Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PELATIHAN SENAM HAMIL PADA KADER DI PUSKESMAS PEGANDON KABUPATEN KENDAL Heny Rosiana; Ana Sundari; Triana Sri Hardjanti; Erna Widyastuti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo Vol 3, No 2 (2022): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jpms.v3i2.814

Abstract

Kehamilan merupakan periode penting dalam kehidupan wanita. Selama kehamilan terjadi perubahan secara psikologis dan fisiologis. Untuk tetap mejaga kebugaran, ibu hamil harus merawat diri dengan melakukan latihan fisik secara teratur. Pelaksanaan senam hamil juga masih terbatas karena kurangnya informasi mengenai manfaat senam hamil. Tujuan dalam pengabdian masyarakat ini adalah melatih kader binaan puskesmas Pegandon gerakan senam hamil sehingga mampu mejadi pelatih senam hamil yang ada di masyarakat. Metode yang digunakan dalam pengabdain masyarakat ini adalah ceramah, diskusi dan partisipatif. Kegiatan ini berlangsung pada Bulan Juni 2019, pada 20 kader kesehatan dan 20 ibu hamil. Hasil pengabdian masyarakat didapatkan 20 kader telah memiliki kompetensi untuk membimbing ibu hamil dalam melakukan senam hamil. Gerakan senam hamil yang diajarkan yaitu pada Trimester 1, 2 3 meliputi gerakan pemanasan, peregangan, gerakan inti dan pendinginan. Kesimpulan dari pengabdian masyarakat ini adalah pelatihan ini bermanfaat, kader yang berada di masyarakat dan menjadi partner bidan dapat mengaplikasikan dan membantu ibu hamilPregnancy is an important period in women’s life. During pregnancy occur physicologycal and Physiological changes. To maintenance the fitness, pregnant women should  take care their self by doing physical activity regularly. Aim of this activity is to train the cadres in Pegandon Public Health community  about pregnancy exercise so that they can  guide the pregnant women in community. Methods in this activity are counseling, discussion and partisipative methods.  This activity took place in June 2019, with 20 health cadres and 20 pregnant womens. The results of community service found that 20 cadres had the competence to guide pregnant women in doing pregnancy exercises. Pregnancy exercise movements that are taught are in Trimester 1, 2, 3 including warming up, stretching, core movements and cooling down. The conclusion of this community service is that this training is useful, cadres who are in the community and become partners of midwives can apply and help pregnant women. 
HUBUNGAN ANTARA SIKAP DENGAN PRAKTIK PENYULUHAN TENTANG ASI EKSKLUSIF KADER KESEHATAN DESA SIAGA AKTIF Titi Mursiti; Sri Setiasih; Ana Sundari
Midwifery Care Journal Vol 1, No 4 (2020): July 2020
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.511 KB) | DOI: 10.31983/micajo.v1i4.6192

Abstract

Death in newborn can be prevented by breast feeding. Infants who are breastfed early will begin their lives in the healthiest way. The prelimenary survey was conducted on 10 active health cadres in Peron Village and Kedungboto Village, 6 of whom had less supportive attitudes towards exclusive breeastfeeding.The purpose of this study was determine the relationship between attitudes and exclusive breastfeeding practice in active village health cadres.This type of research is observational analytic, which is descriptive quantitative by using a cross sectional approach. The data source is primary data and secondary data. The Sample of this study is the total population, a total of 50 respondents.The results showed that attitudes abouit exclusive breastfeeding was classified as a good with a score of 6-8 by 68% (34 people).There is asignificant relationship between attitudes with the practice of exclusive breastfeeding counseling for active villages health cadres, advice for policy makers to develop programs for seminars or training on exclusive breastfeeding for health cadres of in active alert villages.
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG NUTRISI MASA NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS RINGINARUM KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 Ana Sundari; Titik Sapartinah; Titi Mursiti
Midwifery Care Journal Vol 1, No 1 (2019): Oktober 2019
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (57.912 KB) | DOI: 10.31983/micajo.v1i1.5299

