (2022): Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO)
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.217 KB) | DOI: 10.59141/jsi.v4i02.39

Abstract

Hipertensi dapat meningkatkan fungsi gangguan pada ginjal dengan menyempitkan dan menebalkan aliran darah sebagai filtrasi kotoran tubuh dengan menyaring lebih sedikit cairan dan membuangnya kembali ke darah. Hasil metabolisme yang di buang oleh ginjal yaitu ureum dan kreatinin, sebagai indikator untuk menilai fungsi ginjal apabila meningkat, hal ini menunjukkan fungsi ginjal tidak baik. Penelitian bertujuan untuk melihat perbedaan kadar ureum dan kreatinin pada pasien gagal ginjal kronik dengan riwayat penyakit hipertensi sebelum dan sesudah terapi hemodialisa di Siloam Hospitals Lippo Village. Metode penelitian deskriptif dengan purposive sampling yang melibatkan pasien gagal ginjal kronik dengan riwayat penyakit hipertensi yaitu sebanyak 45 pasien. Penelitian ini dilakukan pada bulan September – Desember 2021. Hasil analisis uji Wilcoxon menunjukkan perbedaan yang signifikan antar kadar ureum dan kreatinin sebelum dan sesudah hemodialisa dengan nilai A-Sig 0,000 (<0,05), sehingga Ho diterima sedangkan Hi ditolak. Terapi hemodialisa dapat menurunkan kadar ureum dan kreatinin pada pasien gagal ginjal kronis.
Perbedaan Nilai Laju Endap Darah (Led) dengan Metode Westergreen Manual dan Automatic Convergys Esr 10s di Puskesmas Pasar Minggu Aulia Mutiara Hikmah; Wicka Maria Tarigan
INSOLOGI: Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 1 No. 5 (2022): Oktober 2022
Publisher : Yayasan Literasi Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55123/insologi.v1i5.1004

Abstract

Examination of the erythrocyte sedimentation rate (LED) can be done by manual or automatic Westergreen methods. LED automatic machine used at the Pasar Minggu Subdistrict Health Center is the Convergys ESR 10s. This study aims to determine the difference in the measurement of the erythrocyte sedimentation rate using the Manual Westergreen for 1 hour and Automatic 30 minutes at the Pasar Minggu Subdistrict Health Center. The study used a comparative descriptive method, namely by comparing the results of the comparison of Westergreen's manual erythrocyte sedimentation rate (ED) measurement with the ICSHS standard and the Automatic method using the Convergent tool using statistical test data analysis of the Paired sample T-test. The results of the LED examination samples were analyzed by Kolmogorov-Smirnov to determine the results of the P-value of 0.20 (P-value > 0.05) the data was normally distributed so that the data could be tested using the Paired Sample T-Test. The results with the paired sample T-Test test obtained a P-value of 0.877 (P-value > 0.05). This result can be interpreted that H­0 is accepted and H1 is rejected, that there is no significant difference between Westergreen's manual erythrocyte sedimentation rate and the Automatic method.
SOSIALISASI HIDUP SEHAT TANPA ROKOK PADA REMAJA Laeli Farkhah; Nur Afni Wulandari Arifin; Aulia Mutiara Hikmah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesosi Vol. 5 No. 1 (2022): Januari : Jurnal ABDIMAS KESOSI
Publisher : STIK KESETIAKAWANAN SOSIAL INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (743.291 KB) | DOI: 10.57213/abdimas.v5i1.12

