p-Index From 2020 - 2025
0.751
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Sylva Scienteae
Sulaiman Bakri
Universitas Lambung Mangkurat

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

MONITORING KESEHATAN POHON AREN (Arenga pinnata Merr.) DI KECAMATAN PENGARON KABUPATEN BANJAR KALIMANTAN SELATAN Dio Resa Pribadi; Dina Naemah; Sulaiman Bakri
Jurnal Sylva Scienteae Vol 5, No 3 (2022): Jurnal Sylva Scienteae Vol 5 No 3 Edisi Juni 2022
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jss.v5i3.5703

Abstract

The growth rate of a plant is inseparable from the health of the plant itself. Palm plants have many benefits ranging from fruit to being nira. The fruit can be used as a medicine of various diseases and as a mixture of drinks, while nira can be used as a drink and processed flour so that it is necessary to know the health condition of this palm plant. The purpose of this study is to identify the health condition of palm plants at the tree level in Lobang Baru Village, Pengaron District Banjar Regency South Kalimantan. Identification of palm plants using a plot purpossive sampling with criteria where it has a lot of palm plants and has the appropriate density. The plot method used is a method of 10 plots of fiddly paths using a plot size of 20 x 20m at the growth rate of trees. Identification of the health of palm plants is done by descriptive observation based on the classification of Enviromental Monitoring and Assessment Program (EMAP). The location of damage to the largest part of the tree is located on the leaves that are vulnerable to pests and diseases both at the time of seedlings and other levels of palm tree growth, found 7 types of damage that occur to palm trees with the greatest damage to damaged leaves and other damage, the severity of damage is dominated by a percentage of 30-39% on the damage that occurs. Based on the three existing damage levels, the percentage of palm crop damage in this study globally was 13.3%.Tingkat pertumbuhan suatu tanaman tidak terlepas dari kesehatan tanaman itu sendiri. Tanaman aren memiliki banyak manfaat mulai dari buah hingga menjadi nira. Buahnya dapat dimanfaatkan sebagai obat berbagai macam penyakit dan sebagai campuran minuman, sedangkan nira dapat dimanfaatkan sebagai minuman dan olahan tepung sehingga diperlukan untuk mengetahui kondisi kesehatan tanaman Aren ini. Tujuan dari penelitian ini ialah mengidentifikasi kondisi kesehatan tanaman aren pada tingkat pohon di Desa Lobang Baru, Kecamatan Pengaron, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Identifikasi tanaman aren menggunakan plot secara purpossive sampling dengan kriteria tempat itu memiliki tanaman aren yang banyak dan memiliki kerapatan yang sesuai. Metode plot yang digunakan ialah metode jalur berpetak sebanyak 10 plot menggunakan ukuran plot 20 x 20m pada tingkat pertumbuhan pohon. Identifikasi kesehatan tanaman aren dilakukan dengan pengamatan secara deskriptif bedasarkan klasifikasi Enviromental Monitoring and Assessment Program (EMAP). Lokasi kerusakan pada bagian pohon terbesar terletak dibagian daun yang mudah diserang hama dan penyakit baik pada saat bibit maupun tingkat pertumbuhan pohon aren yang lain, ditemukan 7 tipe kerusakan yang terjadi pada pohon aren dengan kerusakan terbesar pada daun rusak dan kerusakan lainnya, tingkat keparahan kerusakan didominasi dengan persentase 30-39% pada kerusakan yang terjadi. Berdasarkan ketiga tingkat kerusakan yang telah ada, maka persentase kerusakan tanaman aren pada penelitian ini secara global sebesar 13,3%
KARAKTERISTIK POHON DI KAWASAN TEPI SUNGAI KHDTK ULM MANDIANGIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Muhammad Rizkon; Gusti Syeransyah Rudy; Sulaiman Bakri
Jurnal Sylva Scienteae Vol 4, No 5 (2021): Jurnal Sylva Scienteae Volume 4 No 5 Edisi Oktober 2021
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (522.04 KB) | DOI: 10.20527/jss.v4i5.4210

