Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

VERBA DALAM BAHASA ANAKALANG Alex Djawa Alex; Simon Sabon Ola; Felysianus Sanga
Jurnal Lazuardi Vol 3 No 3 (2020): Jurnal Lazuardi
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1667.765 KB) | DOI: 10.53441/jl.Vol3.Iss3.43

Abstract

Verbs are one of the word classes in the word class. All languages ​​in the world have a class of words 'verbs', apart from, nouns, adjectives and conjunctions. Verbs have the characteristics of (1) morphological form, (2) syntactic behavior, and (3) semantic behavior. In the Anakalang language, verbs are found based on morphological characteristics, such as: dana angu 'do not eat', syntactic features, such as' Jiangu na payapame ta loku '' The fish that we caught in the river. And semantic features, such as the use of the prefix pa- in a word, the meaning is determined by the use of the word in the sentence, not on the word obtained by the pa- prefix, such as: papalume which is formed from two words hammer and prefix pa- dan me which means' we "which means hitting us" we hit each other. 'Meanwhile, papalugi is in the form of the word' hammer 'and the prefix pa- which means to hit', so, while gi means' ku 'or I, so papalugi means' to hit me (I)' I hit '. Semantically, verbs that get a prefix of their meaning are determined in their use in the sentence level. Types of verbs, such as: 'kaitu' pick 'as the basic form and use' pluck 'as a derivative.
Kajian Historis Tanah Adat Pahtuaf Nitkofan Dan Leosa'e Di Kualin Timor Tengah Selatan Semuel A. Hauteas; Felysianus Sanga; Konradus Bladjan
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 2 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i2.519

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan manusia, budaya, sejarah dan alam semesta juga dengan penciptanya, dalam konteks Tanah Adat Pahtuaf Nitkofan dan Leosa’e di Kualin dan mengetahui sejarah nama Kualin menjadi sebuah nama besar bagi Pahtuaf Nitkofan dan Leosa’e menurut adat setempat, serta mengetahui pula status pemilikan, garis keturunan, hak Waris dan kekuasaan adat selanjutnya bagi keturunannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan wawancara. Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis secara deskriptif kualitatif. Penelitian ini menemukan adanya hubungan manusia, budaya, sejarah dan alam semesta serta penciptanya dimana dalam aspek budaya, terdapat adat istiadat yang sama dan serupa dari Usif Sufa Bana yang berasal dari Bikomi (Timor Tengah Utara) dengan adat istiadat Pahtuaf Nitkofan dan Leosa’e di Kualin dalam hal penyembahan kepada Ilahi dan penguasa alam selalu berjalan menurut tradisi mereka di Kualin di zaman itu. Dalam aspek Sejarah masyarakat Kualin berhasil mencapai kenyamanan hidup karena peran tokoh pemimpin yang tampil sebagai panglima besar dalam menghalau dan menghancurkan pendudukan musuh di Kualin. Dalam aspek hubungan dengan pencipta terdapat pengakuan bahwa sebelum datangnya ajaran nasrani di Kualin, masyarakatnya telah melakukan bentuk penyembahan kepada Tuhan melalui berbagai jenis ritual adat yang dilaksanakan. Selain itu Kualin menjadi sebuah nama besar bagi Nitkofan dan Leosa’e menurut adat setempat, karena kemasyuran kepemilikan wilayah adat Pahtuaf Nitkofan dan Leosa’e hingga saat ini masih diakui oleh masyarakat Kualin dan Timor Tengah Selatan. Kajian terhadap Tanah Adat ini dianggap penting untuk diketahui dan dilestarikan karena pertimbangan kebijakan daerah dan perubahan lanskap yang terus terjadi.