Rastika Dwiyanti Liaran
Universitas Halu Oleo

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

STUDI KUALITATIF PENGELOLAAN LIMBAH VAKSIN COVID-19 DI PUSKESMAS POASIA KOTA KENDARI Wa Ode Sri Muliani; Fifi Nirmala G.; Rastika Dwiyanti Liaran
Jurnal Kesehatan Lingkungan Universitas Halu Oleo Vol 3, No 1 (2022): Jurnal Kesehatan Lingkungan Universitas Halu Oleo
Publisher : FKM Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jkl-uho.v3i1.27425

Abstract

Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 dapat menimbulkan jumlah timbulan limbah medis. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengelolaan limbah medis hasil vaksinasi selama pandemi Covid-19 di Puskesmas Poasia Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara. Metode yang digunakan dengan pendekatan kualitatif. Informan penelitian yaitu Penanggung Jawab Pengelola Limbah Medis, Kepala Instansi Sanitasi dan Perawat Petugas. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pemilahan sampah dari sumber telah dilakukan, dengan menyediakan wadah sampah medis dan non-medis yang diberi label infeksius dan non-infeksius serta safety box sebagai pewadahan limbah B3. Wadah limbah medis padat adalah tong sampah pijakan anti bocor dan kedap air, serta ditutup dengan kantong plastik berwarna kuning atau hitam bertanda limbah infeksius dan non-infeksius dan safety box untuk limbah B3 seperti jarum suntik. Pengumpulan sampah medis dilakukan oleh petugas sanitasi. Pengangkutan dilakukan oleh petugas sanitasi dengan menggunakan troli tertutup, anti bocor, tahan air dan tanpa sudut tajam dan kemudian di bawah ke Tempat Pembuangan Sampah. untuk pengelolaan tahap selanjutnya seperti pemusnahan dan pembuangan akhir diserahkan ke pihak ketiga melalui kerja samanya PT Mitra Hijau.Penelitian menunjukan bahwa dalam pengelolaan sampah medis di Puskesmas Poasia sesuai ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 1204/Menkes/SK/X/2006 terkait dengan proses pemilahan, pewadahan, pengumpulan dan pengangkutan.
PERILAKU DALAM PENANGANAN SAMPAH PEMBALUT SEKALI PAKAI PADA MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS HALU OLEO Fausiah Ayuningsih; Fithria Fithria; Rastika Dwiyanti Liaran
Jurnal Kesehatan Lingkungan Universitas Halu Oleo Vol 3, No 2 (2022): Jurnal Kesehatan Lingkungan Universitas Halu Oleo
Publisher : FKM Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jkl-uho.v3i2.27449

Abstract

Pembalut wanita adalah kebutuhan penting untuk siklus menstruasi yang terjadi setiap bulan. Pembalut wanita yang digunakan jika tidak ditangani dengan benar dapat menyebabkan masalah lingkungan, kesehatan maupun estetika. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku (pengetahuan, sikap dan tindakan) dalam penanganan sampah pembalut sekali pakai pada mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo. Metode penelitian menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling.  Hasil penelitian menunjukan dari 97 total bahwa mahasiswa FKM UHO yang memiliki pengetahuan cukup sebanyak 90 responden (92,8%) dan pengetahuan kurang sebanyak 7 responden (7,2%) mengenai definisi dan komponen pembalut, pengelolaan sampah, cara penanganan sampah pembalut wanita, dampak pembalut wanita dan pemanfaatan pembalut wanita. Sikap mahasiswa FKM UHO tergolong kategori sikap positif sebanyak 83 responden (85,6%). Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini yaitu pengetahuan mahasiswa FKM UHO cukup dan sikap mahasiswa FKM UHO positif serta tindakan mahasiswa FKM UHO cukup dalam penanganan sampah pembalut sekali pakai tahun 2022.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA PETUGAS KESEHATAN DALAM MASA PANDEMIK COVID 19 DI RSUD BAHTERAMAS Nurdian Nurdian; Hariati Lestari; Rastika Dwiyanti Liaran
Jurnal Kesehatan dan Keselamatan Kerja Universitas Halu Oleo Vol 3, No 3 (2022): Jurnal Kesehatan dan Keselamatan Kerja Universitas Halu Oleo
Publisher : FKM Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jk3-uho.v3i3.29752

