Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Aktivitas Ekonomi Wanita Pekerja di Kecamatan Tinanggea Kabupaten Konawe Selatan St. Jawiah; Abdul Nashar
Arus Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 2 No 1: April (2022)
Publisher : Arden Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57250/ajsh.v2i1.54

Abstract

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian adalah mengetahui (a) aktivitas ekonomi wanita, dan (b) faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat aktivitas ekonomi perempuan pekerja di Kecamatan Tinanggea  Kabupaten Konawe Selatan. Metode penelitian menggunakan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan : a. Perempuan pekerja di Kecamatan Tinanggea  berasal dari rumah tangga tani dengan anggota rumah tangga yang besar dengan pendapatan dari usaha tani yang rendah. b. Aktivitas kegiatan ekonomi yang mereka lakukan adalah sebagai buruh perkebunan, usaha tani keluarga dan pegawai. Namun paling banyak diantara mereka itu adalah sebagai buruh perkebunan, dan c. Tingkat aktivitas kegiatan ekonomi mereka bervariasi dengan terbanyak pada tingkat aktivitas yang sangat aktif.
Peranan Kepala Desa dalam Pemberdayaan Masyarakat di Desa Teteinea Kecamatan Lalembuu Kabupaten Konawe Selatan St. Jawiah
Arus Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 1 No 3: Desember (2021)
Publisher : Arden Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (743.103 KB) | DOI: 10.57250/ajsh.v1i3.38

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui peranan Kepala Desa dalam pemberdayaan masyarakat di Desa dan mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi peranan Kepala Desa dalam pemberdayaan masyarakat di Desa Teteinea  Kecamatan Lalembuu  Kabupaten Konawe Selatan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif-kualitatif, yakni semua data yang diperoleh dilapangan dikumpulkan dan kemudian ditarik kesimpulan berdasarkan jawaban-jawaban yang relevan dengan masalah-masalah dalam penelitian ini. Hasil Penelitian diantaranya yaitu pertama, Peranan Kepala Desa dalam pemberdayaan masyarakat secara umum sudah memberikan perubahan dan pembangunan serta pelatihan kepada masyarakat sesuai tuntutan pekerjaannya sudah baik. Kedua, Adapun peranan Kepala Desa baik dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan secara keseluruhan dinyatakan berperan aktif sebagai seorang Kepala Desa dalam ketiga kategori tadi, namun di bagian perencanaan mendapat sedikit hambatan karena kurangnya partisipasi masyarakat untuk ikut serta dalam sosialisasi program yang akan dilaksanakan. Kemudian masalah yang dihadapi Kepala Desa dalam pelaksanaan program yaitu seperti hujan, kerusakan alat berat dan sedikit tenaga kerja yang menjadi kendala utama seperti pembuatan jalan tani dan drainase.
Sinergi Perguruan Tinggi dan Masyarakat Sipil dalam Meningkatkan Partisipasi Politik Inklusif pada Pilkada Erfain Erfain; St. Jawiah; Arsalim Arsalim; Risman Togala
Jurnal Abdi Masyarakat dan Pemberdayaan Inovatif Vol 1 No 1 (2025): Edisi Februari 2025
Publisher : Prodi PGSD Unsultra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64690/jampi.v1i1.223

Abstract

Political participation is a key indicator of a healthy and inclusive democracy. However, in the run-up to the Regional Head Elections (Pilkada), the phenomenon of apathy and political exclusion towards vulnerable groups such as women, people with disabilities, and new voters is still a serious challenge. This community service activity aims to build synergy between universities and civil society in encouraging inclusive political participation. Through strategic collaboration, political training and education programs are provided to communities in areas vulnerable to low participation. The methods used include identification of local actors, participatory approaches, interactive workshops, and community assistance. Interim results show an increase in community understanding of political rights and active involvement in public discussions and election simulations. This synergy shows that the involvement of higher education actors and NGOs can strengthen the capacity of grassroots democracy. This article recommends the need for sustainable policies and program replication in other areas as part of community-based democracy education.