Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Komunikasi Lingkungan: Antara Literasi Lingkungan dan Inovasi Arni Arni
Jurnal Komunikasi dan Organisasi J-KO Vol 2, No 2 (2020): Agustus
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi, FISIP Unismuh Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26644/jko.v2i2.8072

Abstract

PPL memiliki peran yang sangat urgen dalam – selain meningkatkan produksi pertanian – mengubah pola pikir petani bawang merah agar tergerak pikirannya untuk menggunakan pestisida sesuai standar baku yang ditetapkan. Namun untuk mengajak petani bawang merah di Enrekang melaksanakan program tersebut, tidak cukup dengan mengedukasi petani dengan literasi lingkungan tanpa memberikan solusi konket pemecahan masalah kepada petani. Strategi komunikasi yang dilakukan para PPL melalui pendekatan komunikasi lingkungan sejauh ini sudah dilakukan secara berkesinambungan, pendekatan yang digunakan adalah literasi lingkungan dan inovasi teknologi pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah komunikasi lingkungan dapat memberi perubahan berpikir pada petani bawang merah untuk menerapkan pertanian yang rama lingkungan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif, sumber data diperoleh dari penelurusan data primer dan sekunder, teknik pengumpula data menggunakan teknik observasi, wawancara dan domentasi, analisis data menggunakan analisis data kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1. Petani bawang merah memandang lingkungan dari kepentingan pragmatis dan 2. Untuk menciptakan pertanian sehat, literasi lingkungan dan inovasi harus berjalan bersama, karena komunikasi lingkungan yang hanya berfokus pada literasi lingkungan kurang seimbang jika tidak dibarengi dengan inovasi.
Makna Hutan Bagi Masyarakat Adat Ammatoa dari Perspektif Interaksionisme Simbolik Arni Arni
Jurnal Komunikasi dan Organisasi J-KO Vol 3, No 1 (2021): Februari
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi, FISIP Unismuh Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26644/jko.v3i1.9078

Abstract

AbstrakSalah satu identitas yang melekat pada masyarakat adat Ammatoa adalah hutan. Bagi masyarakat adat Ammatoa, hutan dimaknai sebagai ibu yang harus dirawat dan dilestarikan. Makna yang melekat pada fungsi hutan sebagai penghubung antar Tuhan dan leluhur, ekologi dan sumber kehidupan merupakan bentuk Interaksionisme simbolik masyarakat adat Ammtoa antar sesama komunitas dan di luar komunitas masyarakat mereka yang bersumber dari pasang ri Kajang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna hutan bagi masyarakat adat Ammatoa melalui perspektif interaksionisme simbolik. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan Studi Pustaka (Library Research). Sumber data penelitian menggunakan penelitian terdahulu. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis kritis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bagi masyarakat adat Ammatoa, hutan merupakan esistensi yang dibentuk oleh produk masa lalu yaitu Pasang ri Kajang (lingkungan dan adat) yang harus dirawat dan dilestarikan keberadaannya di masa sekarang dan di masa depan agar fungsi hutan sebagai penghubung antar leluhur dan Tuhan, sebagai sumber kehidupan dan ekologi tetap terjaga eksistensi dan realitasnya. Makna hutan sebagai ibu dijadikan sebagai mekanisme atau alat control tindakan dan perilaku mereka agar hutan tetap terjaga kelestariannya. Makna hutan merupakan hasil dari interaksi simbolik yang dipelajari oleh masyarakat adat Ammatoa bersama komunitasnya secara kolektif, sadar dan turun temurun. Makna hutan dikomunikasikan oleh masyarakat adat Ammatoa baik secara individu, kelompok social dan masyarakat sehingga membentuk suatu pemahaman dari masyarakat umum tentang betapa berharga dan bernilainya hutan bagi masyarakat adat Ammatoa.
KONSEP DETERMINISME DALAM FILM SOUL (STUDI ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES) Arni Arni
MEDIALOG: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 6 No. 2 (2023): Medialog: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP UM Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/medialog.v6i2.3466

Abstract

Abstract Soul is a film directed by Pate Doctor. The film's story is about the concept of determinism, whose core idea is a causal relationship (causal). It means everything that happens to us is determined by pre-existing causes, such as talent, personality, spirit, and desire. These pre-existing causes have been determined before humans are born. They became the guide to prevent individuals from deviating from his/her destiny. This study aims to analyze the meaning of determinism's message in the film Soul, using Roland Barthes' semiotic analysis. The research method used is a qualitative paradigm with a descriptive research type. Qualitative research aims to explain the denotative signs, connotations, and myths in the film Soul. The data analysis technique uses Roland Barthes' semiotic analysis to develop a more dynamic signified-dichotomous model. The results of the research show that 1. The thesis or the big idea of this film is that everything that happens to us has sufficient reasons why it happens; 2. Personality and spark formed in Your seminars are not the purpose but something that ignites and encourages the soul to do what is determined initially. However, the condition does not limit the soul if it wants to escape its predetermined purpose. 3. A person who can recognize his passion from the start is unlikely to take the wrong path or the path of another. Keywords: Determinism; Soul Movies; Semiotics
Public speaking training for students of Madrasah Aliyah ‘Aisyiyah Sungguminasa Wardah Wardah; Muhammad Yahya; Syukri Syukri; Arni Arni; Lukman Lukman; Fitri Natalia; Zahra Adelia Sari
Community Empowerment Vol 9 No 8 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/ce.11798

Abstract

In an increasingly interconnected world, public speaking skills are essential for high school students. These skills foster effective communication, build self-confidence, and prepare students for future challenges. This community service project aimed to enhance public speaking abilities among students at Madrasah Aliyah ‘Aisyiyah Sungguminasa. An audience-centered approach was employed, incorporating five stages: pre-presentation, early evaluation, orientation, post-presentation, and feedback. Forty-seven students actively participated in the training. While participants demonstrated increased basic public speaking knowledge and skills, mastering public speaking theory and practice required further development. Challenges included public speaking anxiety and technical difficulties, yet participants exhibited improved body language during the second presentation.