Fifi Nirmala G.
Universitas Halu Oleo

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN PELAKSANAAN PROTOKOL COVID-19 PADA MASYARAKAT DI KABUPATEN KOLAKA PROVINSI SULAWESI TENGGARA Ega Alisyah Anty; Fifi Nirmala G.; Irma Yunawati
Jurnal Kesehatan dan Keselamatan Kerja Universitas Halu Oleo Vol 3, No 1 (2022): Jurnal Kesehatan dan Keselamatan Kerja Universitas Halu Oleo
Publisher : FKM Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jk3-uho.v3i1.26122

Abstract

Mewabahnya Covid-19 mengakibatkan seluruh dunia menjadi resah termasuk Indonesia. Covid-19 merupakan jenis virus baru dan banyak pihak yang tidak tahu dan tidak mengerti cara penanggulangan virus tersebut. Dengan mewabahnya virus corona atau Covid-19 ke berbagai belahan negara, Pemerintah Republik Indonesia membuat kebijakan protokol kesehatan yang dilaksanakan di seluruh Indonesia dengan dipandu secara terpusat oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kepatuhan pelaksanaan protokol Covid-19 pada masyarakat di Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 2020. Jenis penelitian menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode analitik observasional dengan rancangan penelitian cross-sectional. Populasi berjumlah 140.955 orang dan teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling yang berjumlah 353 orang. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara persepsi kerentanan dengan kepatuhan pada masyarakat (p-value = 1,000), terdapat hubungan antara persepsi keparahan dengan kepatuhan pada masyarakat (p-value = 0,030), terdapat hubungan antara persepsi manfaat dengan kepatuhan pada masyarakat (p-value = 0,026), tidak terdapat hubungan antara hambatan dengan kepatuhan pada masyarakat (p-value = 1,000), dan terdapat hubungan antara petunjuk bertindak dengan kepatuhan pada masyarakat (p-value = 0,000). Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan antara persepsi keparahan, persepsi manfaat, dan petunjuk bertindak dengan kepatuhan masyarakat terhadap pencegahan Covid-19 dan tidak ada hubungan antara persepsi kerentanan dan persepsi hambatan dengan kepatuhan masyarakat terhadap pencegahan Covid-19. Kata kunci: Covid-19, kepatuhan, model kepercayaan kesehatan, protokol kesehatan
STUDI KUALITATIF PENGELOLAAN LIMBAH VAKSIN COVID-19 DI PUSKESMAS POASIA KOTA KENDARI Wa Ode Sri Muliani; Fifi Nirmala G.; Rastika Dwiyanti Liaran
Jurnal Kesehatan Lingkungan Universitas Halu Oleo Vol 3, No 1 (2022): Jurnal Kesehatan Lingkungan Universitas Halu Oleo
Publisher : FKM Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jkl-uho.v3i1.27425

Abstract

Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 dapat menimbulkan jumlah timbulan limbah medis. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengelolaan limbah medis hasil vaksinasi selama pandemi Covid-19 di Puskesmas Poasia Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara. Metode yang digunakan dengan pendekatan kualitatif. Informan penelitian yaitu Penanggung Jawab Pengelola Limbah Medis, Kepala Instansi Sanitasi dan Perawat Petugas. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pemilahan sampah dari sumber telah dilakukan, dengan menyediakan wadah sampah medis dan non-medis yang diberi label infeksius dan non-infeksius serta safety box sebagai pewadahan limbah B3. Wadah limbah medis padat adalah tong sampah pijakan anti bocor dan kedap air, serta ditutup dengan kantong plastik berwarna kuning atau hitam bertanda limbah infeksius dan non-infeksius dan safety box untuk limbah B3 seperti jarum suntik. Pengumpulan sampah medis dilakukan oleh petugas sanitasi. Pengangkutan dilakukan oleh petugas sanitasi dengan menggunakan troli tertutup, anti bocor, tahan air dan tanpa sudut tajam dan kemudian di bawah ke Tempat Pembuangan Sampah. untuk pengelolaan tahap selanjutnya seperti pemusnahan dan pembuangan akhir diserahkan ke pihak ketiga melalui kerja samanya PT Mitra Hijau.Penelitian menunjukan bahwa dalam pengelolaan sampah medis di Puskesmas Poasia sesuai ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 1204/Menkes/SK/X/2006 terkait dengan proses pemilahan, pewadahan, pengumpulan dan pengangkutan.
GAMBARAN PENGELOLAAN SAMPAH DOMESTIK PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LEPO-LEPO KOTA KENDARI TAHUN 2021 Abdul Jalil Saban Hidayat; Yasnani Yasnani; Fifi Nirmala G.
Jurnal Kesehatan Lingkungan Universitas Halu Oleo Vol 2, No 2 (2021): Jurnal Kesehatan Lingkungan Universitas Halu Oleo
Publisher : FKM Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jkl-uho.v2i2.27329

