Nurul Huda
DIII Keperawatan Universitas Jember Kampus Kota Pasuruan

Published : 15 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Jurnal Kreativitas PKM

Hipnosis Lima Jari untuk Menurunkan Derajat Kecemasan Bagi Petani Tambak Bandeng Kota Pasuruan di Masa Pandemi Covid-19 Evy Aristawati; Nurul Huda; Bagus Dwi Cahyono
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 6 (2022): Volume 5 No 6 Juni 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i6.5350

Abstract

ABSTRAK Pandemi COVID-19 menyebabkan masyarakat mengalami masalah kesehatan mental mulai gejala  ringan sampai yang berat. Stress yang diakibatkan COVID-19 akan berdampak pada penurunan mood, mulai merasakan kecemasan, depresi ringan sampai mengalami depresi berat yang membutuhkan pengobatan. Tujuan dari kegiatan ini untuk menurunkan derajat kecemasan para petani tambak bandeng saat pandemi COVID-19. Pengabdian masyarakat ini dilakukan di Kelurahan Tapaan Kota Pasuruan. Kegiatan ini diawali dengan memberikan kuesioner mengunakan instrument HRSA untuk mengetahui  skala kecemasan berat yang dirasakan selama masa pandemi COVID-19 ini. Kemudian memberikan materi dengan menggunakan leaflet sebagai medianya, demonstrasi dan melakukan terapi hipnotis lima jari secara langsung kepada peserta. Para peserta terlihat antusias dan bersemangat dalam mengikuti kegiatan dibuktikan dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan. Kegiatan ini efektif dilakukan dalam upaya menurunkan tingkat kecemasan para petani tambak bandeng dimana hal ini  terlihat  dari hasil kuesioner pre dan post test menunjukkan penurunan skala kecemasan menjadi ringan yang dialami. Kegiatan ini merupakan langkah awal untuk menurunkan stress dan tetap survive di waktu pandemi COVID-19 ini. Kata Kunci:  hipnotis lima jari, kecemasan, petani tambak bandeng, covid-19  ABSTRACT The COVID-19 pandemic has caused people to experience mental health problems ranging from mild to severe symptoms. Stress caused by COVID-19 will have an impact on decreasing mood, starting to feel anxiety, mild depression to experiencing severe depression that requires treatment. The purpose of this activity is to reduce the degree of anxiety of milkfish farmers during the COVID-19 pandemic. This activity was carried out in the village of Tapaan, Pasuruan City. This activity began by giving a questionnaire using the HRSA instrument to determine the scale of severe anxiety felt during the COVID-19 pandemic. Then provide material using leaflets as a medium, demonstrate and perform five finger hypnosis therapy directly to participants. The participants looked enthusiastic and enthusiastic in participating in the activities as evidenced by the many questions asked. This activity is effectively carried out in an effort to reduce the anxiety level of milkfish pond farmers where this can be seen from the results of the pre and post-test questionnaires showing a decrease in the anxiety scale experienced. This activity is the first step to reduce stress and survive during this COVID-19 pandemic. Keywords: five finger hypnosis, anxiety, milkfish pond farmers, covid-19
Pemberdayaan Santri Melalui Pelatihan Basic Life Support Mukhammad Toha; Ida Zuhroidah; Mokh. Sujarwadi; Nurul Huda
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 4 Nomor 5 Oktober 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v4i5.4211

