Gunawan Wijonarko
Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Strategi Pengembangan untuk UKM Abon Ayam Cap Jago di Purwokerto Mela, Ervina; Wijonarko, Gunawan; Choirunisa, Destya
MANAJEMEN IKM: Jurnal Manajemen Pengembangan Industri Kecil Menengah Vol. 15 No. 1 (2020): Manajemen IKM
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/mikm.15.1.40-47

Abstract

Perusahaan Abon Cap Jago merupakan Usaha Kecil Menengah di Purwokerto yang memiliki potensi untuk dikembangkan. Namun seiring waktu, persaingan usaha sejenis semakin ketat. Perusahaan menyadari perlu adanya upaya memenangkan persaingan dengan cara memperbaiki berbagai atribut abon Cap Jago yang masih lemah berdasarkan penilaian kepuasan dan kepentingan konsumen. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan menentukan atribut yang menjadi prioritas perbaikan dan mendapatkan strategi perbaikan untuk UKM abon ayam Cap Jago. Penelitian dilakukan dengan observasi dan survey dengan alat bantu kuesioner secara purposive sampling kepada konsumen yang berjumlah 100 orang, dianalisis dengan metode Importance Performance Analysis (IPA). Hasil penelitian menunjukan atribut yang menjadi prioritas perbaikan adalah metode promosi melalui diskon, umur simpan produk, dan tekstur abon ayam. Strategi untuk perbaikan abon ayam Cap Jago meliputi pemberian potongan harga untuk pembelian dalam jumlah banyak, penggantian kemasan dengan jenis polipropilen (PP), penambahan kalimat berisi saran pada label kemasan tentang penyimpanan dan penggunaan produk setelah kemasan dibuka, penambahan jumlah karyawan yang menangani daging ayam segar, pengurangan waktu perebusan daging ayam, penggunaan alat pengukur suhu dan waktu untuk perebusan dan penggorengan, serta penyusunan SOP (Standard Operation Procedure) yang lengkap
Optimization of Phenol Levels from Phycoerythrin of Gracilaria verrucosa with Freeze Thaw using Response Surface Methodology Maksum, Ali; Purbowati, ike Sitoresmi Mulyo; wijonarko, gunawan; anggriawan, rian
Journal of Agricultural and Biosystem Engineering Research Vol 3 No 1 (2022): Journal of Agricultural and Biosystem Engineering Research: Regular Issue
Publisher : Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jaber.2022.3.1.6547

Abstract

Gracilaria verrucosa is a one of the seaweeds with a red pigment in the form of phycoerythrin. Phycoerythrin pigment contains phenol which is an antioxidant. The pigment can be obtained by extraction. One of the extraction methods that can be done is freeze thaw. This study uses the Response Surface Methodology to obtain the optimum sample. The purpose of this study was to determine the optimization model, the optimum point and the phenol content of the phycoerythrin Gracilaria verrucosa using the freeze thaw using Response Surface Methodology. Extraction of phycoerythrin pigment was carried out using the freeze thaw with a factor of freeze time, thawing time and solvent ratio, then the phenol content test was carried out. The results obtained are that the mathematical model used for optimization is the quadratic method with the equation y = 148.71 – 3.47(A) + 20.94(B) + 32.36(C) + 10.94(AB) + 9 .90(AC) + 6.25 (BC) + 6.52(A2) – 15.57(B2) + 30.46(C2). The optimum response obtained is the freeze duration 121,964 minutes; thawing duration 144,281 minutes; and the solvent ratio is 62.556%, and the phenol content obtained is 163.742 g GAE/g.
EVALUASI KINERJA DISINFECTANT AGENT DAN KONSENTRASI EMULSI LILIN LEBAH TERHADAP ATRIBUT MUTU NANAS MADU (Ananas comosus (L.) Merr) Maksum, Ali; ramadhani, sherin; purbowati, ike sitoresmi mulyo; wijonarko, gunawan
Journal of Agricultural and Biosystem Engineering Research Vol 4 No 1 (2023): Journal of Agricultural and Biosystem Engineering Research: Regular Issue
Publisher : Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jaber.2023.4.1.8868

Abstract

Nanas madu memiliki umur simpan yang pendek yakni hanya 4-6 hari. Alternatif memperpanjang umur simpan nanas adalah dilakukan pelapisan lilin lebah didahului dengan pencucian menggunakan disinfectant agent. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengetahui pengaruh kinerja jenis disinfectant agent; 2) Mengetahui pengaruh variasi konsentrasi emulsi lilin lebah; 3) Mengetahui interaksi antara jenis disinfectant agent dengan variasi konsentrasi emulsi lilin lebah; 4) Mengetahui kombinasi antara kinerja disinfectant agent dengan variasi konsentrasi emulsi lilin lebah terhadap atribut mutu nanas madu. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK). Faktor yang diteliti meliputi jenis disinfectant agent (L) terdiri dari air kran (L1), larutan klorin 1% (L2), dan larutan garam 15% (L3), serta konsentrasi emulsi lilin lebah terdiri dari 6% (S1), 9% (S2), dan 12% (S3). Variabel yang diamati yaitu variabel fisikokimia (kekerasan, susut bobot, dan kadar air. Analisis data menggunakan analisis ragam (ANOVA) dan uji lanjut DMRT pada taraf 5%, serta perlakuan terbaik menggunakan uji indeks efektivitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa disinfectant agent berpengaruh nyata terhadap tekstur, susut bobot, sedangkan konsentrasi emulsi lilin lebah berpengaruh nyata terhadap susut bobot dan kadar air. Interaksi antara keduanya tidak berpengaruh nyata
Technology Transfer and Good Manufacturing Practices for Robusta Coffee as a Leading Product of Educational Tourism in Wonodadi Village, Buayan District Maksum, Ali; Purbowati, Ike Sitoresmi Mulyo; Wijonarko, Gunawan
Dharmahita: Journal of Community Service and Development Dharmahita Vol 1, No 2, 2024
Publisher : LP2M UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28918/dharmahita.v1i2.8898

