Retno Indar Widayati
Department Of Dermatology And Venereology Faculty Of Medicine Diponegoro University/Dr Kariadi Semarang Hospital

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

EFEKTIVITAS EKSTRAK ALGA COKLAT (SARGASSUM SP.) 2% DALAM PELEMBAB PADA KULIT KERING Kurnia, Tesha; Widayati, Retno Indar
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 6, No 2 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.146 KB)

Abstract

Latar Belakang: Kerusakan pada kulit akan berdampak pada terjadinya kulit kering. Pelembab digunakan sebagai tatalaksana pada kulit kering yang ada masih banyak terbuat dari bahan sintesis yang dapat menimbulkan efek samping dalam pemakaian jangka panjang. Alga coklat (Sargassum sp.) mengandung berbagai bahan aktif seperti alginat dan fukosantin yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pelembab. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penelitian mengenai efektivitas ekstrak alga coklat (Sargassum sp) 2% dalam pelembab pada kulit kering.Tujuan: Menganalisa efektivitas ekstrak alga coklat (Sargassum sp) 2% dalam pelembab pada kulit kering.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan pre test post test control group design. Subjek penelitian berjumlah 56 orang yang dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok perlakuan diberi pelembab dengan ekstrak alga coklat (Sargassum sp.) 2% sedangkan kelompok kontrol hanya diberikan pelembab tanpa ekstrak alga coklat. Uji statistik menggunakan uji Mann Whitney dan uji Wilcoxon.Hasil: Rata-rata usia subjek pada kelompok perlakuan dan kontrol adalah 20 tahun. Tidak terdapat perbedaan usia bermakna antara kedua kelompok (p=0,615). Uji Mann Whitney rerata skor ODS kelompok perlakuan dan kontrol pada awal maupun akhir penelitian didapatkan hasil yang tidak bermakna (p>0,05). Perbedaan skor ODS awal dan akhir penelitian pada kelompok perlakuan maupun kontrol dengan uji Wilcoxon didapatkan hasil yang bermakna (p<0,05).Simpulan: Pelembab dengan ekstrak alga coklat (Sargassum sp) 2% efektif menurunkan derajat kulit kering.
THE EFFICACY OF TOPICAL CLINDAMYCIN GEL ON SEVERITY DEGREE OF ACNE VULGARIS AMONG FEMALE COLLEGE STUDENTS Hapsari, Rani Puspita; Widayati, Retno Indar; Afriliana, Liza; Hadi, Purnomo
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 9, No 4 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL ( Jurnal Kedokteran Diponegoro )
Publisher : DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.391 KB)

Abstract

Background: Acne vulgaris is a chronic inflammatory disease in the pilosebaceous follicle of the skin as the result of Propionibacterium acnes colonization. Clindamycin is an antibiotic that is effective against most gram-positive anaerobic bacteria such as the strain of  Propionibacterium sp. Clindamycin in topical form inhibits P. acnes lipase enzyme resulting in the decrease of free fatty acid on the skin surface and the decrease of the Propionibacterium acnes population.  Aim: To know the effect of topical clindamycin gel application on the severity degree of acne vulgaris among female college students of Diponegoro University. Methods: The study has done on 34 female college students of Diponegoro University who were diagnosed with Acne Vulgaris. All of the subjects underwent a face skin examination where the acne lesions were counted before and after the treatment. The treatment given was the application of clindamycin topical gel once a day for four weeks. The counted acne lesions were classified into the severity degree of acne vulgaris by Plewig and Kligman. The study compared the severity degree of acne vulgaris before and after the treatment. Statistical analysis of this study used the Wilcoxon test. Result: The result of pre and post-treatment data showed a significant decrease in the severity degree of acne vulgaris after the treatment application (p=0.000). The decrease of severity degree was marked by the decrease of acne lesion count after having four weeks of treatment. This significant result indicated an effective recovery of acne vulgaris after being given the treatment of topical clindamycin. The antibiotic and anti-inflammation effects of clindamycin were discovered effectively healing the lesions of acne vulgaris, therefore, decreasing its severity. Conclusion: Topical clindamycin can effectively reduce the severity degree of acne vulgaris among female college students of Diponegoro University.
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SAMPO TRADISIONAL BERBAHAN MERANG (Rice Straw) DENGAN SAMPO MODERN TERHADAP KETOMBE PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO Eleonora Nada Klarissa; Retno Indar Widayati; Widyawati Widyawati
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 8, No 2 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.558 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v8i2.23788