Abstract

AbstrakCoronavirus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan sampai berat. Coronavirus yang diketahui dapat menyebabkan penyakit yang menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan penggunaan alat pelindung diri pada petugas kesehatan dalam masa pandemik COVID-19 di RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2021. Penelitian ini menggunakan rancangan case control. Populasi dalam penelitian ini adalah petugas kesehatan di RSUD Bahtermas berjumlah 640 petugas kesehatan. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 234 responden yang terdiri dari 8 kelompok petugas kesehatan. Perhitungan besar sampel menggunakan rumus  Lemeshow, dengan teknik pengambilan sampel proportionate random sampling. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-Agustus Tahun 2021 dengan variabel terikat (variabel dependent) adalah kepatuhan penggunaan alat pelindung diri, sedangkan variabel bebas (variable independen) adalah pengetahuan, sikap, ketersediaan alat pelindung diri.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdsarkan hasil uji chi-square  nilai p variabel  pengetahuan  sebesar 0,003, nilai p variabel sikap sebesar 0,01 dan nilai p variabel ketersediaan APD sebesar 0,021. Dari 234  sampel penelitian yang digunakan dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara variavel pengetahuan, sikap dan ketersediaan APD dengan kepatuhan penggunaan APD pada petugas kesehatan dalam masa pandemik COVID-19 Di RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara.Kata Kunci: APD, Corona Virus, Pengetahuan, Sikap
KONSEP SISTEM SURVEILANS EPIDEMIOLOGI COVID-19 BERDASARKAN INDIKATOR INPUT DI PUSKEMAS NAMBO KOTA KENDARI TAHUN 2021 Husnul Khatimah; Irma Irma; Rastika Dwiyanti Liaran; Laode Liaumin Azim
Endemis Journal Vol 3, No 3 (2022): Endemis Journal
Publisher : FKM Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/ej.v3i3.33885

Abstract

Surveilans merupakan core pananganan dan dapat menjadi barisan terdepan dalam usaha pencegahan dan penanggulangan Pandemic Covid 19. Menurut WHO dibutuhkan indikator-indikator sebagai alat dalam monitoring dan evaluasi. Berdasarkan Logical Framework Approach (LFA), terdapat lima tipe indikator, yakni input, proses, output, outcome dan impact. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Indikator Input Sistem Surveilans Epidemiologi Covid-19 di Puskesmas Nambo Kota Kendari Tahun 2021. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Informan dalam penelitian ini terdiri dari 2 informan kunci, 2 informan biasa  dan 1 informan tambahan yang merupakan petugas Puskesmas Nambo dan Petugas Dinas Kesehatan Kota Kendari. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam kemudian data dianalisis dengan menggunakan metode content analysis. Man dalam hal ini merujuk pada sumber daya yang dimiliki oleh organisasi atau puskesmas, Pembiayanan kesehatan adalah tersedianya dana kesehatan dalam jumlah yang mencukupi, teralokasi secara adil, merata dan termanfaatkan dengan baik untuk menjamin terselenggaranya pembangunan Kesehatan, Ketersediaan SOP  merupakan bagian dari kebijakan yang terdiri atas pedoman, peraturan dan prosedur yang ditetapkan untuk mendukung usaha pencapaian sasaran yang ditentukan. Sarana atau alat merupakan bagian organisasi yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan pelayanan dan mencapai tujuan. Material adalah ketersediaan prasarana dan sarana berupa alat kesehatan yang memadai.kesimpulannya Pada aspek sumber daya manusia (man) sudah memadai, pada aspek pendanaan (money) alokasi dana operasional telah tersedia, pada aspek ketersediaan SOP (method) sesuai dengan pelaksanaan epidemiologi dan pada aspek sarana dan prasarana fasilitas sudah terpenuhi
STUDI HUBUNGAN MUTU PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT KONAWE TAHUN 2020 Sitti Salma Amaliah Karim; La Ode Ali Imran Ahmad; Rastika Dwiyanti Liaran
Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan Universitas Halu Oleo Vol 1, No 4 (2021): JAKK (Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan)
Publisher : Departemen AKK FKM UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jakk.v1i4.38108

