Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengembangan Objek Wisata Kampung Wisata Sasak Ende Melalui Penataan Destinasi Melalui Optimalisasi Digital Promotion dan Sumber Daya Manusia di Desa Sengkol Lalu Zulkifli; Raja Akbar; Nuraeni Muntari; Fadhila Karunia Fitri; Putri Ainayah Alfatihah; Nada Purnama Sari; Anida Firliana Dewi; Yeyen Nilamsari Putri; Zuaem
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 4 No 4 (2021)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1285.848 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v4i4.911

Abstract

Kampung Wisata Sasak Ende yang berlokasi di Desa Sengkol Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah mengalami penurunan jumlah wisatawan baik local maupun mancanegara, hal ini disebabkan antara lain karena adanya gempa bumi yang terjadi pada pertengahan tahun 2018 dan timbulnya  pandemi Covid-19 dari awal bulan Maret 2020 hingga sekarang. Oleh karena itu diperlukan usaha pengembangan objek wisata di kampung wisata ende melalui penataan destinasi serta optimalisasi digital promotion. Kegiatan pengabdian ini dilakukan melalui program KKN Tematik Universitas Mataram guna memperbaiki dan menambahkan fasilitas penunjang dan optimalisasi promosi digital terkait Kampung Wisata Sasak Ende tersebut. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah dengan cara observasi obyek termasuk wawancara, evaluasi, sosialisasi, dan pelaksanaan kegiatan. Kegiatan utama yang diakukan adalah pembuatan leaflet tentang informasi Kampung Wisata Sasak Ende, digital promotion melalui media sosial seperti instagram, tiktok,  dan youtube, membuat papan spanduk, membuat papan sapta pesona, dan memperbanyak bak sampah, dan pengajaran bahasa inggris untuk anak-anak di kampung wisata sasak ende. Dalam pelaksanaan kegiatan pihak Desa dan anggota masyarakat sangat antosias dalam memberi dukungan kerjasama sehingga kegiatan berjalan dengan baik. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa Kampung Wisata Sasak Ende menjadi lebih terurus dengan pengoptimalan dan perbaian sarana dan prasarana yang ada untuk mendukung pelayanan bagi pengunjung yang datang, dan diharapkan dengan adaya promosi melalui leaflet dan promosi digital melalui media online dapat meningkatkan kembali jumlah kunjungan ke Kampung Wisata Ende di Desa Sengkol. Kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan ini adalah untuk menumbuhkan semangat masyarakat Kampung Wisata Sasak Ende untuk bangkit kembali dan siap untuk menyambut para wisatawan kembali. Selain itu, anak-anak Kampung Wisata Sasak Ende didorong untuk mampu melanjutkan estafet dalam melestarikan budaya mereka sendiri, karena mereka merupakan generasi penerus budaya di Kampung Wisata Sasak Ende itu sendiri. Kampung Wisata Sasak Ende masih memiliki ruang untuk berkembang dan kembali bersaing dalam ruang lingkup destinasi pariwisata di Pulau Lombok.
SURVEILANS POTENSIAL PENYAKIT MENULAR PADA BENCANA BANJIR DI DESA SIPANGE SIUNJAM KECAMATAN SAYURMATINGGI” Raja Akbar; Lestari Hasibuan; Amalia Kartika; Hasyim Sholeh Harahap; Naser Hamed Tambunan; Vincent Agustinus Mendrofa; Claudia Renata Nababan; Wilda Zahara; Anni Holila Harahap; Nefonavratilova Ritonga
Jurnal Kesehatan Ilmiah Aufa Royhan Vol 10 No 1 (2025): Vol. 10 No. 1 Juni 2025
Publisher : Universitas Aufa Royhan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/health.v10i1.2119

Abstract

Bencana banjir sering kali meningkatkan risiko penyebaran penyakit menular di daerah terdampak. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi penyakit menular seperti diare, demam berdarah dengue (DBD), malaria, dan penyakit kulit campak selama dan setelah bencana banjir di Desa Sipange Siunjam, Kecamatan Sayurmatinggi, serta mengevaluasi sistem surveilans kesehatan masyarakat di daerah tersebut. Studi ini dilakukan oleh mahasiswa Universitas Aufa Royhan menggunakan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu dengan case study. Populasi pada penelitian ini adalah kepala keluarga yang terpapar pasca banjir yang dipilih secara purposive sampling sebanyak 22 responden. Pengumpulan data dilakukan menggunakan alat ukur kuesioner pada Kamis, 19 Desember 2024, dengan teknik pengumpulan data yang meliputi survei lapangan dan pemberian kuesioner. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penyakit pasca-banjir yaitu diare memiliki jumlah kasus tertinggi dengan 11 (50%) dari total kasus, menunjukkan bahwa penyakit ini paling dominan dalam data yang disajikan. Demam berdarah dengue menempati urutan kedua dengan 5 (22,73%) kasus, yang masih cukup signifikan dibandingkan penyakit lainnya. Malaria berada di posisi ketiga dengan 4 (18,18%) kasus, sementara campak memiliki jumlah kasus paling sedikit, yaitu 2 (9,09%)kasus. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar untuk perbaikan strategi pencegahan dan penanganan penyakit menular pada situasi darurat bencana di masa mendatang.