Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Analisis Pengendalian Persediaan Obat Bpjs Dengan Metode Analisis ABC, Metode Economic Order Quantity (EOQ), Dan Reorder Point (ROP) Melizsa Melizsa; Frida Kasumawati; Enung Nuryamin
Edu Masda Journal Vol 5, No 1 (2021): Edu Masda Journal Volume 5 Nomor 1
Publisher : STIKes Kharisma Persada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52118/edumasda.v5i1.118

Abstract

Hermina Ciputal Hospital is include the hospital that implement the BPJS program. From March 2014 to Desember 2019 there has been a marked increase in the number of patients. This increase was followed by the increasing need for BPJS medicines. The use of Indonesia-Case Based Group (INA-CBGs) tariffs requires efficient and affective services, including in the procurement of BPJS drugs. This type of research is operational research that aims to determine the value of drug use and investment, the optimum order amount and the time of reorder. The data used in this study are primary data optained from interviews and observations and secondary data obtained through the study of documents related to research. The subjects of the study were the Head of Pharmacy installation and Person in Charge of Pharmaceutical Supplies Management at Ciputat Hermina Hospital. BPJS drug inventory control at the PharmacyInstallation at Hermina Ciputat Hospital is done through stock taking, stock cards, defect books and monthly reports. But not yet using special control methods, both for priority types of supplies, the number of orders and when ordering drugs. From the results of the study through ABC analysis there are 17 types of drugs that are classified as group A that need to be prioritized in inventory control. Based on the Economic Order Quantity (EOQ) method, the optimum order quantity for these 17 drugs varies from 62-54 items. Based on the Reorder Point (ROP) method, it is obtained that the reorder time varies from 66-5555 items. Based on the results of the study, it is suggested to the Pharmacy Installation of Hermina Ciputat Hospital to apply the Economic Order Quantity (EOQ) and Reorder Point (ROP) method to BPJS group A drugs to avoid stock out and purchasing cito.Keywords: BPJSABC analysisEconomic Order QuantityReorder PointABSTRAK Rumah Sakit Hermina Ciputat adalah salah satu rumah sakit yang menerapkan program BPJS. Sejak Maret 2014 sampai Desember 2019 telah terjadi kenaikan jumlah pasien secara signifikan. Kenaikan ini diikuti dengan kenaikan kebutuhan obat-obatan BPJS. Penggunaan tarif Indonesian- Case Based Group (INA-CBGs) menuntut pelayanan yang efisien dan efektif, termasuk dalam pengadaan obat BPJS. Jenis penelitian ini adalah operasional research yang bertujuan untuk mengetahui nilai pemakaian dan investasi obat, jumlah pemesanan optimum dan waktu pemesanan kembali. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang di peroleh dari wawancara dan observasi serta data sekunder yang diperoleh melelui telaah dokumen terkait penelitian. Subjek dari penelitian ini Kepala Instalasi Farmasi dan Penanggung Jawab Pengelolaan Perbekalan Farmasi di RS Hermina Ciputat. Pengendalian persediaan obat BPJS di Instalasi Farmasi RS Hermina Ciputat dilakukan melalui stock opname, kartu stok, buku defekta dan laporan bulanan. Namun belum menggunakan metode pengendalian khusus, baik untuk prioritas jenis persediaan, jumlah pemesanan maupun waktu pemesanan obat. Dari hasil penelitian melalui analisis ABC, terdapat 17 jenis obat yang tergolong kelompok A yang perlu di prioritaskan dalam pengendalian persediaan. Berdasarkan metode Economic Order Quantity (EOQ) jumlah pemesanan optimum untuk 17 obat tersebut bervariasi mulai dari 62 – 546 item. Berdasarkan metode Reorder Point (ROP) diperoleh waktu pemesanan kembali yang bervariasi mulai dari 66 – 5555 item. Berdasarkan hasil penelitian disarankan kepada Instalasi Farmasi RS Hermina Ciputat sebaiknya melakukan penerapan metode Economic Order Quantity (EOQ) dan Reorder Point (ROP) pada obat BPJS kelompok A untuk menghindari stock out dan pembelian cito.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU AMAN BERKENDARA PADA PENGEMUDI BUS TRAYEK LEBAK BULUS/CIPUTAT-BANDUNG DI PT PRIMAJASA PERDANARAYA UTAMA TAHUN 2022 Wahyu Gito Putro; Amelia Puspita Siregar; H. M. Hasan; Melizsa Melizsa
Journal of Health Research Science Vol. 2 No. 01 (2022): Journal of Health Research Science
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jhrs.v2i1.476

