Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Pelaksanaan Pembangunan Pedesaan di Desa Wawouru Kecamatan Palangga Kabupaten Konawe Selatan Haeriyah; Erfain
Arus Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 1 No 2: Agustus (2021)
Publisher : Arden Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (763.402 KB) | DOI: 10.57250/ajsh.v1i2.12

Abstract

Permasalahan penelitian ini adalah: bagaimanakah pelaksanaan pembangunan pedesaan di Desa Wawouru Kecamatan Palangga Kabupaten Konawe Selatan? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan pelaksanaan pembangunan pedesaan di Desa Wawouru Kecamatan Palangga Kabupaten Konawe Selatan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dimana informan penelitiannya adalah Tokoh Masyarakat, Kepala Desa dan Sekretaris Desa Wawouru, Ketua LPM dan Imam Desa Wawouru. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Data yang terkumpul kemudian dianalisis secara kualitatif deskriptif. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pelaksanaan pembangnan di Desa Wawouru Kecamatan Palangga Kabupaten Konawe Selatan belum berjalan sebagaimana semestinya, Hal ini bisa disebabkan kurang adanya kerjasama antara Pemerintahan Desa dengan Masyarakat Desa dalam upaya pembangunan desa. Dengan demikian pelaksanaan pembangunan di desa Wawouru tidak dapat berjalan secara optimal.
Peran Veteran dalam Meningkatkan Semangat Nasionalisme Pada Masyarakat: Studi pada DPD LVRI Sulawesi Tenggara Maudhy Satyadharma; Erfain
Arus Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 2 No 2: Agustus (2022)
Publisher : Arden Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57250/ajsh.v2i2.85

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat mendeksripsikan dan menganalisis (1)gambaran DPD Legiun Veteran Republik Indonesia Provinsi Sulawesi Tenggara, (2) peran DPD Legiun Veteran Republik Indonesia Provinsi Sulawesi Tenggara dalam meningkatkan semangat nasionalisme di masyarakat dan (3) kendala yang dihadapi DPD LVRI Provinsi Sulawesi Tenggara dalam mendorong peningkatan semangat nasionalisme. Jenis Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian dengan metode deskripsi kualitatif ini digunakan agar peneliti bisa menjelaskan lebih mendalam dan menyeluruh mengenai gambaran kasus yang terjadi di lapangan. Penelitian telah dilaksanakan di Kota Kendari pada bulan Juli – Agustus 2022. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa (1) keadaan veteran Ri di Provinsi Sulawesi Tenggara  dilihat dari sisi jumlah anggota setiap tahun mengalami penurunan, keadaan organisasi berkembang menjadi 5 Markas Cabang (Macab) sejak tahun 2018 hingga sekarang serta sebagian besar Veteran RI di wilayah Sulawesi Tenggara menerima hak-hak mereka sebagaimana yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, (2) peran anggota veteran RI dalam menanamkan karakter semangat nasionalisme kepada masyarakat dalam bentuk keteladanan, peran sebagai inspirator dan peran sebagai motivator dan (3) kendala yang dihadapi oleh Veteran RI dalam menanamkan karakter semangat nasionalisme kepada masyarakat adalah jumlah veteran yang terus menerus berkurang, dana operasional yang tidak memadai dan Pandemi Covid-19.
Analisis Perubahan Perilaku Ekonomi Masyarakat sebagai Dampak Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat: Studi Kasus Wisata Pantai Toronipa di Kelurahan Toronipa Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe Haeruddin; Siti Jawiah; Nonia Sakka Lebang; Risman Togala; Erfain
Arus Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 2 No 3: Desember (2022)
Publisher : Arden Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57250/ajsh.v2i3.136

Abstract

Secara geografis Provinsi Sulawesi Tenggara terdiri dari beberapa Kabupaten/Kota yang memiliki lokasi objek wisata yang sangat menarik, salah satunya adalah Kabupaten Konawe yang dalam beberapa tahun terakhir ini telah berkembang menjadi salah satu wilayah yang memiliki karakteristik wisata bahari dan wisata pantai berbasis kearifan lokal (local wisdom). Masyarakat Kelurahan Toronipa selama ini hanya mencari sumber penghasilan dari kegiatan pertanian dan perikanan sebagai petani dan nelayan dengan penghasilan yang rendah. Pengembangan pariwisata berbasis masyarakat yang ada di Kelurahan Toronipa dapat menjadi potensi sumber penghasilan tambahan bagi masyarakat setempat dimasa depan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan perilaku ekonomi masyarakat sebagai dampak pengembangan pariwisata berbasis masyarakat. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan perubahan perilaku ekonomi masyarakat di Kelurahan Toronipa sebagai dampak pengembangan pariwisata berbasis masyarakat berupa pendapatan ekonomi yang cukup meningkat, walaupun peningkatan yang terjadi tidak terlalu signifikan. Masalah yang terjadi dalam upaya pengembangan pariwisata di Kelurahan Toronipa  adalah belum maksimalnya peran stakeholder yang terlibat. Namun terdapat pengaruh positif terhadap pengembangan ekonomi lokal berupa inisiatif untuk menggerakkan masyarakat Kelurahan Toronipa dalam pengembangan wisata.
Penguatan Civil Society Menuju Pemilu 2024 Erfain
Arus Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 2 No 3: Desember (2022)
Publisher : Arden Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57250/ajsh.v2i3.170