Abstract

Changes in vegetation have an important effect on stability, productivity, trophic structure, and movement of ecosystem components. The research objective was to determine the dominant species in the riverbank area and to analyze the species similarity index in the riverside habitat. This research was conducted on the riverbank of the Mandiangin Special Purpose Forest Area (KHDTK), South Kalimantan Province. The tools used for this research were meter, compass, GPS, sample, rapia rope, tallysheet, camera, parang machete and phiban. This study used a combination method, namely (pathway and checkered line method) to record all growth levels (seedlings, saplings, poles and trees). Making paths in the area under study was carried out by means of purposive sampling. This method is a point determination method with all considerations considered representative. Collecting data This research uses 40 sample plots and 10 control plots. Tree species dominate in line I and III Pulantan (Alstonia angustilob) with a value of 64.68% in line I, while in line III, which is 43.95%, the type of vegetation at the tree level that dominates in line II is Tengkook Ayam (Nephelium sp.) which is equal to 25.30%. The tree-level vegetation type that dominates in lane IV is Resak (Vatica rassak), with an IVI value of 51.05%. Madang Puspa (Schima walilcii) is the most dominant type with an INP value of 70.96% on line V. The similarity index in the comparison of all lanes is low, because it is <80%Perubahan vegetasi berpengaruh penting terhadap stabilitas, produktivitas, struktur trofik, serta perpindahan komponen ekosistem. Tujuan penelitian untuk menentukan jenis-jenis dominan yang ada di areal tepi sungai dan menganalisis indeks kesamaan jenis pada habitat tepi sungai. Penelitian ini dilakukan di tepi sungai Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Mandiangin Provinsi Kalimantan Selatan. Alat yang digunakan untuk penelitian ini seperti meteran, kompas, GPS, sampel, tali rapia, tallysheet, kamera, patok parang dan phiban. Penelitian ini menggunakan metode kombinasi yaitu (metode jalur dan garis berpetak) untuk merekam semua tingkat pertumbuhan (semai, pancang, tiang. dan pohon). Pembuatan jalur pada areal yang diteliti dilakukan dengan cara pengambilan sampel secara purposive sampling. Metode ini merupakan metode penetuan titik dengan semua pertimbangan yang dianggap representatif. Pengambilan data Penelitian ini menggunakan 40 plot sampel dan 10 plot control. Jenis pohon mendominasi dijalur I dan III Pulantan (Alstonia angustilob) dengan nilai sebesar yaitu sebesar 64,68 % pada jalur I, sedangkan pada jalur III yaitu sebesar 43,95 %, Jenis vegetasi tingkat pohon yang mendominasi pada jalur II yaitu Tengkook Ayam (Nephelium sp.) yaitu sebesar 25,30 %. Jenis vegetasi tingkat pohon yang paling mendominasi pada jalur IV yaitu Resak (Vatica rassak), dengan nilai INP sebesar 51,05 %. Madang Puspa (Schima walilcii) merupakan jenis yang paling dominan dengan nilai INP yaitu sebesar 70,96 % pada jalur V. Indeks similaritas pada perbandingan seluruh jalur rendah, karena < 80%
IDENTIFIKASI KERUSAKAN DAUN MERANTI MERAH (Shorea leprosula) DI MINIATUR HUTAN HUJAN TROPIS BANJARBARU Veri Agus Prasetyo; Dina Naemah; Sulaiman Bakri
Jurnal Sylva Scienteae Vol 4, No 5 (2021): Jurnal Sylva Scienteae Volume 4 No 5 Edisi Oktober 2021
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (689.354 KB) | DOI: 10.20527/jss.v4i5.4203