Abstract

Abstrak          Latar Belakang: Berdasarkan survei awal yang peneliti lakukan diketahui terdapat keluhan masyarakat menyangkut mutu pelayanan kesehatan masih kurang memuaskan dimana pasien yang berobat rawat inap kurang mendapat pelayanan yang baik dikarenakan sikap petugas tidak ramah terhadap pasien dan empati petugas kurang efektif. sehingga pasien kurang puas dan bisa mempengaruhi mutu kinerja pelayanan kesehatan dan persepsi masyarakat terhadap Rumah Sakit. Tujuan: mengetahui hubungan mutu pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien rawat inap pada BLUD Rumah Sakit Konawe.  Metode: penelitian kuantitatif. Rancangan penelitian survei. Sampel penelitian (Purposive Sampling) sebanyak 98 pasien. Tehnik analisis data analisis deskriptif dan Chi Kuadrat.  Hasil:  (1)Ada hubungan positif dan signifikan kecepatan mendapatkan pelayanan dengan kepuasan pasien nilai p-value= 0,000<0,05.(2).Ada hubungan positif dan signifikan sikap ramah dan sopan petugas kesehatan dengan kepuasan pasien. Nilai p-value=0,000<0,05. (3). Ada hubungan positif dan signifikan komunikasi petugas kesehatan dengan kepuasan pasien nilai p-value=0,000<0,05.(4)Ada hubungan positif dan signifikan hak memilih pengobatan dan perawatan dengan kepuasan pasien nilai p-value=0,000<0,05.(5).Ada hubungan positif dan signifikan kerahasiaan informasi pasien dengan kepuasan pasien nilai p-value=0,000<0,05. (6).Ada hubungan positif dan signifikan hak memilih pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien nilai p-value=0,000<0,05.(7).Ada hubungan positif dan signifikan kualitas tempat pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien nilai p-value=0,000<0,05. (8)Ada hubungan positif dan signifikan kemudahan dikunjungi keluarga atau teman dengan kepuasan pasien nilai p-value=0,000<0,05. Kesimpulan: Berdasarkan uraian  dari setiap indikator mutu pelayanan kesehatan dengan hubungannya kepuasan pasien maka secara umum diketahui ada hubungan   sangat erat antara mutu pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien pada Rumah Sakit Konawe. Artinya semakin baik mutu pelayanan semakin memuaskan pasien rawat inap.     AbstractBackground: Based on the initial survey conducted by the researcher, it is known that there are public complaints regarding the quality of health services that are still unsatisfactory where patients receiving inpatient treatment do not receive good service because the attitude of the officers is not friendly to patients and the empathy of officers is less effective so that patients are not satisfied and can affect the quality of health service performance and public perception of the hospital. Objective: to determine the relationship between the quality of health services and satisfaction of inpatients at the BLUD Konawe Hospital. Method: quantitative research. Survey research design. The research sample (purposive sampling) was 98 patients. Data analysis techniques are descriptive analysis and Chi Square. Results: (1) There is a positive and significant relationship between the speed of getting services and patient satisfaction, p-value = 0.000 <0.05. (2). There is a positive and significant relationship between the friendly and courteous attitude of health workers and patient satisfaction. p-value=0.000<0.05. (3). There is a positive and significant relationship between health worker communication and patient satisfaction, p-value = 0.000 <0.05. (4) There is a positive and significant relationship between the right to choose treatment and care with patient satisfaction, p-value = 0.000 <0.05. (5). There is a positive and significant relationship between confidentiality of patient information and patient satisfaction with p-value = 0.000 <0.05. (6). There is a positive and significant relationship between the right to choose health services with patient satisfaction p-value = 0.000 <0.05. (7). There is a positive and significant relationship between the quality of health care facilities and patient satisfaction, p-value = 0.000 <0.05. (8) There is a positive and significant relationship between the ease of being visited by family or friends with patient satisfaction, p-value = 0.000<0.05. Conclusion: Based on the description of each indicator of the quality of health services with the relationship of patient satisfaction, it is generally known that there is a very close relationship between the quality of health services and patient satisfaction at Konawe Hospital. This means that the better the quality of service, the more satisfying the inpatients will be.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STRESS KERJA PERAWAT DI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2022 Eka Sapta Nugrawan Malaka; Nani Yuniar; Rastika Dwiyanti Liaran; Rahman Rahman
Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan Universitas Halu Oleo Vol 3, No 2 (2022): JAKK (Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan)
Publisher : Departemen AKK FKM UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jakk.v3i2.38034