Abstract

Perilaku Aman Berkendara merupakan upaya untuk meningkatkan perilaku disiplin para pengemudi kendaraan bermotor agar sesuai dengan tata cara berlalu lintas yang benar dan aman. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku aman berkendara. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 pengemudi. Sampel diambil menggunakan teknik total sampling. Dari hasil uji statistik chi-square diperoleh variabel yang berhubungan dengan perilaku aman berkendara adalah tingkat pengetahuan (p-value = 0,007), kondisi kendaraan (p-value = 0,030), dan dukungan keluarga (p-value = 0,009). Sedangkan variabel yang tidak berhubungan adalah lama kerja (p-value = 0,136), masa kerja (p-value = 0,411), lama istirahat (p-value = 0,461). Pada penelitian ini, peneliti menyarankan untuk tidak mengemudi di atas kecepatan rata-rata yaitu (>80 km/jam), tidak menggunakan ponsel ketika mengemudi, serta melengkapi perlengkapan keselamatan berkendara seperti kotak P3K, APAR, dan lainnya.
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA BAGIAN PRODUKSI DI PT. TRI TEGUH MANUNGGAL SEJATI KOTA TANGERANG H. M. Hasan; Chaerunnisa Putri Komara; Wahyu Gito Putro; Melizsa Melizsa
Journal of Health Research Science Vol. 2 No. 01 (2022): Journal of Health Research Science
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jhrs.v2i1.478

Abstract

Berdasarkan data dari International Labour Organitation (ILO) tahun 2016 menunjukkan sekitar 32% pekerja dunia mengalami kelelahan akibat pekerjaan yang mereka lakukan. Tingkat kelelahan berat pada pekerja diseluruh dunia berkisar antara 18,3 – 27% dan tingkat prevalensi kelelahan diindustri sebesar 45%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara beban kerja dengan kelelahan kerja pada pekerja bagian produksi di PT. Tri Teguh Manunggal Sejati Kota Tangerang. Merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan data primer (kuesioner) dan memakai metode penelitian cross sectional dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen, data yang dikumpulkan dengan cara menggunakan kuesioner. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu accidental sampling dengan jumlah sampel sebanyak 60 pekerja di PT. Tri Teguh Manunggal Sejati Kota Tangerang Tahun 2021. Hasil uji statistik menggunakan uji chi-square diperoleh nilai (p-value=0,000, α: 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara beban kerja dengan kelelahan kerja pada pekerja bagian produksi di PT. Tri Teguh Manunggal Sejati Kota Tangerang. Dari hasil penelitian ini diharapkan bagi pihak perusahaan untuk menyesuaikan beban kerja terhadap kemampuan SDM dan bagi pekerja bagian produksi agar bisa mengatur waktu untuk istirahatnya dengan baik dan melakukan peregangan otot di sela waktu bekerja.
Hubungan Tingkat Pengetahuan Terhadap Perilaku Swamedikasi Obat Analgesik, Masyarakat RW 04 Desa Trembulrejo Blora Periode April Tahun 2021 Melizsa Melizsa; Siti Novy Romlah; Istikholul Laiman
Jurnal Kesehatan Farmasi Vol 4, No 1 (2022)
Publisher : Jurusan Farmasi, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.704 KB) | DOI: 10.36086/jpharm.v4i1.1229