Abstract

Latar Belakang: Ketombe merupakan suatu masalah pada kulit kepala yang sangat umum. Ketombe menyebabkan penderitanya merasa kurang percaya diri. Oleh karena itu, penderita ketombe umumnya ingin segera melakukan perawatan dan pengobatan yang tepat. Kebanyakan orang menangani kondisi tersebut dengan sampo anti ketombe. Sampo anti ketombe yang sering dijumpai di pasaran saat ini tergolong sebagai sampo modern yang mengandung zat-zat aktif kimiawi. Namun terkadang penggunaan sampo anti ketombe modern yang mengandung zat-zat aktif kimiawi belum tentu langsung menghilangkan ketombe dan kemungkinan memiliki efek samping yang membahayakan tubuh sehingga penderita ketombe mencoba alternatif lain yaitu menggunakan sampo berbahan alami dan tradisional. Tujuan:Mengetahui perbandingan efektivitas penggunaan sampo tradisional berbahan merang (rice straw) dengan sampo modern terhadap ketombe. Metode:Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan cross over design pada mahasiswa laki-laki Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro sejumlah 33 orang. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2018 di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang dan tempat tinggal masing-masing subjek penelitian. Subjek penelitian mencuci rambut dengan sampo modern pada minggu pertama dan sampo tradisional berbahan merang (rice straw) pada minggu kedua dengan frekuensi seminggu 3 kali dan kemudian dicek ada tidaknya ketombe. Data yang terkumpul akan dianalisis menggunakan uji McNemar test. Hasil: Dari 33 orang yang yang menjadi subjek penelitian terdapat20 orang (60,6%) tidak ditemukan ketombe dan 13 orang (39,4%) masih ditemukan ketombe setelah menggunakan sampo modern, sedangkan 17 orang (51,5%) tidak ditemukan ketombe dan 16 orang (48,5%) masih ditemukan ketombe setelah menggunakan sampo tradisional berbahan merang (rice straw). Hasil statistik McNemar testmenunjukkan p=0,508 yang berarti terdapat perbedaan yang tidak signifikan antara efektivitas sampo tradisional berbahan merang (rice straw) dengan sampo modern terhadap ketombe. Kesimpulan: Sampo tradisional berbahan merang (rice straw) dan sampo modern memiliki efektivitas yang sama dalam menghilangkan ketombe.Kata kunci: Ketombe, sampo anti ketombe, sampo tradisional, sampo modern
PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN MENGENAI PENCEGAHAN SKABIES PADA ANAK BINAAN SOS CHILDREN’S VILLAGE SEMARANG Cindy Cindy; Widyawati Widyawati; Retno Indar Widayati
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 8, No 1 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.989 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v8i1.23301

Abstract

Latar Belakang : Di Indonesia, angka kejadian skabies mencapai 5,6-12,95%. Panti asuhan sebagai tempat pemukiman padat dan dengan pengetahuan yang minim terkait skabies, tentu menjadi tempat yang sesuai untuk penularan penyakit skabies. Tujuan : Untuk mengetahui efektivitas penyuluhan terhadap pengetahuan pencegahan skabies pada anak-anak binaan di SOS Children’s Village Semarang. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian intervensional dengan rancangan quasi experimental non equivalent control group design. Subjek penelitian adalah 30 anak binaan yang memenuhi criteria inklusi dan eksklusi di SOS Children’s Village Semarang. Pengumpulan data menggunakan kuisioner. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon. Hasil : Dengan uji Wilcoxon didapatkan nilai p sebesar 0,001 (p < 0,05) maka secara statistic terdapat peningkatan kenaikan yang signifikan pada tingkat pengetahuan antara sebelum penyuluhan dengan setelah penyuluhan. Kesimpulan : Didapatkannya peningkatan tingkat pengetahuan yang signifikan setelah dilakukannya penyuluhan mengenai pencegahan skabies pada anak-anak binaan SOS Children’s Village Semarang.Kata kunci : skabies, penyuluhan, pengetahuan
EFEKTIVITAS MACADAMIA OIL 10% DALAM PELEMBAB PADA KULIT KERING Ayu Anggraini Kusumaningrum; Retno Indar Widayati
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 6, No 2 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.443 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v6i2.18551

