Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Analisis Sensoris dan pH Kamaboko dari Surimi Ikan Patin (Pangasius hypopthalmus) Dengan Frekuensi Pencucian Yang Berbeda Mulia J, Fitra; Widayatsih, Tri; Wulandari, Ita
Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang PROSIDING DOSEN UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG EDISI 17
Publisher : Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (932.99 KB)

Abstract

ABSTRAK              Potensi ikan Patin (Pangasius hypopthalmus) di Sumatera Selatan Khususnya di Kota Palembang cukup tinggi. Namun pemanfaatannya masih terbatas yaitu dipasarkan dalam bentuk segar dan olahan pindang Patin. Hal ini dikarenakan adanya lemak yang dimiliki ikan Patin ini sehingga dapat menghambat pembentukan gelasi dari produk. Upaya untuk memperbaiki tekstur daging ikan Patin agar dapat dimanfaatkan menjadi produk olahan yang bernilai tambah yaitu dengan mengolah daging ikan Patin (Pangasius hypopthalmus) menjadi Surimi dengan pencucian yang berbeda dan Aplikasinya menjadi produk Kamaboko. Tujuan dari Penelitian adalah untuk  mengetahui frekuensi pencucian surimi ikan Patin (Pangasius hypopthalmus)yang menghasilkan tekstur kamaboko yang terbaik melalui uji sensoris (uji pelipatan) dan analisis pH.            Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2016 di Workshop Pengolahan Hasil Perikanan Fakultas Perikanan Universitas PGRI Palembang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 3 taraf perlakuan yaitu perlakuan pencucian ikan Patin sebanyak 2 kali pencucian (T0), pencucian ikan Patin sebanyak 3 kali pencucian (T1), pencucian ikan Patin sebanyak 4 kali pencucian. Hasil penelitian ini menunjukkan perlakukan pencucian ikan Patin (Pangasius hypopthalmus) berpengaruh nyata terhadap sifat sensoris (uji pelipatan), pH surimi serta pH kamaboko. Perlakuan pencucian ikan Patin (Pangasius hypopthalmus)sebanyak 3 kali pencucian (T1) merupakan perlakuan yang terbaik berdasarkan parameter sensoris (uji pelipatan)  yaitu 1,95, pH surimi 6,47 dan pH Kamaboko 6,37
Pengukuran Total Petroleum Hidrokarbon (TPH) Melalui Pendekatan Kadar Minyak-Lemak dalam Sedimen di Perairan Delta Cimanuk, Jawa Barat Wulandari, Ita; Yogaswara, Deny; Khozanah, Khozanah; Edward, Edward; Rositasari, Ricky; Falahudin, Dede
OLDI (Oseanologi dan Limnologi di Indonesia) Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (843.826 KB) | DOI: 10.14203/oldi.2019.v4i2.272

Abstract

Determination of Total Petroleum Hidrokarbon (TPH) through the Concentration of Oil and Grease (OG) in the Surface Sediment of Cimanuk Delta Waters, West Java. The Estuary of Delta Cimanuk is located in the coastal water of Indramayu, West Java. The pollution in the Cimanuk Delta was originated from households and industrial waste on coastal dan upland areas. Coupled with the traffic activities of fishing vessels at the fish landing (PPI) and fishing port (PP) bases around the waters, oil and grease contamination would be a threat as pollution in Indramayu coastal area. The major source of OG component on coastal waters was animal and vegetal fat and total petroleum hydrocarbon (TPH). The objectives of the study are to estimate the concentration and spatial distribution of TPH in the sediments of the Cimanuk watershed based on OG levels, and identifying the distribution of TPH-contaminated areas. Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR) instrument was applied to determine OG compounds in the sediment samples.  The results showed that OG concentrations in sediments were varied between <1 to 138.104 mg kg-1 dry weight (dw), while TPH was estimated at 0.24 ? 36.60 mg kg-1 dw. The highest concentrations of OG was observed on St-10 in the northeast coast. Compared to the threshold value of sediments quality guidelines according to ANZECC (OG: 280-550 mg kg-1 dw), the TPH levels in eighteen observation stations were within normal range. The increased pollutant intake in Cimanuk watershed will threat the estuary as well as its biodiversity.
Distribusi Spasial, Sumber Pencemaran, dan Kajian Risiko Ekologi Polisiklik Aromatik Hidrokarbon (PAH) dalam Sedimen Pesisir di Pulau Bintan, Indonesia Yogaswara, Deny; Wulandari, Ita; Khozanah, Khozanah; Edward, Edward; Falahudin, Dede
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 20 No. 2 (2019)
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (568.774 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v20i2.3547

