Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pembinaan Cara Beternak Untuk Meningkatkan Produktifitas Ternak Sapi Pada Program 1000 Desa Sapi Di Desa Teruwai Kabupaten Lombok Tengah Yusuf Akhyar Sutaryono; Ikmal Maulana; Muhammad Habibi; Dimas Bayu Utomo
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 4 No 3 (2021)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.404 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v4i3.989

Abstract

Program 1000 desa sapi adalah upaya peningkatan populasi dan produktifitas ternak sapi dalam rangka swasembada daging untuk mencapai ketahanan pangan nasional. Salah satu desa yang menjadi pilot projek dari program ini adalah Desa Teruwai, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah. Kondisi yang ada pada peternak disini adalah masih menerapkan sistem peternakan tradisional, dimana ternak sapi dipelihara dan diberi makan dengan pakan yang tidak berpedoman pada kecukupan kualitas nutrisi, sehingga menyebabkan rendahnya produktifitas sapi. Untuk mengatasi masalah ini, dilakukan pembinaan bagaimana cara beternak yang ideal dengan memberikan pelatihan pembuatan pakan ternak berkualitas, pelatihan perawatan ternak, pelatihan pengolahan limbah ternak, serta pelatihan manajemen pengadaan pakan yang cukup dan berkualitas. Pembinaan cara beternak yang ideal merupakan suatu upaya perbaikan sistem peternakan sapi yang lebih efektif dan lebih efisien untuk menghasilkan ternak yang berproduksi tinggi sehingga usaha swasembada daging dapat dicapai sehingga terciptalah ketahanan pangan nasional. Hasil yang di dapat dengan adanya pelatihan-pelatihan  yang dilakukan para peternak sudah mulai menggunakan sistem beternak yang lebih modern, memperbaiki kualitas pakan yang digunakan, mulai melakukan pengolahan limbah ternak sapi menjadi kompos dan biogas, serta dapat menerapkan manajemen pengadaan pakan yang optimal.
Strategi Pemerintah Desa Dalam Pengembangan Ekonomi Pekerja Migran Indonesia (PMI) Pada Masa Pandemi Covid-19 di Suralaga Lombok Timur Oryza Pneumatica Inderasari; Saipul Hamdi; Syarifuddin; Ikmal Maulana
Jurnal Kebijakan Pembangunan Vol 17 No 1 (2022): JURNAL KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Both central and local governments have issued policies to overcome the crisis caused by Covid-19 by providing social protection for the community consisting of direct cash assistance and direct non-cash assistance to assist the Indonesian Migrant Workers community in meeting their needs. Existing policies have not been able to provide solutions to the problems they face in Suralaga. The policy requires a particular strategy in the field that involves the village government as the spearhead of implementing the policy. This study aims to explore the village government's strategy in dealing with the socio-economic impacts of Migrant Workers during the Covid-19 pandemic in Suralaga District, East Lombok. The results of this study indicate that the Covid-19 pandemic has resulted in a socio-economic crisis among Migrant Workers. The policies issued by the central and local governments have not been able to be a solution to solve the problems faced by Migrant Workers in Suralaga Sub-district. Following up on this, the local government in Suralaga issued a strategy to improve the Migrant Worker's economy in Suralaga during the Covid-19 pandemic, including developing agricultural businesses, livestock, family potential-based entrepreneurship, and MSMEs to support access to become illegal Migrant Workers. This research was conducted for six months (October 2021-March 2022) using qualitative methods and a phenomenological approach. Data are collected through observation-participation, deepening, FGD and documentation. Abstrak Pemerintah pusat dan daerah telah mengeluarkan kebijakan untuk menanggulangi krisis yang ditimbulkan akibat Covid-19 berupa pemberian perlindungan sosial untuk masyarakat terdiri dari bantuan langsung tunai (BLT) dan bantuan langsung non tunai yang ditujukan untuk membantu masyarakat termasuk Pekerja Migran Indonesia (PMI) dalam menutupi kebutuhannya. Kebijakan yang ada belum mampu memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi PMI di Suralaga. Kebijakan tersebut membutuhkan strategi khusus di lapangan yang melibatkan pemerintah desa sebagai ujung tombak pelaksana kebijakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi strategi pemerintah desa dalam menangani dampak sosial-ekonomi PMI pada masa pandemi Covid-19 di Kecamatan Suralaga, Lombok Timur. