Claim Missing Document
Check
Articles

PENERAPAN TEKNIK SABLON CRACK BINDER PADA ADIBUSANA DENGAN INSPIRASI BUDAYA BALI Nabila, Azza; Yuningsih, Sari
ATRAT: Jurnal Seni Rupa Vol 8, No 2 (2020): ANALISIS MAKNA KARYA VISUAL DALAM SENI PUBLIK
Publisher : Jurusan Seni Rupa ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/atrat.v8i2.1522

Abstract

Haute couture is a high level of technique in fashion design and production. It is characterized by exclusively-made decorative elements, such as embroidery, lace, digital printing, beading, corsage, etc. Yet, it rarely uses screen printing. Whereas the technique of screen printing, especially of crack screen printing, is unique. Therefore, this study aims to design Haute fashion with the Balinese culture theme. The Balinese culture was chosen as its theme to promote local culture in a high-quality, fascinating, unique fashion product. The study result is haute couture products decorated with a crack screen printing technique as an alternative for scholars or practitioners in the fashion industry.Keywords: haute couture, fashion, screen printing, crack technique____________________________________________________________________Adibusana merupakan teknik membuat atau mendesain busana dengan tingkat tinggi.  Dalam suatu busana khususnya adibusana memiliki karakteristik elemen dekoratif yang dibuat secara khusus, seperti menerapkan teknik bordir, renda, digital printing, beading, korsase, dll. Namun diantara teknik tersebut tidak banyak menggunakan teknik sablon. Padahal disisi lain teknik sablon memiliki keunikan khususnya teknik crack. Untuk itu dalam penelitian ini bertujuan untuk merancang suatu adibusana dengan teknik sablon dengan mengangkat tema kebudayaan Bali. Tema tersebut diambil karena penulis ingin mengangkat konsep desain busana yang mengambil dari budaya lokal yaitu budaya Bali agar dapat turut serta mengangkat, melestarikan dan memperkenalkan budaya lokal dalam satu produk fesyen yang unik, menarik serta memiliki kualitas yang cukup tinggi. Hasil penelitian ini yaitu berupa produk adibusana dengan elemen dekorasi teknik crack yang dapat dijadikan salah satu alternatif pengembangan busana bagi akademisi maupun praktisi dibidang fesyen.Kata Kunci : adibusana, fesyen, sablon, teknik crack
PERANCANGAN MOTIF DEKORATIF PASIR BERBISIK PADA BUSANA READY TO WEAR Agni Agustin; Sari Yuningsih
Corak : Jurnal Seni Kriya Vol 10, No 1 (2021): MEI 2021
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/corak.v10i1.4226

Abstract

Indonesia's diverse natural wealth is very interesting to browse and explore. One of the interesting phenomena is Pasir Berbisik and Edelweiss flowers on Mount Bromo, Malang, East Java. Pasir Berbisik comes from the phenomenon when the wind blows and grains of sand fly and sounds like a whisper in everyone's ear passing by, this phenomenon has an interesting and unique visualization to be used as a decorative element in clothing. In this study, these uniqueness will be explored with various textile decorative techniques to produce ready-to-wear designs, inspired by Pasir Berbisik and Edelweiss flowers. The result of this study is a collection of ready-to-wear clothing inspired by Pasir Berbisik and Edelweiss flowers with Tie dye and embroidery techniques. With this collection, it is hoped that it can provide a new alternative in the development of ready-to-wear clothing for academics or fashion practitioners. Kekayaan alam Indonesia yang beragam sangat menarik untuk ditelusuri dan diekplorasi. Salah satu fenomena yang menarik, yaitu pasir berbisik dan bunga Edelweis di Gunung Bromo, Malang, Jawa timur. Pasir berbisik berasal dari fenomena ketika angin bertiup lalu butiran-butiran pasir beterbangan dan terdengar seperti bisikan di telinga setiap orang yang melewatinya. Fenomena tersebut memiliki visualisiasi yang menarik dan unik untuk dijadikan salah satu elemen dekoratif pada busana. Pada kajian ini, keunikan tersebut akan diekplorasi dengan berbagai teknik dekoratif tekstil untuk menghasilkan rancangan busana siap pakai, dengan inspirasi pasir berbisik dan bunga Edelweis. Hasil dari kajian ini berupa koleksi busana siap pakai dengan inspirasi pasir berbisik dan bunga Edelweis dengan teknik tie dye dan bordir. Dengan koleksi tersebut diharapkan dapat memberikan alternatif baru dalam pengembangan busana siap pakai bagi akademisi atau praktisi bidang fesyen.
Kajian Komponen Struktural Dan Fungsional Pada Kemeja Bermotif Batik Kontemporer Dalam Elemen Estetik Busana Sari - Yuningsih; Achmad Haldani Destiarman; Chandra - Tresnadi
Gelar : Jurnal Seni Budaya Vol 18, No 1 (2020)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.887 KB) | DOI: 10.33153/glr.v18i1.3018

