Mochammad Ichwan Nur Effendie
UNIVERSITAS SURYAKANCANA

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Kajian Terhadap Penetapan Lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Mekarsari Cikalong Kulonkabupaten Cianjur Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 03/PRT/M/2013 Tentang Penyelenggaraaan Prasarana Dan Sarana Persampahan Dan Penanganan Sampah Rumah Tangga Dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga Winata, Ary Patriadi; Nur Effendie, Mochammad Ichwan
JURNAL MOMEN TEKNIK SIPIL SURYAKANCANA Vol 6, No 1 (2023): Jurnal Momen Vol.06 No.01. 2023
Publisher : Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/momen.v6i1.3595

Abstract

Kabupatan Cianjur sudah memiliki lokasi TPA yang sedang operasional yaitu pada TPA Pasir Sembung Desa Sirnagalih Kecamatan Cilaku, namun dikarenakan keterbatasan lahan maka TPA tersebut memiliki taraf pelayanan yang rendah serta lokasi nya yang berada di dalam Kota Cianjur wajib dikaji untuk bisa di pindahkan ke lokasi yang lebih representative sesuai Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 03/PRT/M/2013 Tentang Penyelenggaraaan Prasarana dan Sarana Persampahan dan Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga, yang mengatur: perencanaan umum, penanganan sampah, penyediaan fasilitas pengolahan dan pemrosesan akhir sampah, dan penutupan/rehabilitasi TPA. Sebagai upaya meningkatkan pelayanan dan mengatasi berakhirnya masa operasional TPA Pasir Sembung, Pemerintah Kabupaten Cianjur sudah memutuskan lokasi TPA baru di Desa Mekarsari Kecamatan Cikalong Kulon dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Cianjur tahun 2011–2031 dan Rencana Detail Tata Ruang Perkotaan Cianjur 2013-2033.Tujuan studi ini ialah untuk megevaluasi kelayakan lokasi TPA sampah Mekarsari Cikalong Kulon sesuai dengan kriteria pemilihan lokasi TPA sampah di Indonesia yang telah diatur dalam Surat Keputusan Standar Nasional Indonesia (SK SNI) T-11-1991-03 Tentang Tata Cara Pemilihan Lokasi TPA yang terkait dengan aspek sosial kemasyarakatan dan aspek lingkungan yaitu layak dipertimbangkan. Terhadap kelayakan lokasi TPA serta dengan mempertimbangkan keterbatasan lahan di daerah Cikalong Kulon, maka direkomendasikan lokasi rencana TPA sampah berada pada lokasi di Desa Mekarsari, dengan luas area sekitar 17,8 Ha dari 50 Ha lahan yang direncanakan.
Implementasi Konsep Green Building Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2021 Tentang Penilaian Kinerja Bangunan Gedung Hijau Pada Perumahan Cianjur Asri Residence Suharyadi, Teddy Abdurrahman; Nur Effendie, Mochammad Ichwan
JURNAL MOMEN TEKNIK SIPIL SURYAKANCANA Vol 6, No 1 (2023): Jurnal Momen Vol.06 No.01. 2023
Publisher : Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/momen.v6i1.3601

Abstract

Perumahan Cianjur Asri Residence merupakan sebuah proyek perumahan yang bertujuan untuk mengembangkan lingkungan perumahan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Konsep green building telah diadopsi sebagai pendekatan utama dalam pembangunan proyek ini. Tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk menganalisis dan mengimplementasikan konsep green building berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 21 Tahun 2021 tentang Penilaian Kinerja Bangunan Gedung Hijau pada Perumahan Cianjur Asri Residence.Pada tahap awal, studi literatur dilakukan untuk memahami prinsip dan aspek penting dalam konsep green building secara detail untuk memahami persyaratan dan kriteria yang harus dipenuhi dalam implementasi konsep ini.Selanjutnya, penelitian dilakukan di lapangan untuk mengidentifikasi status aktual perumahan Cianjur Asri Residence terkait dengan konsep green building. Evaluasi dilakukan untuk menilai tingkat kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku.Dalam tahap implementasi, meliputi pemilihan material yang ramah lingkungan, pengoptimalan penggunaan energi melalui instalasi panel surya dan penggunaan peralatan hemat energi, pengelolaan air yang efisien, serta pemanfaatan daur ulang dan limbah organik.Hasil dari tugas akhir ini diharapkan memberikan pemahaman yang mendalam tentang penerapan konsep green building. Diharapkan juga adanya rekomendasi dan langkah-langkah untuk perbaikan yang dapat meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan lingkungan di dalam perumahan ini.
PERENCANAAN PERKERASAN JALAN RAYA CARIU KM BDG 79 – KM BDG 81 MENGGUNAKAN METODE PERENCANAAN PERKERASAN JALAN BETON SEMEN PD T-14-2003 Rochman, Fatchur; Nur Effendie, Mochammad Ichwan
JURNAL MOMEN TEKNIK SIPIL SURYAKANCANA Vol 4, No 2 (2021): Jurnal Momen Vol.04 No.02. 2021
Publisher : Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.908 KB) | DOI: 10.35194/momen.v4i2.1906