Abstract

AbstrakLatar Belakang: Perawat merupakan profesional kesehatan yang berisiko mengalami stress. Fenomena stress kerja sudah menjadi masalah di dunia, sekitar 50,9% perawat mengalami stress karena beban kerja yang berlebihan.Tujuan: Untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan stress kerja perawat di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi Tenggara.Metode: Ini termasuk penelitian observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Total Sampling.Hasil: Menunjukkan bahwa beban kerja (p value = 0,006), tuntutan kerja (p value = 0,037), dan dukungan sosial (p value = 0,039) memiliki hubungan dengan stress kerja pada perawat di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi Tenggara.Kesimpulan: Beban kerja, tuntutan kerja dan dukungan sosial merupakan faktor yang berhubungan dengan stress kerja perawat di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi Tenggara, sehingga pihak manajemen perlu memberikan perhatian lebih terhadap pengendalian stress kerja perawat agar nantinya stress kerja tidak mengganggu kinerja perawat yang dapat mempengaruhi kualitas pelayanan kesehatan. AbstractBackground: Nurses are health professionals who are at risk of experiencing stress. The phenomenon of work stress has become a problem in the world, around 50.9% of nurses experience stress due to excessive workload.Objectives: To determine the factors associated with the work stress of nurses at the Mental Hospital of Southeast Sulawesi Province.Methods: This type of research is an analytic observational study with a Cross Sectional. The sampling technique in used this study is Total Sampling.Results: Indicate that workload (p value = 0.006), work demands (p value = 0.037), and social support (p value = 0.039) have a relationship with work stress on nurses at the Mental Hospital of Southeast Sulawesi Province.Conclusion: Is that workload, work demands and social support are factors related to the work stress of nurses at the Mental Hospital Southeast Sulawesi Province, so that the management needs to pay more attention to controlling the work stress of nurses so that later work stress does not interfere with the performance of nurses which can affect the quality of health services.
HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA TENAGA PERAWAT DI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI SULAWESI TENGGARA Servia Juliyanti R.S; Ambo Sakka; Rastika Dwiyanti Liaran
Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan Universitas Halu Oleo Vol 1, No 2 (2020): JAKK (Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan)
Publisher : Departemen AKK FKM UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jakk.v1i2.38103

Abstract

Abstrak  Latar Belakang: Gangguan jiwa merupakan masalah kesehatan yang penting untuk diatasi. Pada umumnya gangguan mental yang terjadi adalah gangguan kecemasan dan gangguan depresi. Perawat memegang peranan yang sangat penting dimana Perawat harus memiliki pengetahuan dan ketrampilan khusus tentang keperawatan kesehatan jiwa. Kinerja seorang perawat dapat dilihat dari mutu asuhan keperawatan yang diberikan pada pasien karena asuhan keperawatn RSJ berbeda dengan RSU. Penurunan kinerja perawat dipengaruhi oleh beberapa faktor terutama adalah faktor motivasi (intrinsik dan ekstrinsik) kerja dari perawat itu sendiri.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja tenaga perawat di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2019.Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan rancangan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat yang bekerja di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi Tenggara yaitu sebanyak 68 orang dan menggunakan teknik total sampling sebanyak 60 orang.Hasil Penelitian: Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada hubungan tanggung jawab (ρ = 0,001), penghargaan/pengakuan (ρ = 0,002), supervisi (ρ = 0,015) dan kondisi kerja (ρ = 0,014) dengan kinerja perawat.Kesimpulan: Simpulan dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara motivasi intrinsik dari aspek tanggung jawab dan penghargaam serta ada hubungan antara motivasi ekstrinsik dari aspek supervisi dan kondisi kerja dengan kinerja perawat di rumah sakit jiwa. Abstract Background : Mental disorders are important health problems to overcome. In general, mental disorders that occur are anxiety disorders and depressive disorders. Nurses play a very important role where nurses must have knowledge and special skills about mental health nursing. The performance of a nurse can be seen from the quality of nursing care provided to patients because the nursing care of the RSJ is different from the RSU. Declining nurse performance is influenced by several factors, especially the motivational factors (intrinsic and extrinsic) work of the nurse itself.Objectives: This study aims to determine the relationship between work motivation and the performance of nurses in the Southeast Sulawesi Provincial Mental Hospital in 2019.Methods: The research method used is a quantitative method with a cross sectional study design. The population in this study were all nurses who worked at the Mental Hospital of Southeast Sulawesi Province as many as 68 people and used a total sampling technique of 60 people.Results: The results of this study indicate that there is a relationship of responsibility (ρ = 0,001), award / recognition (ρ = 0,002), supervision (ρ = 0,015) and working conditions (ρ = 0,014) with nurse performance. The conclusion of this research is that there is a relationship between intrinsic motivation from the aspects of responsibility and appreciation and there is a relationship between extrinsic motivation from the aspect of supervision and working conditions and the performance of nurses in mental hospitals.
STUDI TENTANG PENGELOLAAN PELAYANAN GIZI DI INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2020 Rahma Wati; Asnia Zainuddin; Rastika Dwiyanti Liaran
Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan Universitas Halu Oleo Vol 1, No 3 (2020): JAKK (Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan)
Publisher : Departemen AKK FKM UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jakk.v1i3.38087