Abstract

Masa Nifas dimulai setelah plasenta lahir berakhir ketika alat kandungan kembali sepertikeadaan sebelum hamil. Kebutuhan gizi seimbang sangatlah penting bagi ibu pada masanifasi. Berdasarkan studi pendahuluan pada Maret 2013 di wilayah Puskesmas Ringinarumterhadap 10 ibu nifas terdapat 8 orang tidak tahu tentang nutrisi masa nifas dan terdapat 2orang sudah mengetahuinya.Penelitian menggunakan jenis penelitian deskriptif denganpendekatan survey populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh ibu nifas (0-40 hari) berjumlah52. Sampel yang digunakan adalah 52 responden dengan menggunakan teknik TotalSampling. Penelitian dilaksanakan di Wilayah Puskesmas Ringinarum Kabupaten Kendaldengan waktu penelitian bulan April sampai September 2013.Berdasarkan hasil penelitiandari 52 responden diperoleh bahwa responden pengetahuan baik sebanyak 35 orang (67,3).Kesimpulannya adalah Sebagian besar responden pengetahuan ibu nifas tentang nutrisi padamasa nifas adalah baik sebanyak 35 responden (67,3%). Saran untuk petugas kesehatanuntuk bisa memberikan informasi tentang nutrisi pada ibu nifas agar ibu nifas tidak melakukanpantang makanan
IDENTIFIKASI IBU BERSALIN KETUBAN PECAH DINI DENGAN KEJADIAN PARTUS PREMATURUS DI RSUD Dr. H.SOEWONDO KENDAL Heny Rosiana; Ana Sundari; Mimi Ruspita
Midwifery Care Journal Vol 1, No 1 (2019): Oktober 2019
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (53.914 KB) | DOI: 10.31983/micajo.v1i1.5295

Abstract

ABSTRAKKetuban pecah dini adalah keluarnya cairan dari jalan lahir sebelum prosespersalinan.Insiden pecah ketuban secara spontan sebelum usia gestasi 37 mingguadalah sekitar 3-6%. Sekitar 30-40% persalinan premature didahului oleh pecahketuban. Komplikasi ini merupakan faktor paling signifikan terhadap kemungkinankelahiran premature. Hasil survey pendahuluan di RSUD Dr.H.Soewondo Kendal padatahun 2012 terdapat 1231 ibu bersalin diruang VK. Dari jumlah tersebut diketahui 65 ibubersalin mengalami persalinan premature yang disebabkan oleh ketuban pecah dini.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi ibu bersalin ketuban pecah dinidengan kejadian partus prematurus di RSUD Dr.H.Soewondo KendalJenis penelitianyang digunakan adalah deskriptif. Subyek penelitian adalah semua ibu bersalin diRSUD Dr.H.Soewondo Kendal pada bulan Januari-Februari tahun 2013, didapatkanjumlah sampel sebanyak 419 responden. Kesimpulannya hasil penelitian ini adalah ibuyang mengalami persalinan KPD sebanyak 330 (78,8%) dan ibu yang mengalamiPartus Prematur sebanyak 116 (27,7%).Saran bagi tenaga kesehatan agarmemberikan pelayanan yang terbaik pada ibu bersalin yang mengalami KPD dan bayiyang lahir premature.
The Effectiveness of Feet Soak with Warm Water and Murottal Al-Qur'an to Reduce Blood Pressure In Hypertensive Patients Titik Sapartinah; Ana Sundari; Supardi Supardi
JENDELA NURSING JOURNAL Vol 7, No 1 (2023): JUNE 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jnj.v7i1.9390

Abstract

Background: hypertension is a public health problem that is often found in developed and developing countries. There have been many managements of hypertension using non-pharmacological therapy because of their few side effects. Moreover, using more than one therapy in several studies has proven effective.Purpose: to determine the effectiveness of feet soak with warm water and murottal Al-Qur'an to reduce blood pressure in hypertensive patients.Methods: this study used Quasy Experiments with Nonequivalent Control Group Design. These samples were 36 respondents. The sampling technique used purposive sampling and the tests used Paired Sample T-Test and Independent Sample T-Test.Results: the results showed that blood pressure before being given combination therapy with feet soak and murottal Al-Qur'an, showed average value 152.33 (systolic) and 94.17 (diastolic), while after being given combination therapy, the average value becomes 135.17 (systolic) and 81.11 (diastolic) means it has decreased with p value = 0.0000.05. In control group, there was no decreased change in diastolic blood pressure (p = 0.100).Conclusion: the combination of feet soak therapy and murrotal Al-Qur'an is effective in reducing systolic and diastolic blood pressure in hypertensive patients. This combination therapy can be applied easily using standard operating procedures that have been made in this study.
Pelayanan Kesehatan Pada Korban Banjir Sebagai Upaya Rehabilitasi Pasca Bencana Khobibah Khobibah; Heny Rosiana; Mimi Ruspita; Titik Sapartinah; Budi Astyandini; Sri Setiasih; Ana Sundari; Septalia Isharyanti
Jurnal LINK Vol 19, No 2 (2023): NOVEMBER 2023
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/link.v19i2.9137