Abstract

Kajian penguatan civil society menuju 2024 tercermin pada peningkatan keterlibatan masyarakat dalam penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu), menunjukan semakin kuatnya tatanan demokrasi dalam sebuah negara. Dalam berdemokrasi, keterlibatan rakyat dalam setiap penyelenggaraan yang dilakukan negara adalah sebuah keniscayaan (keharusan yang tidak bisa tidak). Rakyat menjadi factor yang sangat penting dalam tatanan demokrasi, karena demokrasi mendasarkan pada logika persamaan dan gagasan bahwa pemerintah memerlukan persetujuan dari yang diperintah. Untuk itu, penyelenggaraan pemilu sebagai sarana dalam melaksanakan demokrasi, tentu saja tidak boleh dilepaskan dari adanya keterlibatan masyarakat (teori bahwa negara ada sebagai manivestasi kehendak tuhan di muka bumi yang menjelma dalam aspirasi rakyat). Peningkatan partisipasi masyarakat sangat penting dalam pelaksanaan pemilihan umum dalam proses memilih anggota legislatif dan eksekutif. Karena bagaimanapun masyarakat memiliki andil yang cukup besar dalam proses pemilihan umum dimana masyarakat sebagai pemilih yang menentukan dalam pemenangan dalam proses pemilihan umum 2024.
Employee Performance in Public Services: Study at the Ranomeeto district office, South Konawe Regency Haeruddin; St. Jawiah; Erfain
Arus Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 3 No 1: April (2023)
Publisher : Arden Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57250/ajsh.v3i1.183

Abstract

Pegawai Kantor Camat Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan merupakan salah satu unsur penentu jalan roda penyelenggaran pelayanan publik, dalam  pemerintahan kecamatan. Oleh karena itu, pegawai dalam hal ini sebagai birokrat pemerintah  dituntut  untuk  selalu  menunjukkan  kinerja  baik. Penelitian ini bertujuan  untuk  mengetahui  kinerja  pegawai  dalam  pelayanan  publik. Metode Penelitian dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, teknik analisa data menggunakan model interaktif, teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja pegawai pada Kantor Camat Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan dalam penyelenggaraan pelayanan publik telah mencapai kinerja pegawai yang baik.
Resiliensi Civil Society Di Tengah Polarisasi Sosial-Politik Dalam Perspektif Demokrasi Deliberatif Erfain Erfain
Journal of Humanities, Social Sciences, and Education Vol. 1 No. 1 (2025): Edisi Maret 2025
Publisher : FKIP UNSULTRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64690/jhuse.v1i1.225

Abstract

The increasingly sharp socio-political polarization in recent years has posed serious challenges to the sustainability of democracy in various countries, including Indonesia. This polarization not only divides society, but also erodes public trust in democratic institutions. In the midst of these conditions, the existence and role of civil society become crucial as a balancing force that is able to mediate differences and strengthen the democratic order. This study aims to analyze how civil society resilience is formed and functions in the context of socio-political polarization through the perspective of deliberative democracy. With a literature study approach, this article examines a number of previous studies that discuss the dynamics of civil society, the concept of social resilience, and the practice of democratic deliberation. The results of the study show that civil society that has high resilience tends to be supported by reflective capacity, cross-identity collaborative networks, and the ability to build inclusive deliberative spaces. This resilience allows civil society organizations to continue to play an active role in voicing public interests, encouraging policy transparency, and building solidarity amidst social fragmentation. Thus, deliberative democracy becomes a relevant framework for understanding and strengthening the function of civil society in overcoming socio-political polarization. This study concludes that strengthening deliberative capacity in civil society is key to maintaining social cohesion and strengthening participatory democracy.
Strategi Sivil Society dalam Pendidikan Politik Inklusif untuk Menguatkan Civic Engagement Generasi Z Erfain Erfain
Journal of Humanities, Social Sciences, and Education Vol. 1 No. 4 (2025): Edisi Juni 2025
Publisher : FKIP UNSULTRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64690/jhuse.v1i4.226

Abstract

The rapid digital political transformation has brought new challenges and opportunities for political education in Indonesia, especially in the context of the engagement of generation Z. This generation grew up in a dynamic digital environment, but faces information inequality and political apathy. In this context, civil society has a strategic role in promoting inclusive and participatory political education. This literature study aims to explore the strategies used by civil society organizations in educating generation Z about democratic values, citizen rights, and the importance of political participation. The literature study approach was used to examine various scientific articles, research reports, and policy documents over the past 10 years. The results of the study show that civil society strategies include digital civic education, strengthening issue-based communities, value-based social media campaigns, and collaboration with formal educational institutions. These strategies have been proven to be able to increase political awareness, critical thinking skills, and the tendency for active participation of generation Z in the democratic process. These findings emphasize the importance of collaboration between civil society and the state in building an inclusive and responsive political education ecosystem to the needs of the younger generation.
Dinamika Masyarakat Sipil dalam Menghadapi Otoritarianisme Modern Erfain Erfain
Jurnal Ilmiah Multidisiplin Mahasiswa dan Akademisi Vol. 1 No. 4 (2025): Edisi September 2025
Publisher : Prodi PGSD Unsultra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64690/intelektual.v1i4.311