Abstract

Abstrak  Latar Belakang: Pelayanan Gizi di Rumah Sakit bertujuan untuk memberikan makanan yang bermutu, bergizi, memenuhi higiene dan sanitasi yang sesuai standar kesehatan untuk mempercepat proses penyembuhan pasien. Oleh karena itu, pengelolaan pelayanan gizi di Instalasi Gizi Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi Tenggara perlu dilaksanakan sesuai dengan Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit. Tujuan: Tujuan penelitian untuk mengetahui pengelolaan pelayanan gizi yang meliputi perencanaan menu, pengadaan bahan makanan, penerimaan dan penyimpanan bahan makanan, persiapan dan pengolahan makanan dan distribusi makanan. Metode: Penelitian ini menggunakan desain Kualitatif dengan pendekatan fenomenologis dengan wawancara mendalam dan observasi dengan jumlah informan 6 orang yang terdiri dari informan kunci kepala bidang penunjang medis, kepala instalasi gizi dan informan biasa tim khusus, tenaga gizi, tenaga juru masak dan tenaga pramusaji. Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa kegiatan pengadaan bahan makanan, penerimaan bahan makanan, persiapan dan pengolahan makanan sudah sesuai dengan ketentuan yang terdapat pada Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit. Sedangkan perencanaan menu, penyimpanan bahan makanan dan distribusi makanan belum sesuai dengan ketentuan yang terdapat pada Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit (PGRS) karena terdapat fasilitas yang belum terlaksana serta proses pendistribusian makanan di instalasi gizi Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi Tenggara belum sesuai dengan jadwal yang ditentukan, trolley yang dipakai juga menggunakan hasil modifikasi.AbstractBackground : Nutrition Services in Hospitals aim to provide quality, nutritious, hygienic and sanitary services that comply with health standards to accelerate the patient's healing process. Therefore, the management of nutrition services in the Nutrition Installation of the Mental Hospital of Southeast Sulawesi Province needs to be implemented in accordance with the Hospital Nutrition Service Guidelines.Objectives: The research objective was to determine the management of nutrition services including menu planning, procurement of foodstuffs, receipt and storage of foodstuffs, food preparation and processing and food distribution.  Methods: This study used a qualitative design with a phenomenological approach with in-depth interviews and observations with 6 informants consisting of key informants from the head of medical support, head of nutrition installations and regular informants for the special team, nutrition staff, cooks and waiters.  Results: The results showed that the activities of procuring food ingredients, receiving food ingredients, preparing and processing food were in accordance with the provisions contained in the Hospital Nutrition Service Guidelines. Meanwhile, menu planning, food storage and food distribution are not in accordance with the provisions contained in the Hospital Nutrition Service Guidelines (PGRS) because there are facilities that have not been implemented and the food distribution process at the nutrition installation at the Mental Hospital of Southeast Sulawesi Province is not according to the schedule set. , the trolley used also uses the modified results.
HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP LOYALITAS PASIEN RAWAT INAP UMUM DI RUMAH SAKIT UMUM ALIYAH I KOTA KENDARI TAHUN 2020 Reski Amalia Darlin; La Ode Ali Imran Ahmad; Rastika Dwiyanti Liaran
Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan Universitas Halu Oleo Vol 2, No 2 (2021): JAKK (Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan)
Publisher : Departemen AKK FKM UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jakk.v2i2.38058