Abstract

ABSTRAK Penyakit kardiovasuler merupakan penyakit yang menjadi ancaman dunia saat ini, di Indonesia menjadi penyakit ke-2 yang menyebabkan kematian. Di Dunia 17 juta lebih orang meninggal akibat penyakit jantung. Cardiac arrest merupakan kegawatdaruratan dari penyakit jantung  yang akan menyebabkan kematian apabila pertolongan secara dini oleh orang awam tidak segera dilakukan. Tujuan dari resusitasi jantung paru yang dilakukan oleh orang awam adalah untuk mempertahankan fungsi vital. Apabila resusitasi jantung paru segera di lakukan, maka kelangsungan hidup mencapai 75%. Tujuan pemberdayaan santri ini adalah agar santri menjadi garda terdepan dalam memberikan pertolongan pada orang yang berada disekitarnya ketika mengalami serangan jantung sehingga komplikasi dapat di minimalkan serta harapan hidup korban meningkat serta mampu melakukan tindakan resusitasi jantung paru secara tepat, cepat dan akurat. Metode yang digunakan pada pelatihan ini adalah ceramah dan diskusi serta praktik resusitasi jantung paru pada manekin yang dilakukan pada hari ke-2. Hasil dari pelatihan ini adalah sebagian besar (85%) santri mengerti tentang konsep basic life support serta satu persatu santri mampu melakukan resusitasi jantung paru pada manekin. Kata Kunci : pemberdayaan, santri, basic life support  ABSTRACT Cardiovascular disease is a world threat today; in Indonesia, it is the second disease that causes death. In the world, more than 17 million people die from heart disease. Cardiac arrest is an emergency of heart disease that will cause death if ordinary people's early help is not immediately carried out. The goal of cardiac pulmonary resuscitation performed by the layman is to maintain vital functions. If cardiac pulmonary resuscitation is performed immediately, the survival rate is 75%. The aim of empowering these students is to make the students at the forefront of providing help to those around them when they experience a heart attack so that complications can be minimized and the life expectancy of the victim increases and is able to perform cardiac pulmonary resuscitation actions appropriately, quickly and accurately. The methods used in this training were lectures and discussions as well as the practice of cardiopulmonary resuscitation on the mannequin which was conducted on the 2nd day. The result of this training was that most of the students (85%) understand the basic concept of life support and one by one one student able to perform cardiopulmonary resuscitation on the mannequins.  Keyword : empowerment, student, basic life support
Tehnik Peningkatan Imunitas Jiwa dan Penerapan Protokol Kesehatan dalam Persiapan Kegiatan Pembelajaran Saat New Normal Era Bagus Dwi Cahyono; Nurul Huda; Evy Aristawati
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 4 Nomor 4 Agustus 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v4i4.4007

Abstract

ABSTRAK Kondisi pandemic Covid-19 merubah dunia, hal yang tidak lazim menjadi lazim. Semua kegiatan dilakukan dari rumah, hal ini memicu seseorang mengalami stress dan menurunkan imun dalam tubuh. Kondisi pandemic memaksa remaja melakukan semua kegiatan di rumah.  Remaja rentan mengalami stress, hal ini bisa menurunkan daya tahan tubuhnya dan lebih rentan sakit. Jika remaja sering mengalami sakit, maka akan mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangannya. Orang tua memiliki peranan penting dalam menjaga kondisi anaknya. Pandemic Covid-19 mengharuskan pembelajaran dilakukan secara online, tapi di Madin Al Muhajirin pembelajaran dilakukan dengan tatap muka karena sudah masuk zona hijau. Pemberian pengetahuan dan latihan tehnik peningkatan imunitas jiwa serta penerapan protocol kesehatan dalam kegiatan pembelajaran saat new normal era adalah hal yang harus segera dilakukan agar santri memiliki pengetahuan serta terampil menerapkan terapi aktivitas kelompok serta penerapan protocol kesehatan baik dilakukan di rumah maupun di lingkungan madrasah diniyah. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah penyuluhan pada 27 santri. Hasil evaluasi sebagian besar santri (80%) memahami dan mengerti tentang dan mampu mempraktekkan cara cuci tangan, menggunakan masker dan melepas masker, serta melakukan kegiatan terapi aktivitas kelompok. Kata Kunci : imunitas jiwa, protokol kesehatan, pembelajaran new normal  ABSTRACT The conditions of the Covid-19 pandemic have changed the world; things that are not uncommon are becoming commonplace. All activities are carried out from home; this triggers a person to experience stress and lowers immunity in the body. Pandemic conditions force teenagers to do all activities at home. Teenagers are prone to anxiety; this can reduce their immune system and are more prone to illness. If adolescents often experience illness, it will affect the process of growth and development. Parents have an essential role in maintaining the condition of their children. The Covid-19 pandemic requires learning to be done online, but at Madin Al Muhajirin, learning is done face-to-face because it has entered the green zone. Giving knowledge and training in mental immunity enhancement techniques and implementing health protocols in learning activities during the new normal era must be done immediately so that students can implement group activity therapy and implement health protocols both at home and in Madrasah Diniyah circles. The method used in this service was counseling 27 students. The results of the evaluation most of the students (80%) understand and understand about and can practice how to wash hands, use masks and remove masks, and carry out group therapy activities. Keywords: mental immunity, health protocol, new normal learning
Pelatihan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) Pada Guru Pembina dan Anggota PMR Nurul Huda; Ida Zuhroidah; Mukhammad Toha; Mokh Sujarwadi
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 4 Nomor 2 April 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v4i2.3746