Abstract

Latar Belakang. Setiap hari jutaan orang menderita kekeringan kulit, gatal, bersisik dan kemerahan karena berbagai macam penyebab. Kulit kering atau xerosis cutis didefinisikan sebagai gambaran hilangnya atau berkurangnya kadar kelembaban stratum corneum. Xerosis cutis merupakan kelainan kulit dimana kulit menjadi kasar, bersisik, berkeriput dan kurang elastis dibandingkan kulit normal dan kering pada perabaan. Pelembab secara umum digunakan untuk meringankan kulit kering. Pelembab dapat mengurangi transepidermal water loss (TEWL) dengan meningkatkan perbaikan barrier, menciptakan barrier buatan sementara, dan mengembalikan kelembutan kulit. Macadamia oil adalah minyak botani yang tinggi asam lemak tak jenuh tunggal dan cocok dengan komposisi asam lemak pada kulit. Dewasa ini banyak pelembab yang mengandung bahan herbal di dalamnya, Macadamia oil dijadikan pilihan karena kandunganya yang baik untuk kesehatan kulit. Tujuan. Mengetahui efektivitas Macadamia oil 10% dalam pelembab pada kulit kering.Metode. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan pre-test post-test control group design dengan populasi penelitian mahasiswi Universitas Diponegoro. Didapatkan 56 responden yang memenuhi kriteria inklusi dengan rentang usia 18-22 tahun. Data yang didapatkan adalah data primer. Uji analisis yang digunakan adalah uji Saphiro Wilk, uji Wilcoxon dan uji Mann-Whitney.Hasil. Didapatkan penurunan bermakna skor ODS pada kulit yang menggunakan pelembab dengan Macadamia oil 10% setelah intervensi (p=0,0000) dan terdapat perbedaan bermakna antara skor ODS setelah pemakaian produk pelembab dengan dan tanpa Macadamia oil 10% (p=0,003).Kesimpulan. Terdapat efektivitas Macadamia oil 10% dalam pelembab pada kulit mahasiswi Universitas Diponegoro berusia 18-22 tahun yang memiliki jenis kulit kering.
EFEKTIVITAS KRIM ALMOND OIL 4% TERHADAP TINGKAT KELEMBAPAN KULIT Christian Tricaesario; Retno Indar Widayati
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.449 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v5i4.14256

Abstract

Latar belakang : Kelembapan kulit merupakan kadar air yang berada di dalam kulit, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor endogen dan eksogen. Banyak pelembap menggunakan bahan sintetik untuk menjaga kelembapan kulit sedangkan bahan sintetik ini memiliki efek samping. Salah satu bahan alami yang dipercaya dapat melembapkan kulit dan menggantikan bahan-bahan tersebut adalah almond oil yang bersifat oklusif dan emolien.Tujuan : Mengetahui efektivitas dari krim almond oil 4% terhadap tingkat kelembapan kulitMetode : Perubahan tingkat kelembapan kulit subjek penelitian antara sebelum dan sesudah 28 hari pemakaian krim pelembap yang mengandung almond oil 4% dibandingkan dengan perubahan pada subjek yang memakai krim pelembap tanpa almond oil 4% sebagai kelompok kontrolnya. Penelitian eksperimental dengan pre-test and post-test control group design ini terdiri dari 29 subjek dimana lengan bawah kanan berlaku sebagai kelompok perlakuan dan lengan bawah kiri sebagai kelompok kontrol. Uji statistik menggunakan uji Mann-Whitney, uji Wilcoxon, dan uji Kruskal-Wallis.Hasil : Sebanyak 13 orang (44.8%) dalam kelompok perlakuan tidak mengalami perubahan tingkat kelembapan kulit dan 16 orang lainnya (55.2%) mengalami kenaikan tingkat kelembapan kulit, sedangkan dalam kelompok kontrol hanya 4 orang (13.8%) yang mengalami peningkatan kelembapan kulit. Didapatkan perbedaan bermakna (p<0.001) tingkat kelembapan kulit kelompok perlakuan pada pre-test dan post-test. Terdapat perbedaan bermakna (p=0.001) perubahan kelembapan kulit pada kelompok kontrol dan perlakuan.Kesimpulan : Krim almond oil 4% efektif meningkatkan kelembapan kulit.
HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN KEJADIAN AKNE VULGARIS PADA LAKI-LAKI PEKERJA SWASTA STUDI PADA KARYAWAN PERUSAHAAN SWASTA DI WILAYAH KOTA SEMARANG Josephine Christina Djunarko; Retno Indar Widayati; Hari Peni Julianti
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 7, No 2 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.997 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v7i2.20848