Abstract

Seiring dengan perkembangan kebutuhan manusia, maka semakin banyak barang dan kebutuhan yang harus di distribusikan dari suatu daerah ke daerah lainnya, para penyedia jasa angkutan barang biasanya mengangkut barang melebihi kapasitas yang diizinkan untuk kendaraan bias melewati jalan tertentu, sehingga struktur perkerasan jalan semakin mudah rusak.Kerusakan perkerasan jalan ini terjadi pula pada ruas Jalan Raya Cariu KM. BDG 79 – KM. BDG 81, kerusakan terjadi pada struktur perkerasan kaku (rigid pavement) eksisting tanpa menggunakan tulangan. Kerusakan perkerasan ini dikarenakan kelebihan beban kendaraan yang dapat mengakibatkan kecelakaan.Kerusakan struktur perkerasan kaku tanpa tulangan ini akan dibandingkan dengan struktur perkerasan kaku dengan tulangan berdasarkan standar Pd T-14-2003. Dari nilai CBR tanah dasar tersebut diperoleh nilai CBR efektif sebesar 28%, Tebal pelat beton yang direncanakan setebal 30 cm, dengan jenis dan tebal pondasi bawah adalah campuran beton kurus setebal 125 mm, Penulangan pelat yang digunakan (dalam kasus ini digunkan pelat beton bersambung dengan tulangan) adalah Tulangan diameter 8 mm dengan jarak 150 mm untuk tulangan memanjang, dan, Tulangan diameter 8 mm dengan jarak 150 mm untuk tulangan melintang.Nilai jarak tulangan tersebut diambil berdasarkan luas tulangan minimum (As minimum).Kata kunci :  Perkerasan Jalan,Perkerasan Kaku,Perkerasan Lentur, CBR. 
ANALISIS RESIKO PEKERJAAN REVETMENT PROYEK KOLAM RETENSI ANDIR BANDUNG MENGGUNAKAN METODE IBPRP Nur Effendie, Mochammad Ichwan; Setiawan, Devi; Haryanti, Riska Arie
JURNAL MOMEN TEKNIK SIPIL SURYAKANCANA Vol 6, No 2 (2023): JURNAL MOMEN VOL.06 NO.2. 2023
Publisher : Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/momen.v6i02.3650

Abstract

Dalam proyek pengerjaan revetment pada kolam retensi andir Bandung merupakan salah satu proyek konstruksi yang tingkat risiko kecelakaan kerjanya sangat tinggi sehingga diperlukan untuk mengidentifikasi jenis-jenis kecelakaan kerja dan faktor-faktor penyebab kecelakaan kerja aspek kesehatan dan keselamatan apa yang diterapkan untuk mengurangi resiko kecelakan kerja dalam proyek pengerjaan revetmen pada kolam retensi andir Bandung. Analisa risiko kecelakaan kerja tersebut dimulai dengan survei pendahuluan melakukan wawancara langsung terhadap responden yang bekerja dalam proyek pengerjaan revetment pada kolam retensi andir Bandung. Kemudian dianalisa dengan metode IBPRP (Identifikasi Bahaya Penilaian Resiko dan Pengendalian) untuk mengetahui faktor penyebab risiko-risiko tersebut. Hasil analisa tugas akhir ini diketahui dari 9 pekerjaan yang dikerjakan dalam proyek pengerjaan revetment pada kolam retensi Andir Bandung ada 47 variabel bahaya dan risiko kecelakaan kerja yang teridentifikasi, serta tindakan pengendalian bahaya yang disarankan pada pengerjaan tugas akhir ini untuk  pekerjaan rivetments berdasarkan identifikas pengendalian IBPRP yaitu substitusi, kontrol teknik, administrasi, dan penggunaan APD. Oleh karena itu, penanganan dan pencegahan dilakukan berdasarkan pengawasan pelaksanaan aktifitas pekerjaan, pelatihan program K3, investigasi dan upaya pencegahan akibat kerja (PAK), identifikasi dan penilaian potensi bahaya serta risiko kerja, inspeksi keselamatan dan kesehatan kerja rutin, penanganan ijin kerja aman karyawan, tahapan alat pelindung diri, dan rambu-rambu K3. 
Perencanaan Pengolahan Air Limbah Domestik Di Perumnas Hegarmanah Karang Tengah Haqul Yakin, Muhammad Gilang; Nur Effendie, Mochammad Ichwan
JURNAL MOMEN TEKNIK SIPIL SURYAKANCANA Vol 6, No 1 (2023): Jurnal Momen Vol.06 No.01. 2023
Publisher : Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/momen.v6i1.3602

