Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Sintesis dan Karakterisasi Serat Nano Polivinil Alkohol yang Diikat Silang dengan Glutaraldehid untuk Aplikasi Pembalut Luka Mentik Hulupi; Haryadi Haryadi
Chimica et Natura Acta Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.051 KB) | DOI: 10.24198/cna.v6.n3.18477

Abstract

Elektrospining serat nano (nanofiber) PVA yang diikat silang oleh glutaraldehyde (GA) telah berhasil disintesa dan dikarakterisasi. Sintesis serat nano PVA dilakukan dengan menginjeksikan larutan PVA 10% kedalam mesin electrospinning selama 6 jam pada suhu 28.7oC dengan laju injeksi 1.0 ml/jam, menggunakan potensial listrik sebesar 14.6 kV serta jarak untuk mengkoleksi serat sejauh 10 cm.  Metoda ikat silang dilakukan secara in-situ terhadap serat nano PVA menggunakan glutaraldehyde 0.5M didalam pelarut aseton, selama 4 jam. Dari hasil – hasil karakterisasi serat nano PVA menggunakan FTIR menunjukkan adanya pergeseran puncak serapan untuk jenis vibrasi tarik dari gugus fungsi O-H, C-H dan C-O dari sebelum dan setelah dilakukan proses ikat silang menggunakan glutaraldehyde (GA). Hasil dari pengukuran menggunakan FTIR tersebut didukung dengan hasil karakterisasi morfologi  seratnano PVA menggunakan SEM setelah proses ikat silang yang menunjukkan adanya sedikit peningkatan dari besar atau tebalnya diameter serat nano sebesar 250 nm dibandingan dengan serat nano PVA tanpa dilakukan tahap ikat silang. Dari hasil ini dapat  disimpulkan bahwa proses ikat silang menggunakan GA mempengaruhi terhadap struktur kimia serta morfologi serat nano PVA. Dapat ditambahkan pula bahwa spektrum EDS juga menunjukkan pengaruh adanya glutaraldehyde sebagai zat pengikat silang yang mampu mereduksi  besarnya intensitas dari energi dispersive serat nano PVA.
SYNTHESIS OF BUTHYL BROMIDE LABELED 82Br FOR LEAKAGE DETECTION APPLICATION IN INDUSTRIAL PIPELINE SYSTEM Ade Suherman; Titin Sri Mulyati; Iswahyudi Iswahyudi; Badra Sanditya Rattyananda; Dessy Cartika; Winda Putri Silpia; Mentik Hulupi; Duyeh Setiawan; Muhamad Basit Febrian
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 20, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.836 KB) | DOI: 10.17146/jstni.2019.20.2.5597