Abstract

Latar Belakang. Akne vulgaris adalah penyakit dari unit pilosebasea rongga rambut di kulit yang berhubungan dengan kelenjar minyak.1 Salah satu faktor yang berperan terhadap terjadinya akne vulgaris adalah meningkatnya sekresi sebum akibat adanya sekresi hormon androgen yang tinggi.2 Sintesis hormon androgen dapat ditekan oleh adanya hormon melatonin.3 Hormon melatonin berfungsi untuk menginduksi tidur dan dapat meningkatkan kualitas tidur.4 Salah satu tindakan pencegahan untuk mengatasi akne vulgaris adalah dengan memperbaiki kualitas tidur yang sudah terbukti pada penelitian-penelitian sebelumnnya bahwa mempertahankan kualitas tidur yang baik dapat menekan produksi hormon androgen yang berperan dalam timbulnya akne vulgaris.5–7Tujuan. Mengetahui hubungan kualitas tidur dengan kejadian akne vulgaris pada laki-laki pekerja swasta.Metode. Penelitian ini menggunakan rancangan observasional cross-sectional yang dilaksanakan pada bulan April-Agustus 2017 di beberapa perusahaan yang berada di wilayah kota Semarang. Subjek penelitian diambil secara purposive sampling dan didapatkan jumlah total 97 subjek penelitian yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak masuk kriteria eksklusi. Kualitas tidur diukur menggunakan kuesioner PSQI. Analisis data menggunakan uji chi square.Hasil. Kualitas tidur dengan kejadian akne vulgaris pada laki-laki pekerja swasta memiliki hubungan yang bermakna dengan p=0,028 (p<0,05) dan PR=4,50 ; 95% CI=1,27±15,89. Mayoritas dari subjek penelitian memiliki kualitas tidur yang buruk(61,9%) dan menderita akne vulgaris(86,6%) dengan derajat sedang(60,7%).Kesimpulan. Terdapat hubungan antara kualitas tidur dengan kejadian akne vulgaris pada laki-laki pekerja swasta.
EFFECTS OF BLACK SEEDS EXTRACTS SUPPLEMENTATION ON IFNΓ LEVEL OF MULTIBACILLARY LEPROSY PATIENTS RECEIVING WHO-MDT Primasthi Anggraeni; R. Sri Djoko Susanto; Meilien Himbawani; Retno Indar Widayati
Media Medika Muda Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Faculty of Medicine Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Multibacillary leprosy patients exhibit a defective CMI response to M. leprae thereby causing a high bacillary load and lots of skin lesions, making untreated multibacillary patients becoming main reservoir and transmission of M.leprae. Th2 cytokines like IL-4, IL-5 and IL-10 elevated anc becoming characteristic of lepromatous or multibacillar patiens, with low level of Th1 cytokines, including IFN-g. Several studies showed that black seeds enhanced the production of IFN γ , posses potent potentiating effects on the CMI/ stimualtory effect on Th1 cells, while posses suppressor effects on humoral immunity/ inhibitory effect on Th2 cells. The purpose of this study is to know the effects of black seeds extract supplementation on IFN γ level of multibacillary leprosy patients. Methods: this study is experimental research with randomized controlled trial design. A sample of 44 patients was randomized into 2 groups: (i) placebo group, receiving WHO-MDT  and palcebo, (ii) black seed goup, receiving WHO-MDT and black seed extracts. The independent variable was the WHO-MDT plus black seed supplementation (3000 mg), and WHO-MDT plus placebo given  for 2 months . The dependent variable was IFN γ level. Results: Mean level of IFN γ before and after study from black seed groups was significantly different (p<0,0001), and mean delta value of black seed group was significantly superior (p=0,005/ p<0,05) to that of placebo. Conclusion: supplementation with black seeds extracts can enhance IFNγ production of multibacillary leprosy patients. Keywords: MB Leprosy, black seeds extract, Nigella sativa, IFNγ
EFEKTIVITAS EKSTRAK SHEA BUTTER 5% TERHADAP KELEMBAPAN KULIT Gita Ayu Rachma; Retno Indar Widayati
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.858 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v5i4.14455