Abstract

The health of plants is very important to note especially in forest plants such as Miniature tropical Rainforest (MH2T). Information about the health of plants especially red Meranti is necessary so that the purpose of development in MH2T can be achieved, the preservation of endemic types such as plants Meranti and ulin do not suffer damage or attack pests and diseases and of course in order to maintain the sustainability of tropical rainforest. Forest damage can be caused by the presence of biotic and abiotic factors, therefore necessary introduction of the types of damage found, alternative control and introduction of forest health monitoring methods with the aim of building a productive and healthy plant forest is able to achieve. This research aims to identify leaf damage and calculate the percentage of its damage. The method used in this research is by scoring the visible damage that occurs in red Meranti plant leaves that exist in MH2T, and calculate the percentage damage of red Meranti plant leaves using the formula according to Abadi (2003). The result of this research is the dominant type of damage that is the leaf loss of 194 cases with a percentage value of 34.52% damage while the largest damage group as many as 139 cases with the type of leaves fall, perforated and dry and found in the S. Leprosula plantKesehatan tanaman sangat penting diperhatikan terutama pada hutan tanaman seperti Miniature Hutan Hujan Tropis (MH2T). Informasi tentang kesehatan tanaman terutama meranti merah sangat diperlukan agar tujuan pembangunan di MH2T dapat tercapai, kelestarian jenis endemik didalamnya seperti tanaman jenis meranti dan ulin tidak mengalami kerusakan ataupun serangan hama dan penyakit dan tentu saja dalam rangka mempertahankan keberlanjutan hutan hujan tropis. Kerusakan hutan dapat disebabkan adanya faktor biotik dan abiotik, oleh karena itu diperlukan pengenalan jenis-jenis kerusakan yang ditemukan, alternatif pengendalian dan pengenalan metode pemantauan kesehatan hutan dengan tujuan membangun hutan tanaman yang produktif dan sehat mampu tercapai. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi kerusakan daun dan menghitung persentase kerusakannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan skoring yang dilihat kerusakan yang terjadi pada daun tanaman meranti merah yang ada di MH2T, dan menghitung persentase kerusakan daun tanaman meranti merah menggunakan rumus menurut Abadi (2003). Hasil dari penelitian ini adalah tipe kerusakan dominan yaitu daun rontok sebanyak 194 kasus dengan nilai persentase kerusakan 34,52% sedangkan golongan kerusakan terbesar sebanyak 139 kasus dengan tipe daun rontok, berlubang dan kering sekaligus ditemui pada tanaman S.leprosula
IDENTIFIKASI KERUSAKAN TEGAKAN RAMIN (Gonystylus bancanus) DI PUNGGUALAS TAMAN NASIOANAL SEBANGAU KALIMANTAN TENGAH Fauzi Karni; Dina Naemah; Sulaiman Bakri
Jurnal Sylva Scienteae Vol 4, No 3 (2021): Jurnal Sylva Scienteae Volume 4 No 3 Edisi Juni 2021
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (823.034 KB) | DOI: 10.20527/jss.v4i3.3758

Abstract

The purpose of this study was to determine the damage to ramin (Gonystylus bancanus) stands in Punggualas Sebangau National Park, Central Kalimantan. The research location was determined by purposive sampling on the transect line at Punggualas. This observation is carried out by exploring the transect line that has been determined so that the data in the form of ramin stands can be found and the damage is observed in stages, then the coordinates of the ramin point are taken using GPS. In this observation, 22 ramin stands were found in which the most damage occurred in the leaves of ramin, namely as many as 35 cases of damage with the most damage type were leaf color changes as many as 20 cases of damage and with the most dominant severity level was 20-29%.From the dominant severity with a value of 20-29% it can be seen that the damage suffered by ramin stands is in the mild category.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kerusakan tegakan ramin (Gonystylus bancanus) di Punggualas Taman Nasional Sebangau Kalimantan Tengah. Lokasi penelitian ditentukan secara purposive sampling pada jalur transek di Punggualas. Pengamatan ini dilakukan dengan cara menjelajah jalur transek yang sudah ditentuan agar data yang berupa tegakan ramin dapat ditemukan dan langsung diamati kerusakannya secara bertahap kemudian titik koordinat ramin diambil menggunakan GPS. Pada pengamatan ini ditemukan sebanyak 22 tegakan ramin yang mana kerusakan terbanyak terjadi pada bagian daun ramin yaitu sebanyak 35 kasus kerusakan dengan tipe kerusakan terbanyak adalah perubahan warna daun sebanyak 20 kasus kerusakan dan dengan tingakat keparahan paling dominan adalah 20-29%. Dari tingkat keparahan dominan dengan nilai 20-29% dapat diketahui bahwa kerusakan yang diderita oleh tegakan ramin di Punggualas Taman Nasional Sebangau masuk dalam kategori ringan.