Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

MOTIF BATIK DI KAMPUNG BATIK KEMBANG TURI KOTA BLITAR Jeng Oetari; Morinta Rosandini
Corak : Jurnal Seni Kriya Vol 9, No 2 (2020): NOVEMBER 2020
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/corak.v9i2.4075

Abstract

Batik Kembang Turi, Blitar was present in 2018 as an embodiment of batik preservation in the City of Blitar. The Blitar Turi Batik Blitar Gallery has become one of the centers of making batik, has succeeded in empowering the surrounding community to produce batik with Blitar's distinctive characteristics. But until now not many people outside the city of Blitar know the beauty and uniqueness of Batik Kembang Turi Blitar, even though there is a lot of potentials that can be developed to be able to increase the strength of the characteristics of Kembang Turi Blitar Batik. The results of this study in the form of data from 17 batik motifs that have the characteristics of the main motifs, the Kembang Turi motif in combination with the Koi, Gendang, Bung Karno, and Lotus motifs that are characteristic of the city of Blitar. The distinctive color that is used on Kampung Batik Kembang Turi batik, namely bright colors, red colors, green and black are the hallmarks of Batik Kembang Turi Blitar. In the future, this data can be used as a basis for the development of new motif designs in “Batik Kembang Turi” Blitar  Gallery. Batik Kembang Turi, Blitar hadir pada tahun 2018 sebagai perwujudan dari pelestarian batik di Kota Blitar. Galeri Batik Kembang Turi Blitar menjadi salah satu pusat pembuatan batik, sudah berhasil memberdayakan masyarakat sekitar untuk memproduksi batik dengan ciri khas Blitar. Namun hingga saat ini belum banyak masyarakat di luar Kota Blitar mengetahui keindahan dan keunikan batik Kembang Turi Blitar, padahal banyak potensi yang dapat dikembangkan untuk dapat meningkatkan kekuatan karakteristik dari batik Kembang Turi Blitar. Hasil dari penelitian ini  berupa data dari 17 motif batik yang memiliki karakteristik motif utama yaitu Motif Kembang Turi dengan kombinasi dengan motif Koi, Gendang, Makam Bung Karno, dan Teratai yang merupakan ciri khas dari Kota Blitar. Ciri khas warna yang digunakkan pada batik Kampung Batik Kembang Turi, yaitu warna-warna yang cerah, seperti warna merah, hijau dan hitam yang merupakan ciri khas batik Kembang Turi Blitar. Ke depannya data ini dapat digunakan sebagai dasar pengembangan desain motif baru di Galeri “Batik Kembang Turi” Blitar.
PENGEMBANGAN MOTIF KEMBANG TURI DAN KOI UNTUK INOVASI BATIK KEMBANG TURI BLITAR Morinta Rosandini; Jeng Oetari; Nofita Sari
Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah Vol 39, No 1 (2022): DINAMIKA KERAJINAN DAN BATIK : MAJALAH ILMIAH
Publisher : Balai Besar Kerajinan dan Batik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22322/dkb.v39i1.6822

Abstract

Batik Kembang Turi dari Kampung Wisata Kembang Turi Blitar menjadi salah satu produk unggulan wisata Kota Blitar sejak diresmikan tahun 2018. Motif kembang turi, ikan koi, serta kendang menjadi ciri khas batik Kembang Turi. Proses kreasi stilasi dan komposisi motif batik di Kelurahan Turi terbilang masih sederhana dengan menggunakan teknik pola motif satu langkah dan karakter warna belum memiliki konsep warna yang dapat mempresentasikan ciri khas motif batik dari Kampung Batik Kembang Turi. Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode kualitatif dan kuantitatif dengan pengumpulan data melalui observasi lapangan dan wawancara dengan pengrajin di Kampung Batik Turi. Selanjutnya, dilakukan eksperimen berupa eksplorasi pengolahan stilasi, pengolahan motif setengah Langkah, dan eksplorasi warna. Hasil dari penelitian ini adalah dua baru dengan kreasi motif dan warna yang lebih dinamis dengan stilasi dan komposisi baru pada Batik Kembang Turi Blitar, Komposisi pola motif setengah langkah dan pola satu langkah refleksi simetri, serta konsep warna baru, sehingga terciptanya karakter motif dan warna yang dimiliki Kampung Batik Kembang Turi. Pengolahan motif ini berpotensi dalam upaya pengembangan Kampung Batik Kembang Turi serta menambah estetika dalam pengembangan pola motif batik Blitar khususnya di Kelurahan Turi.
Leveraging the modular design approach to enhance variation of SME LORI jewelry Morinta Rosandini; Dewi Isma Aryani; Elliati Djakaria; Riana Plourida Hura; Nadiah Salsabila; Jeng Oetari; Prafitra Viniani; Roro Retno Wulan
International Journal of Visual and Performing Arts Vol 5, No 1 (2023)
Publisher : ASSOCIATION FOR SCIENTIFIC COMPUTING ELECTRICAL AND ENGINEERING (ASCEE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31763/viperarts.v5i1.1044