Abstract

Latar belakang : Kelembapan kulit berespons terhadap perubahan lingkungan, kondisi kulit, usia, atau penyakit. Selain adanya faktor resiko eksogen dan endogen, defisiensi substansi pengatur kelembapan alamiah atau Natural Moisturizing Factor (NMF) dan lemak berkontribusi terhadap berkurangnya kelembapan kulit. Pelembap digunakan untuk mempertahankan kelembapan kulit karena mengandung humektan, oklusif, dan emolien. Namun, jika dipakai dalam jangka panjang bahan-bahan sintetis pada pelembap dapat menimbulkan efek samping sehingga perlu diganti dengan bahan alami seperti ekstrak shea butter 5%.Tujuan : Mengetahui efektivitas ekstrak shea butter 5% terhadap peningkatan kelembapan kulit.Metode : Penelitian eksperimental dengan desain pre-test post-test control group design. 27 sampel menggunakan pelembap kontrol di lengan bawah kiri dan pelembap mengandung ekstrak shea butter 5% di lengan bawah kanan selama 28 hari. Kelembapan kulit dinilai dengan ODS sebelum dan sesudah pemakaian pelembap. Analisis hasil menggunakan uji Wilcoxon dan uji Mann-Whitney.Hasil : 7 orang (25,9%) mengalami penurunan skor ODS, 18 orang (66,7%) tetap, dan 2 orang (7,4%) mengalami kenaikan skor ODS setelah menggunakan pelembap kontrol dengan p=0,096 (p>0,05). 14 orang (51,8%) mengalami penurunan skor ODS dan 13 (48,2%) orang tetap setelah menggunakan pelembap mengandung ekstrak shea butter 5% dengan p<0,0001 (p<0,05). Perbedaan perubahan skor ODS antar kedua kelompok adalah bermakna dengan p=0,024 (p<0,05).Kesimpulan : Ekstrak shea butter 5% efektif meningkatkan kelembapan kulit.
The Effect of Topical 0.1% Pomegranate Extract (Punica Granatum) on Trans Epidermal Water Loss (Tewl) and Skin Ph Levels in Patients with a History of Atopic Dermatitis Fernandes, Albert; Widayati, Retno Indar; Riyanto, Puguh
Jurnal Health Sains Vol. 5 No. 9 (2024): Journal Health Sains
Publisher : Syntax Corporation Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/jhs.v5i9.1353

Abstract

Repairing the skin barrier with moisturizers is one of the five main pillars of treating atopic dermatitis. Petrolatum is considered the gold standard, but its consistency is too thick and oily making it less comfortable to use. Moisturizers containing pomegranate extract (Punica granatum) can be an alternative choice that is more comfortable to use. The effectiveness of this pomegranate extract can be eval__uated using TEWL and pH examinations which are considered accurate indicators for changes in skin barrier conditions. Effectiveness of topical administration of 0.1% pomegranate extract in reducing TEWL and skin pH in sufferers with a history of AD.Single blind randomized clinical trial with two parallel group pre and post design. 34 sufferers with a history of AD were randomly divided into treatment groups (topical 0.1% pomegranate extract, 17 subjects) and control group (topical 100% petrolatum, 17 subjects). Moisturizer was applied twice daily to the volar area of ​​the forearm for 4 weeks. Both groups showed a significant decrease in TEWL after 4 weeks with a TEWL delta of -5.2±2.31g/m2/hour (p<0.001) in the pomegranate extract group and-7.0±7.95g/m2/hour(p=0.003) in the petrolatum group. There was no significant difference in TEWL reduction between the two study groups.The pomegranate extract group showed a significant decrease in pH after 4 weeks with a pH delta of -0.5±0.10(p<0.001), while the petrolatum group actually showed a slight increase with a pH delta of0.0±0.59 (p=0.6). The pomegranate extract group showed a significantly greater decrease in pH (p<0.001).Topical 0.1% pomegranate extract is as effective as 100% petrolatum in reducing TEWL, but more effective in lowering skin pH.