Abstract

ABSTRAK Pertolongan pertama adalah penanganan atau perawatan  awal dari terjadinya suatu penyakit atau kecelakaan. Hal ini dapat biasanya dilakukan oleh orang yang bukan ahli dalam menangani kejadian sakit atau cedera, sampai menunggu pengobatan definitif dapat diakses. Sehingga diperlukan suatu anggota non medis yang  mempunyai kemampuan dan pengetahuan tentang metode penopang hidup dan pertolongan pertama. Dan yang lebih penting lagi adalah diperlukan  tindakan  cepat dan efektif dalam mempertahankan hidup dan dapat  meminimalkan terjadinya kecacatan. Di Pondok Pesantren Siswa 24 jam berada di Asrama sehingga perlu di lakukan pelatihan tentang pertolongan pertama pada kecelakaan terutama pada anggota PMR dan guru Pembina PMR. Pemberian pengetahuan dan keterampilan melalui pelatihan pertolongan pertama pada kecelakaan sangat penting mengingat pusat kesehatan pesantren tidak buka 24 jam dan akses ke Rumah Sakit di tempuh lebih dari 15 menit. Kegiatan ini dilakukan dengan metode pelatihan dengan 45 peserta. Hasil yang didapatkan sebagian besar anggota PMR (80%) memahami dan mengerti tentang pertolongan pertama pada kecelakaan secara umum  serta cedera jaringan lunak, patah tulang, jenis luka, cedera pada otot dan mampu mempraktekkan menghentikan perdarahan dan balut bidai serta penanganan gigitan ular. Kata Kunci : Pertolongan pertama pada kecelakaan, anggota PMR, guru  Pembina PMR  ABSTRACT First aid is the initial treatment or treatment of an illness or accident. This can usually be done by a person who is not an expert in managing a disease or injury until definitive treatment can be accessed. So we need a non-medical member who has the ability and knowledge of life support and first aid methods. And more importantly, the action is needed quickly and effectively to maintain life and minimize the occurrence of disability. At the Islamic boarding school, the students are in the dormitory 24 hours, so it is necessary to conduct training on first aid for accidents, especially for members of the youth red cross and the youth red cross's guidance teachers. Providing knowledge and skills through first aid training is very important considering the pesantren health center is not open 24 hours and access to the hospital takes more than 15 minutes. This activity was carried out using a training method with 45 participants. The results obtained were that most of the PMR members (80%) understood and understood first aid in general accidents and soft tissue injuries, fractures, types of injuries, injuries to muscles and were able to practice stopping bleeding and splint dressing and handling snake bites. Keywords: first aid, PMR members, PMR supervisors
Pengabdian Kepada Masyarakat Bantuan Hidup Dasar Pada Santri Ida Zuhroidah; Mukhammad Toha; Mokh Sujarwadi; Nurul Huda
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 4 Nomor 2 April 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v4i2.3733