Abstract

ABSTRACT The cycle of cigarettes is increasingly widespread because people, especially teenagers, think that cigarettes are a symbol of association and maturity. Sometimes we often hear words from teenage smokers saying that they will not be accepted in their social environment if they do not smoke. Currently, cigarette products have spread throughout the world with an increasing number of consumers. This service activity is expected to be a source of motivation for the community in general and teenagers in particular. This is important because by increasing their understanding and perception, it is hoped that it will prevent teenagers from becoming novice smokers or wanting to quit for those who are currently doing it. So that health education like this should be sustainable because the perception of teenagers will quickly change again by having a healthy lifestyle without smoking. Keyword: Exposure; egg; Salmonella Sp. ABSTRAK Peredaran rokok makin marak karena masyarakat terutama remaja menganggap rokok adalah symbol pergaulan dan juga kedewasaan. Terkadang kita sering mendengar ucapan dari para remaja perokok mengatakan bahwa, mereka tidak akan diterima di lingkungan pergaulannya bila tidak merokok. Saat ini, produk rokok sudah menyebar luas di seluruh dunia dengan jumlah konsumen yang terus meningkat. Kegiatan pengabdian ini diharapkan bisa menjadi sumber motivasi bagi masyarakat pada umumya dan para remaja pada khususnya. Hal ini menjadi penting karena dengan meningkatknya pemahaman dan persepsi mereka maka diharapkan akan mencegah remaja menjadi perokok pemula atau mau berhenti bagi mereka yang sekarang sedang melakukannya. Sehingga penyuluhan kesehatan seperti ini hendaknya berkesinambungan karena persepsi remaja akan cepat kembali berubah dengan berperilaku hidup sehat tanpa rokok. Kata Kunci: Sosialisasi; bahaya; rokok; remaja
PENYULUHAN PENCEGAHAN BAHAYA BAKTERI SALMONELLA Sp. SEBAGAI PENCETUS INFEKSI DEMAM TIFOID ATAU TIFUS Nofri Eka Yuliandi; Aulia Mutiara Hikmah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesosi Vol. 5 No. 1 (2022): Januari : Jurnal ABDIMAS KESOSI
Publisher : STIK KESETIAKAWANAN SOSIAL INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (680.517 KB) | DOI: 10.57213/abdimas.v5i1.13

Abstract

ABSTRACT Typhoid fever or typhus can be caused by the bacteria Salmonella Sp. contained in eggs. Handling eggs properly can avoid the risk of typhoid fever. People who have a weakened immune system are particularly at risk of developing typhoid fever. This service is aimed at the community, especially housewives who often consume eggs in the form of counseling and distributing online questionnaires about the dangers of Salmonella sp. which can infect humans if the handling and processing is not good. Counseling is carried out online through zoom meetings with 33.33% housewives, 57.15% working people, and 9.52% students. After the counseling was carried out, the authors evaluated the knowledge of the extension participants before the presentation of the material and after the presentation of the material. The results obtained are participants can increase their knowledge with a percentage of 80.96% having answered correctly the questions given. Keyword: Exposure; egg; Salmonella Sp. ABSTRAK Demam tifoid atau tifus dapat disebabkan oleh bakteri Salmonella Sp. yang terdapat pada telur. Penanganan telur yang baik dapat menghindari risiko dari demam tifoid. Orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah sangat berisiko terkena dampak demam tifoid. Pengabdian ini ditujukan kepada masyarakat, khususnya ibu-ibu rumah tangga yang sering mengonsumsi telur dalam bentuk penyuluhan dan pembagian kuesioner secara daring mengenai bahaya bakteri Salmonella Sp. yang bisa menginfeksi manusia jika penanganan dan pengolahannya tidak baik. Penyuluhan dilakukan secara daring melalui zoom meeting dengan peserta Ibu Rumah Tangga sebanyak 33,33 %, orang yang bekerja 57,15%, dan mahasiswa sebesar 9,52%. Setelah dilakukan penyuluhan, penulis melakukan evaluasi pengetahuan para peserta penyuluhan sebelum pemaparan materi dan sesudah pemaparan materi. Hasil yang didapat adalah peserta dapat meningkat pengetahuannya dengan persentase 80,96% sudah menjawab dengan benar pertanyaan yang diberikan. Kata Kunci: penyuluhan; telur; Salmonella Sp.
SOSIALISASI PENTINGNYA MEMBERSIHKAN BAHAN MAKANAN SEBELUM DIKONSUMSI UNTUK MENGHINDARI KONTAMINASI PARASIT USUS PENYEBAB PENYAKIT Zahara Fadilla; Aulia Mutiara Hikmah; Anisyah Octaviyanti; Zulfa Rosa Agustin
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesosi Vol. 5 No. 2 (2022): Juli : Jurnal ABDIMAS KESOSI
Publisher : STIK KESETIAKAWANAN SOSIAL INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (678.498 KB) | DOI: 10.57213/abdimas.v5i2.106

