Karangguli Village, Aru Islands Regency has a mangrove forest area that has been developed into an ecotourism area known as Ursia Guli Agroecotourism. However, in its management, there are several problems that can adversely affect the sustainability of the resources and environment of the area. The purpose of this research is to analyze the suitability and carrying capacity of mangrove ecosystem areas in Kuranggali Village. This research was conducted in November-December 2023 in Karangguli Village, Aru Islands Regency. Data collection was carried out at three observation stations using purposive sampling method. Mangrove ecotourism suitability data is based on five parameters, namely mangrove type, mangrove thickness, mangrove density, tides and biota associated with mangroves. Carrying capacity analysis is based on ecological potential and the time used to utilize the tourist area. The results obtained 9 mangrove species from 3 families, with the highest density owned by Rhizophora apiculate species and the lowest Xylocarpus granatum. Mangrove thickness at the three stations were 250 m, 221 m and 200 m respectively. The type of tides in the study area is double daily. Biota associated with mangroves consist of fish, molluscs, crustaceans, reptiles and birds. The suitability of mangrove ecotourism in Karangguli Village at station I is categorized as “Very suitable” with value of 2.50%, at stations II and III it is categorized as “Suitable” with value of 2.30% and 2% respectively. The carrying capacity of mangrove ecotourism in Karangguli Village can accommodate 68 tourists/day. ABSTRAK Desa Karangguli, Kabupaten Kepulauan Aru memiliki kawasan hutan mangrove yang telah dikembangkan menjadi kawasan ekowisata dikenal sebagai Agroekowisata Ursia Guli. Namun dalam pengelolaannya, terdapat beberapa permasalahan yang dapat berdampak buruk bagi keberlanjutan sumberdaya dan lingkungan kawasan tersebut. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis kesesuaian dan daya dukung kawasan ekosistem mangrove di Desa Kuranggali. Penelitian ini dilakukan pada bulan November-Desember 2023 di Desa Karangguli, Kecamatan Pulau-Pulau Aru, Kabupaten Kepulauan Aru. Pengambilan data dilakukan pada tiga stasiun pengamatan dengan menggunakan metode purposive sampling. Data kesesuaian ekowisata mangrove didasarkan pada lima parameter yaitu jenis mangrove, ketebalan mangrove, kerapatan mangrove, pasang surut dan biota yang berasosiasi dengan mangrove. Analisis daya dukung didasarkan pada potensi ekologis serta waktu yang digunakan untuk memanfaatkan kawasan wisata. Hasil penelitian diperoleh 9 spesies mangrove dari 3 famili, dengan kerapatan tertinggi dimiliki oleh spesies Rhizophora apiculata dan terendah Xylocarpus granatum. Ketebalan mangrove pada ketiga stasiun masing-masing 250 m, 221 m dan 200 m. Tipe pasang surut pada daerah penelitian yaitu harian ganda. Biota yang berasosiasi dengan mangrove terdiri dari ikan, moluska, crustacea, reptile dan burung. Kesesuaian ekowisata mangrove di Desa Karangguli pada stasiun I dikategorikan “Sangat sesuai” dengan niai IKW 2,50%, pada stasiun II dan III dikategorikan “Sesuai” dengan nlai IKW masing-masing yaitu 2,30% dan 2%. Daya dukung ekowisata mangrove Desa Karangguli mampu menampung 68 orang wisatawan/hari. Kata Kunci: Ekowisata, kesesuaian, daya dukung, mangrove, Desa Karangguli