Abstract

Produksi sampah yang terus menerus meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dan perubahan pola konsumsi masyarakat menimbulkan bertambahnya volume sampah. Wilayah kerja puskesmas Lepo-Lepo terdiri dari beberapa kelurahan mencakup Kelurahan Lepo-Lepo, Baruga, Wundudopi dan Watu Bangga. Masalah pengelolaan sampah domestik di wilayah kerja puskesmas Lepo-Lepo masih dalam kategori buruk, banyaknya timbulan sampah yang ada di lingkungan menyebabkan lingkungan menjadi kumuh disekitar Tempat Pembuangan Sementara (TPS). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran pengelolaan sampah domestik pada masa pandemi Covid-19 di wilayah kerja Puskesmas Lepo-Lepo. Metode yg dipakai dalam penelitian ini merupakan kuantitatif deskriptif. Teknik pengambilan sampel yg dipakai merupakan teknik proportionate stratified secara acak sampling. Jumlah populasi sebanyak 5.573 rumah tangga dengan  sampel sebanyak 150 responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam pemilahan sampah sebanyak 150 responden diperoleh 70.7 % yang tidak memenuhi syarat dan 29.3 % yang memenuhi syarat, dalam pengumpulan sampah sebanyak 150 responden diperoleh 70.7 % yang tidak memenuhi syarat dan 29.3 % yang memenuhi syarat, dalam pemanfaatan kembali sampah sebanyak 150 diperoleh 92.0 % yang tidak melakukan pemanfaatan kembali sampah dan 8.0 % yang melakukan pemanfaatan kembali sampah, dalam pengangkutan sampah sebanyak 150 responden diperoleh 94.0 % yang tidak memenuhi syarat dan  6.0 % yang memenuhi syarat dan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) sebanyak 150 responden diperoleh 96.7 %  tidak memenuhi syarat dan 3.3 % yang  memenuhi syarat.
GAMBARAN SARANA SANITASI LINGKUNGAN MASYARAKAT PESISIR DI DESA WAWATU KECAMATAN MORAMO UTARA KABUPATEN KONAWE SELATAN Nurhalisa Nurhalisa; Fifi Nirmala G.; La Ode Ahmad Saktiansyah
Jurnal Kesehatan Lingkungan Universitas Halu Oleo Vol 3, No 4 (2023): Jurnal Kesehatan Lingkungan Universitas Halu Oleo
Publisher : FKM Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jkl-uho.v3i4.33203

Abstract

Sanitasi lingkungan merupakan suatu usaha untuk mencapai lingkungan sehat melalui pengendalian faktor lingkungan fisik, khususnya hal-hal yang memiliki dampak merusak perkembangan fisik kesehatan dan kelangsungan hidup manusia. Masalah utama sanitasi lingkungan masyarakat Desa Wawatu adalah masih banyak masyarakat yang tidak mengerti tentang cara berperilaku hidup bersih dan sehat seperti kurangnya pengetahuan dan inisiatif dalam kebersihan wadah penampungan air minum ,sarana jamban keluarga , saluran pembuangan air limbah (SPAL) dan sarana pembuangan sampah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran sarana sanitasi lingkungan masyarakat pesisir di Desa Wawatu Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan Tahun 2022. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan survei observasional .Sampel yang digunakan yaitu 92 sampel. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi sarana air minum memenuhi syarat kesehatan yakni sebanyak 68 orang (73,9%) serta  tidak memenuhi syarat yakni sebanyak 24 orang (26,1%), jamban keluarga yang memenuhi syarat yakni sebanyak 11 orang (12,0%) dan tidak memenuhi syarat sebanyak 81 orang (88,0 %), serta sarana pembuangan air limbah yang memenuhi syarat sebanyak 19 orang (20,7%) dan tidak memenuhi syarat sebanyak 73 (79,3%) adapun sarana pembuangan sampah yang memenuhi syarat sebanyak 11 orang (12,0%) dan tidak memenuhi syarat 81 orang (88 %). Kesimpulan dari penelitian ini adalah sarana sanitasi lingkungan yaitu sarana air minum sudah memenuhi syarat sedangkan sarana jamban keluarga , pembuangan air limbah dan tempat pembuangan sampah yang ada di desa wawatu belum memenuhi syarat.