Abstract

ABSTRAK Angka kejadian henti jantung atau cardiac arrest ini berkisar 10 dari 100.000 orang normal yang berusia dibawah 35 tahun dan per tahunnya mencapai sekitar 300.000-350.000 kejadian. Pertolongan pertama yang tepat pada kasus henti jantung adalah bantuan hidup dasar (BHD). Tindakan yang bisa dilakukan adalah  resusitasi jantung paru (RJP). Tujuan dari resusitasi jantung paru adalah mengembalikan sirkulasi spontan serta mempertahankan fungsi organ vital pada henti jantung dan henti nafas dengan melakukan kompresi dada dan bantuan nafas. Tujuan setelah dilakukan pelatihan ini diharapkan santri dapat berperan aktif dan dapat memberikan pertolongan pertama henti jantung dan henti nafas secara tepat serta mampu melakukan RJP. Kegiatan ini dilakukan dengan metode pemaparan teori tentang anatomi fisiologi sistem respirasi dan sistem sirkulasi, dampak dari henti nafas dan henti jantung, bantuan hidup dasar dan pada hari kedua dilanjutkan dengan praktik RJP melalui manekin. Hasil yang didapatkan sebagian besar santri (80%) memahami dan mengerti tentang bantuan hidup dasar dan mampu mempraktekkan RJP kepada manekin meskipun masih butuh pendampingan. Kata Kunci : bantuan hidup dasar, santri, pondok pesantren  ABSTRACT The incidence of cardiac arrest or cardiac arrest ranges from 10 out of 100,000 ordinary people aged under 35 years and annually reaches around 300,000-350,000 events. Appropriate first aid in cases of cardiac arrest is basic life support (BLS). Action that can be done is cardiopulmonary resuscitation (CPR). Cardiopulmonary resuscitation aims to restore spontaneous circulation and maintain vital organ function in cardiac arrest and stop breathing by performing chest compressions and breath support. After this training, the goal is that students will be able to play an active role and be able to provide first aid for cardiac arrest and stopping breathing appropriately and be able to perform CPR. This activity was carried out using the method of presenting theories on the respiratory system's physiological anatomy and the circulatory system, the impact of respiratory and cardiac arrest, basic life support, and on the second day, continued with the practice of CPR through mannequins. The results obtained were most of the students (80%) understood and understood basic life support and were able to practice CPR to the mannequins even though they still needed assistance. Keyword: basic life support, student, Islamic boarding school
Pemberdayaan Guru Pembina PMR dan Santri Melalui Pelatihan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) Mokh. Sujarwadi; Ida Zuhroidah; Mukhammad Toha; Nurul Huda
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 4 Nomor 5 Oktober 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v4i5.4267

Abstract

 ABSTRAK Pertolongan pertama merupakan perawatan pertama yang diberikan sebelum pertolongan medis datang. Prinsip-prinsip P3K adalah tindakan yang dilakukan segera, mempertahankan hidup korban, mengurangi penderitaan, mencegah pengotoran luka dan penderitaan lanjutan serta merujuk korban ke tempat pelayanan kesehatan terdekat. Palang merah remaja merupakan kegiatan remaja di sekolah dalam bentuk extrakulikuler. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah meningkatkan pengetahuan guru Pembina PMR dan santri tentang pelatihan pertolongan pertama pada kecelakaan. Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi serta pelatihan. Terjadi peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah dilakukan pelatihan dengan adanya peningkatan pengetahuan 90% dari hasil pre test. Peserta juga memapu mempraktekkan cara menghentikan perdarahan, pembidaian, perawatan luka serta penanganan gigitan ular. Kata Kunci : pemberdayaan, guru pembina PMR, santri, P3K  ABSTRACT First aid is the first treatment given before medical help arrives. The principles of P3K are actions that are taken immediately, maintain the victim's life, reduce suffering, prevent fouling wounds and further suffering and refer the victim to the nearest health service place. The youth red cross is an activity of youth in schools in the form of extracurricular activities. This service activity aims to increase the knowledge of PMR guidance teachers and students about first aid training. The methods used are lectures, discussions, and training. There was an increase in knowledge before and after training with an increase in knowledge of 90% from the pre-test results. The participants also practiced how to stop bleeding, splinting, treating wounds, and handling snake bites. Keywords: empowerment of PMR supervisors, students, first aid
Aplikasi Bank Sampah Berbasis Android untuk Mengoptimalkan Pengelolaan Sampah di Desa Sumbersuko Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan Bagus Dwi Cahyono; Evy Aristawati; Nurul Huda; Supangat Supangat; Lantin Sulistyorini
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 4 (2023): Volume 6 No 4 April 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i4.8367