Abstract

The detection of a leakage in an installation or pipeline in industrial complex is difficult to be done because related to security, safety, and operation condition. With expanded radioisotope application as a tracer in industry, hence a leakage in a pipe can be detected easily and qiuickly without needed excavation or stop the production process. The selection of radioisotope labeled compound as radiotracer should be examined carefully to determine the appropriate and well mixed radiotracer with the material passing through the pipeline system. Radioisotope labeled compound butyl bromide-82 (C4H982Br) as a radiotracer can be synthesized by reacting K82Br with 1-butanol and sulphuric acid (H2SO4) as a catalyst. The experiment result shows that synthesized C4H982Br by composition of 15 mL K82Br solution (0.1 gr/mL KBr) and 10 mL 1-butanol gave the highest percentage of reactions amount 50,00% and 40,95%. Characterization by FTIR showed that the product has absorption band for C-Br at 514,99-738,74 cm-1. GCMS analysis showed the peak of C4H982Br together with other 7 peaks of impurities with 43.03% percentage of C4H982Br peak. In distribution coefficient determination of C4H982Br in the test solution from industry (ethylene dichloride), Kd value of 5,1350 was obtained and more than 98% C4H982Br distilled together with ethylene dichloride in 110°C distillation process whereas no radioactivity detected in distillation flask if K82Br was used. Based on these results, C4H982Br is suitable to be applied as radiotracer for leakage detection in pipeline system with organic compounds as passing liquid including ethylene dichloride.
EKSTRAKSI KULIT BUAH MANGGIS SECARA REFLUK DAN SOKLETASI MENGGUNAKAN PELARUT ETANOL Agustinus Ngatin; Mentik Hulupi
Prosiding Semnastek PROSIDING SEMNASTEK 2014
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ekstrak kulit buah manggis mengandung xanthon dan antosianin. Xanthon merupakan senyawafenol yang dapat digunakan sebagai antioksidan yang terdapat dalam kulit buah manggis dengankadar  yang  tinggi  dan  memiliki  sifat  yang  baik  dan  bermanfaat  bagi  tubuh Antosianin  adalahkelompok  pigmen  yang  berwarna  merah  sampai  biru  yang  tersebar  dalam  tanaman. Pigmenantosianin berbentuk glikosida dan menjadi penyebab warna merah, biru, dan violet serta dapatmengalami perubahan selama penyimpanan dan pengolahan. Ekstrak kulit buah manggis dapatdiambil melalui proses ekstraksi. Penelitian ini bertujuan mengambil ekstrak secara sokletasi danrefluk menggunakan  pelarut etanol, menentukan pengaruh rasio serbuk kulit manggis dan etanolterhadap  ekstrak,  dan  menentukan  pengaruh  waktu  proses  dan  pengadukan  terhadap  ekstrak.Metode  prnelitian  dilakukan  secara  eksperimen  di  laboratorium  dengan  metode  sokletasi  danrefluk..  Kulit  manggis  dikeringkan,  dihancurkan,  dan  pengayakan  sehingga  diperoleh  serbukdengan ukuran 0,22 mm. Serbuk kulit manggis diekstraksi menggunakan pelarut etanol denganrasio (1:8 s.d 1: 12)  gram per mL, variasi waktu ekstraksi (30 s.d 80) menit.  Hasil penelitianmenunjukkan  bahwa  proses  ekstraksi  secara  refluk  menghasilkan  jumlah  ekstrak  lebih  tinggidaripada  secara  sokletasi  dalam  rasio  serbuk  kulit  manggis  dan  etanol  1:7,5  sampai  1:12,5dengan  yield  11,25%.  Proses  ekstraksi secara  refluk pada  suhu  600C  dengan  waktu  60  menitmenghasilkan ekstrak 1,5426 g atau 6,17% dengan rasio serbuk kulit manggis dan etanol 1:11.Pada rasio ini dengan kondisi proses ekstraksi secara refluk dengan pengadukan 700 rpm, suhu600C dan waktu proses 80 menit menghasilkan yield 16,71% dan tanpa pengadukan 12,66%.Ekstrak dalam larutan asam berwarna kuning dan basa berwarna coklat
Efektivitas Cangkang Telur untuk Menurunkan Bilangan Peroksida dan Asam Lemak Bebas pada Minyak Jelantah Fauzi Abdilah; Mentik Hulupi
Jurnal Kimia Fullerene Vol 5 No 2 (2020): Fullerene Journal of Chemistry
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37033/fjc.v5i2.209

Abstract

Minyak jelantah mengandung berbagai pengotor yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan dan lingkungan. Pada penelitian ini dilakukan pemurnian minyak jelantah untuk menurunkan kadar asam lemak bebas dan bilangan peroksida dengan menggunakan adsorben berbasis cangkang telur ayam (CTA) pada berbagai variasi temperatur kalsinasi. Proses persiapan adsorben dilakukan dengan menggunakan furnace elektrik selama 2 jam pada suhu 200, 400, 600 dan 800oC. Proses adsorpsi dilakukan selama 1 jam dengan pengadukan. Analisis yang dilakukan pada penelitian ini adalah analisis kualitas adsorben dan karakterisasi gugus fungsi dengan menggunakan FTIR (Fourier-transform infrared spectroscopy). Analisis kadar asam lemak bebas dan bilangan peroksida dilakukan dengan metode titrasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adsorben CTA pada suhu kalsinasi 800oC (AE800) memberikan kualitas adsorben terbaik. Hasil karakterisasi menggunakan FTIR menunjukkan adanya puncak baru pada bilangan gelombang 3640 cm-1. Hasil pengukuran kadar asam lemak bebas dan bilangan peroksida adsorben AE800 mencapai 54,74% dan 65,79%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa temperatur kalsinasi sangat mempengaruhi karakteristik adsorben dan CTA memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai adsorben untuk meningkatkan kualitas minyak jelantah dan bahan baku pembuatan katalis berbasis CaO.
Sintesis Carbon Nanodots dari Molase Menggunakan Metode Pemanasan Terbantukan Gelombang Mikro Mentik Hulupi; Nida Nabilah; Tiana Hasna Nabilah; Keryanti Keryanti; Fauzi Abdilah
Equilibrium Journal of Chemical Engineering Vol 6, No 1 (2022): Volume 6, No 1 July 2022
Publisher : Program studi Teknik Kimia UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/equilibrium.v6i1.61212