Abstract

Abstrak Latar Belakang : Kualitas pelayanan adalah merupakan suatu indikator yang di berikan oleh petugas kesehatan. Kualitas pelayanan adalah salah satu modal untuk mendapatkan pasien yang lebih banyak dan untuk mendapatkan pasien yang loyal. Mempunyai pasien yang loyal akan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Menurut data sekunder dari Rumah Sakit Umum Aliyah I Kota Kendari Tahun 2020 terjadi penurunan tingkat loyalitas pasien di ruang unit rawat inap Rumah Sakit Umum Aliyah I Kota Kendari.Tujuan :  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas pelayanan kesehatan terhadap loyalitas pasien rawat inap umum di Rumah Sakit Umum Aliyah I Kota Kendari dari aspek bukti langsung (tangible), empati (empaty), keterandalan (reliability), dan jaminan/ kepastian (assurance) di ruang rawat inap Rumh Sakit Umum Aliyah I Kota Kendari. Metode Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan jumlah populasi sebanyak 851 dan sampel sebanyak 130 orang yang di tentukan dengan teknik probability sampling dengan memberikan kuisioner kepada pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Aliyah I Kota Kendari. Berdasarkan hasil analisis hubungan dengan uji chi-square (p. Hasil :  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara bukti langsung dengan loyalitas pasien (ρ = 0,006), ada hubungan ada hubungan antara empati dengan loyalitas pasien (ρ = 0,008), ada hubungan antara keandalan dengan loyalitas pasien (ρ = 0,000), dan ada hubungan antara jaminan dengan loyalitas pasien (p=0.002). Kesimpulan :  Simpulan dalam penelitian ini bahwa ada hubungan bukti langsung (tangible), empati (empaty), keterandalan (reliability), dan jaminan/kepastian (assurance) dengan lpyalitas pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Aliyah I Kota Kendari.         Abstract Background: Service quality is an indicator given by health workers. Quality of service is one of the capital to get more patients and to get loyal patients. Having loyal patients will improve the quality of health services. According to secondary data from the Aliyah I General Hospital, Kendari City, in 2020 there was a decrease in the level of patient loyalty in the inpatient unit of the Aliyah I General Hospital, Kendari City.Objectives: This study aims to determine the relationship between the quality of health services and the loyalty of general inpatients at the Aliyah I General Hospital, Kendari City from the aspects of tangible, empathy, reliability, and assurance in the hospital room. Inpatients at Aliyah General Hospital I Kota Kendari This study used a cross sectional design with a population of 851 and a sample of 130 people who were determined by probability sampling technique by giving questionnaires to inpatients at the Aliyah I General Hospital, Kendari City.Methods: Based on the results of the analysis of the relationship with the chi-square test.Results: The results of this study indicate that there is a relationship between direct evidence and patient loyalty (ρ = 0.006), there is a relationship between empathy and patient loyalty (ρ = 0.008), there is a relationship between reliability with patient loyalty (ρ = 0.000), and there is a relationship between assurance and patient loyalty (p = 0.002).Conclusion: The conclusion in this study is that there is a direct evidence relationship (tangible), empathy (empaty), reliability (reliability), and assurance/assurance (assurance) with the lpyality of inpatients at the Aliyah I General Hospital, Kendari City.
ANALISIS IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KOTA KENDARI NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK BERDASARKAN AKREDITASI DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KOTA KENDARI TAHUN 2021 Wa Ode Merisa Sintia Saiful; La Ode Ali Imran Ahmad; Rastika Dwiyanti Liaran; Rahman Rahman
Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan Universitas Halu Oleo Vol 3, No 3 (2022): JAKK (Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan)
Publisher : Departemen AKK FKM UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jakk.v3i3.38032