Abstract

Busana pria khususnya kemeja merupakan salah satu jenis busana yang tak luput dari perkembangan tren fesyen. Penggunaan kemeja berbahan batik kontemporer telah mengalami perkembangan yang pesat, hal tersebut nampak dari tampilan visual kemeja bermotif batik yang bervariatif, bahkan beberapa diantaranya cenderung tidak biasa dan unik, terutama dalam hal elemen estetik meski secara visual masih menampilkan motif-motif klasik. Fenomena tersebut belum banyak dikaji, untuk itu kajian ini bertujuan menganalisa elemen estetik yang terdapat pada kemeja bermotif batik kontemporer. Analisis dilakukan terhadap komponen struktural dan fungsional pada kemeja bermotif batik kontemporer untuk memetakan elemen estetik yang terkandung di dalamnya. Hasil kajian ini menunjukan adaya perkembangan elemen estetik dalam komponen struktural dan fungsional kemeja bermotif batik dalam persentasi yang kecil, hal tersebut dapat dilihat dalam detail kemeja yang menampakkan modifikasi pada kerah, yoke dan saku. 
Perancangan Batik di Sekolah Menengah Kejuruan Sari Yuningsih
JURNAL RUPA Vol 3 No 1 (2018): Open Issue
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/rupa.v3i1.1324

Abstract

Batik has been known as a cultural heritage as an oral and non-artistic culture typical of Indonesia. The recognition of batik as one of the cultural heritage faces a challenge that is how the effort of preservation and regeneration of batik in the future. Batik preservation is not just applying batik in daily activities, but it needs conservation in the context of science and skills. In order to preserve Vocational High School (SMK) is the right tool in regenerating batik as insight, knowledge and skill. For that need special attention to continue to foster vocational school in order to continue to exist in the competition. This study contains descriptive description of vocational school of textile craft that holds batik subjects as a form of batik preservation in the world of formal education. Writing method in this study using literature study, observation, interview and documentation at one school in Bandung. With this exposure is expected to provide an overview of the implementation of batik subjects and can be used as a reference in the study of batik development in vocational school.
PERANCANGAN BUSANA PRIA DENGAN INSPIRASI MOTIF JAWA HOKOKAI MENGGUNAKAN POLA ZERO WASTE Nadya Putri Rahma Tsani; Sari Yuningsih
Tanra: Jurnal Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni Dan Desain Universitas Negeri Makassar Vol 9, No 3 (2022): September - Desember
Publisher : Universitas Negeri makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/tanra.v9i3.36695

Abstract

Batik merupakan salah satu teknik rekalatar yang sudah ada sejak kerajaan Majapahit yang kini telah tumbuh menjadi fashion dan gaya hidup berbagai kalangan. Sehingga, batik tidak lagi hanya sebatas komoditas ekonomi dan tradisi. Namun, Supriono (2016) menyatakan bahwa tekstil impor bermotif batik hingga pembajakannya mulai membanjiri pasaran dalam negeri. Begitupun dengan maraknya perkembangan industri fast fashion saat ini yang memberikan dampak pada daya saing produksi pengrajin motif batik. Salah satunya ialah motif Jawa Hokokai. Solusi yang dapat dilakukan adalah membuat rancangan motif Jawa Hokokai yang efektif agar dapat bersaing dalam industri fast fashion. Disamping itu, terdapat potensi untuk menerapkan motif Jawa Hokokai pada busana pria dengan menggunakan pola zero waste agar dapat meminimalisir limbah serta memberi keuntungan bagi produsen dalam mengefektifkan penggunaan kain. Pola zero waste merupakan teknik yang dalam proses pembuatan polanya telah dirancang sedemikian rupa agar tidak menghasilkan limbah atau sisa kain. Adapun tujuan penelitian yaitu merancang busana pria dengan inspirasi motif Jawa Hokokai menggunakan pola zero waste. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa studi literatur, wawancara, observasi dan eksplorasi. Hasil Akhir dari penelitian ini yaitu produk busana pria dengan motif Jawa Hokokai sebagai inspirasi elemen dekoratif yang menggunakan pola zero waste pada produksinya.
Perancangan Produk Fashion dengan Konsep Slow Fashion Menggunakan Teknik Macramé Rasyid, Hanifah Nur; Puspitasari, Citra; Yuningsih, Sari
KalaTanda Vol 4 No 1 (2022): Kalatanda
Publisher : Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/kalatanda.v4i1.6586

