Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PROBLEMS OF EARLY CHILDHOOD DEVELOPMENT IN THE ERA OF DISRUPTION Nurul Zahriani Jf
Proceeding International Seminar of Islamic Studies INSIS 3 (February 2022)
Publisher : Proceeding International Seminar of Islamic Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to analyze the problems of early childhood development in the era of disruption. The research method used is descriptive qualitative with a library study approach. The results of the study found that the use of technology in this era of disruption raises problems which affect the development of early childhood. This happens because of the lack of assistance, supervision, direction and knowledge from parents and teachers on technological developments and conditions in the learning process for early childhood. This study suggests that in an effort to face the era of disruption, parents and educators must be able to master technology and be more creative and innovative in providing better and more appropriate education, assistance, and control for the education and teaching process of children.Keywords: Development; problematic; the era of disruption
IMPLEMENTATION OF THE PRINCIPLES OF INCLUSIVE EARLY CHILDHOOD LEARNING AND MANAGEMENT IN INDONESIA Marnita Bancin; Nurul Zahriani Jf; Hani Putri
Proceeding International Seminar of Islamic Studies INSIS 5 (March 2023)
Publisher : Proceeding International Seminar of Islamic Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This paper aims to find out the principles of inclusive early childhood education as well as strategies to develop management planning for inclusive early childhood education so that children get maximum educational opportunities, and make it easier for institutions to implement inclusive early childhood principles according to children's needs. The method used is a qualitative research method with a library research approach (library study) with techniques and data analysis obtained from books, journals, articles, theses and other sources. The results of this study indicate that the principles and management of inclusive PAUD education must be considered properly in accordance with the strategies implemented, starting from identifying children's needs, children's potential, and obstacles that occur in children according to the principles and management of inclusive PAUD. This is very well taken care of so that its management runs according to the standard goals to be achieved by the Institution, seeing the many conditions of children with special needs by the government in Inclusive PAUD. Management or management of inclusive education in PAUD cannot be separated or cannot be separated from education management in general.  
Guru Profesional Sebagai Komunikator dan Fasilitator Pembelajaran Bagi Siswa Fitri Ghina Lubis; Anggita Deswina Putri; Rezaldy Azhary Irvan; Nurul Zahriani Jf
Cendekiawan : Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman Vol 1 No 1 (2022): Maret
Publisher : Yayasan Zia Salsabila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.945 KB) | DOI: 10.61253/cendekiawan.v1i1.25

Abstract

Peran guru profesional dalam melaksanakan kegiatan sebagai pendidik wajib memiliki kemampuan dalam merencanakan pembelajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran, dan mengevaluasi hasil pembelajaran. Guru yang profesional harus memiliki kompetensi, baik kompetensi personal, kompetensi pedagogik, maupun kompetensi sosial. Ada beberapa peran penting bagi seorang guru profesional yaitu sebagai pemimpin, pembimbing, supervisor, konselor, ekspeditor, motivator, fasilitator, dan komunikator. Peran guru sebagai fasilitator untuk memberikan pelayanan yang baik dengan tujuan memberikan kemudahan kepada siswa dalam kegiatan belajar mengajar, untuk mewujudkan guru sebagai fasilitator, guru perlu menyediakan berbagai sumber belajar dan media pembelajaran yang relevan serta membuat aktif pembelajaran, inovatif, kreatif dan menyenangkan. Sedangkan guru sebagai komunikator dalam kegiatan belajar mengajar bahwa hubungan antara guru dan siswa tidak hanya “top-down” melainkan kemitraan, melalui model kemitraan guru akan berperan sebagai pembimbing dan pendamping dalam kegiatan belajar mengajar. sehingga tercipta suasana belajar yang menyenangkan dan demokratis.
Cara Memotivasi Siswa dalam Perspektif Islam Mawaddah Nasution; Tari Cantika Lubis; Endang Dwi Hartati; Arya Firmansyah; Anita Wardani; Nurul Zahriani Jf
Cendekiawan : Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman Vol 1 No 1 (2022): Maret
Publisher : Yayasan Zia Salsabila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.95 KB) | DOI: 10.61253/cendekiawan.v1i1.28