Abstract

Indonesia adalah salah satu kawasan rawan bencana banjir, hal ini ditinjau dari karakteristik geografis dan geologis wilayah. Banjir merupakan bencana yang bersifat hidrometeorologis yang kejadiannya sering terjadi di Indonesia Bencana Banjir terjadi di Dusun Karanggantung, Desa Sojomerto Kecamatan Gemuh, Kabupaten Kendal akibat curah hujan yang tinggi. Hal ini menimbulkan dampak pada masyarakat termasuk ibu hamil, anak -anak dan perempuan. Kegiatan pengabdian ini merupakan rehabilitasi pasca bencana dengan melakukan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada Ibu hamil, anak balita dan Wanita Usia Subur (WUS). Bencana tersebut memberikan dampak pada korban kelompok rentan Ibu dan anak, sehingga memerlukan penanganan dan pemulihan baik secara fisik maupun psikis. Metode yang dilakukan dengan pendampingan melalui pemeriksaan dan penyuluhan pada ibu hamil, bermain dengan alat permainan edukatif, edukasi cara cuci tangan yang benar pada anak – anak dan pelayanan kontrasepsi pada wanita usia subur.
PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG PELAYANAN KB DIMASA PANDEMI COVID 19 Budi Astyandini; Khobibah Khobibah; Mimi Ruspita; Titik Sapartinah; Ana Sundari; Sri Setiasih; Heny Rosiana; Tri Nurhidayati; Titi Mursiti; Sayidah Sayidah; Alimatul Mahmudah
BINAKES: Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat Vol 2 No 2 (2022): Jurnal Binakes
Publisher : Poltekkes Kemenkes Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35910/binakes.v2i2.567

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang: Pelayanan KB pada masa pandemic mengalami perubahan yang dilaksanakan sesuai dengan protocol Kesehatan yang diberlakukan oleh pemerintah selama masa Pandemi. Masih banyak masyarakat yang belum memahami prosedur pelayanan akseptor dimas pandemic . Metode: kegiatan ini berlangsung pada tanggal 27 Juni 2020 di Laborat UPP Poltekkes Semarang Kampus Kendal . dimulai dengan kegiatan pre test,lalu pemberian penyuluhan Kesehatan tentang pedoman pelayanan akseptor KB dimasa Pandemi Covid 19 secara luring dilaksanakan oleh seluruh dosen kebidananan bekerjasama dengan PC IBI Kabuapten Kendal, DP2KBP2PA Kendal dan tim pengawal kodim Kabupaten Kendal. Dilanjutkan diskusi pelayanan akseptor dan diakhiri post test.Hasil: pengetahuan akseptor tentang pelayanan KB dimasa pandemic meningkat menjadi baik 75 % Kesimpulan: Penyuluhan Kesehatan yang dilakukan secara langsung dapat meningkatkan pengetahuan akseptor tentang pelayanan KB di masa Pandemi yang akan menurunkan angka kegagalan KB selama masa pandemic covid 19. ABSTRACTBackground: Family planning services during the pandemic underwent changes which were carried out in accordance with the Health protocol imposed by the government during the Pandemic. There are still many people who don't understand the acceptor service procedure during the pandemicMethods: This activity took place on 27 June 2020 at the UPP Poltekkes Semarang Health Laboratory, Kendal Campus. starting with pre-test activities, then providing health education about family planning acceptor service guidelines during the Covid 19 Pandemic offline carried out by all midwifery lecturers in collaboration with PC IBI Kendal Regency, Kendal DP2KBP2PA and the Kendal District Kodim guard team. Followed by a discussion of acceptor services and ended with a post testResults: knowledge of acceptors about family planning services during the pandemic increased to 75%Conclusion: Health counseling that is carried out directly can increase acceptors' knowledge about family planning services during the pandemic which will reduce the number of family planning failures during the covid 19 pandemic.
Pengetahuan Anak Pra Sekolah tentang Pencegahan Stunting Budi Astyandini; Ana Sundari; Rina Budiningtyas
Midwifery Care Journal Vol 5, No 2 (2024): April 2024
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/micajo.v5i2.10915

Abstract

Stunting is a global and national health problem. Stunting is a toddler with chronic nutritional problems. Prenatal age is referred to as the golden period in growth and development, this age is a critical period that requires food with better quantity and quality compared to adults. Prenatal age is referred to as the golden period in growth and development, this age is a critical period that requires food with better quantity and quality compared to adults. This type of research is quantitative research with a descriptive observational approach, which was carried out with a population of preschool children in Muslimat 02 Bandengan Kindergarten, Kendal District, totaling 30 students. The results show that the majority of respondents already know about healthy food, namely 11 children (37%), the majority of children have sufficient knowledge, namely 12 people (40%) about the body characteristics of children who are stunted, and the majority of children have Good knowledge about personal hygiene was 15 children (50%). The role of teachers, parents and midwives in providing health education and habituation to healthy lifestyles to prevent stunting needs to be increased so that pre-school children's knowledge increases.