Abstract

LORI SME (Small and Medium Enterprise), operating as a producer of fashion accessories characterized by local craftsmanship, encounters challenges in accommodating diverse customer preferences due to resource constraints. To unleash its full potential, there exists a pressing need to adopt innovative design methodologies. This research endeavors to investigate the application of a modular design approach as a strategic solution for augmenting the variety of LORI SME accessories, thereby facilitating the creation of a range of jewelry products that can be easily tailored and adapted to meet individual customer requirements. The study utilizes a qualitative research methodology, encompassing literature reviews, interviews with the owner, exploration of visual motifs and materials, and practice-based research. The findings of this research illuminate that the adoption of a modular design approach significantly enhances the diversity of LORI SME's jewelry offerings, particularly in the case of its necklace products. This modular approach provides SMEs with a broader array of customizable necklace options characterized by distinctive local motifs and high craftsmanship value. These findings furnish valuable insights for SMEs within the LORI SME sector aiming to expand their product portfolios. Additionally, they offer guidance to designers and artisans regarding the potential advantages and challenges associated with the incorporation of modular design strategies in the broader context of small business innovation and product development.
Analisis Visual Mahkota Binokasih Sang Hiyang Pake di Kabupaten Sumedang Jeng Oetari; Fajar Ciptandi; Morinta Rosandini
JURNAL RUPA Vol 8 No 1 (2023): Open Issue (In press)
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/rupa.v8i1.5592

Abstract

Regency, especially the Sumedang Larang Palace, was designated as the Sumedang Puseur Budaa Sunda in 2017 by the Sumedang Government and designated as an institution for the preservation, protection, and development of ancestral customs and culture. As a result of this policy, 10 typical Kesumedan ornaments were determined, one of which was the Binokasih Crown. On the other hand, the Regent's Regulation Number 113 of 2009 concerns legal developments and community needs, therefore to strengthen legality it is necessary to increase it in the form of regional regulations, to maintain cultural preservation which is carried out through inventory, security, maintenance, rescue, and publication. So that is more potential in digging up further information, one of which is in the visual analysis of objects related to culture, especially the ornaments on the Crown which have been designated as cultural heritage/cultural assets for efforts to preserve Sundanese culture in Sumedang. The purpose of this study is to visually analyze the crown and analyze the philosophy contained in the crown. So that it can maintain cultural heritage both tangible and intangible aspects and become a basic reference in developing a product because it already has a clear foundation. Keywords: Visual Analysis, Crown Binokasih, Decorative Variety, Sumedang
Analisis Visual Artefak Budaya Makuta Binokasih Sang Hyang Pake Oetari, Jeng; Ciptandi, Fajar; Rosandini, Morinta
JURNAL RUPA Vol 8 No 1 (2023): Open Issue
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/rupa.v8i1.5592