Abstract

Motivasi sangat diperlukan dalam menjalankan suatu aktivitas salah satunya, yaitu dalam menjalankan aktivitas pendidikan. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan manusia baik di dunia maupun di akhirat. Dalam Islam, motivasi sudah diajarkan dari semenjak zaman nabi hingga saat ini. Dengan adanya pendidikan, masyarakat diharapkan dapat menjadi manusia yang memiliki ilmu pengetahuan yang nantinya dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan juga dapat digunakan untuk berbagai kepentingan salah satunya, yaitu pekerjaannya. Tujuan penulisan jurnal ini yaitu untuk mengetahui bagaimana motivasi siswa dalam prepektif Islam. Metode yang digunakan ialah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data, yaitu studi kepustakaan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa motivasi merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam pendidikan. Dalam melaksanakan pendidikan, siswa seharusnya memiliki motivasi untuk memudahkan siswa mencapai tujuan yang sudah direncanakan.
Supervisi dalam Pendidikan: Kajian Kinerja Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah Nurul Zahriani Jf; Nur Ainun Mukhrimah; Putri Ayu Lestari; Kiki Utami
Abdi Cendekia : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 1 (2022): Maret
Publisher : Yayasan Zia Salsabila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.934 KB) | DOI: 10.61253/abdicendekia.v1i1.29

Abstract

Supervisi dalam dunia pendidikan menjadi sangat penting dilaksanakan karena berpengaruh terhadap kinerja guru termasuk guru yang berimbas pada hasil pembelajaran, oleh karena itu agar pelaksanaan supervisi tersebut berjalan dengan baik, maka perlu diketahui terlebih dahulu tentang apa dan bagaimana yang dimaksud dengan supervisi akademik. Supervisi akademik merupakan hal yang harus diketahui terlebih dahulu oleh seorang kepala sekolah yang akan menjalankan supervisi atau disebut sebagai seorang supervisor dalam pelaksanaan supervisi. Tujuan dari penulisan ini, yaitu untuk mengetahui segala aspek mengenai supervisi pendidikan. Pada artikel ini, metode yang digunakan adalah metode studi literatur, di mana materi diperoleh dari berbagai sumber seperti buku, jurnal, dan sumber lainnya. Hasil dari pada artikel ini, yaitu supervisi adalah suatu usaha menstimulir, mengkoordinir, dan membimbing secara kontiniu pertumbuhan pendidik di sekolah baik secara individual maupun secara kolektif agar lebih mengerti dan lebih efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi pengajaran dan dengan demikian mereka dapat menstimulir dan membimbing pertumbuhan tiap peserta didik secara kontiniu, serta mampu dan lebih cakap berpartisipasi dalam masyarakat demokrasi modern. Supervisi merupakan salah satu upaya peningkatan kualitas guru yang merupakan komponen sumber daya manusia yang harus dibina dan dikembangkan secara komprehensif dan kontiniu. Pembentukan profesi guru dilaksanakan melalui program pendidikan pra-jabatan, maupun program dalam jabatan. Potensi sumber daya guru perlu terus menerus dikembangkan agar guru dapat melakukan fungsinya secara profesional. Pengaruh perubahan yang serba cepat mendorong guru untuk terus-menerus belajar menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta mobilitas masyarakat.
Ruang Lingkup dan Pelatihan Keprofesian Guru Pendidikan Agama Islam Sari Kiswah Rambe; Nurul Zahriani Jf; Nanda Arifa Albi; Yudho Pratama
Abdi Cendekia : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 1 (2022): Maret
Publisher : Yayasan Zia Salsabila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.938 KB) | DOI: 10.61253/abdicendekia.v1i1.32

Abstract

Guru sebagai profesi dipandang sebagai suatu hal yang mulia. Sebab, guru mendidik berbagai profesi lainnya pada awal permulaan, guna menginternalisasikan nilai-nilai luhur atau karakter bagi peserta didik. Artikel ini ditulis dengan tujuan menganalisis tentang ruang lingkup profesi keguruan pendidikan agama Islam. Adapun metode yang digunakan yaitu studi kepustakaan (library research). Berdasarkan hasil penemuan menjelaskan bahwa Profesi keguruan adalah tugas guru dalam pembelajaran yang dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu merencanakan, melaksanakan, serta menilai proses dan hasil belajar siswa untuk tujuan perbaikan. Pendidikan Islam adalah suatu proses penyiapan generasi muda agar terbentuknya kepribadian Muslim yang sempurna dengan teoriteori dan konsep berdasarkan ajaran Islam.
Pengabdian dan Pengajaran Sebagai Hakikat Pendidik dalam Pendidikan Islam Mawaddah Nasution; Nur Ainun; Nurul Zahriani Jf
Abdi Cendekia : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 1 (2022): Maret
Publisher : Yayasan Zia Salsabila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.944 KB) | DOI: 10.61253/abdicendekia.v1i1.33