Abstract

Fashion dapat diartiakan sebagai gaya berbusana yang populer dalam kurun waktu tertentu. Sehingga produk fashion biasanya diproduksi mengikuti trend terbaru untuk memenuhi permintaan konsumen. Dengan munculnya trend fashion terbaru menyebabkan produk fashion lampau kurang diminati, oleh karena itu permintaan produk fashion yang tidak pernah berhenti. Hal tersebut juga yang menyebabkan munculnya gerakan fast fashion dalam industri fashion. Fast fashion merupakan istilah dari gerakan berbusana yang mengikuti perkembangan trend dalam kurun waktu yang cepat. Fast fashion sendiri merupakan trend berpakaian yang memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap lingkungan dan sosial. Menciptakan produk fashion yang tidak terikat dengan fast fashion dengan menerapkan alternatif yang berbanding terbalik yaitu slow fashion sehingga mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan sosial. Konsep slow fashion akan diaplikasikan pada produk fashion dengan menggunakan teknik macramé. Teknik macramé merupakan salah satu teknik tekstil rekarakit yang proses pembuatannya dilakukan secara manual dan membutuhkan jangka waktu produksi yang cukup panjang sehingga kualitas serta daya tahan pakaian lebih terjamin. Bahan yang di gunakan pada teknik macramé merupakan bahan local yang komponennya 100% alami sehingga mengurangi jejak karbon pada pakaian dan apabila waktu pemakaian telah berakhir saat terbuang pun pakaian dapat teruai dengan mudah.
PELATIHAN PEMBUATAN SADAJAH TRAVEL DENGAN APLIKASI MACRAME SEBAGAI ELEMEN DEKORATIF DI PONDOK ABU WILDAN Yuningsih, Sari; Khansa, Liandra; Puspitasari, Citra
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 6 (2023): INOVASI PERGURUAN TINGGI & PERAN DUNIA INDUSTRI DALAM PENGUATAN EKOSISTEM DIGITAL & EK
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v6i0.1912

Abstract

Pendidikan berbasis pesantren atau pondok salah satu tempat untuk menimba ilmu dengan pondasi ajaran Islam yang kuat. Jumlah pesantren yang besar, menjadi satu potensi untuk menggerakkan kemandirian umat guna memberikan kesejahteraan yang lebih luas. Berbeda dengan pesantren moderen yang sudah mandiri, Pondok Abu wildan merupakan salah satu pesantren yang masih berfokus pada kegiatan Pendidikan saja, dan belum mengembangkan program yang dapat mengantarkan para santrinya untuk lebih mandiri. Hal tersebut merupakan peluang bagi kegiatan pengabdian masyarakat untuk memberikan bekal tambahan berupa pelatihan yang dapat memberdayakan para santri agar lebih mandiri. Terlebih saat ini didukung dengan kondisi pasca pandemi dimana kegiatan perekonomian mulai menggeliat, salah satunya sektor wisata. Kebutuhan masyarakat dalam berwisata, tentunya perlu ditunjang dengan peralatan yang membantu meningkatkan kenyamanan dan kefektifan, seperti contohnya peralatan ibadah. Dalam kegiatan berwisata dan melakukan perjalanan, dibutuhkan suatu produk ibadah yang praktis dan mudah dibawa; sehingga produk seperti sajadah travel cukup digemari oleh masyarakat saat ini. Untuk itu produk sajadah travel dapat dikembangkan sebagai produk pelatihan yang dapat diberikan kepada santri di Pondok Abu Wildan, sebagai bekal keterampilan yang selanjutkan dikembangkan oleh para pengurus. Dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini, para peserta telah menyelesaikan pembuatan sajadah travel dengan aplikasi macrame sebagai bekal keterampilan meraih kemandirian pesantren.
Potential Application of The Zero Waste Fashion Method to Optimize Fabric Usage Nursari, Faradillah; Fadhilaturrahmah, Fadhilaturrahmah; Yuningsih, Sari
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 23, No 1 (2025): January 2025
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.23.1.124-132

