Arya Chandra Wiguna
Universitas Pendidikan Indonesia

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP MORALITAS BANGSA Arya Chandra Wiguna; Dinie Anggraeni Dewi
JURNAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Volume 6 Nomor 1 Edisi Juni 2022
Publisher : IKIP PGRI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/pkn.v6i1.2580

Abstract

Perubahan zaman membawa pengaruh bagi seluruh negara. Perubahan ini terjadi karena globalisasi. Pengaruh tersebut membawa dampak positif dan negatif. Namun bangsa indonesia cenderung menyikapi dampak negatif dengan baik. dampak negatif dari globalisasi menyebabkan turunya moral bangsa. Khusunya pemuda zaman sekarang sangat menyimpang yang dahulunya bangsa indonesia memiliki perilaku yang sopan santun, memiliki tutur Bahasa yang baik sekarang perlahan menghilang. Oleh karena itu untuk mengembalikan nilai-nilai moral diperlukan Pendidikan kewarganegaraan sebagai bagian dari pendidikan karakter. Melalui Pendidikan kewarganegaraan bisa membangun, membentuk dan membina karakter khusunya pada generasi muda sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa yang sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Lokasi penelitian ini yaitu didaerah sukagalih kecamatan sukajadi kelurahan cipedes kota bandung . Sasaran dalam penalitian ini pemuda dan pemudi yang ada di daerah tersebut.
Literasi Teknologi Sebagai Inovasi Pengembangan Pendidikan Abad 21 Rizka Putri Ayuning Lestari Fajar; Arya Chandra Wiguna; Raden Adinda Zalfa Fadhilah
Jurnal Ilmiah Jendela Pendidikan Vol 11 No 2 (2022): Jendela Pendidikan
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan - Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jp.v11i2.1628

Abstract

Pendidikan abad 21 menjadi fokus utama dalam mengembangkan pendidikan di masa teknologi. Semakin hari perkembangan dari teknologi semakin canggih dan dapat digunakan sebagai inovasi untuk mengembangkan lebih jauh pendidikan abad 21. Literasi teknologi menjadi hal yang paling dibutuhkan untuk mengembangkan teknologi dan pendidikan. Dengan begitu, peneliti melakukan sebuah penelitian dengan metode studi literatur. Untuk mengumpulkan data dilakukan dengan mengumpulkan beberapa jurnal yang berhubungan dengan literasi teknologi dan pendidikan abad 21. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan suatu gambaran mengenai ruang (1) lingkup literasi teknologi dalam pendidikan abad 21, (2) kondisi literasi teknologi di pendidikan Indonesia dan (3) pengembangan literasi teknologi. Dalam penelitian yang telah dilakukan, ditemukan berbagai cara inovatif yang dapat dilakukan untuk mengembangkan literasi teknologi di Indonesia.
Problematika Literasi Membaca Pada Generasi Penerus Bangsa Dalam Menghadapi Abad 21 Rizka Putri Ayuning Lestari Fajar; Arya Chandra Wiguna; Devyanne Oktari; Jessica Angeline de Eloisa Tobing
NATURALISTIC : Jurnal Kajian Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 7 No. 1 (2022): Naturalistic: Jurnal Kajian Penelitian dan Pendidikan dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal ini diterbitkan oleh: PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35568/naturalistic.v7i1.2172

Abstract

Membaca merupakan aktivitas yang memiliki tujuan untuk memahami isi dari apa yang ada pada tulisan sekaligus keterampilan yang wajib dikuasai siswa sekolah dasar karena dengan keterampilan membaca yang baik siswa dapat mempelajari banyak ilmu pengetahuan. Orientasi dari GLN bertujuan meningkatkan minat baca dan menumbuhkan kebiasaan membaca yang berkelanjutan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui permasalahan membaca siswa di sekolah dan menelaah faktor penyebab serta upaya yang dijadikan solusi. metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode studi literatur yakni aktivitas yang berkaitan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat, serta mengolah bahan penelitian. Hasil dari penelitian menemukan bahwa 1) rendahnya minat dalam membaca, dari temuan yang ada menunjukan bahwa adanya kegiatan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) merupakan solusi meningkatkan minat baca, 2) buruknya budaya baca, 3) Rendahnya kemampuan membaca pemahaman, 4) rendahnya kesadaran membaca dari berbagai pihak, 5) keterbatasan teknologi. Adapun berbagai faktor dan upaya yang menjadi solusi atas permasalahan tersebut sekaligus sebagai penarikan kesimpulan dimana mempengaruhi kemampuan dan budaya membaca pada anak. Kegiatan berliterasi dapat menimbulkan karakter yang baik pada siswa jika diimplementasikan secara benar sehingga dapat memunculkan karakter positif pada siswa.
PENTINGNYA KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA Ilma Siti Salamah; Arya Chandra Wiguna; Devyanne Oktari; Jessica Angeline De Eloisa Tobing; Prihantini
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD STKIP Subang Vol. 8 No. 2 (2022): Volume 08 No 02, Desember 2022
Publisher : STKIP Subang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36989/didaktik.v8i2.513

Abstract

Seorang guru perlu menguasai dan menerapkan keterampilan mengajar khususnya keterampilan variasi mengajar. Minat belajar siswa saat ini cenderung rendah dikarenakan ada beberapa faktor penyebab hal tersebut terjadi, salah satunya kurang nya guru dalam menguasai keterampilan mengajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pentingnya keterampilan mengajar guru dalam meningkatkan minat belajar siswa, dengan menggunakan metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif dengan melaksanakan kegiatan observasi dan wawancara pada salah satu sekolah Dasar di Kota Bandung. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa keterampilan variasi mengajar guru dapat berpengaruh pada minat belajar siswa, karena tanpa adanya keterampilan variasi yang dikuasai guru, pembelajaran akan cenderung monoton dan membosankan sehingga siswa kurang memahami materi yang disampaikan karena mereka merasa pembelajaran yang dilaksanakan kurang menarik baginya.