Abstract

Perkembangan perkotaan yang pesat dan meningkatnya jumlah penduduk di Perumnas Hegarmanah Karangtengah, telah menghadirkan tantangan baru dalam pengelolaan limbah domestik. Limbah domestik yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan pencemaran lingkungan dan penyebaran penyakit. Desa Hegarmanah di kota Cianjur merupakan kawasan padat penduduk, di mana sebagian warga masih membuang air limbah domestik ke sungai, menyebabkan masyarakat terkena penyakit DBD dan diare. Sistem pengolahan air limbah domestik merupakan bagian penting dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. Tugas akhir ini bertujuan untuk merancang atau menentukan dimensi dan menerapkan sistem pengolahan air limbah domestik yang efektif dan efisien di Perumnas Hegarmanah Karangtengah. Pada tahap awal, perlu diketahui terlebih dahulu jumlah penduduk di Perumnas Hegarmanah Karangtengah, data tersebut digunakan untuk mengetahui jumlah air limbah domestik di Perumnas Hegarmanah, menentukan peraturan yang dipakai sebagai regulasi tentang baku mutu air limbah domestik. Setelah mengetahui jumlah air limbah selesai, langkah selanjutnya adalah merencanakan dimensi sistem pengolahan air limbah yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi Perumnas Hegarmanah. Sistem pengolahan yang diusulkan meliputi tahap pengendapan awal, biofilter anaerob, biofilter aerob dan pengendapan akhir. Metode yang digunakan meliputi proses fisika, kimia, dan biologi untuk menghilangkan zat pencemar seperti padatan tersuspensi, bahan organik, dan mikroorganisme patogen. Sistem pengolahan air limbah domestik terpusat di Perumnas Hegarmanah yang dialirkan secara gravitasi untuk melayani 1689 orang dan 543 rumah dengan debit air limbah 456m3/hari dengan dimensi bangunan IPAL yaitu lebar 6 m dengan kedalaman 3 m. Panjang bak ekualisasi 4,3 m, bak pengendapan awal 3,2 m, bak anaerob 9,5 m, bak aerob (bak aerasi) 3,5 m, bak aerob (bed media) 3,5 m, bak pengendapan akhir 3,2 m, bak indicator 2,2 m, diharapkan dapat meningkatkan kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat setempat. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan panduan dan rekomendasi untuk pengembangan sistem pengolahan air limbah domestik di lingkungan perumahan lainnya
PENDUGAAN POTENSI AIR BAWAH PERMUKAAN MENGGUNAKAN AGR (AIDU GOLDEN ROD) DI KAWASAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SURYAKANCANA, CIANJUR Saskia, Alia; Syahrullah, Ahsan; Nur Effendie, Mochammad Ichwan; Anggraeni, Suci
JURNAL MOMEN TEKNIK SIPIL SURYAKANCANA Vol 7, No 2 (2024): JURNAL MOMEN VOL.07 NO.02. 2024
Publisher : Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/jmts.v7i2.4892