Abstract

The fashion industry is one of the largest economic sectors globally, having a significant impact on the environment and society. Comparison between zero waste fashion pattern techniques and conventional pattern techniques is the main focus in efforts to achieve sustainability in the fashion industry. The zero waste pattern cutting can reduce the amount of waste originating from the clothing industry which is formed during the clothing manufacturing process. This method can also be more environmentally friendly than conventional fashion patterns. There are two approaches to the design process from conventional patterns, namely construction patterns and draping patterns. Likewise, the zero waste fashion design process approach is 'from design to pattern' and from 'pattern to design'. All these approaches are compared to understand the design process, its potentioal, comparison, as well as its application and impact in the fashion industry. In this context, the zero waste fashion pattern is a technique for making clothing patterns which aims to produce clothing with less than 15% textile waste. This study applies qualitative techniques, namely literature studies and simulations which aim to understand and evaluate the differences between zero waste fashion patterns and conventional patterns in the fashion industry. The results of this research in achieving sustainability in the fashion industry, can be proven that the Zero-Waste pattern method has emerged as a more sustainable alternative. Being able to have a positive impact on the environment and the potential for more significant social development with increasing understanding of zero-waste fashion patterns, it is hoped that the fashion industry can experience a positive transformation towards more sustainable practices as a whole.
AESTHETIC MORPHOLOGICAL STUDY OF ZERO WASTE PATTERN IN MEN'S SHIRT DESIGN Regina Simamora M; Faradillah Nursari; Tiara Larissa; Sari Yuningsih
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol. 13 No. 2 (2024): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v13i2.57483

Abstract

Aesthetic morphology studies can be carried out on men's shirt fashion design using the Zero Waste Pattern technique as one of the more varied men's shirt model design ideas. The study of Aesthetic Morphology by Thomas Munro is a study through the description, comparison, and analysis of the structure of the shape of an art object scientifically and systematically on the elements of art, design principles, and expressions resulting from the elements that form an art object. The purpose of this study is to examine the Aesthetic Morphology of men's shirt design using the Zero Waste Pattern technique, so as to find a shirt design whose product can be visualized and in accordance with aesthetic principles. The method used in this study is qualitative descriptive, the purpose is to understand the study of Aesthetic Morphology with research practices that emphasize exploratory aesthetics to describe the visual form, style, and visual expression of men's shirt design using the Zero Waste Pattern technique. The results of creative exploration resulted in 2 men's shirt designs, one of which is  a Fit To Body design with a Casual Style with  fabric waste of 2.1% and a Regular Fit Men's Shirt  design with a Retro Style with  fabric waste of 1.7%. The results of the study found that the 5 main criteria for designing using the Zero Waste Pattern  technique, namely Aesthetics, Comfort, Cost, Sustainability, and Manufacturability, are known to consider psychological and sociology factors of art. A study using description, comparison, and analysis on the Zero Waste Pattern  technique can find a men's shirt design line that is more varied, practical, supports sustainable trends, and is in accordance with aesthetic principles.
Perancangan Motif Batik Kontemporer Dengan Penggayaan Visual Pop Art Yang Terinspirasi Dari Dewi Athena Gunawan, Zahwa Fani; Sekar, Ahda Yunia; Yuningsih, Sari
Journal of Contemporary Indonesian Art Vol 10, No 1 (2024)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/jocia.v10i1.10888