Abstract

ABSTRAK. Carbon nanodots (CNDs) merupakan nanomaterial yang berukuran dibawah 10 nm. CNDs memiliki keunggulan diantaranya yaitu fotostabilitas tinggi, biokompatibilitas baik, toksisitas yang rendah, mudah dibuat, dan ramah lingkungan. Sumber karbon yang digunakan berasal dari molase karena murah dan mudah didapat serta merupakan hasil samping dari pengolahan tebu. Pada penelitian ini digunakan metode pemanasan terbantukan gelombang mikro atau Microwave Assisted Extraction (MAE) yang memberikan hasil suspensi yang homogen, pemanasan efisien, dan waktu yang singkat. Waktu iradiasi mempengaruhi energi gap CNDs dari molase yang dihasilkan. Waktu yang optimum untuk sintesis CNDs dari molase menggunakan metode MAE yaitu selama 3 menit. Efek fluoresensi telah diamati untuk suspensi CNDs yang mengubah warna kuning menjadi warna biru dibawah sinar UV 366 nm. Karakterisasi menggunakan spektrofotometri UV-Vis menunjukan serapan maksimum CNDs dari molase pada panjang gelombang 255 nm dengan energi gap sebesar 4,55 eV.Kata kunci: Carbon Nanodots, Microwave, MolaseABSTRACT. Carbon nanodots (CNDs) are nanomaterials with a size below 10 nm. CNDs have advantages such as high photostability, good biocompatibility, low toxicity, easy to manufacture, and environmentally friendly. The carbon source used comes from molasses because it is cheap and easy to obtain and is a by-product of sugarcane processing. In this study, the Microwave Assisted Extraction (MAE) method was used which gave homogeneous suspension results, efficient heating, and short time. The irradiation time affects the energy gap of the CNDs of the molasses produced. The optimum time for the synthesis of CNDs from molasses using the MAE method is 3 minutes. Fluorescence effects have been observed for suspensions of CNDs which turn yellow to blue under 366 nm UV light. Characterization using UV-Vis spectrophotometry showed the maximum absorption of CNDs from molasses at a wavelength of 255 nm with an energy gap of 4.55 eV.Keywords: Carbon Nanodots, Microwave, Molasses 
Sintesis Zn-BDC dengan Metode Sonokimia dan Aplikasinya Pada Proses Adsorpsi Ion Logam Pb2+ Fauzi Abdilah; Mentik Hulupi; Keryanti Keryanti; Nida Nabilah; Tiana Hasna Nabilah
REACTOR: Journal of Research on Chemistry and Engineering Vol 3, No 1 (2022): Published in June 2022
Publisher : Politeknik ATI Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52759/reactor.v3i1.48