Abstract

Pendidikan merupakan upaya pembinaan karakter dan peningkatan intelektual anak sejak dini. Melalui pendidikan, manusia tidak hanya diajarkan tentang pengetahuan dan wawasan keilmuan, lebih dari itu juga dibina karakter dan kehidupan spiritualitas. Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengabdian dan pengajaran sebagai hakikat pendidik dalam pendidikan Islam. Metode penelitian ini kualitatif dengan jenis studi kepustakaan. Adapun sumber data dan bahan analisa kajian menggunakan literatur ilmiah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa seorang guru tidak hanya mentransfer pengetahuan kepada siswa, tetapi juga bagaimana mendidik murid-muridnya menjadi orang baik. Sehingga, para siswa akan menjadi orang-orang baik yang memiliki ilmu dan agama. Dalam pendidikan Islam, siswa tidak hanya diberikan kemampuan intelegensi, tetapi juga intelegensi emosional, sosial dan spiritual.
Mengenal Panca Indra Melalui Kegiatan Eksploratif Pada Anak Usia Dini Widya Saflitha; Nurul Zahriani Jf
DZURRIYAT : Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini Vol. 3 No. 2 (2025): 2025
Publisher : Yayasan pendidikan dzurriyatul Quran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61104/dz.v3i2.2091

Abstract

Masa kanak-kanak awal merupakan fase kritis di mana pengalaman sensorik memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan anak secara menyeluruh. Penelitian ini bertujuan mengkaji peran kegiatan eksploratif dalam mengenalkan panca indra pada anak usia dini. Pendekatan deskriptif kualitatif digunakan dengan melibatkan 42 anak berusia 5–6 tahun di RA Maghfirah, Medan, melalui observasi partisipatif, wawancara guru, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan eksploratif tidak hanya meningkatkan kepekaan sensorik dan kemampuan diskriminasi, tetapi juga memperkuat rentang perhatian, daya ingat, perkembangan bahasa, serta keberanian anak mengekspresikan emosi. Anak-anak tampak antusias, aktif berpartisipasi, berkolaborasi dengan teman sebaya, dan menunjukkan peningkatan kemampuan dalam menghubungkan pengalaman sensorik dengan konsep literasi maupun numerasi. Temuan lain memperlihatkan bahwa kegiatan eksploratif turut menumbuhkan kreativitas, keterampilan pemecahan masalah, serta ketahanan sosial-emosional. Implikasi dari hasil ini menegaskan perlunya integrasi pembelajaran berbasis eksplorasi sensorik dalam kurikulum PAUD untuk mendukung perkembangan holistik sekaligus menghadirkan pengalaman belajar yang bermakna
Analisis Minat Belajar PAI pada Siswa di SMKS Muhammadiyah 9 Medan Angga kurniawan; Nurul Zahriani JF
Karakter : Jurnal Riset Ilmu Pendidikan Islam Vol. 2 No. 4 (2025): November : Karakter : Jurnal Riset Ilmu Pendidikan Islam
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Pendidikan Agama dan Filsafat Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/karakter.v2i4.1263

Abstract

This research endeavors to scrutinize how keen students are on learning Islamic Religious Education (PAI) at SMKS Muhammadiyah 9 Medan. The impetus for this investigation arises from the noticeable lack of enthusiasm among students when they attend PAI lessons. These lessons are frequently seen as uninteresting, lacking variety, and less stimulating when compared to the vocational subjects they are studying. These circumstances create difficulties for PAI instructors, who must establish a learning environment that not only delivers content but also cultivates real motivation and a genuine passion in the students. A qualitative descriptive method was used for this study, and information was gathered through classroom observations, conversations with instructors and students, and surveys to gain insights into students' views on their educational experiences. The information was analyzed to pinpoint the internal and external elements that affect learning interest. The results show that the students' level of interest in learning is somewhere between moderate and low. Personal drive, study routines, and students' mental preparation are examples of internal variables, whereas teaching strategies, the use of educational resources, and the backing of the school setting and family are examples of external variables. The research emphasizes the necessity for teaching strategies that are relevant, diverse, engaging, and more in line with the requirements of the students, based on these findings. It is hoped that learning PAI will not only improve cognitive comprehension but will also raise awareness of the significance of Islamic principles in daily life.