Abstract

ABSTRAK Sampah yang dibuang sembarangan menjadi sumber penularan berbagai penyakit, sementara itu persoalan pengelolaan sampah dari hulu ke hilir belum dapat dikatakan berjalan dengan optimal. Karenanya diperlukan pengelolaan sampah yang baik melalui bank sampah yang sesuai dengan Permen LHK 14 tahun 2021. Sejak tahun 2019 saat disosialisaikan satu desa satu bank sampah oleh Pemerintah Kabupaten Pasuruan, telah terbentuk bank sampah di Desa Sumbersuko, namun terkendala COVID-19 sehingga belum bisa berfungsi dan beroperasional. Pengabdian ini bertujuan untuk implementasi MBKM di Universitas Jember dan solusi dalam mengatasi permasalahan mitra adalah dengan re-aktifasi bank sampah dan penggunaan teknologi digital melalui aplikasi bank sampah berbasis android. Metode pelaksanaan pengabdian ini adalah melalui ceramah (brain storming), tanya jawab dan diskusi, simulasi dan evaluasi serta tindak lanjut. Setelah melalui kesepakatan bersama antara Kepala Desa beserta perangkat desa dan tokoh masyarakat Desa Sumbersuko Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan, kepengurusan bank sampah telah diaktifkan kembali dan setelah dilakukan sosialisasi penggunaan aplikasi bank sampah berbasis android, pengurus dan masyarakat dapat mengoperasikan aplikasi bank sampah tersebut. Aplikasi pengelolaan bank sampah berbasis android ini cocok dipakai dalam pengelolaan sampah di Desa Sumbersuko Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan, masyarakat antusias menyambut aplikasi bank sampah digital ini.Tindak lanjut dari pengabdian ini adalah meneliti kembali tentang kemudahan penggunaan dan kepuasan terhadap produk digital bank sampah.  Kata Kunci: Bank Sampah, Digitalisasi, Aplikasi, Android  ABSTRACT Garbage that is disposed of carelessly is a source of transmission of various diseases. Meanwhile, the issue of waste management from upstream to downstream cannot be said to be running optimally. Therefore, good waste management is needed through a waste bank by Permen LHK 14 of 2021. Since 2019, when the Pasuruan Regency Government socialized one village and one waste bank, a waste bank has been formed in Sumbersuko Village. Still, due to COVID-19 constraints, it cannot function and be operational. This service aims to implement MBKM at the University of Jember, and the solution to overcome partner problems is to re-activate waste banks and use digital technology through an android-based waste bank application. The method of implementing this service is through lectures (brainstorming), question and answer and discussion, simulation and evaluation, as well as follow-up. After going through a mutual agreement between the Village Head and village officials and community leaders in Sumbersuko Village, Purwosari District, Pasuruan Regency, the management of the waste bank has been reactivated, and after socializing the use of the Android-based waste bank application, administrators and the community can operate the waste bank application. This android-based waste bank application is suitable for waste management in Sumbersuko Village, Purwosari District, Pasuruan Regency. The community is enthusiastic about welcoming this digital waste bank application. The follow-up of this service is to re-examine the ease of use and satisfaction with digital waste bank products Keywords: Waste Bank, Digitization, Application, Android