Afrianti Wahyu Widiarti
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh Pemberian “Contrash Bathing” Terhadap Penurunan Spatisitas Otot Lengan Dan Tungkai Pada Anak Dengan Cerebral Palsy Afrianti Wahyu Widiarti; Yuliana Ratmawati
Interest : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 7 No 1 (2018): INTEREST : JURNAL ILMU KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37341/interest.v7i1.65

Abstract

Abstract: Muscle spasticity, Contrash bathing, Cerebral palsy, Ashworth Scale. CP or cerebral palsy is a condition brain damage in childhood where there is a motor limitations caused by static lesions, non-progressive brain. CP showed abnormalities in muscle tone, causing a disturbance in the form of uncontrolled muscle tension or spasticity so that children are not able to perform functional movements. The aim of this study was to determine the influence of granting contrash bathing or showering in contrast with the water cold temperature (18 degrees Celsius) and the water warm temperatures (38 degrees Celsius) alternately with the duration of a specified time so that the muscles will experience the relaxation or muscle relaxation in the hope of limbs in children can be moved easily. There is the effect of bathing contrash therapy to decrease muscle spasticity in children with cerebral palsy. This study is a quasiexperimental study with two group pre and post test design. The subjects were all patients with CP in Yogyakarta WKCP that meets the criteria of inclusion, exclusion and drop out. The study was conducted for 8 weeks. Data collected were analyzed using SPSS 16.0. The different test within groups measured with Wilcoxon test, and for between groups measured with Mann Whitney test. The significance level was set on 0,05. The Results is the contras bath can reduce spasticity muscles in your arms and legs to cerebral palsy (p = 0.011 and p = 0.025.
Pengaruh Fisiotaping Terhadap Peningkatan Kemampuan Fungsional Pada Pasien Osteoarthritis Afrianti Wahyu Widiarti; Sukadarwanto Sukadarwanto
Jurnal Keterapian Fisik Vol 1 No 1 (2016): JURNAL KETERAPIAN FISIK
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.683 KB) | DOI: 10.37341/jkf.v1i1.64

Abstract

Abstract: Osteoarthritis, Knee, Fisiotaping, Functional Activity. The aims of thestudy was to finded the effect of fisiotaping to increased functional activity inpatients with osteoarthritis of the knee. a research design that is used is Onegroup pre and post design with control. The research subjects 20 people whosuffer from osteoarthritis of the knee who met the study criteria given fisiotapingduring 6 weeks of treatment. The research location is Clinic of YPAC Surakarta,Central Java. Measuring Tool used WOMAC Scale. the functional activity(WOMAC) normality test of data, data are normally distributed then tested withpaired sample t test. The results of the functional significance of the activitybefore and after the treatment has a value of p = 0.000 (p <0.05), which meansthere fisiotaping effect of increased functional activity.
PELATIHAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT TERHADAP PENINGKATAN KESEIMBANGAN LANSIA MENGGUNAKAN LATIHAN THERABAND PADA KADER POSYANDU TOHUDAN COLOMADU AFIF GHUFRONI; Afrianti Wahyu Widiarti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia Vol 2 No 01 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : IFI cabang Kota Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59946/jpmfki.2023.160

Abstract

Latar belakang: Keseimbangan adalah proses untuk mempertahankan stabilitas posture tubuh, kemampuan mengendalikan dan menjaga pusat gravitasi pada permukaan datar dan menggunakan pengaruh kritis terhadap tindakan tersebut untuk menjaga stabilitas posisi berdiri, kontrol dari berat beban, dan kemampuan ambulasi. Resistance exercise dapat menstimulasi peningkatan proprioseptif dikarenakan resistance exercise akan meningkatkan aktivitas recruitment motor unit yang akan mengaktivasi golgi tendon organ dan muscle spindle Metode Pendekatan: Pelatihan pemberian latihan theraband dalam peningkatan keseimbangan lansia pada kader posyandu Desa Tohudan. Tujuan: Memberikan edukasi kepada masyarakat latihan theraband dalam peningkatan keseimbangan lansia. Manfaat: Masyarakat paham dan mampu menangani permasalahan keseimbangan lansia menggunakan latihan theraband sehingga dapat meningkatkan kemampuan fungsional dan produktifitas kesehariannya. Tempat dan Waktu: Di Desa Tohudan Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar Provinsi Jawa Tengah pada bulan Februari s/d September 2022. Target Luaran: Para Kader posyandu di Desa Tohudan diharapkan mampu memberian latihan theraband dalam peningkatan keseimbangan lansia (Poster, leafle).
PERAN FISIOTERAPI DALAM UPAYA PREVENTIF RESIKO KEJADIAN JATUH PADA LANSIA MENGGUNAKAN TANDEM WALKING EXERCISE Ghufroni, Afif; Widiarti, Afrianti Wahyu
Jurnal Pengabdian Masyarakat Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia Vol 4 No 01 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : IFI cabang Kota Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59946/jpmfki.2025.389

Abstract

Latar belakang: lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Proses penuaan merupakan suatu proses berkurangnya daya tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam maupun dari luar tubuh. Gangguan keseimbangan merupakan masalah yang sering ditemui pada lansia. Gangguan keseimbangan lansia dapat meningkatkan resiko jatuh dan mengakibatkan cidera. Tandem walking exercise yang dapat digunakan untuk meningkatkan keseimbangan lansia. Tujuan: tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pemahaman masyarakat tentang permasalahan dan resiko penurunan keseimbangan lansia. Serta meningkatkan skill kemampuan melalui latihan tandem walking exercise untuk meningkatkan keseimbangan lansia. Metode: metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini dengan penyuluhan dan pemberdayaan kader kesehatan. Hasil: terdapat peningkatan pemahanan dan skill masyarakat dan kader kesehatan dalam meningkatkan keseimbngan lansia menggunakan latihan tandem walking exercise. Kesimpulan: tandem walking exercise dapat diberikan kepada masyarakat dalam upaya preventive terhadap resiko jatuh lansia.