Abstract

The heavy metal ion pollution such as lead (Pb2+) in wastewater is an environmental problem that needs to be solved. The adsorption method has been reported to have good potential as an alternative method for reducing heavy metal contents in aquatic environment. The most widely used adsorbent media are porous materials with a large surface area and low density. Metal Organic Frameworks (MOFs) are a type of porous material that is widely applied in various fields, such as fuel purification, solvent recovery, gas storage, and adsorbents. Lead(II) is a heavy metal ion that can pollute the environment and endanger humans. This study aims to synthesize MOFs and apply it to the Pb2+ adsorption process. In this research, MOFs type Zn-BDC or MOF-5 were synthesized by sonochemistry method at 60 ℃ as adsorbent for Pb2+ ion. Characterization of the adsorbent by FTIR showed the presence of functional groups C=O, C-H, and Zn-O which indicated the formation of the MOF-5 compound. The concentrations of Pb2+ ions were analyzed using Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS). The experimental results show the optimum conditions for the adsorption process at pH 5 for 60 minutes with adsorption efficiency reaching 93.41%. Testing the adsorption isotherm model showed that the Pb2+ ion adsorption process using Zn-BDC as an adsorbent followed the Langmuir isotherm model with the R2 value of 0.9986.
Pembuatan dan Pengujian Pupuk Organik Cair dari Limbah Kulit Buah-buahan dengan Penambahan Bioaktivator EM4 dan Variasi Waktu Fermentasi Dewi Widyabudiningsih; Lina Troskialina; Siti Fauziah; Shalihatunnisa Shalihatunnisa; Riniati Riniati; Nancy Siti Djenar; Mentik Hulupi; Lili Indrawati; Ahmad Fauzan; Fauzi Abdilah
Indonesian Journal of Chemical Analysis (IJCA) Vol. 4 No. 1 (2021): Indonesian Journal of Chemical Analysis
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/ijca.vol4.iss1.art4

Abstract

Produksi olahan pangan dari buah-buahan selalu menghasilkan limbah kulit dalam pengolahannya. Limbah tersebut hanya dibuang dan dibiarkan menumpuk begitu saja oleh mansyarakat. Apabila tidak ditangani secara cepat akan menghasilkan bau yang tidak sedap sehingga akan mencemari lingkungan. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan yaitu dengan cara mengolah limbah tersebut menjadi pupuk organik cair dengan proses fermentasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kandungan hara makro dan kualitas dari pupuk organik cair, mengetahui waktu fermentasi optimum, harga pokok produksi dan BEP dari proses pembuatan pupuk organik cair. Penelitian ini dilakukan dengan cara menambahkan EM4, ragi, dan air gula ke dalam reaktor yang berisi limbah kulit buah yaitu kulit pisang, mangga dan nanas. Proses fermentasi dilakukan selama 34 hari dan dilakukan pengambilan sampel pada hari ke-7, 14, 24 dan 34 untuk dianalisis kandungan hara makro yang terdiri dari C-Organik, P, dan K dengan metode spektrofotometri UV/VIS, SSA dan N dengan metode Kjeldahl. Pada penelitian ini dihasilkan pupuk organik cair yang terbaik yaitu campuran limbah kulit pisang, mangga dan nanas dengan waktu fermentasi 7-14 hari dan kandungan unsur C-Organik, N-total, K2O, dan P2O5 masing-masing sebesar 17,4; 6,05; 2,50 dan 0,15 %. Pupuk organik cair yang dihasilkan sudah memenuhi baku mutu dari Permentan Nomor 261 tahun 2019 kecuali kandungan P2O5, walaupun demikian pupuk organik cair yang diperoleh ini memiliki kualitas yang lebih baik dibanding beberapa pupuk yang sudah dijual secara komersial. Biaya pokok produksi dari pembuatan POC ini sebesar Rp 770.554 dengan Break Event Point (BEP) pada 10 liter.
Pemanfaatan Herbal Bunga Telang Sebagai Peluang Usaha Bagi Kelompok Wanita Tani (KWT) Di Desa Arjasari Kabupaten Bandung Riniati Riniati; Nancy Siti Djenar; Lili Indrawati; Dewi Widyabudiningsih; Lina Troskialina; Mentik Hulupi; Yusuf Sofyan; Sudrajat Harris Abdulloh
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 7 No 2 (2022): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-dinamika.v7i2.2873