Abstract

Saat musim kemarau tiba, terjadi penurunan muka air tanah di daerah Cianjur. Penurunan muka air tanah ini menyebabkan sumur-sumur yang sudah ada menjadi kering. Begitu pula sumur yang ada di lingkungan Fakultas Teknik Universitas Suryakancana tidak luput dari hal tersebut. Untuk mengatasi kekeringan karena penurunan permukaan air tanah maka diperlukan posisi dan kedalaman yang tepat mengenai kondisi air permukaan tanah. Penentuan posisi dan kedalaman air tanah dapat ditentukan dengan bantuan teknologi tepat guna yang dinakan AGR.AGR adalah instrumen khusus studi geofisika yang memberikan gambaran detil vertikal resistivitas batuan dan akuifer dengan mengukur medan listrik alami. Instrumen ini mengukur medan listrik alami secara pasif dengan domain frekuensi (tinggi hingga frekuensi rendah dalam satu pengukuran), frekuensi tinggi akan menghasilkan data resitivitas pada  kedalaman yang dangkal dan frekuensi rendah akan menghasilkan data resistivitas pada kedalaman yg cukup dalam-sangat dalam. Hasil penelitian menunjukkan potensi produktivitas setempat produktif-hingga produktivitas sedang dengan penyebaran luas dengan sistem akuifer antar butir dan akuifer celah. Kedalaman rekomendasi titik bor berkisar 70m sampai dengann 100m. Kata Kunci:Akuifer, AGR, Titik Bor
PENILAIAN KINERJA BANGUNAN GEDUNG HIJAU PADA GEDUNG PERKULIAHAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS SURYAKANCANA BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT (PUPR) NO 21 TAHUN 2021 TENTANG PENILAIAN KINERJA BANGUNAN GEDUNG HIJAU (BGH) PADA TAHAP PEMANFAATAN Nur Effendie, Mochammad Ichwan; Maulidi, M. Syihab Malik
JURNAL MOMEN TEKNIK SIPIL SURYAKANCANA Vol 8, No 01 (2025): JURNAL MOMEN VOL.08 NO.01. 2025
Publisher : Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/jmts.v8i01.5653

Abstract

Bangunan Gedung Hijau merupakan bangunan yang di rencanakan berfokus pada efisiensi energi, pengelolaan air, penggunaan material ramah lingkungan, dan kualitas lingkungan dalam ruangan yang sehat. Bangunan Gedung Hijau bertujuan untuk mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan dan kesehatan manusia, serta meningkatkan efisiensi sumber daya. Bangunan gedung hijau telah banyak digunakan diseluruh dunia, namun di indonesia bangunan gedung hijau hanya di terapkan di beberapa kota besar. Tujuan dari studi analisis ini untuk mengetahui peringkat bangunan gedung hijau yaitu pada gedung perkuliahan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Suryakancana dan memberikan rekomendasi yang sesuai dengan konsep bangunan gedung hijau berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No 21 Tahun 2021 Tentang Penilaian Kinerja Bangunan Gedung Hijau. Studi analisis ini dilakukan dengan cara penilaian terhadap gedung menggunakan metode wawancara dengan narasumber yaitu pengelola dan penanggungjawab gedung dan observasi lapangan, capaian dan pemenuhuan poin penilaian tersebut dibuktikan dengan dokumen-dokumen yang ada dan sesuai. Hasil studi analisis tersebut menunjukan bahwa parameter-parameter penialain yang terdapat dalan bangunan gedung hijau belum terpenuhi dengan baik, dan tidak mendapatkan poin. Oleh karena itu Bangunan Gedung Perkuliahan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Suryakancana belum menerapakan konsep bangunan gedung hijau. Meskipun pada tahap awal pembangunan tidak direncanakan untuk menerapkan konsep bangunan gedung hijau, numun penerapan konsep bangunan gedung hijau pada gedung perkuliahan tersebut bisa dilihat walaupun hasil yang di dapatkan tidak maksimal. Maka dari itu perlu adanya evaluasi terhadap bangunan gedung untuk mengetahui sejauh mana penerapan konsep bangunan gedung hijau diterapkan pada bangunan tersebut, supaya dapat dijadikan gedung perkuliahan yang memenuhi kriteria bangunan gedung hijau berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) No 21 Tahun 2021 Tentang Bangunan Gedung Hijau Pada Tahap Pemanfaatan. Kata Kunci: Bangunan Gedung Hijau (BGH), Gedung Perkuliahan FEBI