Abstract

The Binokasih Crown is a Sundanese cultural heritage object stored in the Prabu Geusan Ulun Museum in Sumedang Regency as a symbol of the coronaton of a king in the contnuaton of power. The Binokasih Crown is designated as a Kasumedangan ornament and its visual is also used in the Sumedang Puseur Budaya Sunda or SPBS logo. In the use of the crown’s visual, there are diferences in history and no comprehensive descripton. Through the eforts of Sumedang Puseur Budaya Sunda in reconstructng culture and the need to identfy artfacts through cultural values, it is necessary to study the Binokasih Crown as an icon of Sumedang Regency through Sundanese cultural values in an efort to preserve Sundanese culture in Sumedang. The method used in this research is a qualitatve method with data collecton through feld observaton, deep interviews, document studies, and documentaton. The data analysis technique on cultural values uses Sundanese Cosmology and visual analysis uses morphological aesthetcs with descriptve, analytcal, interpretatve, and evaluatve stages. The purpose of this research is to explore the tangible and intangible aspects of the Makuta Binokasih as a cultural artfact. This is done in order to preserve Sundanese cultural heritage, and to provide a clear foundaton for the development of products based on the artfact.
EKSPLORASI KANTONG PLASTIK HDPE MENGGUNAKAN KOMBINASI TEKNIK REKA RAKIT UNTUK PRODUK FESYEN Amila Fuji Saniyya; Jeng Oetari; Sari Yuningsih
eProceedings of Art & Design Vol. 11 No. 6 (2024): Desember 2024
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Potensi kantong plastik HDPE sebagai material non tekstil telah ditemukan pada penelitian sebelumnya sebagai alternatif tekstil karena keunggulannya yang kuat, ringan, berwarna solid, dan cenderung elastis. Penelitian sebelumnya berhasil melakukan pengolahan pada material kantong plastik HDPE menggunakan teknik reka rakit, dan diterapkan menjadi produk aksesori fesyen. Teknik dan penerapan produk dari penelitian terdahulu dapat dikembangkan menggunakan kombinasi teknik reka rakit untuk hasil yang lebih eksploratif dan diterapkan pada produk fesyen dengan bidang yang lebih besar. Penelitian ini memiliki tujuan untuk memberikan alternatif dan variasi pengolahan baru pada material kantong plastik HDPE, untuk dijadikan produk fesyen yang lebih eksploratif dan variatif. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dengan metode pengumpulan data, berupa studi literatur, observasi, dan eksplorasi. Teknik yang paling optimal dari hasil eksplorasi, yaitu teknik makrame dengan kombinasi heat felting untuk lembaran, dan teknik crochet untuk bentuk dekoratif. Hasil dari penelitian ini adalah produk womenswear bergaya Steampunk, Post-Apocalypse, dan Futuristic, dengan produk plastik yang memiliki fitur lepas pasang agar mudah dalam perawatan. Kata kunci: Kantong Plastik HDPE, Produk Fesyen, Reka Rakit.
PENCIPTAAN MOTIF BATIK KONTEMPORER MENGGUNAKAN TEKNIK BATIK CAP MODULAR DENGAN INSPIRASI LANDSCAPE ALAM KAMPUNG NAGA Ghonnia, Fita; Fardhani, Ahda Yunia Sekar; Oetari, Jeng
eProceedings of Art & Design Vol. 11 No. 6 (2024): Desember 2024
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Batik telah dikenal sebagai salah satu kain tradisional yang memiliki nilai keterampilan tangan yang tinggi. Batik kontemporer dapat diartikan sebagai modern yang memiliki unsur kreasi baru, motif dan gayanya tidak terikat aturan seperti pada isen-isen tradisonal, sehingga penciptan motif tergantung pada kreativitas penciptanya. Begitupula dengan alat-alat dan teknik dalam pembuatan batik yang tidak terbatas, salah satunya batik cap. Batik cap memiliki kelebihan dalam proses pembuatannya yang cepat dan harga yang relatif terjangkau, namun variasi motif masih terbatas hanya berupa pengulangan. Oleh karena itu, dari penelitian sebelumnya ditemukan bahwa melalui teknik batik cap modular memungkinkan menghasilkan variasi motif yang lebih beragam. Kampung Naga sebagai inspirasi visual penciptaan batik kontemporer dipilih karena masih mempertahankan potensi kearifan lokal berupa bangunan adat dan lingkungan alam yang asri. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode pengumpulan data kualitatif, yang bersumber dari studi literatur, eksplorasi, dan wawancara. Hasil akhir dari penelitian akan difokuskan pada perancangan motif batik kontemporer menggunakan teknik batik cap modular yang diaplikasikan pada lembaran kain. Kata kunci: batik kontemporer, cap modular, Kampung Naga, landscape alam
PENERAPAN MANIPULATION FABRIC PADA POLA ZERO WASTE SUBSTRACTION CUTTING DALAM PERANCANGAN BUSANA DRESS Athiva, Dea Nurul; Nursari, Faradillah; Oetari, Jeng
eProceedings of Art & Design Vol. 11 No. 6 (2024): Desember 2024