Abstract

Swamedikasi atau pengobatan sendiri merupakan upaya masyarakat dalam menangani keluhan penyakit yang dialami. Dalam prakteknya, pengobatan sendiri akan menimbulkan masalah terhadap obat (Drug related problem), hal tersebut dikarenakan kurangnya pemahaman mengenai obat dan fungsinya. Tingkat pengetahuan merupakan salah satu faktor yang mempermudah perilaku swamedikasi yang tepat. Analgesik merupakan golongan obat untuk mengatasi rasa nyeri ringan hingga berat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan terhadap perilaku swamedikasi obat analgesik masyarakat RW 04 desa Trembulrejo Blora. Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan teknik cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan non random sampling dengan teknik pusposive sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebnayak 163 responden. Hasil penelitian ini menunjukan responden memiliki pengetahuan tergolong kurang sebesar 11,04%, 72,40% responden tergolong cukup baik, dan 16,56% tergolong baik. Kemudian perilaku swamedikasi menunjukan 2,45% responden memiliki perilaku swamedikasi tergolong kurang, 67,49% responden tergolong cukup, dan 29,45% tergolong baik. Berdasarkan uji korelasi rank spearman didapatkan korelasi yang signifikan dengan nilai r hitung 0,516 dan P value sebesar 0,000 yang menunjukan bahwa terdapat hubungan yang cukup kuat dan signifikansi antara tingkat pengetahuan terhadap perilaku swamedikasi obat analgesik dengan arah hubungan yang positif.
Rasionalitas Penggunaan Obat Berdasarkan Indikator Peresepan World Health Organization (Who) Di Rumah Sakit Pusat Pertamina Melizsa Melizsa; Fadly Putra Jaya; Teddi Fahmiadi
Jurnal Kesehatan Farmasi Vol 4, No 2 (2022)
Publisher : Jurusan Farmasi, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.416 KB) | DOI: 10.36086/jpharm.v4i2.1230

Abstract

Penggunaan obat yang rasional merupakan bagian terpenting dalam sistem pelayanan kesehatan. WHO sebagai organisasi kesehatan terbesar di dunia telah mengembangkan indikator penggunaan obat yang rasional. Rumah Sakit merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang berperan dalam peningkatan upaya kesehatan bagi masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi kesesuaian penggunaan obat pada pasien berdasarkan indikator yang telah ditetapkan oleh WHO. Studi dilakukan secara deskriptif di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Pusat Pertamina. Sampel diambil dari lembar resep pasien umum rawat jalan bulan Januari 2021 secara retrospektif sebanyak 383 lembar resep. Data yang diperoleh dianalisis berdasarkan lima variabel penelitian, yaitu rata-rata jumlah item obat per lembar resep, persentase peresepan obat dengan nama generik, persentase peresepan antibiotik, persentase peresepan sediaan injeksi dan persentase kesesuaian peresepan dengan formularium rumah sakit. Hasil penilaian adalah rata-rata item obat tiap lembar resep sebesar 3,23; peresepan dengan nama generik 54,4%; peresepan antibiotik 6,9% dan penggunaan sediaan injeksi sebesar 6,1% kesesuaian peresepan dengan formularium rumah sakit 97,2%.
Hubungan Komunikasi Efektif Terhadap Kepuasan Pasien di Apotek K24 Vienna Gading Serpong Melizsa Melizsa
Jurnal Kesehatan Farmasi Vol 5, No 1 (2023)
Publisher : Jurusan Farmasi, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jpharm.v5i1.1570