Abstract

Masyarakat sipil merupakan salah satu pilar penting dalam menjaga keseimbangan antara negara dan warganya, terutama dalam konteks demokrasi. Namun, munculnya bentuk-bentuk otoritarianisme modern menghadirkan tantangan serius bagi peran masyarakat sipil. Otoritarianisme modern tidak selalu tampil dalam bentuk represi langsung seperti pada rezim otoriter klasik, melainkan melalui strategi halus seperti pembatasan kebebasan berpendapat, manipulasi media, kriminalisasi aktivisme, serta kooptasi organisasi masyarakat sipil. Dinamika ini memperlihatkan bahwa masyarakat sipil harus beradaptasi dengan kondisi politik yang semakin kompleks dan penuh ambiguitas. Melalui studi literatur, artikel ini menganalisis strategi yang ditempuh masyarakat sipil dalam menghadapi otoritarianisme modern, termasuk penggunaan teknologi digital, penguatan jaringan transnasional, dan pengembangan model gerakan berbasis komunitas lokal. Kajian menunjukkan bahwa meskipun masyarakat sipil sering kali berada dalam posisi tertekan, mereka tetap mampu menciptakan ruang-ruang resistensi baru yang lebih fleksibel, cair, dan berorientasi pada kolaborasi. Artikel ini menegaskan bahwa masa depan demokrasi sangat bergantung pada kapasitas masyarakat sipil untuk mempertahankan independensinya sekaligus memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh era digital.
Kolaborasi Masyarakat Sipil dan Pemerintah dalam Pembangunan Berkelanjutan Erfain Erfain
Jurnal Ilmiah Multidisiplin Mahasiswa dan Akademisi Vol. 1 No. 1 (2025): Edisi Maret 2025
Publisher : Prodi PGSD Unsultra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64690/intelektual.v1i1.312

Abstract

Kolaborasi antara masyarakat sipil dan pemerintah telah menjadi elemen penting dalam mencapai pembangunan berkelanjutan yang inklusif dan efektif. Masyarakat sipil berperan sebagai agen pengawasan, penyedia inovasi, serta penghubung antara pemerintah dan masyarakat lokal, sementara pemerintah menyediakan regulasi, sumber daya, dan kebijakan yang memfasilitasi partisipasi publik. Artikel ini melakukan tinjauan literatur kualitatif terhadap penelitian terkini yang membahas sinergi antara masyarakat sipil dan pemerintah dalam konteks pembangunan berkelanjutan. Data dikumpulkan dari jurnal akademik, laporan penelitian, dan buku yang diterbitkan antara 2021–2025. Analisis tematik menunjukkan bahwa kolaborasi efektif ditandai oleh adanya komunikasi terbuka, transparansi, pemanfaatan teknologi digital, serta jaringan lintas sektoral. Selain itu, tantangan utama yang muncul meliputi konflik kepentingan, perbedaan tujuan, serta keterbatasan kapasitas masing-masing pihak. Hasil kajian menunjukkan bahwa keberlanjutan pembangunan sangat bergantung pada kemampuan kedua pihak membangun kepercayaan, memperkuat kapasitas lokal, dan mengintegrasikan pendekatan partisipatif dalam setiap tahap perencanaan dan implementasi. Studi ini menyimpulkan bahwa sinergi masyarakat sipil dan pemerintah merupakan fondasi strategis dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang adil, inklusif, dan berdaya tahan.
Kekuatan Komunitas Lokal Sebagai Pilar Masyarakat Sipil Erfain Erfain
Journal of Humanities, Social Sciences, and Education Vol. 1 No. 6 (2025): Edisi Agustus 2025
Publisher : FKIP UNSULTRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64690/jhuse.v1i6.308

Abstract

Local communities play a strategic role as pillars of civil society, capable of driving social change, strengthening solidarity, and maintaining the sustainability of local culture and wisdom. This literature review aims to examine how the strength of local communities forms the foundation of civil society within a social, political, economic, and cultural context. The method used was a literature review of scientific articles, books, and research reports published between 2018 and 2025. The study's findings indicate that local communities function as spaces for democratic participation that strengthen social cohesion, reduce inequality, and increase community resilience in the face of crises. Furthermore, local wisdom, passed down from generation to generation, has proven to be a crucial instrument in maintaining social harmony and environmental sustainability. However, the challenges of modernization, globalization, and the penetration of digital technology often erode the value of collectivity, the primary strength of local communities. Therefore, community empowerment strategies based on active participation, multi-stakeholder collaboration, and the revitalization of local wisdom are needed to ensure communities remain adaptive in the face of changing times. This literature review confirms that the strength of local communities is a crucial foundation for realizing an inclusive, resilient, and sustainable civil society in Indonesia.