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Zero waste fashion design merupakan konsep desain busana yang mengintegrasikan pemotongan pola untuk menghindari pemborosan kain, dengan tujuan menghasilkan limbah kain kurang dari 15% dari total kain yang digunakan dalam satu busana. Penerapan metode zero waste fashion design pada brand lokal masih sedikit dijumpai. Umumnya zero waste fashion design yang ditemukan pada brand lokal hanya menggunakan pola geometris persegi dalam rancangannya. Dua diantara brand lokal tersebut adalah Tenun Gaya dan Ghea yang menerapkan pola zero waste untuk keefektifan penggunaan wastra. Salah satu teknik zero waste fashion design yang berpotensi dikembangkan adalah substraction cutting. Penelitian terbaru menunjukkan potensi pengembangan substraction cutting ini, seperti penggabungan taknik pola tunnel dan plug in. Kemudian penerapan manipulation fabric seperti pleats dan ruffle untuk menambah nilai estetika dan juga dapat berfungsi sebagai kupnat dalam busana substraction cutting. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif, perolehan data dilakukan dengan cara menggumpulkan data literatur, observasi kepada brand lokal, observasi material, observasi pola dan ekplorasi pola zero waste substraction cutting sekaligus eksplorasi pleats dan tucks. Tujuan penelitian ini adalah mengaplikasikan teknik substraction cutting dengan pola tunnel dan plug in. hasil akhir dari penelitian ini adalah busana dress zero waste fashion design substraction cutting dengan detail tucks, dan ruffle. Kata kunci: manipulation fabric, substraction cutting, sustainable fashion, zero waste fashion design
PENERAPAN METODE ZERO WASTE FASHION MENGGUNAKAN TEKNIK POLA SUBTRACTION CUTTING PADA BUSANA KEBAYA MODIFIKASI Nabilah, Mindy Nanda; Nursari, Faradillah; Oetari, Jeng
eProceedings of Art & Design Vol. 11 No. 6 (2024): Desember 2024
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sustainable fashion tidak hanya berkaitan dengan permasalahan limbah dan lingkungan saja, tetepi juga berkaitan dengan keberlangsungan sebuah budaya atau tradisi bagi generasi mendatang. Salah satu budaya atau tradisi di indonesia yaitu busana kebaya. Busana kebaya sebagai pakaian nasional indonesia akan terus digunakan dan mengalami peningkatan dalam penggunaan busana kebaya sehingga mengalami perkembangan pada desainnya menjadi busana kebaya modifikasi. Berdasarkan fenomena tersebut, Terdapat potensi dalam mengembangkan busana kebaya modifikasi sebagai bentuk penerapan konsep sustainable fashion melalui metode zero waste fashion yang bertujuan untuk mengurangi limbah kain dalam proses pembuatan busana. Metode zero waste fashion yang dapat digunakan yaitu teknik pola subtraction cutting yang berfokus untuk mengurangi limbah kain kurang dari 15% dalam proses pembuatan busana dengan mengoptimalkan penggunaan kain dengan menciptakan pola yang efisien. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan metode pengumpulan data berupa eksplorasi, observasi dan studi literatur. Hasil akhir dari penelitian ini berupa tiga karya busana kebaya menggunakan metode zero waste fashion dengan teknik subtraction cutting dengan mempertahankan pakem busana kebaya. Kata kunci: busana kebaya, subtraction cutting, sustainable fashion, zero waste fashion.
PENERAPAN MOTIF BATIK KEMBANG GOYANG BEKASI PADA KEBAYA DI UMKM TELAGA BATIK Luthfiyah, Rifa Rifdah; Yuningsih, Sari; Oetari, Jeng
eProceedings of Art & Design Vol. 11 No. 6 (2024): Desember 2024
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya suatu kebutuhan dari UMKM Telaga Batik Bekasi dalam perancangan busana yang mengadaptasi motif batik Bekasi. Salah satunya motif batik kembang goyang untuk kegiatan Abang Mpok Kabupaten Bekasi. Busana yang biasa digunakan dalam kegiatan abang mpok diantaranya adalah kebaya, salah satu ciri khas kebaya adalah dominasi teknik bordir sebagai elemen dekoratif pada bagian – bagian kebaya. Sehingga dapat dirumuskan dalam penelitian ini bahwa bagaimana merancang busana kebaya UMKM Telaga Batik untuk kegiatan Abang Mpok Kabupaten Bekasi dengan mengadaptasi visual motif batik kembang goyang, serta penerapannya menggunakan teknik bordir. Tujuan penelitian ini adalah memberikan solusi perancangan busana kebaya yang mengadaptasi motif batik kembang goyang dengan penerapan motif menggunakan teknik bordir. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data studi pustaka melalui buku, jurnal, artikel, observasi, wawancara dan eksplorasi. Dari data tersebut didapat hasil berupa perancangan satu koleksi kebaya encim dengan material organza yang dimodifikasi namun tetap mempertahankan ciri khasnya, menggunakan adaptasi motif batik kembang goyang Bekasi dibuat secara digital sebagai elemen dekorasi yang kemudian dikomposisikan dan diterapkan pada bagian kebaya dengan peletakan komposisi yang berbeda menggunakan teknik bordir. Kata kunci: kebaya, motif kembang goyang, teknik bordir