Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Penanaman Biji Bunga Matahari untuk Meningkatkan Daya Tarik Wisata Budaya Didusun Palu Kuning Banyuwangi Putu Ngurah Rusmawan; Auda Nuril Zalzilah; Muhamad Ari Perdana
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 2 No 4 (2022): JAMSI - Juli 2022
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.414

Abstract

Semenjak wabah virus COVID-19 pada awal maret 2020 merebak, minat kunjung wisatawan yang akan mengujungi Banyuwangi baik domestik maupun mancanegara mulai menurun. Untuk mengatasi permasalahan tersebut Pemerintah kabupaten Banyuwangi mulai aktif memperkenalkan program gerakan Banyuwangi rebound sebagai wujud pemulihan ekonomi UMKM, pariwisata, dan budaya. Melalui kegiatan pegabdian kepada masyarakat ini yang berupa kegiatan kreatif dan inovatif penanaman 1000 bunga matahari ini bertujuan untuk meningkatkan potensi daya tarik festival budaya yaitu festival bazar rutin 2 minggu sekali produk olahan makanan dan jajanan kuliner khas dusun palu kuning Banyuwangi yang diolah secara tradisional serta menghadirkan beberapa stand pameran produk lokal UMKM pada festival tersebut. Hasil dari kegiatan penanaman bunga matahari didusun palu kuning adalah dapat menambah nilai estetika daya tarik wisata budaya yang ada dididusun palu kuning, dapat mengurangi polusi Ditepi jalan sepanjang jalan spot area festival kuliner makanan olahan tradisional yang telah ditanami 1000 bunga matahari serta dapat meningkatan suasana kenyamanan pengunjung dalam menikmati rintisan kegiatan festival kuliner tradisional khas dusun palu kuning Banyuwangi. Tim pengabdi dalam kegiatan inovatif tersebut telah berperan aktif dan partisipasi untuk meningkatkan sinergitas masyarakat agar dapat tercipta hubungan pentahelix yang baik.
Peningkatan Strategi Promosi Pariwisata Budaya Festival Event Kuliner Tradisional di Desa Pondoknongko Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur Muhamad Ari Perdana; Adetiya Prananda Putra; Putu Ngurah Rusmawan
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 3 No 1 (2023): JAMSI - Januari 2023
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.638

Abstract

Desa PondokNongko merupakan salah satu desa di Banyuwangi yang tengah menggencarkan kegiatan pariwisata budaya dengan festival bazar kuliner tradisionalnya dan industri ekonomi kreatif UMKM. Disini terdapat daya tarik wisata budaya yang dirintis oleh pemerintah Desa Pondoknongko bersama masyarakat daerah setempat yaitu festival pariwisata budaya berbasis kegiatan masyarakat dengan festival kuliner. Desa Pondok Nongko adalah sebuah desa di kecamatan kabat kabupaten Banyuwangi yang memiliki tiga dusun yaitu palu kuning, krajan, dan Kedawung. Potensi pariwisata budaya yang tinggi di wilayah pemeritah desa pondok nongko sudah dapat dapat dioptimalkan serta menjadi wujud nyata sebagai upaya melestarikan kebudayaan daerah yang sudah mulai ditinggalkan. Diwilayah pemdes pondok nongko dibutuhkan peranannya baik itu untuk mengelola maupun usaha pemasaran pariwisata budaya agar dapat menjadi sumber pendapatan potensial bagi masyarakat sekitar. Pariwisata budaya yang berdaya saing dan berkelanjutan bertumpu pada pemberdayaan masyarakat. Hal yang sangat menarik untuk dilakukan pendampingan mengenai pengingkatan strategi promosi melalui digital marketing serta pengoptimalan pengelolaan event sebagai upaya mewujudkan pariwisata budaya berkelanjutan di desa Pondok Nongko kabupaten Banyuwangi.
Mapping the Tourism Village Potential at Triangle of Diamond Banyuwangi Ayu Wanda Febrian; Dora Melati Nurita Sandi; Firda Rachma Amalia; Muhamad Ari Perdana
Journal of Social and Policy Issues Volume 3, No 1 (2023): January - March
Publisher : Pencerah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58835/jspi.v3i1.122

Abstract

Banyuwangi Regency refers to the tourism industry as its leading source of regional income, promoting its tourism destination icon: The Triangle of Diamond. In addition to being an icon, The District Medium-Term Development Plan of Banyuwangi 2016-2021 asserted the Triangle of Diamond as its major project in the Tourism Development Area (TDA). Mount Ijen Crater in Licin District is assigned as TDA I, Plengkung Beach in Tegaldlimo District is designated as TDA II, and Sukamade Beach in Pesanggaran Subdistrict is registered as TDA III. It is expected that tourism is well-developed in rural areas and may increase the prosperity of its people. The analysis of the interactive model of Miles and Huberman (1992), we collected data, gave and recapitulated scores, and determined the final category as a tourist village. The results showed that Kemiren Village in area I, Kalipait Village in area II, and Sumberagung Village in area III are categorized as tourism villages. The three villages have corresponding advantages in cultural aspects, which can then be used to determine a tourism village development strategy. The area I involved the villages of Kemiren, Tamansari, and Kampunganyar. Area II involved Kedungasri, Kalipait, and Purwoagung villages. Area III involved the villages of Sarongan, Sumberagung, and Kedungwungu. Kemiren, Kalipait, and Sumberagung villages have the same advantages in cultural aspects, which can then be used to determine a tourism village development strategy.
Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Wisata Pantai Cemara Banyuwangi Ayu Wanda Febrian; Muhamad Ari Perdana
Tourism, Hospitality And Culture Insights Journal Vol 3 No 1 (2023): Tourism, Hospitality And Culture Insights Journal
Publisher : Politeknik Pariwisata Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36983/thcij.v3i1.447

Abstract

Cemara Beach Banyuwangi is a marine tourism object that has great potential to be developed as a tourist destination, both for the domestic and foreign tourism market. The Cemara Beach Banyuwangi area has an attraction as a protected turtle conservation area and the beauty of the beach surrounded by thousands of cypress trees. This study aims to determine the form of community participation in the tourism development of Cemara Beach Banyuwangi. This study uses a qualitative descriptive approach with primary and secondary data sources obtained through observation, documentation, literature review and interview techniques. The results of the study show that the community around Cemara Beach tourism has participated in tourism development through the formation of Community Monitoring Groups (Pokmaswas) / Joint Business Groups (KUB). However, community participation still needs to be increased to optimize the development of tourist areas. Forms of community participation in the development of tourist attractions Cemara Beach Banyuwangi consist of participation in escorting tourism activities, planning, implementing, developing, and evaluating. With increased community participation, it is hoped that the Cemara Beach tourist area can develop more and provide benefits to the surrounding community.