Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENYISIHAN COD (CHEMICAL OXYGEN DEMAND) DAN WARNA PADA PENGOLAHAN LIMBAH CAIR IKM BATIK MENGGUNAKAN ALAT ELEKTROKOAGULASI Octianne Djamaludin; Budy Handoko; Wulan Safrihartini; Eka Oktariani; Lestari Wardani
Texere Vol 20, No 1 (2022): Texere Volume 20 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : Politeknik STTT Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53298/texere.v20i1.04

Abstract

Industri Kecil Menengah (IKM) batik merupakan salah satu industri yang terus berkembang di Indonesia. Sentra-sentra IKM batik di Pekalongan, Solo, Jogjakarta sentra IKM yang lebih kecil seperti Bandung, Purwakarta maupun Bekasi juga terus berproduksi terus berproduksi meskipun masa pandemik ini. Pada satu sisi, hal ini menguntungkan bagi perekonomian daerah namun limbah cair yang terbentuk pada saat produksi batik sangat berpotensi merusak lingkungan. Pada umumnya IKM Batik tidak memiliki sarana instalasi pengolahan limbah cair yang baik. Penelitian pengolahan limbah cair batik telah banyak dilakukan, seperti metoda adsorpsi, koagulasi, oksidasi dan biologi. Salah satu metode yang berhasil mengolah limbah cair batik dengan baik adalah metoda koagulasi menggunakan elektrokoagulan yang tidak memerlukan penambahan bahan kimia. Namun, pada umumnya penelitian tersebut belum sampai pada skala yang lebih besar dengan volume limbah di bawah 5 liter. Penelitian ini menggunakan limbah cair yang mempunyai karakteristik melebihi baku mutu limbah cair industri tekstil yaitu COD 1.485 mg/l, warna yang sangat pekat, dan pH 9. Alat elektrokoagulan ini dilengkapi arus listrik hingga 20  ampere, jarak elektroda  1  cm dan waktu tinggal hingga 30 menit. Hasil penelitian ini adalah alat elektrokoagulasi dengan kapasitas 6 – 10 liter untuk mengatasi limbah yang dihasilkan oleh IKM Batik. Alat elektrokoagulasi tersebut mampu menurunkan kadar COD sebesar 51,9%, pH menjadi 7, dan penurunan warna hingga 76,70%. 
Optimalisasi Prototipe Alat Pengolahan Limbah Cair Ikm Batik Menggunakan Elektrokoagulan OCTIANNE DJAMALUDIN; EKA OKTARIANI; LESTARI WARDANI; WITRI AINI SALIS; ANDRIAN WIJAYONO; ASIYAH NURRAHMAJANTI; ANDRI SAPUTRA; RAFLI S BATUBARA; AZKIA AULIA
Gunung Djati Conference Series Vol. 34 (2023): Prosiding Seminar Nasional Kimia Tahun 2023
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

IKM batik merupakan salah satu industri yang terus berkembang di Indonesia. Hal tersebut menguntungkan bagi perekonomian daerah. Namun potensi dampak lingkungan dari IKM batik ini masih belum ditangani dengan baik sehingga pencemaran air tidak dapat dihindari. Zat warna yang merupakan polutan dominan pada limbah cair batik umumnya bersifat nonbiodegradable sehingga sukar terurai secara alamiah di perairan. Salah satu cara yang dilakukan untuk mengolah limbah ialah dengan metode elektrokoagulasi. Elektrokoagulasi adalah proses pengolahan air dimana arus listrik diterapkan di elektroda untuk menghilangkan berbagai kontaminan air. Keunggulan dari metode ini ialah pada proses pengolahannya tidak membutuhkan penambahan zat kimia, peralatannya sederhana, mudah dalam pengoperasian dan waktu reaksi singkat. Pada penelitian ini alat elektrokoagulasi diaplikasikan pada limbah IKM batik Jawa Barat. Limbah IKM batik ini diolah dengan alat elektrokoagulasi yang bersumber dari energi listrik menggunakan elektroda logam Aluminium. Dilakukan variasi tegangan 3, 6, 9 dan 12 volt pada generator alat elektrokoagulasi yang digunakan dengan variasi waktu kontak 10,15,20,25 dan 30 menit. Pada reaktor elektrokoagulasi, ditambahkan fitur scraper dengan tujuan membantu mengatasi busa produk samping yang diperoleh selama pengolahan limbah batik IKM Jawa Barat. Dari variasi tegangan yang diaplikasikan,12 volt adalah tegangan optimum yang dapat menurunkan nilai COD sebesar 97,20% dan penurunan warna sebesar 80,14%.