Abstract

Forest Farmer Group/ Kelompok Tani Hutan (KTH) Tani Jaya located at RT 03 RW02 Blok Blanakan, Wonodadi Village, Buayan District, Kebumen Regency, Central Java. This KTH manages a coffee plantation with Robusta coffee under a pine forest of 7 hectares. Currently, the coffee production of KTH Tani Jaya is 1000 kg/year and is sold exclusively to the local market in Kebumen Regency. The coffee products of KTH Tani Jaya currently do not meet the quality and food safety standards. The products produced are often inconsistent, for example, the roasting results are sometimes too burnt. The solution that can be used is the implementation of Good Manufacturing Practices (GMP). The method used is training and guidance through pre and post-tests. The results of the pre-test showed that the knowledge and basic knowledge of farmers about GMP was still limited, with a low average score in the areas of raw material control and documentation. After intensive training and guidance, the post-test results showed that participants had a significantly improved understanding of GMP, especially with regard to the control and documentation of raw materials.
Alih Teknologi Diversifikasi Berbasis Nanas sebagai Produk Unggulan Desa Karangjengkol dan Rintisan Ekowisata Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Purbowati, Ike Sitoresmi Mulyo; Maksum, Ali; Wijonarko, Gunawan
Jurnal Ilmiah Pangabdhi Vol 11, No 1: April, 2025
Publisher : LPPM Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/pangabdhi.v11i1.27954

Abstract

The productivity of pineapple in Karangjengkol Village, Purbalingga Regency is 110 million/Ha/year. Based on the situation analysis, currently pineapple sales use the slashing system and the existing processed products are jam, jam and pineapple dodol with low quality. As a result, the price obtained is low and the shelf life of pineapple and its processed products is relatively short, which is 3 days for fresh pineapple and 14 days for its processed products. The objectives of this community service are: 1) To find out the understanding and implementation of pineapple dodol and instant powder processing techniques. 2) To find out the level of mastery of target group members regarding simple post-harvest technology, namely grading, coating harvest wounds with rosella antimicrobial bioactive compounds. After the technology transfer, the increase in the number of people who know the proper and correct processing methods regarding dodol, instant powder and grading increased, respectively: 17%, 22% and 34%. Grading and rinsing wounds with rosella extract disinfectant can prevent contaminants and extend the shelf life of fresh pineapple. In the manufacture of instant powder, stirring after caramelization and stopping the heat source must be done quickly and without pause until small crystals are formed. In the processing of dodol, the right stirring and temperature affect the quality attributes of the resulting dodol.
SIFAT KIMIAWI MENTEGA KETAPANG (Catappa butter) (Pengaruh Lama Sangrai Dan Lama Rendam) wijonarko, Gunawan; erminawati, erminawati; Handayani, isti
Agrin Vol 23, No 1 (2019): Agrin
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.762 KB) | DOI: 10.20884/1.agrin.2019.23.1.470

Abstract

Biji ketapang mempunyaicita rasa yang enak dan komposisi kimia yang mirip dengan kacang tanah. Oleh karena itu biji ketapang mempunyai potensi yang sangat besar untuk dibuat menjadi produk pangan baru. Salah satu produk pangan tersebut adalah mentega ketapang (Catapa butter). Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan penelitian yang bertujuan untukmengevaluasi sifat kmiawi mentega ketapang yang dibuat pada berbagai : (1) lama penyangraian (2) lama perendaman  (3) lama penyangraian dan perendaman.Rancangan yang digunakan dalam peneltian ini adalah Rancangan Acak Lengkap. Faktor yang dicoba adalah lama penyangraian (4 ; 8 ; dan 12 menit) dan lama prendaman (0 dan 12 jam). Perlakuan disusun secara faktorial sehingga diperoleh 6 kombinasi perlakuan. Percobaan diulang 4 kali dengan 24 unit percobaan. Variabel yang diamati adalah kadar air, abu, serat kasar, lemak dan protein. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan Uji F. Jika terdapat perbedaan nyata antar perlakuan maka dilanjutkan dengan Uji Rentang Jamak Duncan (DMRT) untuk menentukan perlakuan terbaik. Perlakuan terbaik kemudian dibandingakn dengan selai kacang tanah non komersial. Hasil penelitian menunjukkan lama penyangraian berpengaruh nyata terhadap kadar air dan abu sedangkan perendaman berpengaruh nyata terhadap kadar air, abu dan protein. Kombinasi keduanya memberikan pengaruh yang nyata hanya terhadap kadar protein. Penyangraian 8 menit menghasilkan mentega ketapang dengan kadar air 2,8% dan abu 2,6% sedangkan perendaman 0 jam menghasilkan mentega ketapang dengan kadar air 2,5%, abu 2,7% dan protein 26,5%. Kombinasi kedua perlakuan berpengaruh terhadap kadar air, abu dan protein mentega ketapang. Dibandingkan dengan SNI selai kacang tanah, mentega ketapang mempunyai karakter kimiawi yang mirip kecuali pada kadar abu yang cenderung lebih tinggi yaitu sebesar 2,7%.  Penyangraian 8 menit dan perendaman 0 jam menghasilkan mentega ketapang dengan kadar air 2,7%, abu 2,5%, serat kasar 1,8%, lemak 50,6% dan protein 27,6%.