Abstract

ABSTRACTBintan Island is the small island in the Riau Archipelago which borders Singapore and Malaysia. Its water is crossed by international shipping lines. Therefore, water quality in this area is potentially polluted by marine activities. The present study aimed to evaluate the concentration, spatial distribution, and assessment of ecological risks of polycyclic aromatic hydrocarbons (PAHs) in surface sediments from selected coastal water of Bintan. Surface sediments in this study were extracted by using the ultrasonic system and determined with GCMS. The data were visualized with ArGIS software for spatial distribution mapping, applied ratio diagnostic methods for the source of PAH contamination, and assess their ecological risk based on sediment quality guidelines. The results showed PAHs concentrations ranged from below the method detection limit (<DL) to 13.492 ng.g−1(dry weight) with the highest concentration of PAHs were detected at TJU 1 station as much as 13.492 ng.g-1. As many as seven types of PAHs were identified in Bintan water, they were Naphthalene (two rings), Fluorene and Anthracene (three rings); fluoranthene, Pyrene, Benzo (a) Pyrene and Chrysene (five rings). Based on diagnostic ratios, the sources of PAHs in this coastal area were mainly from pyrogenic origins. Ecological risk assessment has shown that the average value of ∑10 PAH in Bintan waters (5.855 ng.g-1) is lower than the corresponding ERL, ERM, TEL, and PEL value indicating that the adverse biological effects of PAHs are generally low.Keywords: Polycyclic Aromatic Hydrocarbons (PAHs), Distribution, Pollution, Bintan WatersABSTRAKPulau Bintan merupakan pulau kecil di Kepulauan Riau yang berbatasan langsung dengan negara Singapura dan Malaysia serta perairannya dilintasi oleh jalur pelayaran internasional sehingga potensi pencemaran dari aktivitas di laut sangat tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur konsentrasi, distribusi spasial, sumber asal pencemaran dan analisis resiko lingkungan senyawa PAH dalam sedimen permukaan di perairan pesisir Pulau Bintan. Sedimen permukaan diekstraksi dengan sistem ultrasonik dan dianalisa akhir dengan GCMS. Data senyawa PAH diolah dengan software ArGIS untuk membuat peta distribusi spasial, dianalisa dengan metode diagnosa rasio untuk mengetahui sumber pencemarnya dan dibandingkan dengan nilai baku mutu sedimen untuk mengkaji resiko ekologinya. Hasil analisis di setiap stasiun sampling di Muara Pengudang dan Tanjung Uban menunjukkan konsentrasi Total PAH (TPAH) berkisar antara < limit deteksi alat (1 ngg-1) sampai 13,492 ng.g-1 berat kering dengan konsentrasi tertinggi terdeteksi di stasiun TJU 1 yaitu sebesar 13,492 ng.g-1.  Sebanyak tujuh jenis senyawa PAH teridentifikasi di perairan Bintan ini diantaranya Naphthalene, (dua cincin benzene), Fluorene dan Anthracene (tiga cincin benzene); Fluoranthene, Pyrene, Benzo (a) Pyrene, dan Chrysene (empat cincin benzene). Berdasarkan analisa diagnosa rasio, sumber pencemaran PAH di perairan pesisir Bintan adalah berasal dari kombinasi antara sumber pirogenik. Analisis resiko lingkungan menunjukkan nilai rata-rata ∑10 PAH di perairan Bintan (5,855 ngg-1) masih rendah dibandingkan nilai ERL, ERM, TEL dan PEL, hal tersebut mengindikasikan bahwa efek biologis senyawa PAH secara umum rendah.Kata kunci: Polisiklik Aromatik Hidrokarbon (PAH), Sebaran, Pencemaran, Perairan Bintan
Pemanfaatan Media Sosial Instagram Sebagai Sarana Pengenalan Akad Ijarah Hidayah, Zhilan Qhory Nur; Yasinta; Wulandari, Ita
Journal of Islamic Economy and Community Engagement Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : FEBI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/jiecem.2024.5.2.1935