Abstract

Bunga telang (Clitoria ternatea) merupakan tanaman yang mudah dibudidayakan. Bunganya yang unik  berwarna biru dapat dijadikan zat warna alami untuk berbagai jenis makanan dan minuman. Kandungan antoksidan yang tinggi dalam bunga telang menjadikan bunga ini menjadi trendi sebagai minuman herbal untuk meningkatkan imun tubuh di masa pandemi ini. Sehubungan dengan hal ini maka bunga telang dapat menjadi peluang usaha untuk petani khususnya Kelompok Wanita Tani Rengganis yang ada di Desa Arjasari Kabupaten Bandung. Untuk meningkatkan usaha pembuatan serta meningkatkan mutu tanaman herbal khususnya bunga telang, Politeknik Negeri Bandung (Polban) melalui program Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) memberikan penyuluhan yang mencakup pengenalan herbal dan manfaatnya, penanaman secara organik menggunakan pupuk organik cair, teknik pengeringan dan pengolahan  bunga telang yang  dapat menghasilkan berbagai produk berbahan dasar bunga telang, serta teknik pemasaran untuk memanfaatkan peluang bisnis dari bunga telang. Kegiatan ini   mendapat respon dan  antusiasme yang tinggi dari masyarakat setempat, karena secara umum peluang usaha ini sesuatu yang baru untuk mereka. Berdasarkan kuisioner yang dibagikan kepada peserta kegiatan ini diharapkan dapat berlanjut. Sehingga dapat meningkatkan kesehatan, kesejahteraan serta perekonomian masyarakat Desa Arjasari dan sekitarnya.
Sintesis dan Karakterisasi Carbon Nanodots dengan Metode Microwave Assisted Extraction: Synthesis and Characterization of Carbon Nanodots with Microwave Assisted Extraction Mentik Hulupi; Haryadi; Nabila Sofiyani; Rizka Amalia Nuriana; Retno Indarti; Fauzi Abdilah
KOVALEN: Jurnal Riset Kimia Vol. 8 No. 2 (2022): August Edition
Publisher : Chemistry Department, Mathematics and Natural Science Faculty, Tadulako University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/kovalen.2022.v8.i2.15910

Abstract

Carbon nanodots (CNDs) is one of the carbon nanoparticles that are environmentally friendly, non-toxic, and have optical properties. The aim of this study was to synthesize CNDs from ascorbic acid as a precursor using the Microwave Assisted Extraction method. method. Best results are obtained at 4 minutes of heating and 500W of power. The synthesized CNDs solution showed a blue color under 365 nm UV light. The measurement results with UV Vis spectrophotometer showed the maximum wavelength at 341.5 nm with an energy gap of 5.57 eV. The results of the Fourier transform infrared spectroscopy (FTIR) analysis show that CNDs have the -OH (hydroxyl) functional group at a wave number of 3354.61 cm-1 and C=O functional group at a wave number of 1633.09 cm-1. Characterization results using High resolution transmission electron microscopy (HRTEM) showed that CNDs were spherical in shape with a particle size range of 2.54-9.48 nm.
Validation of Methylene Blue Analysis Method in Wastewater Samples by Uv-Vis Spectrophotometry Mentik Hulupi; Keryanti Keryanti; Karina Aulia Rahmawati; Widya Tresna Dewi; Fauzi Abdilah
Equilibrium Journal of Chemical Engineering Vol 7, No 2 (2023): Volume 7, No 2 December 2023-- Online First
Publisher : Program studi Teknik Kimia UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/equilibrium.v7i2.75807

Abstract

Abstract. Methylene blue (MB) is an extensively utilized cationic dye in the textile industry. MB is, however, a highly noxious substance that can have detrimental effects on both the environment and human health. MB can pollute waterways and cause the mortality of aquatic organisms in the environment. Due to the hazards posed by MB, it is crucial to have an effective method for analyzing its concentration in wastewater. This will ensure that MB-contaminated water is appropriately treated and disposed of, thereby protecting the environment and human health. One of the analyses utilized the Evolution 360 UV-Vis Spectrophotometer to determine methylene blue concentrations. The Evolution 360 UV-Vis Spectrophotometer method was validated by measuring linearity tests, limit detection and quantization, precision, and accuracy. The R-value for linearity measurements is greater than 0.99, indicating that the method is proportionally validated. As required, the precision measurement yields acceptable results, with a %RSD value of less than 2%, and the accuracy measurement yields a recovery of 100% (between 80 and 110%). So that the method for measuring the concentration of methylene blue in water using the UV-Vis Evolution 360 Spectrophotometer satisfies the requirements for linearity, precision, and accuracy.Keywords:Analysis, Methylene Blue, Method Validation, Spectrophotometer