Abstract

Background Effective communication is a problem for Indonesians today, there are still many who are unfamiliar with the culture of Effective communication and lack of listening skills in communicating, which causes them to have more opinions to raise problems than to think about solving problems. Patient satisfaction is one of the important indicators that must be considered in health services. Pharmacy is one of the fields of health services that provide satisfaction to customers. Health services are every effort that is carried out alone or simultaneously within an organization to maintain and improve health, prevent and cure diseases and restore the health of individuals, families, groups and or communitie. Research purposes to find out the Relationship of Effective Communication to Patient Satisfaction at Apotek K24 Vienna Gading Serpong. Research methods used in this study is a quantitative method with a cross sectional design, the sampling technique applied is accidental sampling, the population is 5029 patients with a sample of 100 respondents. Research result the value of the effective communication variable obtained 4.04 which means very good and the patient satisfaction variable obtained 4.03 which means very satisfied.There is a significant relationship between effective communication and patient satisfaction (rcount 0.837 > rtable 0.195).Conclusion effective communication variables and patient satisfaction get very good and very satisfied scores, there is a very strong relationship on the variables and indicators of effective communication (affecting attitudes) on patient satisfaction (assurance).
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP PERILAKU SWAMEDIKASI OBAT ANALGESIK, MASYARAKAT RW 04 DESA TREMBULREJO BLORA PERIODE APRIL TAHUN 2021 Melizsa - Melizsa; Siti Novy Romlah; Istikholul Laiman
PHRASE (Pharmaceutical Science) Journal Vol 2, No 2 (2022): PHRASE (PHARMACEUTICAL SCIENCE) JOURNAL VOL 2 NO 2 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/phrase.v2i2.391

Abstract

Self-medication or self-medication is a community effort in dealing with complaints of illness. In practice, self- medication will cause drug-related problems, this is due to a lack of understanding about drugs and functions. The level of knowledge is one of the factors that facilitate proper self-medication behavior. Analgesics area a class of drugs to treat mild to severe pain. This study aims to determine the relationship between the level of knowledge on self-medication behavior of analgesic drugs in RW 04 Trembulrejo village. This research is an analytical survey research with cross sectional technique. Sampling used non-random sampling with purposive sampling technique. The sample used in this study was 163 respondents. The result of this study indicate that respondents have less knowledge of 11,04%, 72,40% of respondents are classified as good enough, and 16,56% are classified as good. Then the behavior of self-medication showed that 2,45% pf respondents had self-medication behavior classified as lacking, 67,49% of respondentswere classified as moderate, and29,45% were classified as good. Based on the Spearman rank correlation test, there was a significant correlation with the calculated r value of 0,516 and the p value of 0,000 which showed that there was a fairly strong and significant relationship between the level of knpwledge on self-medication behavior of analgesic drugs and the direction of the positive relationship.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KETEPATAN PENGGUNAAN OBAT ANALGESIK PADA SWAMEDIKASI DI MASYARAKAT RT 05 RW 04 KEDAUNG PAMULANG Melizsa - Melizsa
PHRASE (Pharmaceutical Science) Journal Vol 2, No 1 (2022): PHRASE (PHARMACEUTICAL SCIENCE) JOURNAL VOL 2 NO 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/phrase.v2i1.231

Abstract

Latar Belakang, masyarakat di era pandemi covid 19 banyak yang terpapar berbagai macam penyakit seperti nyeri pada tubuh. Mayoritas masyarakat, lebih memilih melakukan swamedikasi. Swamedikasi merupakan kegiatan mengobati diri sendiri yang menggunakan obat tanpa resep dokter, dilakukan secara tepat serta bertanggung jawab, namun banyak terjadi kesalahan pengobatan pada swamedikasi karena kurangnya pengetahuan masyarakat. Tingkat pengetahuan adalah faktor yang paling penting ketika melakukan swamedikasi, agar ketepatan penggunaan obat dalam swamedikasi dapat terwujud serta mengurangi resiko kesalahan dalam pengobatan. Tujuan, dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui swamedikasi masyarakat di RT 05 RW 04 Kedaung Pamulang pada penggunaan obat analgesik. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional serta responden yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 175 responden. Responden dipilih menggunakan teknik simple random sampling. Hasil penelitian, menunjukan responden dengan tingkat pengetahuan kurang sebanyak  10 responden (5,71%), tingkat pengetahuan cukup sebanyak 113 responden (64,57%), dan tingkat pengetahuan baik sebanyak 52 responden (29,71%). Responden yang dikatakan tepat dalam swamedikasi sebanyak 120 responden (68,57%), Responden yang dikatakan tidak tepat sebanyak 55 responden (31,43%). Berdasarkan uji chi square di dapatkan hasil signifikasi 0,01<0.05), maka Ho ditolak dan Ha diterima, ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan ketepatan penggunaan obat analgesik secara swamedikasi.
GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN DI APOTEK ROXY SAWANGAN PADA MASA PANDEMI COVID-19 Melizsa - Melizsa; Fadly Putrajaya; Al Kautsar
PHRASE (Pharmaceutical Science) Journal Vol 1, No 1 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/phrase.v1i1.150