Abstract

Sewa-menyewa atau bisa disebut dengan ijarah merupakan salah satu produk yang ditawarkan kepada masyarakat, dalam hal ini ijarah atau sewa-menyewa termasuk ke dalam ruang lingkup muamalah, jadi pada ijarah ini yang biasanya ditawarkan kepada masyarakat didasarkan kepada sebuah perjanjian (akad). Akad ijarah merupakan akad perpindahan hak guna atau suatu barang dan jasa melalui upah sewa, tanpa diikuti dengan adanya perpindahan kepemilikan atas barang itu sendiri. Penerapan akad ijarah dalam urusan bisnis berupa sewa tanah, gedung, jasa, dan lain-lain. Dalam urusan bisnis juga sering muncul permasalahan dalam akad ijarah. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah sosialisasi dengan cara penyampaian materi-materi dengan cara mengunggah di Instagram dan diskusi dalam bentuk sesi tanya jawab. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini memberikan pengenalan tentang akad ijarah kepada khalayak umum di sosial media. Dengan harapan banyak orang bisa memahami akad ijarah menurut hukum Islam.
Kondisi Psikologis Remaja Akibat Kurangnya Perhatian Orangtua di Desa Balekencono Wulandari, Ita; Hernisawati, Hernisawati; Tohir, Muhyiddin
Bulletin of Counseling and Psychotherapy Vol. 1 No. 2 (2019): Bulletin of Counseling and Psychotherapy
Publisher : Kuras Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.727 KB) | DOI: 10.51214/bocp.v1i2.4

Abstract

alam penelitian ini, peneliti tertarik untuk mengkaji keterkaitan dari faktor-faktor tersebut khususnnya tentang kedudukan individu dalam keluarga (hubungannnya dengan orangtua) terhadap kondisi psikis atau psikologisnya serta implikasinya terhadap prilaku individu tersebut didalam masyarakat Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah ada hubungan antara perhatian orangtua dengan kondisi psikologis remaja khususnya yang berada di desa Balekencono. Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yakni studi kasus (Case Study). Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan data dengan kata-kata tertulis. Tehnik pengambilan sampel yang digunakan yaitu snowball sampling dengan menggunakan metode observasi, wawancara serta agket. Bedasarkan penelitian yang dilakukan dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa lingkungan bergaul dan teman sepergaulan sangat mempengaruhi setiap individu.
Spatial Bayesian Small Area Estimation of Stunting Prevalence at the Subdistrict Level Wulandari, Ita; Darmawan, Ede Surya; Zamzanah, Sofi
InPrime: Indonesian Journal of Pure and Applied Mathematics Vol. 7 No. 2 (2025)
Publisher : Department of Mathematics, Faculty of Sciences and Technology, UIN Syarif Hidayatullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/8gpjhz91