Abstract

Makanan merupakan kebutuhan dasar manusia yang diperlukan setiap saat untuk menghasilkan energi dalam beraktivitas. Untuk dapat dikonsumsi bahan makanan perlu dibersihkan dan diolah dengan baik baik agar bermanfaat bagi tubuh dan guna menghindari kontaminasi oleh mikroorganisme, khususnya parasit usus. Kontaminasi parasit termasuk dalam kontaminasi biologi. Bahaya kontaminasi biologi dapat berupa kontaminasi parasit yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan atau penyakit jika termakan oleh manusia. Kontaminasi parasit dapat berasal dari tanah atau air dan tempat-tempat kotor seperti di pasar tradisional. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan warga masyarakat mengenai penyakit yang disebabkan oleh parasit usus dalam rangka mencegah kontaminasi parasit pada makanan. Metode yang digunakan adalah penyuluhan secara langsung langsung ke rumah warga. Hasil pengabdian masyarakat menunjukan masyarakat yang telah hadir telah memahami akan pentingnya membersihkan bahan makanan segar (mentah) sebelum dilakukan proses memasak atau dikonsumsi secara langsung untuk menghindari kontaminasi parasit usus pada bahan makanan yang dapat menimbulkan penyakit seperti diare dan anemia.
ANALISIS SENYAWA PPD DAN LOGAM BERAT SECARA KUALITATIF PADA SAMPEL TATO TEMPORER DI BEBERAPA TOKO KOSMETIK OFFLINE DAN ONLINE Aulia Mutiara Hikmah
Jurnal Medical Laboratory Vol. 2 No. 1 (2023): Januari: Jurnal MedLab
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kesetiakawanan Sosial Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57213/medlab.v2i1.155

Abstract

Tato temporer digunakan oleh masyarakat terutama remaja sebagai alternatif ketika takut menggunakan tato permanen. Ketakutan akan bahaya tato permanen juga seharusnya menjadi awareness dari remaja itu terhadap penggunaan tato temporer. Tato temporer alami seperti henna seharusnya tidak berbahaya, namun, jika produsen memasukkan bahan aditif seperti para-phenylenediamin (PPD) dan logam berat, maka tato temporer tersebut dapat membahayakan para pemakainya. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis kualitatif untuk mengetahui apakah tato temporer yang digunakan memiliki kandungan PPD dan logam berat yang dapat membahayakan kesehatan para pemakainya. Metode yang digunakan adalah analisis kualitatif menggunakan beberapa reagen pereaksi spesifik terhadap senyawa PPD dan logam berat. Sampel yang digunakan adalah tato temporer yang dibeli di beberapa toko kosmetik offline maupun online. Dari 6 sampel tato temporer yang diuji, terdapat 2 sampel yang positif terhadap senyawa PPD, dan 1 sampel berbeda yang positif terhadap logam Kadmium. Dari pemeriksaan ini, perlu diperiksa lebih lanjut untuk mengetahui kadar dari senyawa PPD menggunakan alat HPLC dan kadar logam Kadmium menggunakan AAS.
SOSIALISASI PENCEGAHAN DAN DAMPAK INFEKSI CACING SOIL TRANSMITTED HELMINTHES (STH) PADA ANAK Zahara Fadilla; Aulia Mutiara Hikmah; Anisyah Octaviyanti; Zulfa Rosa Agustin
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesosi Vol. 6 No. 1 (2023): Januari: Jurnal Abdimas Kesosi
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kesetiakawanan Sosial Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57213/abdimas.v6i1.143

Abstract

Indonesia merupakan negara berkembang dan masih menghadapi berbagai masalah kesehatan, yang salah satu diantaranya adalah kecacingan yang ditularkan melalui tanah. Prevalensi kecacingan masih tinggi terutama di daerah beriklim tropis dan subtropis. Hal ini disebabkan telur dan larva cacing dapat berkembang dengan baik di tanah yang basah dan hangat. Penyakit infeksi kecacingan dapat terjadi karena adanya infeksi cacing nematode usus yang termasuk dalam golongan Soil Transmitted Helminths (STH). Anak usia sekolah dasar menjadi kelompok yang rentan terhadap infeksi cacingan, infeksi kecacingan ini akan menjadi serius jika tidak ditangani dan diobati. Angka kejadian kecacingan pada anak sangat erat kaitannya dengan kebersihan pribadi dan sanitasi lingkungan,. Tujuan dilakukan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan pemahaman dalam bentuk sosialisasi kepada masyarakat tentang pencegahan dan dampak infeksi kecacingan pada anak sehingga diharapkan dapat mewujudkan peningkatan taraf kesehatan masyarakat. Metode yang dilakukan dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat adalah dengan melakukan sosialisasi langsung secara tatap muka pada warga masyarakat terutama para warga yang memiliki anak usia sekolah. Hasil sosialisasi kepada peserta pengabdian kepada masyarakat menunjukan ada peningkatan pengetahuan peserta mengenai pencegahan dan dampak infeksi kecacingan pada anak.