Abstract

ABSTRAK Melihat kondisi pandemi yang ada saat ini, dimana setiap kegiatan dibatasi oleh protokol kesehatan dan batasan-batasan lainnya sehingga peneliti ingin mengetahui “Bagaimana gambaran tingkat kepuasan pelanggan di Apotek Roxy Sawangan pada masa pandemi Covid-19 ?”. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan di Apotek Roxy Sawangan pada masa pandemi Covid-19. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelanggan yang membeli di Apotek Roxy Sawangan yang telah memenuhi kriteria. Kemudian Sampel dalam penelitian ini adalah jumlah dari perkiraan populasi yang dihitung menggunakan Rumus Slovin, pengambilan sampel dalam penelitian ini didasarkan pada kriteria inklusi dan eksklusi. Teknik sampling dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik non propability sampling, yaitu dengan menggunakan metode purposive sampling. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer. Data primer pada penelitian ini merupakan persepsi dari pelanggan Apotek Roxy Sawangan menggunakan kuesioner. Kuesioner yang digunakan untuk mengukur variabel pada penelitian ini menggunakan skala likert 5 poin. Dari hasil yang penelitian yang telah dilakukan dengan menyebarkan kuesioner terhadap pelanggan yang datang ke Apotek Roxy sawangan, maka disimpulkan bahwa tingkat kepuasan pelanggan di Apotek Roxy Sawangan pada masa pandemi covid-19 ini adalah puas dengan nilai persentase 79,82% dimana nilai tertinggi terdapat pada kategori Tangible 82,69% atau Sangat puas dan nilai terkecil terdapat pada kategori Emphaty 76,33% atau puas. 
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU AMAN BERKENDARA PADA PENGEMUDI BUS TRAYEK LEBAK BULUS/CIPUTAT-BANDUNG DI PT PRIMAJASA PERDANARAYA UTAMA TAHUN 2022 Wahyu Gito Putro; Amelia Puspita Siregar; H. M. Hasan; Melizsa Melizsa
Journal of Health Research Science Vol. 2 No. 01 (2022): Journal of Health Research Science
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jhrs.v2i1.476

Abstract

Perilaku Aman Berkendara merupakan upaya untuk meningkatkan perilaku disiplin para pengemudi kendaraan bermotor agar sesuai dengan tata cara berlalu lintas yang benar dan aman. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku aman berkendara. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 pengemudi. Sampel diambil menggunakan teknik total sampling. Dari hasil uji statistik chi-square diperoleh variabel yang berhubungan dengan perilaku aman berkendara adalah tingkat pengetahuan (p-value = 0,007), kondisi kendaraan (p-value = 0,030), dan dukungan keluarga (p-value = 0,009). Sedangkan variabel yang tidak berhubungan adalah lama kerja (p-value = 0,136), masa kerja (p-value = 0,411), lama istirahat (p-value = 0,461). Pada penelitian ini, peneliti menyarankan untuk tidak mengemudi di atas kecepatan rata-rata yaitu (>80 km/jam), tidak menggunakan ponsel ketika mengemudi, serta melengkapi perlengkapan keselamatan berkendara seperti kotak P3K, APAR, dan lainnya.