Abstract

Achieving Sustainable Development Goal (SDG) 3—ensuring healthy lives and promoting well-being for all—requires reliable health indicators at disaggregated levels. However, conventional large-scale surveys often fail to capture local disparities due to limited sample sizes, leading to unreliable small-area estimates. This study proposes a hierarchical Bayesian Small Area Estimation (HB SAE) framework using a beta distribution and spatial Conditional Autoregressive (CAR) priors to estimate sub-district-level stunting prevalence in Banten Province, Indonesia. The model accounts for both the bound nature of prevalence data and spatial dependence across neighboring areas. Using data from the 2023 Indonesian Health Survey and auxiliary variables from the 2024 Village Potential Data (Podes), the proposed approach demonstrates improved analytical performance. Compared to direct estimation, the HB SAE model reduced the number of sub-districts with Relative Standard Errors (RSE) above 25% from 55 to 44, achieving lower Mean Squared Error (MSE) values and more stable estimates. These results confirm that incorporating spatial effects enhances the precision and reliability of stunting prevalence estimates. The findings provide analytically grounded evidence for localized, data-driven interventions to accelerate efforts to reduce stunting and strengthen policy planning at the sub-district level. Keywords: Bayesian hierarchical model; small area estimation; spatial analysis; stunting prevalence; CAR model.   Abstrak Pencapaian Sustainable Development Goal (SDG) 3, yaitu menjamin kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan bagi semua orang, memerlukan indikator kesehatan yang andal hingga tingkat wilayah kecil. Namun, survei berskala besar sering kali tidak mampu menggambarkan variasi lokal akibat keterbatasan ukuran sampel, sehingga menghasilkan estimasi yang tidak stabil pada wilayah kecil. Penelitian ini mengusulkan kerangka kerja Hierarchical Bayesian Small Area Estimation (HB SAE) menggunakan distribusi beta dengan prior spasial Conditional Autoregressive (CAR) untuk mengestimasi prevalensi stunting di tingkat kecamatan di Provinsi Banten, Indonesia. Model ini mempertimbangkan sifat terbatas (bounded) dari data prevalensi dan ketergantungan spasial antarwilayah. Dengan memanfaatkan data Survei Kesehatan Indonesia 2023 serta variabel bantu dari data Potensi Desa (Podes) 2024, model HB SAE menunjukkan kinerja analitis yang lebih baik. Dibandingkan dengan estimasi langsung, model HB SAE menurunkan jumlah kecamatan dengan Relative Standard Error (RSE) di atas 25% dari 55 menjadi 44, dengan nilai Mean Squared Error (MSE) yang lebih rendah dan hasil estimasi yang lebih stabil. Hasil ini menunjukkan bahwa penambahan efek spasial meningkatkan ketepatan dan reliabilitas estimasi prevalensi stunting. Temuan ini memberikan dasar analitis yang kuat untuk mendukung intervensi berbasis data dalam percepatan penurunan stunting dan perencanaan kebijakan di tingkat kecamatan. Kata Kunci: Model hierarkis Bayes; Small area estimation; Analisis spasial; Prevalensi stunting; Model CAR. 2020MSC: 62F15, 62M30.
POLYCYCLIC AROMATIC HYDROCARBONS (PAHs) IN INDRAMAYU COASTAL, WEST JAVA: DISTRIBUTION, SOURCE, AND ECOLOGICAL RISK ASSESSMENT Yogaswara, Deny; Falahudin, Dede; Wulandari, Ita; Edward, Edward; Rositasari, Ricky; Shofarudin, Ukis
BULLETIN OF THE MARINE GEOLOGY Vol 39, No 1 (2024)
Publisher : Marine Geological Institute of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32693/bomg.39.1.2024.850

Abstract

PAH pollutants from anthropogenic activities were released into Indramayu Coast and could potentially have negative effects on the environment. This study aimed to determine the distribution, source, and ecological risks of PAHs in the area. Seawater and sediment samples were collected and stored in glass bottles at 4 °C and then further processed in the laboratory. The samples were extracted with dichloromethane and n-hexane and then fractionated using a silica gel column, and finally injected into a Gas Chromatography-Mass Spectrometer (GCMS). The distribution of PAH compounds was detected in all sampling stations in varying amounts. PAH with low molecular weight (two to three rings) was predominant in seawater samples, while high molecular weight (four rings) was predominant in sediments. In addition, by using the molecular diagnostic ratio, the PAH source in Indramayu Coast was detected to be pyrogenic and petrogenic processes that come from anthropogenic activities. Exposure to PAH concentrations in this study posed a lower risk to sediment-dwelling organisms. However, further awareness and periodic monitoring are required to detect carcinogenic PAHs.
POISSON MIXED MODELS WITH A BOOSTING APPROACH FOR THE ANALYSIS OF COUNT DATA Wulandari, Ita; Notodiputro, Khairil Anwar; Sartono, Bagus; Fitrianto, Anwar; Kurnia, Anang
BAREKENG: Jurnal Ilmu Matematika dan Terapan Vol 20 No 1 (2026): BAREKENG: Journal of Mathematics and Its Application
Publisher : PATTIMURA UNIVERSITY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/barekengvol20iss1pp0815-0828

Abstract

Boosting is a powerful technique for enhancing predictive accuracy by iteratively reweighting observations, and is particularly effective in high-dimensional settings and for variable selection. While previous studies have demonstrated the advantages of integrating boosting with generalized linear mixed models (GLMMs) for binary outcomes, its application to count data within hierarchical frameworks remains limited. This study addresses that gap by extending boosting methods to count data through the development of a boosted Poisson mixed model (bPMM), a novel approach for small area estimation and variable selection in complex survey designs. The proposed model is applied to fertility data in the Indonesian provinces of Bali and East Nusa Tenggara, where the response variable is the number of live births and the predictors include twenty-eight socio-demographic covariates. Using the Akaike Information Criterion (AIC) for model selection, three significant variables were identified in Bali (Model 1), and one in East Nusa Tenggara (Model 2). The results demonstrate that bPMM not only improves variable selection in high-dimensional settings but also accommodates hierarchical structure in count data.