Abstract

Abstrak Latar Belakang: Penetapan KTR pada tempat belajar mengajar sudah diatur dalam Permendikbud No. 64 Tahun 2015 tentang Kawasan Tanpa Rokok di lingkungan sekolah dan Perda Kota Kendari No. 16 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok. Di Sulawesi Tenggara Sendiri terdapat total 41 Sekolah Menengah Pertama dimana 18 SMP terakreditasi A, 10 SMP terakreditasi B, 5 SMP terakreditasi C, dan 8 SMP belum terakreditasi.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi Peraturan Daerah Kota Kendari Nomor 16 tahun 2014 tentang Kawasan Tanpa Rokok berdasarkan akreditasi di sekolah menengah pertama Kota Kendari tahun 2021.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif melalui wawancara mendalam (Indepth Interview) dan observasi secara terus menerus selama penelitian berlangsung di lingkungan Sekolah Menengah Pertama (SMP)Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan pola komunikasi sosialisasi perda KTR terkait dalam hal sosialisasi penerapan Kawasan Tanpa Rokok di sekolah, para pelaksana kebijakan sudah memahami bagaimana penerapan kawasan tanpa rokok di sekolah. Sumber daya yang dimiliki yaitu sumber daya manusia mulai dari pimpinan sekolah hingga siswa menjadi pelaksana pengawasan KTR. Disposisi para pelaksana kebijakan yaitu dukungan dari pimpinan sekolah dan jajarannya dengan adanya aturan tata tertib yang dibuat, memberikan teguran ataupun sanksi. Struktur Birokrasi penerapan KTR yakni pembagian wewenang dan SOP secara khusus di ketiga SMP belum ada.Kesimpulan: Pelaksanaan implementasi Kawasan Tanpa Rokok pada SMPN 1 Kendari yang berakreditasi A, terimplementasi dengan baik, selanjutnya pada SMPN 14 Kendari berakreditasi B dan SMPN 22 Kendari berakreditasi C, dari segi komunikasi dan disposisinya sudah terimplementasi, namun untuk sumber daya non manusianya dan struktur birokrasi yang ada belum terlalu mendukung pelaksanaan KTR sehingga Pemerintah selaku pembuat kebijakan harus melakukan monitoring ataupun evaluasi untuk melihat sudah sejauh mana penerapan KTR tersebut disekolah-sekolah. AbstractBackground: The determination of KTR in teaching and learning places has been regulated in Permendikbud No. 64 of 2015 concerning Non-Smoking Areas in schools and Kendari City Regional Regulation No. 16 of 2014 concerning Non-Smoking Areas. In Southeast Sulawesi alone, there are a total of 41 Junior High Schools of which 18 of them are accredited with A, 10 of which are accredited with B, 5 of which are accredited with C, and 8 of which are not yet accredited.Objectives: This study aims to find out how the implementation of Kendari City's Regional Regulation Number 16 of 2014 concerning Non-Smoking Areas in Kendari City Junior High Schools is based on the school's accreditation in 2021.Methods: This research is qualitative using a descriptive approach through in-depth interviews and continuous observation while the research took place in the school environment.Results: The results of this study indicate the communication pattern of the socialization of the related KTR regional regulation in terms of socializing the application of Non-Smoking Areas in schools, policy implementers have understood how to implement non-smoking areas in schools. The resources owned consist of human resources ranging from school leaders to students who are the implementers of KTR supervision. The disposition of policy implementers includes support from school leaders and their staff with the existence of rules and regulations that are made and imposing warnings or sanctions. The bureaucratic structure for implementing KTR, namely the distribution of authority and SOPs, specifically in the three junior high schools, does not yet exist.Conclusion: The implementation of the No Smoking Area at SMPN 1 Kendari, which is accredited A, is well implemented, then at SMPN 14 Kendari is accredited B and SMPN 22 Kendari is accredited C, in terms of communication and disposition it has been implemented, but for non-human resources and the existing bureaucratic structure has not been very supportive of the implementation of KTR so that the Government as a policy maker must carry out monitoring or evaluation to see how far the implementation of KTR has been in schools.