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pandemi Covid-19 mengakibatkan krisis sosial-ekonomi pada kalangan PMI. Kebijakan yang dikeluarkan pemerintah pusat dan daerah belum mampu menjadi solusi untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi PMI di Kecamatan Suralaga. Menindaklanjuti hal tersebut, pemerintah desa di Kecamatan Suralaga mengeluarkan strategi untuk mengembangkan perekonomian PMI di Suralaga pada masa pandemi Covid-19 meliputi, pengembangan usaha pertanian, peternakan, kewirausahaan berbasis potensi keluarga, UMKM, hingga mendukung akses untuk menjadi PMI Ilegal. Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan (Oktober 2021-Maret 2022) dengan menggunakan metode kualitatif dan pendekatan fenomenologi. Teknik pengambilan data melalui observasi-partisipasi, wawancara mendalam, FGD dan dokumentasi.
DRAMA, MANUVER DAN CAWE-CAWE POLITIK MENJELANG PILPRES 2024 Hamdi, Saipul; Ikmal Maulana; Ihfan Rahmawadi; Fatimatuzzahro
GOVERNANCE: Jurnal Ilmiah Kajian Politik Lokal dan Pembangunan Vol. 10 No. 4 (2024): 2024 Juni
Publisher : Lembaga Kajian Ilmu Sosial dan Politik (LKISPOL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The 2024 presidential election (Pilpres) contains distinct characteristics that differ from past presidential elections. The 2024 presidential election contest is very complex and unique due to the changing composition of the coalition of political parties supporting the presidential and vice presidential candidates, including President Jokowi's shifting support, which is no longer aligned with his party, the Indonesian Democratic Party of Struggle (PDIP). This article will look at the political events that unfolded during the 2014 presidential election, such as Anies Baswedan's refusal to run as a presidential candidate, Jokowi's feud with the PDIP, and neutrality or interference during the election. This research employs qualitative approaches using data collection procedures through the desch study, incorporating media. The findings revealed that Jokowi intervened politically by backing the 02 group in order to assure the continuance of the previously implemented development strategy. There are hints of substantial participation by Jokowi in the process of deciding presidential candidates by supporting parties, such as the nomination of Anies Baswedan. Other data indicate that Jokowi and his family's political moves in the 2024 presidential race contradict the PDIP, culminating in open conflict between the PDIP elite and Jokowi. The appointment of Gibran as Prabowo's vice presidential candidate following the Constitutional Court's decision has sparked debate in the community and led to charges of Jokowi's lack of impartiality in this presidential race. Meanwhile, international media outlets such as Al Jazeera covered the presidential election and reported that Gibran met public expectations.
Utilization of Optical Fibers as Displacement Sensors Ikmal Maulana; Adiva Nuris Safira; Islakhul Nailil Umami; Anisa Fitri; Feyza Rizqia Ramadhani
Globe: Publikasi Ilmu Teknik, Teknologi Kebumian, Ilmu Perkapalan Vol. 2 No. 2 (2024): Publikasi Ilmu Teknik, Teknologi Kebumian, Ilmu Perkapalan
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Teknik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/globe.v1i2.339

Abstract

An experiment examined micrometer shifts in optical fibers to understand sensor characteristics: range, linearity, sensitivity, and resolution. Findings showed voltage output decreases with fiber length. The fiber coupler sensor's range was 2 mm, and the fiber bundle sensor's was 25 mm.While not perfectly linear, the study identified operational ranges using y = ax + n. The fiber bundle had two linear regions: Front Linear (0.2-1.6 mm) with R² = 0.9918 and Rear Linear (2.3-8.3 mm) with R² = 0.977. The fiber coupler's linear trend spanned 0.3-2.1 mm with an R² of 0.944. Sensitivity was 4668.5 V/mm (front) and 780.91 V/mm (rear) for the fiber bundle, and 215.79 V/mm for the fiber coupler. Resolution was 0.0107 µm (front), 0.0640 µm (rear) for the fiber bundle, and 0.2317 µm for the fiber coupler. These findings shed light on optical fiber shift sensor parameters.