Abstract

Contemporary batik is the novelty of creation with  the aim of satisfying the tastes of the people, connoisseurs and consumers. One of the visual styles that people can enjoy today is the visual style  of  pop  art,  and  this  visual  style  of  pop  art  is  in  line  with  contemporary  batik  style.  The similarities of contemporary pop art and batik are the same – breaking down of existing pakemes and free visualizations without rules. Then  the selection of motif inspiration was taken  from the legend  of  the  goddess  Athena  Because  Athens  is  one  of  the  most  popular  goddesses  of  Greek mythology to date. This study is based on qualitative methods with a motive design approach and data collection techniques in the form of literature studies, interviews, observations, visual studies, and exploration. The purpose of the study was to produce a new contemporary batik motif with a pop art visual style inspired by the Legend of the Goddess of Athens. The result of this study is the visual novelty in contemporary batik motifs with the inspiration of the goddess Athena using popart visual style with the final result of a sheet of cloth.Batik kontemporer merupakan kebaruan kreasi dengan tujuan memenuhi selera masyarakat, penikmat serta konsumen. Salah satu penggayaan visual yang dapat dinikmati masyarakat saat ini adalah gaya visual pop art, dan penggayaan visual pop art ini sejalan dengan gaya batik kontemporer. Kesamaan pop art dan batik kontemporer sama – sama mendobrak dari pakem yang ada dan visualisasi yang bebas tanpa adanya aturan. Kemudian pemilihan inspirasi motif diambil dari cerita legenda Dewi Athena karena Athena merupakan salah satu dewi Mitologi Yunani yang populer hingga saat ini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan desain motif dan teknik pengumpulan data berupa studi literatur, wawancara, observasi, studi visual, dan eksplorasi. Tujuan dari penelitian ini untuk menghasilkan kebaruan motif batik kontemporer dengan penggayaan visual pop art yang terinspirasi dari cerita Legenda Dewi Athena. Luaran dari penelitian ini adalah kebaruan visual dalam motif batik kontemporer dengan inspirasi Dewi Athena menggunakan penggayaan visual pop art dengan hasil akhir berupa lembaran kain.
Co-Authors Achmad Haldani Destiarmand Agni Agustin Ahda Yunia Sekar Fardhani Aliyyah, Gina Naura Amelia, Dwi Rizki Arini Arumsari Arroehan, Nurul Jannah Asep Andang, Asep Az-zahra, Fakhrina Fadhilla Azahra, Mutiara Azhar, Afra Syahra Nabilah Azzahra, Tasya Shafa Berliana, Intan Chandra Tresnadi Cinta, Dwi Putri Citra Puspitasari Dewi, Syifa Kusuma Dhiba, Farah Elisabet Prisilia Hokianti F, Ahda Yunia Sekar Fadhilaturrahmah Fadhilaturrahmah, Fadhilaturrahmah Faradillah Nursari Fatimah, Ghefira Nur Gina Shobiro Takao Gunawan, Zahwa Fani Haniah, Salma Hanifa, Ulqiya Millati Haris, Adiva Rumaisa Almira Iskandar, Syaqinatha Shalsaleha Ismayanti, Rizka Jeng Oetari Kemit, Meili Regina Br Kendisa, Kendisa Khaira, Syarifah Niswatul Khansa, Liandra Lathizaifah, Nurannisa Liandra Khansa Utami Putri Lowti, Eny Luthfiyah, Rifa Rifdah Manurung, Murni Meiyevi, Nadia Mutiara Mina, Zuhaida Maktsal Mochammad Sigit Ramadhan Morinta Rosandini Muffidah, Hanifah Nabila, Azza Nadya Putri Rahma Tsani Nurul Hiron, Nurul Paramitha, Cicha Prawita, Rosada Intan Putri, Andini Pramestisya Putri, Aninditha Tri Putri, Nabiilah Andini Ramadhan Ramadhan, M. Sigit Rasyid, Hanifah Nur Regina Simamora M Rima Febriani Rizal, Amanda Sabina, Diva Allya Sadiyah, Salma Halimatus Salsabila, Naillah Shafa Sari, Ayu Setia Sekar, Ahda Yunia Septiani, Erien Shella Wardhani Putri Shena, Novi Ari Simamora M, Regina Sugiri, Khairunnisa Khansawati Syabira, Fakhirah Rayhana Syahida, Asmak Tako, Gina Shobiro Tarung, Dinda Anugerah Pengasih Tiara Larissa Tsurayya, Reski Widia Nur Utami Bastaman Zahra, Siti Fairunisya